• Home
  • Facebook PPa
  • Twitter
  • Aurodan PPa
  • Download software
 Padepokan Padang Ati (ppa)
  • HOME
  • AL-HIKAM
    • KH ABDUL WAHID ZUHDI
      • AL-HIKAM mp3
      • KISAH PERANG BADAR mp3
      • SULAMUT-TAUFIQ mp3
      • FIQIH/UBUDIYYAH mp3
    • SYARAH AL HIKAM
    • AL HIKAM KH IMRON JAMIL mp3
  • TASAWWUF-THORIQOH
    • HIKMAH SUFI
    • BAHASAN SUFI
    • THORIQOH
      • SYADZILIYYAH
      • QODIRIYYAH
      • NAQSYABANDIYYAH
      • THORIQOH LAIN-LAIN
    • KISAH ULAMA'NUSANTARA
    • KISAH ULAMA' DUNIA
    • KISAH WALI SONGO(9)
  • DOWNLOAD KITAB
    • KITAB TERJEMAH 1
    • KITAB TERJEMAH 2
    • KITAB KUNING MAKNA PESANTREN
    • KITAB HADITS
    • KITAB KLASIK/KUNING
    • KITAB KUNING MP3
      • Kitab kuning/klasik mp3
      • Ihya'Ulumuddin mp3
      • Nasho'ihul 'Ibad.mp3
      • Irsyadul 'ibad mp3
      • At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Qu’ran mp3
    • BAHTSUL MASA'IL
    • E-BOOK ISLAMI 1
    • E-BOOK ISLAMI 2
    • E-BOOK MUSLIMAH
  • TERJEMAHAN KITAB
    • KITAB-KITAB SYEIKH ABDUL QODIR ra
      • FATHUR-ROBBANI WAL FAYDHUR RAHMANY
      • PENGAJIAN SYEIKH ABDUL QODIR ra
      • FUTUHUL GHOIB
      • MANAQIB SYEIKH ABDUL QODIR ra
      • WEJANGAN SYEIKH ABDUL QODIR ra
    • SYARAH AL HIKAM
    • AT-TANWIR FI ISQOTHID TADBIR
    • TAJUL 'ARUSY IBNU 'ATHO'ILLAH
    • RISALATUL QUSYAIRIYYAH
    • (WASHOYA) AN-NASHO'IH
    • MEMBUMIKAN AL-QUR'AN
    • RENUNGAN TENTANG UMUR MANUSIA
    • KEAJAIBAN DLM TUBUH KITA
    • AT-TA'ARUF LI MADZHABI AHLIT-TASHAWWUF
    • KHUTBAH JUM.AH
  • AL-QUR'AN - QIRO'AH
    • TAFSIR JALALEIN
    • AL-QUR'AN UNTUK PC/HP
    • AL-QUR'AN 30 juz (Murottal)mp3
    • QIRO'AH, SENI BACA AL-QUR'AN mp3
    • SHOLAWAT,NASYID,PUISI mp3
Home » RISALATUL-QUSYAIRIYYAH » (BAB TIGA 46) CINTA (Al-Qusyairyyah)

(BAB TIGA 46) CINTA (Al-Qusyairyyah)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ


TERJEMAH KITAB 
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
PENJELASAN TENTANG
“TAHAPAN-TAHAPAN (MAQAMAT) PARA PENEMPUH JALAN SUFI”

46.
CINTA

Allah swt. berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya.” (Qs. Al-Maidah :54).
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. telah bersabda :
“Barangsiapa mencintai pertemuan dengan Allah, maka Allah pun mencintai pertemuan dengannya. Dan barangsiapa tidak mencintai pertemuan dengan Allah, maka Allah pun tidak mencintai pertemuan dengannya.” (H.r. Bukhari).
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik dari Nabi saw. dari Jibril as. Yang memberitahukan bahwa Tuhannya – Subhanahu wa Ta’ala, telah berfirman :
“Barangsiapa menyakiti salah seorang wali-Ku, berarti telah memaklumkan perang kepada-Ku. Dan tidaklah aku merasa ragu-ragu dalam melakukan sesuatu pun sebagaimana keraguan-Ku untuk mencabut nyawa hamba-Ku yang beriman, karena dia membenci kematian dan Aku tak suka menyakitinya, namun kematian harus terjadi. Tak ada cara taqarrub yang paling Ku-cintai bagi seorang hamba-Ku dibanding melaksanakan kewajiban-kewajiban yang telah Kuperintahkan kepadanya. Dan senantiasa dia mendekati-Ku dengan melakukan ibadat-ibadat sunnah sampai Aku mencintainya. Dan siapa yang Kucintai, Aku menjadi telinga, mata, tangan, dan tiang penopang yang kokoh baginya.” (Haditst dikeluarkan oleh : Ibnu Abud Dunya, al-Hakim, Ibnu Madarwieh dan Abu Nu’aim serta Ibnu Asaakir, riwayat dari Anas r.a.).
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi telah bersabda : “Apabila Allah swt. mencintai seorang hamba-Nya, maka Dia berfirman kepada Jibril : “Wahai Jibril, Aku mencintai si Fulan, maka cintailah dia.” Jibril pun lalu mencintai Fulan itu, dan dia berseru kepada para penghuni langit lainnya : “Allah swt. mencintai Fulan, maka hendaklah kalian juga mencintainya.” Para penghuni langit pun lalu mencintai orang itu, dan dia pun diterima oleh manusia di muka bumi. Apabila Allah swt. marah pada seorang hamba....” Malik berkata, “Aku tak menduganya kecuali beliau (Nabi saw.) mengatakan yang sama seperti di atas mengenai kebencian Allah swt. kepada seorang hamba.” (H.r. Muslim dan Tirmidzi).
Cinta (mahabbah) adalah kondisi yang mulia yang telah disaksikan Allah swt. melalui cinta itu bagi hamba, dan Dia telah mempermaklumkan cinta-Nya kepada si hamba pula. Dan karenanya Allah swt. disifati sebagai Yang Mencintai hamba, dan si hamba disifati sebagai yang mencintai Allah swt.
Cinta menurut para ulama berarti kehendak.  Tetapi yang dimaksud kaum Sufi bukan kehendak. Karena kehendak hamba tidak tidak ada kaitannya dengan yang Qadim, kecuali jika menggunakan perkataan itu si hamba memaksudkan kehendak untuk membawa pada kehendak mendekat kepada-Nya dan mengagungkan-Nya. Kami akan membahas masalah ini dalam dua pangkal, Insya Allah.
Cinta Allah swt. kepada hamba adalah kehendak-Nya untuk melimpahkan rahmat secara khusus kepada hamba, sebagaimana kasih sayang-Nya bagi hamba adalah kehendak pelimpahan nikmat-Nya. Jadi, cinta (mahabbah) lebih khusus daripada rahmat. Kehendak Allah swt. dimaksudkan untuk menyampaikan pahala dan nikmat kepada si hamba. Dan inilah yang disebut rahmat. Sedangkan kehendak-Nya untuk mengkhususkan pada hamba, suatu kehendak dan ihwal ruhani yang luhur disebut sebagai mahabbah.
Cinta Allah swt. kepada hamba adalah kehendak-Nya untuk melimpahkan rahmat secara khusus kepada hamba, sebagaimana kasih sayang-Nya bagi hamba adalah kehendak pelimpahan nikmat-Nya. Jadi, cinta (mahabbah) lebih khusus daripada rahmat. Kehendak Allah swt. dimaksudkan untuk menyampaikan pahala dan nikmat kepada si hamba. Dan inilah yang disebut rahmat. Sedangkan kehendak-Nya untuk mengkhususkan apda hamba, suatu kedekatan dan ihwal ruhani yang luhur disebut sebagai mahabbah.
Kehendak Allah swt. adalah satu sifat, dimana menurut kadar keterkaitannya, terjadi perbedaan dalam nama-namanya. Jika dikatkan dengan hukuman, maka ia disebut ghadab. Jika ia dikaitkan secara umum atas nikmat-nikmat-Nya, disebut rahmat. Jika ia dikaitkan dengan kekhususan nikmat disebut sebagai Mahabbah atau cinta.
Sebagian kaum Sufi mengatakan : “Cinta Allah swt. kepada hamba adalah pujian Allah swt. kepada hamba-Nya, dan Allah memujinya dengan sifat Indah-Nya.” Maka Cinta Allah kepada hamba menurut pandangan ini, yaitu kembali kepada Kalam-Nya, dan Kalam-Nya adalah Qadim.”
Sebagia Sufi berkata : “Cina-Nya kepada si hamba termasuk sifat-sifat tindakan-Nya, yaitu sebagai manisfestasi Ihsan-Nya, dimana Allah menemui Hamba-Nya. Sekaligus adalah ihwal ruhani khusus, dimana sang hamba menaiki tahapannya, sebagai diungkapkan kaum Sufi : “Rahmat-Nya kepada si hamba adalah nikmat-Nya menyertai-Nya.”
Sekelompok ulama salaf berkata : “Mahabbah-Nya merupakan sifat-sifat kebajikan. Mereka mengucapkan melaui teks dan menghindar dari penafsiran. Selain itu semua, termasuk hal yang rasional dalam sifat-sifat cinta makhluk, semisal kecondongan hati pada sesuatu atau menyenangi sesuatu, seperti juga situasi kemesraan antara pecinta dan yang dicintainya antar sesama manusia; Maka Allah swt. Yanga Maha Qadim jauh dari semua itu. Mengenai cinta si hamba terhadap Alah swt. itu adalah keadaan yang dialami dalam hatinya, yang terlalu lembut untuk dikatakan. Keadaan ini mendorong si hamba untuk ta’zim kepada-Nya, memperioritaskan ridha-Nya, hanya memiliki sedikit saja kesabaran dalam berpisah dengan-Nya, merasakan kerinduanyang mendesak kepada-Nya, tidak menemuka kenyamanan dalam sesuatu pun selain-Nya, dan mengalamai keceriaan hatinya dengan melakukan dzikir yang terus menerus kepada-Nya dalam hatinya.”
Cinta si hamba kepada Allah swt. tidaklah berupa kecenderungan manusiawi. Bagaimana bisa? Sedang hakikat kemandirian Allah swt. itu suci dari segala sentuhan, pemahaman dan pelampauan? Menggambarkan si pecinta sebagai yang musnah dalam Sang Kekasih adalah lebih tepat daripada menggambarkannya sebagai memperoleh bentuk simpati pada-Nya. Cinta tidak bisa disifati dengan sesuatu diskripsi, tidak bisa dibatasi dan dijelaskan kecuali dengan cinta itu sendiri. Terlibat dalam pembicaraan yang mendalam di saat timbulnya kesulitan-kesulitan, maka, ketika kesamaran dan kerancuan menghilang, tidak ada lagi kebutuhan untuk meneggelamkan diri dalam penguraian kalam.
Ungkapan orang tentang cinta cukup banyak. Mereka berbicara menurut prinsip-prinsip bahasa. Di antara mereka mengatakan, Cinta (hubb) adalah nama bagi kemurnian cinta kasih, sebab orang Arab mengatakan tentang gigi yang paling putih dengan habab al-asnaan.”
Dikatakan : “Al-Hubab adalah gelembung-gelembung yang terbentuk di atas permukaan air ketika hujan lebat. Jadi, cinta (mahabbah) adalah menggelembungnya hati ketika ia haus dan berputus asa untuk bersegera bertemu dengan sang kekasih.
Dikatakan juga : “Hubb, berakar dari kata Hababul Maa’, adalah air bah besar. Cinta dinamakan mahabbah karena ia adalah kepedulian yang paling besar dari cinta hati.”
Dikatakan : “Cinta bersumber dari akar kata yang memiliki arti keteguhan dan kemantapan. Dikatakan ahabbal ba’iir  untuk menggambarkan seekor unta yang berlutut dan menolak untuk bangkit lagi. Seakan-akan san pencinta (muhibb) tidak akan menggerakkan hatinya, jauh dari mengingat sang kekasih (mahbub).”
Dikatakan : “Cinta (hubb) berasal dari kata habb, yang berarti anting-anting. Penyair berkata :
Ular menjulur-julurkan lidahnya,
Mengabiskan malam di sisi anting-anting,
Mendengarkan rahasia-rahasia.
Dalam syair di atas, digunakan kata habb untuk anting-anting, dikarenakan posisinya yang tetap di telinga, atau karena goyangnya. Kedua makna tersebut relevan pada kata cinta.”
Dikatakan : “Cinta dari kata habb (biji-bijian) yang merupakan jama’ dari habbat. Dan habbabul qalb adalah sesuatu yang menjadi penopangnya. Dengan demikian cinta dinamakan hubb dikarenakan ia tersimpan dalam kalbu.”
Dikatakan : “Kata hubb berasal dari kata hibbah, yang berarti biji-bijian dari padang pasir. Cinta dinamai Hubb adalah lubuk kehidupan, seperti hubb sebagai benih tumbuh-rumbuhan.”
Dikatakan : “Hubb adalah keempat sisi tempat air. Cinta dinamakanhubb karena ia memikul beban dari yang dicintai, dari segala hal yang luhur maupun yang hina.”
Dikatakan juga : “Cinta berasal dari kata hibb, tempat yang di dalamnya ada air, dan manakala ia penuh, tidak ada lagi tempat bagi lainnya. Demikian pula, manakala hati diluapi cinta, tak ada lagi tempat lagi selain sang kekasih.”
Sementara ungkapan-ungkapan para tokoh sufi, antara lain :
“Cinta berarti mengutamakan sang kekasih di atas semua yang yang dikasihi.”
“Cinta adalah senantiasa condong kepada sang kekasih dengan hati bimbang.”
“Cinta adalah bahwa kesesuaian diri dengan Sang Kekasih, di alam nyata maupun gaib.”
“Cinta adalah peleburan si pecinta aats sifat-sifatnya dan peneguhan Sang Kekasih dengan Dzat-Nya.”
“Cinta adalah relevansi hati dengan Kehendak Tuhan.”
“Cinta berarti ketakutan bila berlaku kurang hormat ketika menegakkan baktinya.”
Abu Yazid al-Bisthamy berkata : “Cinta adalah membebaskan hal-hal sebesar apa pun yang datang dari dirimu, dan membesar-besarkan hal-hal kecil yang datang dari kekasihmu.”
Sahl mengatakan : “Cinta berarti memeluk ketaatan dan berpisah dari sikap kontra.”
Al-Junayd ditanya tentang cinta, dia menjawab : “Cinta berarti merasuknya sifat-sifat Sang Kekasih mengambil alih sifat-sifat pecinta.” Di sini al-Junayd menunjukkan betapa hati si pencinta direnggut oleh ingatan kepada Sang Kekasih, hingga tak satu pun yang tertinggal selain ingatan akan sifat-sifat Sang Kekasih, hingga si pecinta lupa dan tidak sadar akan sifat-sifatnya sendiri.”
Abu Ali Ahmad ar-Rudzbary mengatakan : “Hakikat cinta berarti bahwa engkau memberikan segenap dirimu kepada Dia yang kau cintai, hingga tak satu pun yang tersisa.”
Dulaf asy-Syibly menjelaskan : “Cinta disebut “mahabbah” karena ia melenyapkan segala sesuatu dari hati, selain Sang Kekasih.”
Ahmad bin Atha’ menegaskan : “Cinta berarti menegakkan cacian selamanya.”
Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq menegaskan pula : “Cinta adalah kelezatan, tetapi kedudukan hakikatnya adalah kedahsyatan.” Saya mendengar beliau juga mengatakan : “Asyik masyuk cinta adalah melampaui semua batas cinta. Dan Allah swt. tidak bisa digambarkan sebagai melampaui batas, Jadi Dia tidak bisa disifati sebagai memiliki sifat asyik (‘isyq). Jika seluruh cinta manusia dikumpulkan pada satu pribadi orang, maka cinta itu akan masih sangat jauh dari kadar cinta yang seharusnya dipersembahkan kepada Allah swt. Tidak bisa dikatakan, Orang ini telah melampaui semua batas dalam mencintai Allah swt. Allah tidak bisa dikatakan memiliki sifat cinta yang asyik masyuk. Tidak pula si hamba bisa digambarkan sebagai memiliki Sifat-sifat-Nya, bahwa Allah swt. berkobar cinta-Nya. Cinta yang berkobar-kobar (‘isyq) tidak bisa digunakan dalam menggambarkan hubungan antara manusia dengan Allah swt. Sebab tidak ada dasar untuk mengaitkan hal itu dengan Allah swt. baik dari Dia kepada si hamba ataupun dari hamba kepada Allah swt.” (Al-Haq tidak asyik dalam masyuk hamba-Nya, begitu pula hamba, tidak dalam asyiknya al-Haq, ed).
Asy-Syibly berkata : “Cinta berarti engkau cemburu demi Sang Kekasih, bila seorang manusia sepertimu juga mencintai-Nya.”
Ketika ditanya tentang cinta, Ahmad bin Atha’ menjawab : “Cinta adalah pohon yang ditanamkan dalam hati, yang berbuah sesuai dengan kadar akal.”
Manshur bin Abdullah mengisahkan bahwa Nashr Abadzy berkomentar : “Satu macam cinta bisa mencegah pertumpahan darah, sedangkan macam yang lain menyebabkan pertumpahan darah.”
Sumnun bin Hamzah al-Khawwas menyatakan : “Para pecinta Allah swt. telah pergi membawa akemuliaan di dunia dan akhirat, sebab Nabi saw. bersabda : “Seseorang akan bersama dengan orang yang dicintai.” (H.r. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi). Dan mereka pun bersama Allah swt.”
Yahya bin Mu’adz berkata : “Hakikat cinta adalah bahwa ia tidak akan berkurang manakala seseorang mengalami kekeringan, tidak pula bertambah jika dia disuguhi kebaikan. “Katanya pula : “Orang yang mendakwakan diri mencintai Allah swt. adalah pendusta jika dia mengabaikan hukum-hukum yang ditetapkan-Nya.”
Al-Junayd menegaskan : “Jika cinta seseorang itu benar, maka anturan adab telah gugur.”
Syeikh Abu Ali ad.-Daqqaq bersyair dalam kaitan ucapan Junayd :
Jika telah murni kasih sayang manusia,
Dan cinta mereka lestari,
Memuji telah menjadi kasar.
Al-Junyad juga mengatakan : “Anda tidak akan menjumpai seorang ayah yang baik memanggil anaknya dengan panggilan yang penuh penghormatan, sementara orang lain menggunkana sebutan yang penuh kesantunan untuk memanggil anaknya itu. Si ayah biasanya memanggil “Hai Fulan”.
Muhammad bin Ali al-Kattany berkata : “Cinta adalah mengutamakan segalanya bagi Sang Kekasih.”
Bundal ibnul Husian berkata : “Seseorang bermimpi melihat Majnun dan Banu Amir dan bertanya kepadanya : “Apa yang telah dilakukan Allah swt. terhadapmu?” Majnun menjawab : “Dia telah mengampuniku dan menjadikanku sebagi hujjah bagi para pecinta.”
Abu Ya’qubas-Susuy mengatakan : “Hakikat cinta adalah bahwa si hamba melupakan bagian dari Allah swt. dan juga lupa akan kebutuhannya terhadap Allah swt.”
Al-Husain bin Manshur al-Hallaj mengatakan : “ Hakikat cinta adalah tegakmu bersama Kekasihmu dan mencopot sifat-sifatmu.”
Saya mendengar Syeikh Abu Abdurrahman as-Sulamy mengisahkan, bahwa seseorang mengatakan kepada an-Nashr Abadzy : “Engkau belum pernah mengalami cinta!” Dia menjawab : “(Orang yang berkata begitu), benar. Tetapi aku menanggung kesedihan mereka, dan di sana lah aku terbakar di dalamnya.” Dia juga mengatakan : “Cinta adalah menghindari kelalaian dalam semua keadaan.”
Kemudian dia bersyair :
Orang yang hasrat cintanya panjang
Akan merasakan kelupaan,
Sungguh, dari Layla, diriku bukan perasa.
Semakin banyak menemuinya
Harapanku tak tergapai
Berlalu secepat kilatan cahaya.
Muhammad ibnu Fadhl al-Farawy mengatakan : “Cinta berarti gugurnya semua cinta, kecuali cinta Sang Kekasih.”
Al-Junayd mengatakan : “Cinta adalah mengabaikan hasrat tanpa harap.”
Dikatakan : “Cinta adalah gangguan yang ditempatkan oleh Sang Kekasih dalam hati.”
Dikatakan juga : “Cinta adalah cobaan besar yang ditempatkan dalam hati dari yang dihasrati.”
Ahmad bin Atha’ membacakan syair :
Kutanam satu cabang cinta para pecinta “
Cinta menumbuhkan cabang-cabang, dan hasrat rindu yang mematang
Dan meninggalkan aku dari rasa pahit dari buah-buahan yang manis,
Hasrat dari semua perindu adalah cintanya,
Jika mereka menelusurinya, ternyata dari akar itu.
Dikatakan : “Awal mula cinta adalah penipuan, dan akhirnya pembunuhan.”
Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq memberikan komentar tentang hadits Nabi saw. : “Cinta terhadap sesuatu, membutakan dan menulikan.” (H.r. Abu Dawud, dari Anas bin Malik), bahwa cinta membutakan seseorang terhadap orang lain karena cemburu, sedangkan terhadap sang kekasih karena rasa kharisma.
Kemudian beliau membacakan syair :
Jika kebesan-Nya yang tidak tampak padaku,
Aku akan terusir kembali dalam keadaan sama
Dengan orang belum pernah berhasrat.
Al-Harits al-Muhasiby menjelaskan : “Cinta adalah kecenderunganmu kepada sesuatu dengan sepenuhnya, kemudian engkau mengutamakan padanya dibanding dirimu, jiwamu dan harta bendamu, kemudian berada dalam keserasian dengannya, baik secara lahir maupun batin, kemudian menginformasikan atas kekuranganmu dalam mencintai-Nya.”
As-Sary as-Saqathy mengatakan : “Tidak bisa dikatakan cinta yang sebenarnya jika dua pihak tidak bisa mengatakan kepda amasing-masing dengan ungkapan “Wahai diriku”.
Asy-Syibly berkata : “Sang pecinta akan binasa jika diam, tetapi sang ‘arif akan binasa jika tidak berdiam diri.”
Dikatakan : “Cinta adalah api dalam hati yang membakar segala sesuatu selain kehendak sang kekasih.”
Dikatakan juga : “Cinta adalah upaya besar sementara sang pecinta melaksanakan kehendak sang kekasih.”
Ahmad an-Nury mengatakan : “Cinta berarti merobek tabir dan menyingkap rahasia-rahasia.”
Abu Ya’qub as-Susy berkata : “Cinta tidak sah tanpa keluar dari melihat cinta menuju penglihatan Sang Kekasih, dengan kefana’an ilmu cinta.”
Al-Junayd menuturkan : “As-Sary memberikan sepotong kertas kepadaku dan tertulis : “Ini lebih baik bagimu daripada tujuhratus kisah atau hadits.’ Dan di sana ada bait-bait syair :
Ketika aku mengaku cinta
Ia berkata : “Engkau bohong padaku”
Lalu apa bagiku, ketika kulihat tubuhmu nan bulat nan elok?
Tiada cinta, melainkan sampai hati melekat pada urat di dalam
Sedang engkau layu sampai tak tersisa
Untuk menjawab sang penyeru
Dan engkau terpatah-patah sampai tak ada lagi hasrat cinta
Selain mata yang menangis dan ..
Penuh Munajat.....
Ibnu Masruq berkomentar : “Aku hadir ketika Samnun sedang berbicara tentang cinta, dan semua lampu di masjdi lalu pecah.” Dikatakan : “Suatu ketika aku sedang mendengarkan Samnun berbicara tentang cinta di masjdi, tiba-tiba seekor burung kecil datang dan mendekat ke arahnya. Ia terus mendekat hingga akhirnya hinggap di tangannya. Kemudian ia mematuk-matukkan paruhnya ke lantai sampai darah mengalir dari mulutnya, kemudian mati.”
Al-Junayd menjelaskan : “Semua cinta dengan satu tujuan. Jika tujuan itu hilang, maka cinta pun akan hilang pula.”
Diceritakan bahwa sekelompok orang datang mengunjungi Asy-Syibly ketika dia sedang ditahan di rumah sakit jiwa. Dia bertanya, “Siapa kalian ini?” Mereka menjawab : “Kami adalah orang-orang yang mencintaimu, wahai Abu Bakr!.”  Syibly menghadap mereka lantas melempari mereka dengan batu, sembari berkata : “Jika kalian mengaku benar-benar mencintaiku, tentu kalian akan bersabar atas ujian yang menimpaku.” Lalu dia mendendangkan syair :
Wahai Tuhan Mulia, cinta kepadamu tersimpan daam hati.
Wahai Engkau yang menghilangkan tidur dari kelopak mataku,
Engkau tahu semua yang menimpaku.
Yahya bin Mu’adz menulis kepada Abu Yazid al-Bisthamy : “Aku mabuk karena terlalu banyak meminum dari cangkir cinta-Nya.” Abu Yazid membalas suratnya : “Orang lain meminum lautan langit dan bumi namun rasa hausnya belum terpuaskan, sembari berkata, Apa masih ada lagi?”
Para Sufi bersyair :’Aku kagum bagi yang berkata,
‘Aku mengingat-ingat kekasihku.’
Adakah aku bisa melupakan, lalu aku masih ingat yang kulupa?”
Aku mati, tapi apa aku mengingat-Mu, aku hidup kembali.
Kalau-lah bukan karena husnudzanku pada-Mu
Aku tak kan hidup
Aku hidup dengan harapan, dan aku mati karena rindu.
Berapa kali aku hidup melalui harapan pada-Mu,
Dan berapa kali aku telah mati!
Aku meminum air cinta dan piala ke piala
Namun piala tetap penuh jua
Hausku tak henti-hentinya.
Dikatakan bahwa Allah swt. mewahyukan kepada Isa as. : “Jika Aku melihat kepada hati seorang hamba dan Aku tidak menemukan cinta terhadap dunia ataupun akhirat, maka Aku akan memenuhinya dengan cinta-Ku.”
Saya melihat tulisan Syeikh Abu Ali ad- Daqqaq : “Salah satu kitab wahyu menegaskan : “Wahai hamba-Ku, Aku demi hakmu bagimu, sebagai Pecinta, maka demi hak-Ku jadilah engkau bagi-Ku sebagai pecinta.”
Abdullah ibnul Mubarak mengatakan : “Barang siapa dianugerahi satu bagian cinta tapi tidak dianugerahi sejumlah rasa takut yang sama, berarti tertipu.”
Dikatakan : “Cinta menghapus semua bekas dirimu.”
Dikatakan pula : “Cinta adalah kemabukkan; kesadaran hanya datang dengan melihat Sang Kekasih. Keetika melihat Kekasih justru tak bisa dibayangkan.”
Para Sufi membacakan syair berikut :
Piala berputar, mereka pun mabuk,
Sedang mabukku datang dari si pemutar piala
Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq sering membacakan syair berikut :
Aku menikmati dua mabuk
Sedangkan teman-teman minumku hanya satu
Sesuatu yang istimewa bagiku di antara mereka
Yang mendapat anugerah itu
Ibnu Atha’ mengatakan : “Cinta berarti mengundang celaan yang terus menerus.”
Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq mempunyai seorang budak perempuan bernama Fairuz yang beliau cintai, karena telah berbakti begitu lama. Beliau mengatakan kepadaku : “Pada suatu hari Fairuz menghinaku, dengan mengucapkan kata-kata nyerocos. Abu Hasan al-Qari’ bertanya kepadanya : “Mengapa engkau menyakiti Syeikh?” Dia menjawab, “Karena saya mencintainya.”
Yahya bin Mu’adz menyatakan : “Aku lebih suka memiliki cinta sebesar biji sawi daripada ibadat selama tujuhpuluh tahun tanpa cinta.”
Diceritakan bahwa seorang pemuda memandang kepada orang-orang yang berkumpul pada hari hari taya dan bersyair :
Siapa yang mati dalam keluhan cinta
Matilah seperti itu,
Tak baik dalam cinta tanpa kematian
Kemudian dia melemparkan dirinya dari atas rumah dan mati.
Diceritakan bahwa seorang laki-laki dari India menaruh cinta yang berkobar-kobar kepada seorang budak perempuannya. Pada suatu hari si budak meninggalkannya, dia keluar untuk mengucapkan selamat berpisah kepadanya. Airmata mengalir dari salah satu matanya, tapi matanya yang satu lagi tidak mengeluarkan airmata. Selama delapanpuluh empat tahundia menutup matanya yang tak menangis itu sebagai hukuman karena tidak menangis ketika kekasihnya pergi. Mengenai hal ini para Sufi bersyair :
Sebelah mataku menangis di pagi hari ketika berpisah,
Namun mata yang lain kikir pada kami untuk menangis.
Maka kuhukum mata yang kikir airmata
Dengan menutupnya di hari ketika kami saling bertemu.
Salah seorang Sufi berkata : “Pada suatu hari ketika kami sedang berbincang-bincang dengan Dzun Nuun al-Mishry tentang cinta, dia meminta, dengan bersyair :
Takut lebih utama daripada terjerumus pelaku kejahatan
Ketika dia meratap, dan sedih
Sementara cinta cocok buat mereka yang saleh dan benar-benar suci.”
Yahya bin Muadz mengatakan : “Siapa yang menyebarkan cinta di kalangan orang-orang yang bukan ahlinya, adalah pendusta dalam pernyataan-pernyataannya.”
Samnun lebih mengutamakan ma’rifat atas cinta. Menurut mereka yang telah mencapai hakikat, cinta berarti lebur ke dalam keadaan kemanisan, dan ma’rifat berarti menyaksikan dalam keadaan bingung dan terhapus dalam kegentaran.
Abu Bakr al-Kattany menuturkan : “Persoalan cinta sedang dibicarakan di antara para syeikh di Mekkah selama musim haji. Al-Junayd adalah orang termuda yang hadir. Mereka memanggilnya suatu kali, dan bertanya kepadanya : “Hai orang Irak, kaakanlah kepada kami apa pendapatmu. Al-Junayd menundukkan kepalanya dan menangis, kemudian menjawab : “Cinta adalah seorang pelayan yang meninggalkan jiwanya dan meletakkan dirinya pada dzikir kepada Tuhannya, mengukuhkan diri dalam melaksanakan perintah-perintah Tuhan dengan kesadaran yang terus menerus akan Dia dalam hatinya. Cahaya Dzatnya membakar hatinya dan dia ikut meminum minuman suci dari cangkir cinta-Nya. Yang Maha Kuasa terungkapkan kepadanya dari balik tabir alam gaib-Nyam hingga manakala dia berbicara, dia berbicara dengan perintah Allah, dan apa yang dikatakannya adalah dari Allah. Manakala ia bergerak, dia bergerak dengan perintah Allah, dan manakala dia diam, maka diamnya adalah bersama Allah. Dia akan selalu dengan Allah, bagi Allah dan beserta Allah.” Mendengar kata-kata al-Junayd itu, semua syeikh itu pun menangis, dan berkata, “Tak ada lagi yang perlu dikatakan. Semoga Allah menguatkanmu, wahai mahkota para ‘Arifin!.”.
Diriwayatkan bahwa Allah swt. mewahyukan kepada Nabi Daud as : “Aku telah melarang cinta untuk-Ku memasuki hati manusia jika cinta kepada selain Aku juga punya tempat di dalamnya.”
Abul Abbas, pelayan Fudhail bin ‘Iyadh, menuturkan : “Suatu ketika Fudhail menderita sakit kencing. Dia mengangkat kedua tangannya ke atas dan berdoa : “Ya Allah, demi cintaku kepada-Mu, lepaskanlah penyakit ini dariku.” Kami tidak meninggalkannya sampai akhirnya ia pun sembuh.”
Saya mendengar Abu Ali ad-Daqqaq mengatakan bahwa cinta berarti lebih mengutamakan orang lain, seperti cinta permaisuri Raja Aziz ketika dia menyesali perbuatannya : “Akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar.” (Qs. Yusuf :51). Sebelumnya dia telah mengatakan : “Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?” (Qs. Yusuf :25). Jadi, mula-mula dia menuduh Yusuf telah berbuat dosa, tetapi akhirnya dia menyalahkan dirinya sendiri atas penghianatannya itu.
Abu Sa’id Hamdun al-Kharraz mengatakan : “Aku bermimpi bertemu dengan Nabi saw. dan aku berkata kepada beliau : “Wahai Rasulullah, maafkanlah saya. Sebab cinta saya kepada Allah swt. telah memenuhi kalbu saya dan tidak menyisihkan cinta bagimu.” Beliau menjawab : “Wahai orang gyang diberekati, barangsiapa mencintai Allah swt. berarti ia emncintaiku.”
Diceritakan tentang munajat Rabi’ah Adawiyah : “Tuhanku, akankah Engkau membakar hati yang mencintai-Mu dengan api?” Tiba-tiba muncul bisikan : “Kami tidak akan melakukan hal seperti itu, Engkau jangan menyanggka buruk kepada Kami.”
Dikatakan : “Kata cinta (hubb) terdiri dari dua huruf “Ha” dan “ba”, yang mengisyaratkan bagi pecinta, hendaknya meninggalkan ruh, kalbu dan badannya.” Sebagai dinyatakan oleh pendapat Ijma’ di kalangan para Sufi, cinta adalah penyesuaian dengan hati, sedangkan cinta menafikan secara psti adanya pertentangan. Pecinta selalu bersama Sang Kekasih. Dalam hal ini didukung oleh sebuah hadits, riwayat Abu Musa al-Asy’ary yang mengatakan bahwa seseorang bertanya kepada Nabi saw. : “Dapatkah seseornag mencintai suatu kaum tapi tidak pernah bertemu dengan mereka?” Nabi menjawab : “Seseorang akan bersama dengan orang yang dicintai.”
Abu Hafs menegaskan : “Kerusakan kondisi ruhani, rata-rata karena tiga perkara : Kefasikan para arifin, penghgianatan para pecinta (muhibbin), dan dustanya para muridin (pemula).”
Abu Utsan berkata : “Dosa para ‘arifin adalah menggunakan ucapan, penglihatan, dan pendengaran mereka untuk kepentingan duniawi dan memperoleh keuntungan darinya. Penghianatan para pencinta adalah mengutamakan hawa nafsu mereka sendiri dibanding keridhaan Allah swt. dalam urusan-urusan yang mereka hadapi.
Dusta para pemuda adalah bahwa mereka lebih peduli terhadap kesadaran akan manusia dan perhatian mereka daripada dzikir dan memandang kepada Allah swt.”
Abu Ali Mumsyad bin Sa’id al-Ukbary menuturkan : Seekor burung pipit jantan mencoba mencumbu seekor burung pipit betina di bawah kubah Nabi Sulaiman as, tetapi si betina menolak. Si jantan bertanya kepadanya : “Bagaimana kamu bisa menolakku sedangkan jika aku mau, aku bisa membuat kubah ini runtuh menimpa Suaiman?” (Sementara Sulaiman mendengar pembicaraan kedua burung itu, karena memang beliau diberi kemampuan oleh Allah swt. untuk mengerti dialog burung), lalu beliau memanggilnya dan menanyakan kepadanya : “Apa yang membuatmu berkata begitu?” Si burung menjawab : “Wahai Nabi Allah, para perindu yang masyuk tidak bisa dituntut melalui kata-katanya.” Sulaiman menjawab : “Anda benar.!”
Kembali ke Bab Tiga

Silahkan Bagikan Artikel ini

Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Ditulis oleh:As Hakim.Ppa on Desember 13, 2016 - Rating: 1.5
Title : (BAB TIGA 46) CINTA (Al-Qusyairyyah)
Description : T ERJEMAH KITAB  RISALATUL-QUSYAIRIYYAH PENJELASAN TENTANG “TAHAPAN-TAHAPAN (MAQAMAT) PARA PENEMPUH JALAN SUFI” 46. CINT...

0 Response to "(BAB TIGA 46) CINTA (Al-Qusyairyyah)"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Silahkan Di subcribe

Cara Download Disini

Beli Kitab Klasik dan buku Islami

Tulisan Terbaru

INGKANG KATAH DIPUN PERSANI

  • Download Kitab Kuning Klasik (dengan Makna ala Pesantren/Makna Petuk)بالمعنى على فسانترين
    Download Kitab Kuning / Klasik (Dengan Makna Ala Pesantren) Dengan rasa Syukur kepada Alloh, kembali blog PPa menghadirkan k...
  • Download Kitab Matan Ghoyah wat Taqrib (Dengan makna ala Pesantren) متن الغاية والتقريب مع الترجمة
    Matan Ghoyah wat Taqrib (Dengan makna ala Pesantren) متن الغاية والتقريب مع الترجمة   باللغة الجاوية والمعنى على فسانترين ...
  • Daftar Kitab Kuning makna ala pesantren /Makna Petuk Pdf (2)
    Kitab Kuning makna ala pesantren /Makna Petuk =========================================== Silahkan BELI Kitab makna pesantren  Klik Disini =...
  • Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus (Bab 1 "Taubat")
    Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Al-hawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari Puji syukur Ki...
  • Download Kitab KIFAYATUL AWAM (Dengan Makna Ala Pesantren) تحقيق المقام على كفاية العوام فيما يجب عليهم من علم الكلام للشيخ محمد الغضالي
      KIFAYATUL AWAM  (Dengan Makna Ala Pesantren)   تحقيق المقام على كفاية العوام فيما يجب عليهم من علم الكلام للشيخ محمد الغضالي بالمعنى على...
  • Kitab Kuning Klasik Terjemah pdf 1
     Kitab Kuning Klasik Terjemah pdf 1 Kembali lagi setelah kami sampaikan daftar link  Download kitab klasik berbahasa arab  .  Kitab klasik m...
  • Download Kitab Ihya 'Ulumuddin إحياء علوم الدين Juz 2 (Makna ala Pesantren)
    Kitab Ihya 'Ulumuddin Imam Al-Ghazali Juz 2 Makna ala Pesantren   إحياء علوم الدين   تصنيف   حجة الإسلام  الإمام أبي حامد الغزالي  وهو أ...

DOWNLOAD KITAB KHUSUS ARAB

Arsip Blog

  • ►  2025 (18)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2024 (46)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2023 (186)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (9)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (18)
    • ►  Agustus (23)
    • ►  Juli (16)
    • ►  Juni (11)
    • ►  Mei (15)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (18)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (27)
  • ►  2022 (430)
    • ►  Desember (26)
    • ►  November (23)
    • ►  Oktober (31)
    • ►  September (41)
    • ►  Agustus (52)
    • ►  Juli (50)
    • ►  Juni (66)
    • ►  Mei (39)
    • ►  April (41)
    • ►  Maret (27)
    • ►  Februari (11)
    • ►  Januari (23)
  • ►  2021 (326)
    • ►  Desember (42)
    • ►  November (31)
    • ►  Oktober (45)
    • ►  September (21)
    • ►  Agustus (30)
    • ►  Juli (31)
    • ►  Juni (11)
    • ►  Mei (20)
    • ►  April (48)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (20)
  • ►  2020 (308)
    • ►  Desember (18)
    • ►  November (10)
    • ►  Oktober (23)
    • ►  September (48)
    • ►  Agustus (21)
    • ►  Juli (21)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (18)
    • ►  April (13)
    • ►  Maret (30)
    • ►  Februari (40)
    • ►  Januari (58)
  • ►  2019 (428)
    • ►  Desember (51)
    • ►  November (41)
    • ►  Oktober (31)
    • ►  September (32)
    • ►  Agustus (43)
    • ►  Juli (31)
    • ►  Juni (49)
    • ►  Mei (77)
    • ►  April (28)
    • ►  Maret (24)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2018 (197)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (27)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (21)
    • ►  Mei (22)
    • ►  April (33)
    • ►  Maret (33)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (17)
  • ►  2017 (91)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (13)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (16)
  • ▼  2016 (144)
    • ▼  Desember (21)
      • (Al Hikam 257-261). “ALAM MULKI DAN ALAM MALAKUT”
      • (Al Hikam 250-256) “TAWADHU’.”
      • Download Kumpulan Kitab-kitab Kuning klasik Tentan...
      • Download Kitab-kitab Mushthalah Hadits
      • Download Kitab-Kitab Tentang Thoriqot
      • Majelis ke 50 Kewajiban melepaskan Kesusahan Dun...
      • Majelis ke 49 Memberi pada Peminta/pengemis (Fat...
      • Majelis ke 48 Amal Sholih (Fathur-rabbany,)
      • Majelis ke 47. Membenci Makhluk ketika membahaya...
      • Download Kitab-Kitab yang Membahas tentang Al Qur'an
      • Majelis ke 46. IKUTILAH RASULULLAH SAW. (Fathur-...
      • (BAB TIGA 49) SIMA’ (Al-Qusyairyyah)
      • (BAB TIGA 48) MENJAGA PERASAAN HATI SYEIKH (Al-Q...
      • (BAB TIGA 47) R I N D U (Al-Qusyairyyah)
      • (BAB TIGA 46) CINTA (Al-Qusyairyyah)
      • Download Kumpulan Kitab Karya Madzahibul Arba’ah (...
      • Download Kitab Kitab Karya syeikh Muhyiddin ibnu A...
      • Download Video Kajian Al Hikam Bersama Habib Novel...
      • (Al Hikam 248-249) “MENOLAK GODAAN SYAITAN”
      • (Al Hikam 243-247) “ILMU YANG BERMANFAAT”
      • (Al HIkam 240-242) “TERCELANYA DUNIA”
    • ►  November (14)
    • ►  Oktober (33)
    • ►  September (26)
    • ►  Agustus (16)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2015 (266)
    • ►  Desember (15)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (14)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (25)
    • ►  Mei (29)
    • ►  April (58)
    • ►  Maret (64)
    • ►  Februari (17)
    • ►  Januari (31)
  • ►  2014 (237)
    • ►  Desember (36)
    • ►  November (23)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (14)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (43)
    • ►  Februari (33)
    • ►  Januari (42)
  • ►  2013 (262)
    • ►  Desember (15)
    • ►  November (14)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (14)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (36)
    • ►  Juni (21)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (27)
    • ►  Maret (22)
    • ►  Februari (21)
    • ►  Januari (64)
  • ►  2012 (458)
    • ►  Desember (87)
    • ►  November (34)
    • ►  Oktober (16)
    • ►  September (31)
    • ►  Agustus (33)
    • ►  Juli (51)
    • ►  Juni (118)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (23)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (22)
    • ►  Januari (31)
  • ►  2011 (65)
    • ►  Desember (62)
    • ►  November (3)

Isi Blog PPA Yg Bisa di Download

KITAB KLASIK PENGAJIAN mp3 TAUSYYAH
  • 1* Download Al-Quran Digital dan terjemahan Untuk PC dan HP

  • 2* KITAB KUNING MAKNA ala PESATREN

  • 3* KITAB KUNING KLASIK ala PESANTREN

  • 4* KITAB-KITAB HADITS

  • 5* KITAB-KITAB TERJEMAH

  • `6* KITAB KUNING PESATREN mp3

  • 7* BAHTSUL MASA'IL PONDOK PESANTREN

  • 8* Ebook islami

  • 9* KITAB IRSYADUL-'IBAD mp3

  • 10* KITAB KUNING KHUSUS ANDROID dan HP java

  • 1. AL HIKAM mp3. KH.ABD WAHID ZUHDY

  • 2. KISAH PERANG BADAR mp3, KH ABD WAHID ZUHDY

  • 3. SULAMUTTAUFIQ mp3, KH ABD WAHID ZUHDY

  • 4. FIQIH/'UBUDYYAH mp3, KH ABD WAHID ZUHDY

  • 5. Pengajian Gus Mus Kitab Nashoihul Ibad (mp3)

  • 6. PENGAJIAN,MANAQIB,ISTIGHOTSAH KH.ASRORY

  • 7. TERJEMAH IHYA' ULUMUDDIN mp3

  • 8. DOWNLOAD VIDEO & MP3 AUROD PPA

  • 9. SHOLAWATAN H.MUAMMAR ZA mp3

  • 10. MUROTTAL H.MUAMMAR ZA. dll. mp3

  • 11. QIRO'TUL QUR'AN H.MUAMMAR ZA dll. mp3

  • 12.SHOLAWAT ala HABIB SYECH BIN ABDUL QODIR

  • 13.SHOLAWAT,NASYID,QOSIDAH,PUISI




  • TAUSIYYAH HABIB UMAR MUTOHHAR

  • HABIB LUTHFI BIN YAHYA

  • TAUSIYYAH HABIB NAUFAL SOLO

  • PUISI TERBAIK GUS MUS

  • KH ASRORI AL-ISHAQY

  • HAUL PONDOK PETA



  • Daftar Terjemahan kitab

  • Syarah Al Hikam Ibnu Ato'illah

  • At-Tanwir Fi Isqothid Tadbir

  • Tajul 'arusy Ibnu 'Atho'illah

  • Fathur-Robbani Wal Faydhur Rahmany

  • Futuhul Ghoib

  • Wejangan Syeikh Abdul Qodir

  • Manaqib Syeikh Abdul Qodir

  • Risalatul Qusyairiyyah

  • (Washoya) An-Nasho'ih Imam Harits Al Muhasibi

  • Kimyyaus-Sa'adahAl-Ghozaly

  • Surat-surat Sang Sufi

  • Asy-Syamail-Muhammadiyah

  • Mantiqut-Thair

  • Membumikan Al-Qur'an

  • Renungan Tentang Umur Manusia

  • Keajaiban Dlm Tubuh Kita

  • Fihi ma Fihi Ar-Rummi

  • At Ta'aruf li madzhabi Ahli at Tashawwuf

  • Kitab "RO-AYTULLOOH"

  • Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi

  • Ayyuhal Walad al Ghozali

  • Misykatul anwar Al-Ghozali

  • Mukasyafah al QulubAl-Ghozali

  • Risalah Adab Sulukil Muriid


  • Like Fb PPa

    PANJENENGAN TAMU INGKANG KAPING

    Niki Kulo

    Foto Saya
    As Hakim.Ppa
    Khodim Padepokan Padang Ati (PPA)
     Lihat profil lengkapku

    Download Software Pc & Android

    Download Video Pengajian, Sholawat dan lagu

    Labels

    ebook islami (869) kitab kuning terjemah (669) Kitab makna gandul (311) Syarah Al-Hikam (143) BAHASAN SUFI (119) AL-GHOZALI (110) KISAH SUFI (108) RISALATUL-QUSYAIRIYYAH (89) Kitab At-Tanwir (86) HIKMAH SUFI (85) kitab HADITS (82) AJARAN KAUM SUFI (77) Al-Qur'an (76) FUTUHUL GHOIB (71) ALHIKAM (64) Kitab karya ulama Nusantara (64) ebook muslimah (63) KITAB KUNING KLASIK (60) Fathur-rabbany (59) KITAB NAHWU (58) Melihat Allah (53) NU (49) TAFSIR JALALAIN (46) Doa (41) An-Nashoih (38) PENGJIAN (38) KITAB KUNING MP3 (36) Wasiat – Wasiat Ibn ‘Arabi (36) PPA (33) Attibyan fiiaadabi hamalatil qur'an (32) Hikmah Ibnu Ato'illah (32) ibnu 'aroby (32) Hikmah Al Jilany (31) Misykatul anwar (31) Mukasyafatul qulub (30) Tajul Arus (30) al haddad (30) kitab ISLAM KLASIK (25) m.Qurais S (25) IBNU ATO'ILLAH (24) KEAJAIBAN ALQUR'AN (24) Adab sulukil Murid (23) IHYA'ULUMUDDIN AL GHOZALY (23) syeh ahmad asymuni (23) tafsir al Ibriz (21) AS – SYAMAIL (20) Al Misbah (20) SHOLAWATAN (20) SURAT-SURAT SANG SUFI (20) fiqh kehidupan (20) pengajian (19) Fihi ma Fihi (18) WALI SONGO (18) KHUTBAH JUM'AH (17) Tafsir Ilmi (17) Manaqib Syeih Abdul Qodir aljiilany ra (16) Sharaf (15) cak nun (15) Filsafat (14) SOFTWARE ISLAMI (14) Syeikh Hasyim asy'ari (14) NASHO'IHUL 'IBAD (13) karya SYEIH NAWAWI BANTEN (13) KITAB MANTIQUTTOIR (12) THORIQOT (12) wahabi (12) Ayyuhal walad (11) Hamka (11) KITAB KIMYYATUSSA'ADAH (11) Keajaiban di Dalam Tubuh Kita (11) Muammar (11) Nahwu (11) Agus sunyoto (10) M idrus R (10) QOSIDAH BURDAH (9) Tafsir Fathul qodir (9) fiqih (9) Bahasa arab (8) MAULID (8) falak (8) 40 Hadist sohih (7) Fiqih anak (7) Kitab Bahasa Sunda (7) Sayyid Maliki (7) Zaadul maad (7) ebook islam (7) ihya' KITAB TENTANG NAFSU (7) kamus arab-indo (7) ramadhan (7) Adabiyyah (6) Arbain nawawiyah (6) Biografi sahabat Nabi (6) Faroid (6) Misykaat Al-Mashabiih (6) RENUNGAN TENTANG UMUR MANUSIA (6) Taudhihul Adillah (6) alhikam SYEIH IBNU 'ATO'ILLAH ASYAKANDARI MP3 (6) at-tirmidzi (6) haid (6) sunan kalijaga (6) KITAB TASAWUF (5) Percikan Ihya (5) legenda (5) 1001malam (4) ABDUL WAHID ZUHDY (4) Bukhori (4) Humor Sufi (4) Ihya-ma'na (4) KISAH MADHAHIBUL ARBA'AH (4) MUROTTAL (4) Sujiwo tejo (4) asshowi (4) puasa (4) sejarah (4) siyar alam (4) syeikh Nawawi al jawi (4) Asbabul Wurud (3) Nikah (3) Qurban (3) RISALAH LADUNIYYAH (3) Raudhah al-Thalibin (3) Sajarot kaun (3) Syekh Abdul Qadir Jaelani (3) al Buthi (3) az zuhud (3) haji (3) ibnu sina (3) jam'ul jawami (3) tajwid (3) Al Mu’jam Ash Shaghir (2) BAHTSUL MASA'IL (2) Balaghah (2) FADHILAH (2) KH ASRORY (2) KISAH MADHAHIBUL ARBA'AH (2) bahasan tanwirul qulub (2) kitab (2) GUS MUS (1) Hp Santri (1) IBNU ATO'ILLA (1) PUISI (1) SAHABAT NABI (1) SEJARAH PON PES (1) USHUL FIQIH (1) WAHBAH ZUHAILI (1) al (1) habib Umar bin Hafid (1) kh Maimun Zubair (1) kit (1) kitab klasik untuk hp (1)

    Sahabat PPa

    MONGGO SHOLAT

    Copyright © 2012 Padepokan Padang Ati (ppa) - All Rights Reserved
    Design by AS HAKIM PPA - Blogger Templates - Powered by Blogger