بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
HIKMAH 220-221
220-221.
“HATI-HATI DENGAN
WAKTU/UMUR”
٭ حُقُوقٌ فِى
الاوقَاتِ يُمكِنُ قضَاءُوهاَ وحقوقُ الاَوْقاتِ لاَ يُمكِنُ قضاَءوهَا ٭
٭ اِذ ْماَ مِنْ
وَقْتٍ يَرِدُ الاَّ وَللهِ عليكَ فِيهِ حقّ ٌجَدِيدٌ واَمْرٌ اكيدٌ فكيفَ
تَقـْضِى فيهِ حَقّ َغَيْرِهِ وَانتَ لمْ تَقْضِ حقّ َاللهِ فيْهِ ٭
٭
220. “ Hak/kewajiban-kewajiban didalam waktu
itu mungkin dapat diqodho’inya, tetapi hak-haknya waktu itu tidak mungkin bisa
di qodho’(diulangi)nya,. Sebab tiada
suatu waktu melainkan ada hak dan kewajiban yang baru dan perkara penting yang
harus kau penuhi, maka bagaimanakah engkau akan menyelesaikan hak lainnya,
sedang engkau belum menyelesaikan/memenuhi hak/kewajibanmu kepada Alloh dalam
waktu itu.”
Hak-hak (kewajiban yang
ada dalam waktu yaitu: ibadah-ibadah seperti sholat puasa zakat danlainnya,
bila tidak bisa dikerjakan pada waktunya, bisa di qodho’ pada waktu lainnya.
Tetapi hak-hak waktu itu sendiri yakni apa yang disediakan diberikan Alloh
untuk hamba waktu itu, jika tidak dilaksanakan hak-haknya tidaklah mungkin bisa
di qodho’inya. Syeih Abul Abbas Al-Mursy
berkata : “waktu-waktu yang diberikan kepada hamba itu ada empat tidak lima :
1. Nikmat, 2. Bala’, 3. Taat, 4. Maksiat. Dan Alloh mewajibkan kepadamu
tiap-tiap waktu itu ada bagian ibadah yang harus kamu penuhi dengan
hukum-hukumnya Tuhan. Barang siapa didalam waktu taat, maka hak/kewajiban yang
harus dipenuhi yaitu memandang anugerah dari Alloh, apabila dalam waktu
mendapat kenikmatan, maka dengan bersyukur
yaitu: senangnya hati karena Alloh, apabila dalam waktu maksiat, maka
yang harus dipenuhi yaitu Taubat dan minta ampun, apabila waktu mengalami bala’
ujian, maka harus bersabar dan ridho.” Rosululloh saw. Bersabda : “ siapa yang
diberi lalu bersyukur, dan di uji lalu bersabar, dan dianiaya lalu memaafkan
dan berdosa lalu minta ampun. Rosul kemudian diam sejenak. Sahabat bertanya :
kemudian apakah ya Rosululloh untuknya ?
nabi menjawab : mereka orang yang
pasti mendapat kesejahteraan (diakhirat), dan merekalah orang yang mendapat
petunjuk/hidayah (didunia).”
٭ ماَفَاتَ مِنْ
عُمرِكَ لاَ عوَضَ لَهُ وماَ حَصَلَ لكَ منهُ لاَ قِيْمَة َلَهُ ٭
221. “ Umur (usia) hidupmu yang telah hilang
(lewat)itu tidak ada gantinya(tidak dapat kembali), sedang perkara yang
berhasil (dalam hidupmu) itu tidak dapat dinilai harganya.”
Umur seorang mukmin itu sebagai pokok hartanya, dengan harta itu bisa
beruntung bisa juga rugi, barang siapa bersungguh-sungguh maka dia akan
beruntung, dan siapa yang menyia-nyiakan pasti akan merugi.apabila waktu
umurnya terlewatkan selain untuk taat kepada Alloh, maka tidak ada gantinya,
dan apabila telah pergi maka tidak akan kembali selamanya.
Rosululloh bersabda : “setiap waktu yang telah lewat dari( umur)
hamba, yang tidak untuk berdzikir kepada Alloh pada waktu itu, besok dihari
kiamat pasti menyesal dan merugi.”
Sayyidina
Ali berkata kepada Sayyidatina Fatimah : ketika membuat makanan, buatlah yang
halus dan lunak (tidak keras), karena makanan yang lunak dan yang keras itu
lima puluh kali tasbih bandingannya.
Maka dari itu para Ulama’
Salafussholih, sangat memperhatikan dan menjaga nafasnya, dan cepat-cepat
mencari keuntungan pada setiap masa dan waktu. Mereka tidak menyia-nyiakan
waktunya sedikitpun
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : (Al-Hikam 220-221) “HATI-HATI DENGAN WAKTU/UMUR”
Description : HIKMAH 220-221 220-221. “HATI-HATI DENGAN WAKTU/UMUR” ٭ حُقُوقٌ فِى الاوقَاتِ يُمكِنُ قضَاءُوهاَ وحقوقُ الاَوْقاتِ لاَ ي...