بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah
Kitab
“AN-NASHA’IH”
NASIHAT-NASIHAT “SANG SUFI”
Karya:
IMAM
ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN AS’AD
“AL-MUHASIBI”
--000--
NASIHAT KE - 32
Keinginan Memenuhi Kewajiban Ketika Mengeluarkan Harta Serta
Sebagai Tanda Syukur Kepada Allah SWT.
Saudaraku-saudaraku!
Apabila orang lain mengeluarkan harta yang halal di jalan kebaikan dengan
dugaan bahwa hal demikian akan melipatgandakan pahala, ingat, berkehendaklah
engkau dalam harta yang keu keluarkan itu untuk memenuhi kewajiban terhadap
Allah dan terhadap sesama makhluk. Juga, keluarkanlah hartamu sebagai tanda
syukur terhadap nikmat, tanda takut dari sikap kikir terhadap Allah SWT, serta
tanda khawatir terhadap pertanyaan ketika terjadi hisab’. Oleh karena itu,
keluarkanlah harta kalian demi untuk membebaskan diri, karena, telah sampai
kepada kami bahwa Allah SWT telah menurunakn wahyu kepada salah seorang
Nabi-Nya : “Sesungguhnya perumpaam sedekah itu
seperti seseorang yang membunuh orang lain, maka akeluarga korban menuntut
untuk membunuhnya. Si pelaku berkata : “Aku akan menebus diriku, hingga ia pun
membayar tebusannya sedikit demi sedikit sampai ia mampu membebaskan dirinya dari
pembunuhan.”
Wahai kaum yang
menginginkan keselamatan! Demi Allah, demikian dengan kalian, dan siapa orang
telah membunuh dirinya dengan dosa-dosa. Oleh karenanya, keluarkanlah harta
yang halal demi untuk menebus diri kalian sebelum hal itu tidak diterima dari
kalian. Aku berpendapat, siapa yang mengeluarkan harta dengan keyakinannya
untuk mengharapkan pahala kebaikannya lebih besar daripada rasa takutnya, maka
ia justru tidak memperoleh pahala apa-apa. Sebab, barangkali saja hanya sedikit
sekali kekuatannya terhadap pertanyaan-pertanyaan dari Allah yang ditujukan
kepadanya tentang keterlibatannya dalam harta yang halal berdasarkan
prasangkanya. Padahal hal demikian adalah tipu daya serta kebodohan yang besar.
Maka dari itu, jadilah kalian di antara orang-orang yang memiliki pandangan.
Saudaraku!
Sebagaimana engkau berharap agar kebaikanmu diterima, demikian pula hendaknya
engkau khawatir akan tidak diterimanya kebaikanmu itu. Sesungguhnya Allah SWT
berfirman :Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang
bertakwa (Al MA’idah, 27) Di antara tokoh berilmu berkata : “Persetan dengan dunia, yang halal darinya bakal di hisab
sedangkan yang haram darinya mendapatkan sangsi.” Rasulullah saw.
Bersabda : “Barang siapa yang diseleldiki secara
mendalam di kala hisab’ pasti ia akan disiksa.”
Sesungguhnya Allah
SWT memuji orang-orang yang takut : Dan orang-orang
yang memberikan apa yang telah mereka berikan dengan hati yang takut, (karena
mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka (Al
Mu’minun, 60) Ahli tafsir berkata : “Yaitu orang-orang
yang berpuasa, orang-orang shalat, orang-orang yang bersedekah, dan orang-orang
yang takut bakal tidak diterima hal tadi dari meraka.” Saudara-saudara, contohlah orang-orang bertakwa tersebut dalam
kekhawatiran terhadap amal perbuatanmu, Sesungguhnya diantara sahabat pilihan
dahulu, ada yang berangan-angan supaya diterima darinya satu kebajikan saja,
karena kekhawatirannya bila tidak akan diterima darinya, karena Allah berkata : “Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang
bertakwa (Al MA’idah, 27).
Saudara-saudara!
Bersyukurlah kepada Allah SWT karena Dia telah mengilhamimu untuk mengeluarkan
harta dan telah menjagamu dari kekikiran. Minta maaflah dari usahamu yang
menurut perkiraanmu halal. Alangkah bahagianya orang-orang yang diringankan
bebannya sehingga lebih cepat berlalu, dan alangkah sengsaranya orang-orang
yang berat bebannya sehingga tertahan. Demikianlah perbedaan keutamaan antara
dua orang. Yang satu mencari pahala dalam pengeluarannya melalui harta yang
halal sesuai dengan dugaannya, namun ia melupakan pertanyaan yang bakal
diajukan Allah kepadanya. Padahal, bila Allah SWT
memberlakukan hisab terhadapnya, tentu akan menyulitkan dirinya. Sementara yang
lain mengeluarkan harta sepeti itu
juga, hanya saja ia dibebani oleh ketakutan terhadap dialog dengan Tuhan ketika
hisab, sehingga cita-citanya selalu ingin lepas dari kewajiban yang harus
dipenuhinya pada harta yang halal, seraya berharap maaf dan ampunan dari Allah
SWT, karena memang Allah telah memberikan beberapa kewajiban pada harta yang
halal. Adapun harta yang haram, maka tidak ada jalan baginya selain lari kepada
Yang Maha Pengasih, serta melepaskan diri dari semuanya dan membiarkannya untuk
pemburunya.
Saudara-saudaraku!
Renungkanlah apa yang telah engkau dengar. Ketahuilah bahwa amal perbuatan
hamba di sisi Tuhan bertingkat-tingkat. Oleh sebab itu, nilai dan kedudukan
mereka di sisi-Nya lebih tinggi yang satu daripada yang lain, sesuai dengan
pemahaman mereka tentang Allah Mereka mengetahui bagaimana berbuat untuk-Nya.
Sebab kebanyakan orang berbuat kebaikan hanya untuk mengharapkan pahala, dan
kalau tidak ada pahalanya tentu mereka merasa berat untuk melaksanakan kebaikan
tersebut. Wahai kaum, perbanyaklah amalan sunnah untuk menyempurnakan yang
wajib, sebab telah sampai kepada kami bahwa Allah SWT berfirman : “Aku tidak memperhatikan hak seorang hamba sebelum hamba
tersebut memperhatikan hak-Ku. Juga, dari salah seorang tokoh ilmu
pengetahuan disebutkan : Sesungguhnya tidak akan sampai kepada
hati seorang hamba ruh Allah, sedang dari sisi hamba tersebut Allah mempunyai
hak yang belum dipenuhi olehnya.” Ingat, utamakanlah
niat dalam memenuhi seluruh hak Allah dalam segala urusan, janganlah engkau
menyibukkan hati dengan hakmu pada-Nya, dan contohlah orang-orang yang
disebutkan oleh Rasulullah saw. Melalui sabdanya, berikut : Ingatlah, sesungguhnya oang-orang yang berilmu adalah orang yang
mengerti tentang Allah dan fuqaha’ adalah pilihan Allah di antara makhluk-Nya.”
Pahamilah penanaman moral oleh Rasulullah saw. Tersebut. Bilamana engkau telah
menyempurnakan kewajiban dengan amalan sunnah dan mencoba menghilangkan
kejahatan dengan amalan sunnah dan mencoba menghilangkan kejahatan dengan
kebaikan, kemudian engkau mempunyai amalan yang melebihi pemenuhan terhadap
hak-hak Allah, sesungghnya yang demikian merupakan simpanan untukmu di sisi
Tuhan SWT dan sebagai penyempurna terhadap apa-apa yang ada di sisi-Nya jika
dalam memenuhi hak-hak-Nya engkau masih memiliki kekurangan. Alangkah celakanya
orang yang lalai pada hari ditegakkan hisab’ ! Semoga Allah
memberikan kemudahan kepada kita semua. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.