بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah
Kitab
“AN-NASHA’IH”
NASIHAT-NASIHAT “SANG SUFI”
Karya:
IMAM
ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN AS’AD
“AL-MUHASIBI”
--000--
NASIHAT KE - 29
Membaca Al-Qur’an bukan karena Fahala
Saudaraku! Apabila
orang lain membaca Kitab Allah karena keutamaan pahalanya, ingat, tatkala
membacanya, hendaklah engkau bermaksud merenungi dan menghayati
perumpamaan-perumpamaan, keajaiban-keajaibannya, janjinya, ancamannya,
perintahnya, larangannya, halalnya, haramnya, serta berbuat dalam
batasan-batasannya dan fardhu-fardhunya. Sebab, hal demikian lebih jelas pengaruhnya
dalam meraih keridhaan Allah SWT. Diceritakan tentang Firman-Nya yang berbunyi
: Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab Kitab kepadanya,
(kemudian) mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, (maka) mereka
itulah (yang) beriman kepadanya. Dan siapa saja yang ingkar kepadanya, maka
mereka itulah orang-orang yang rugi.] (Al Baqarah : 121) Ahli tafsir berkata : “ Yaitu mereka yag
mengamalkan isinya, dan yang beriman kepadanya.”
Di antara para sahabat ada yang berkata : “
Setiap kali ayat dari Kitabullah datang menghadap, ia menanyakan kepada ku
tentang yang wajib-wajibnya, bersaksi terhadapku tentang perintahnya bahwa aku
belum memenuhinya, juga bersaksi terhadapku tentang perintahnya bahwa aku belum
memeuhinya, juga bersaksi terhadapku tentang larangannya bahwa aku tidak
mengindahkannya, dan ku berlindung kepada Allah dari hati yang tidak khusyuk.”
Saudara-saudara, sesungguhnya telah sampai pula
kepadaku beberapa hadis Rasul saw. Dan bila memang benar haids-hadis itu
bersumber dari beliau saw, tentu hal itu merupakan ancaman bagi keberadaan
orang-orang seperti kita. Rasulullah saw. Bersabda : “Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, Malaikat
Zabaniyah lebih cepat menghampiri orang-orang fasik, di antara penghapal
Alquran daripada penyembah berhala, sehingga mereka dilemparkan bersama-sama ke
dalam neraka jahanam. Dan mereka pun berteriak-teriak kepada Allah : “Ya Tuhan
kami, atas dasar apa kami dilemparkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang
dulunya memakan rizki Mu dan menyembah selain Mu, padahal kami telah membaca
Kitab-Mu di dunia? Allah SWT, berkata : “Benarlah apa-apa yang dikatakan oleh
hamba-hamba Ku yang jahat itu, tetapi kalian tidak menghalalkan yang halal,
tidak mengharamkan yang haram, tidak menghayati keajaibannya, dan tidak mengamalkan
hukumnya, karena orang-orang yang mengetahui tidaklah sama dengan orang yang
tidak mengetahui, maka kini rasakanlah siksaan lantaran apa-apa yang dulu kamu
kerjakan.”
Rasulullah saw. Juga mengatakan : “Ketahuilah! Ada
kalanya seseorang membolak-balik mushhaf siang dan malam hingga menaruhnya
kembali, sedang ayat-ayatnya melaknatinya. Tidak melewati satu ayat, melainkan
ayat itu mengutuknya, juga tidak melalui satu huruf kecuali huruf itu
melaknatnya.”Ada yang bertanya :
“Mengapa bisa demikian, wahai Rasul? Rasul menjawab. “Ia melewati ayat ini : Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim
(Hud.18), sedangkan dirinya
termasuk zalim sehingga ayat itu mengatakan, ‘Dusta, engkau sendiri adalah
zalim sehingga auay itu mengatakan “ Dusta” engkau sendiri adalah zalim. Lalu
ketika ia melewati ayat yang lain, yang terdapat perintah untuk menjauhi khamar
dan judi, maka ayat itu pun berkata : “Ia berdusta lagi. Semoga Allah
mengutuknya, tidaklah ia menjauhi khamar dan judi.’ Juga ketika ia melewati
ayat ini : :Mengerjakan haji
adalah kewajiban menusia terhadap Allah, yaitu (bagi) bagi orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah (Alu Imran, 97), maka
ayat ini pun mengatakan, ‘Ia berdusta lagi, semoga Allah mengutuknya, sebenarnya ia telah
sanggup untuk melaksanakan haji tapi ia tidak melakukannya.’ Demikian, sehingga
tidak satupun ayat yang ia lalui di mana tingkahnya bertentangan dengan isi
ayat tersebut melainkan ayat-ayat itu akan mengutuknya.”
Seorang tokoh berkata : “Siapa yang takut kepada Allah, sesungguhnya
ia telah mengingat-Nya, sekalipun sedikit puasa, shalt dan bacaan Alqurannya;
sebaliknya, siapa yang durhaka kepada Allah sesungguhnya ia tidak
mengingat-Nya, sekalipun banyak puasa, shalat dan bacaan Alqurannya.”
Wahai kaum pencari kebenran! Apa-apa yang telah
engkau kerjakan di antara hukum-hukum Alquran, sesungguhnya engkau telah
mencapai raihan pahala yang banyak serta kedudukan yang tinggi di sisi Allah
SWT. Namun, jika kau abaikan hukum-hukum-Nya dan engkau membacanya hanya demi
pahala, aku khawatir akan luput darimu pahala itu lantaran hukum-hukum yang
terabaikan itu. Betapa banyak orang yang membaca Alquran sedangkan Alquran itu
melepas tanggung jawab terhadapnya esok, sehingga ia pun kelak akan terjerumus
bersama-sama orang lain sesudah ia membacanya. Semoga Allah melindungi kita
sekalian dari hal demikian. Inilah perbedaan keutamaan antara dua orang yang
satu membaca Kitab Allah karena keunggulan pahalanya, padadahal barangkali ia
mengabaikan sebagian besar hukum-hukumnya, sehingga ia pun sama seperti orang
yang tidak membacanya. Sedang yang lain mengamalkan hukum-hukum Alquran,
sekalipun ia seorang non Arab, maka ia termasuk orang membaca Alquran secara
konprehensif. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang
mengamalkan hukum-hukum Al qur’an. Amin ya Rabbal–Alamin
Klik disini untuk kembali ke awal (Daftar isi).T6
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.