بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
PENJELASAN
TENTANG
“TAHAPAN-TAHAPAN (MAQAMAT) PARA PENEMPUH JALAN SUFI”
20.
SABAR
Allah
swt. berfirman :
“Bersabarlah,
dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah.” (Qs. An-Nahl
:217).
Diriwayatkan
oleh Abu Hurairah, bahwa Aisyah menuturkan hadis berikut ini dari Rasulullah
saw. Yang bersabda :
“Sabar
(yang sebenarnya) itu adalah pada saat mengahadapi cobaan yang pertama.” (H.r.
Bukhari, Tirmidzi dan Nasa’i).
Kemudian
sabar dibagi dalam beberapa macam : Sabar terhadap apa yang diupayakan, dan
sabar terhadap apa yang tanpa diupayakan. Mengenai sabar dengan upaya, terbagi
menjadi dua : Sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi
larangan-Nya. Mengenai sabar terhadap hal-hal yang tidak melalui upaya dari si
hamba, maka kesabarannya adalah dalam menjalankan ketentuan Allah yang
menimbulkan kesukaran baginya.
AL-Junayd
menegaskan : “Perjalanan dari dunia ke akhirat adalah mudah bagi orang beriman,
tetapi hijrahnya dari sisi Allah swt. adalah sulit. Dan perjalanan dari diri
sendiri menuju Allah swt. adalah sulit. Dan perjalanan dari diri sendiri menuju
Allah swt. adalah sangat sulit, tetapi yang lebih sulit lagi adalah bersabar
bersama Allah swt.”
Ketika
ditanya tentang sabar, al-Junayd menjawab : “Sabar adalah meneguk
kepahitan tanpa wajah cemberut.”
Ali bin
Abu Thalib r.a. mengatakan : “Hubungan antara sabar dengan iman aalah seperti
hubungan antara kepala dengan badan.”
Abu Qasim
al-Hakim menjelaskan : “Firman Allah swt. “Dan bersabarlah, adalah perintah
untuk beribadat, dan firman-Nya, “Dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan
pertolongan Allah.” (Qs. an-Nahl :127) adalah untuk ubudiyah. Barangsiapa naik
dari derajat “bagi-Mu” menuju derajat “dengan-Mu” maka ia telah beralih dari
derajat ibadah ke ubudiyah. Rasulullah saw. bersabda :
“Dengan
Mu aku hidup dan dengan-Mu aku mati.”
Abu
sulaiman tentag sabar , dan ia mengatakan : “Demi Allah, Kita tidak dapat
bersabar dengan apa yang kita sukai, jadi bagaimana pula halnya dengan apa yang
tidak kita sukai?”
Dzun Nuun
berkata : “Sabar adalah menjauhi pelanggaran dan tetap bersikap rela sementara
merasakan sakitnya penderitaan, dan sabar juga menampakkan kekayaan ketika
ditimpa kemiskinan di lapangan kehidupan.”
Ibnu
Atha’ berkata : “Sabar adalah tetap tabah dalam malapetaka dengan perilaku
adab.” Dikatakan : “Sabar adalah fana’ jiwa dalam cobaan, tanpa keluhan.”
Abu
Utsman berkomentar : “Orang yang paling sabar adalah yang terbiasa dalam
kesengsaraan yang menimpa dirinya.” Dikatakan : “Sabar adalah menjalani cobaan
dengan sikap yang sama seperti menghadapi kenikmatan.”
Abu
Utsman juga berkata : “Pahala paling besar bagi ibadat adalah pahala utuk
kesabaran. Tidak ada pahala lain yang melebihinya. Allah swt. berjanji : “Dan
sesungghnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (Qs. An-Nahl :96).
Amru bin
Utsman mengatakan : “Sabar adalah berlaku teguh terhadap Allah swt, dan
menerima cobaan-cobaan-Nya dengan sikap lapang dada dan tenang.”
Al-Khawwas
menjelaskan : “Sabar adalah menetapi ketentuan-ketentuan Kitabullah dan Sunnah
Rasul.”
Yahya bin
Mu’adz mengatakan : “Sabar para pecinta adalah lebih besar daripada sabar orang
zuhud. Betapa mengagumkan, bagaimana mereka bersabar?”
Mereka
telah menyenandungkan :
Kesabaran
begitu indah di mana saja,
Kecuali
kepadamu,
Sabarmu
tidaklah indah.
Ruwaym
berkata : “Sabar adalah meninggalkan keluh kesah.”
Dzun Nuun
berkata : “Sabar adalah meminta pertolongan kepada Allah swt.”
Syeikh
Abu Ali ad-Daqqaq mengatakan : “Sabar adalah seperti namanya.” Syeikh Abu
Abdurrahman melantunkan syair kepada saya, dari Abu Bakr ar-Razy, dari syair
Ibnu Atha’ :
Aku akan
bersabar untuk ridha-Mu,
Sedang
rindu menghancurkan diriku.
Cukuplah
bagiku bahwa Engkau ridha.
Meskipun
diriku hancur karena sabarku.
Abu
Abdullah bin Khafif mengatakan : “Sabar ada tiga macam : Sabar orang yang
berjuang untuk bersabar (mutashabbir), sabar orang yagn sabar (shabir) dan
sabarnya orang yang sangat bersabar )Shabbar).”
Ali bin
Abu Thalib r.a. berkata : “Sabar adalah gunung yang tak pernah terguling.”
Ali bin
Abdullah al-bashry menuturkan : “Seorang laki-laki datang kepada as-Syibly dan
bertanya : “Sabar macam manakah yang tersulit bagi orang bersabar?” Ia menjawab
: “Yaitu sabar terhadap Allah swt. Tetapi orang itu menyanggah : “Bukan!”
Asy-Syibly menyarankan : “Sabar untuk Allah.” Orang itu menyanggah lagi :
Bukan!” Asy-Syibly menjawab : “Sabar bersama Allah.” Sekali lagi orang itu
menyanggah : “Bukan!” Asy-Syibly bertanya : “Lantas, sabar yang mana?” Orang
itu menjawab : “Sabar berjauhan dengan Allah.” Mendengar jawaban itu asy-Syibly
berteriak sedemikian rupa sehingga nyaris ruhnya melayang.”
Abu
Muhammad Ahmad al—Jurairy menjelaskan : “Sabar tidaklah membedakan keadaan
bahagia atau menderita, disertai dengan ketenteraman pikiran dalam keduanya.
Bersikap sabar adalah mengalami kedamaian ketika menerima cobaan, meskipun
dengan adanya kesadaran akan beban penderitaan.”
Salah
seorang Sufi menyenandungkan :
Aku
bersabar dan aku belum melihat kehendak-Mu atas sabarku
Dan
kusembunyikan petaka yang Kau kenakan
Pada
diriku, di tempat sabar.
Takut
bahwa hatiku akan mengeluh tentag deritaku.
Sampai
air mataku mengalir, penuh rahasia
Dan aku
tak tahu.
Syeikh
Abu Ali ad-Daqqaq berkomentar : “Orang yang sabar akan mencapai derajat yang
tinggi di dunia dan di akhirat, sebab mereka telah mendapat derajat kesertaan
di sisi Allah swt. sebagaimana firman-Nya : “Sesungguhnya Allah berserta
orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Nafal :46). Dikatakan mengenai arti firman
Allah swt. : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan kaitkanlah (dirimu kepada Allah)>” (Qs. Ali Imran : 200).
Bahwa sabar (shabr) adalah berada di bawah tahap berteguh hati dalam kesabaran
(mushaabarah) dan dibawah tahap mengaitkan diri kepada Allah (muraabathah).”
Dikatakan juga : “Bersabarlah’ dengan dirimu dalam taat kepada Alalh swt.
Berteguhlah dalam kesabaran’ dengan hatimu dalam menghadapi cobaan-cobaan yang
berkaitan dengan Allah swt. dan “kaitkanlah’ jiwamu terhadap kerinduan kepada
Allah swt. Juga dikatakan : “”Bersabarlah” kepada Alalh, ‘berteguhlah dalam
kesabaran’ dengan Allah, dan ‘kaitkanlah’ jiwamu dengan Allah.”
Dikatakan
bahwa Allah swt. mewahyukan kepada Daud as. : “Berakhlaklah dengan Akhlak-Ku.
Di antaranya adalah bahwa Aku adalah Yang Maha Penyabar.”
Dikatakan
: “Seraplah kesabaran. Jika ia membunuhmu, engkau akan mati sebagai syahid.
Jika ia menghidupimu, maka engkau akan hidup sebagai seorang yang mulia.”
Dikatakan
juga : “Kesabaran untuk Allah adalah kesukaran, sabar dengan Allah adalah
baqa’, sabar jauh di dalam Allah adalah cobaan, dan sabar jauh dari Allah
adalah sangat hampa.”
Para Sufi
bersyair :
Kesabaran
berjauhan dengan-Mu tercela akibatnya,
Namun
terpujilah segala kesabaran yang lain.
Mereka
juga membacakan :
Bagaimana
sabar, orang yang lepas dari-Ku
Laksana
utara dan selatan
Ketika
orang-orang bermain-main di segala hal
Aku melihat
cinta bermain dengan orang-orang itu.
Dikatakan
: “Sabar dalam mencari pemenuhan hidup adalah tanda kemenangan, dan sabar dalam
kesukaran adalah tanda keselamatan.”
Dikatakan
: “Bersikap teguh dalam kesabaran adalah sabar dalam bersabar, sampai kesabaran
tenggelam dalam kesabaran dan kesabaran berputus asa dari kesabaran,
sebagaimana dikatakan syair :
Sabar
orang yang sabar hingga kesabaran meminta
Pertolongan
kepadanya
Sang
pecinta berseru kepada kesabaran :Sabarlah!.”
Suatu
ketika Syibly sedang ditahan di rumah sakit jiwa, dan sekelompok orang daang
menjenguknya. Ia bertanya : Siapakah kalian?” Mereka amenjawab : “Kami adalah
sahabat-sahabat tercintamu yang datang untuk mengunjungimu.” Maka syibly lalu
mulai melempari mereka dengan batu hingga mereka pun berlarian. Ia berteriak, :
“Wahai para pendusta, jika kalian memang sahabt-sahabatku, niscaya kalian akan
sabar ketika aku uji.”
Dalam
suatu riwayat disebutkan : “Demi penglihatan-Ku, apa yang dipukul oleh mereka
yang memikul beban demi Aku, adalah dalam penglihatan-Ku.”
Allah
swt. berfirman :
“Dan
bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya kamu berada
dalam penglihatan Kamu.” (Qs. Ath-Thuur :48).
Salah
seorang Sufi mengabarkan : “Aku sedang berada di Mekkah – semoga Allah swt.
menjaganya – dan kulihat seorang fakir sedang melakukan thawaf. Ia mengeluarkan
selembar kertas dari saku bajunya, melihatnya, kemudian meneruskan thawafnya.
Hari berikutnya kulihat ia melakukan hal yang sama. Aku memperhatikannya selama
beberapa hari, dan ia terus berbuat demikian. Lalu pada suatu hari ia berjalan
mengelilingi Ka’bah, melihat kertas itu, mundur beberapa langkah, kemudian
jatuh dan mati. Aku mengambil kertas yang ada di sakunya, dan dilamnya tertulis
: “Dan bersabarlah menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya kamu berada
dalam penglihatan kami.”
Sebagian
Sufi berkata : “Aku masuk ke negeri India dan aku melihat seorang pemuda
bermata satu, yang dijuluki orang “Si Fulan yang Sabar.” Ketika aku bertanya
tentangnya, orang mengatakan kepadaku, : “Semasa muda, seorang sahabtnya
berangkat untuk bepergian jauh. Ketika sahabtnya itu berpamitan, meneteslah air
mata dari salah satu kelopak matanya, namun kelopak matanya yang sebelah lagi
tidak. Ia katakan kepada bola matanya yang tidak menangis itu : “Mengapa engkau
tidak menangis ata keberangkatan sahabatku?” Engkau kularang melihat dunia
ini!” Lalu ditutupnya matanya itu, dan selama enampuluh tahun belum pernah
dibukanya.”
Dikatakan
tentang firman Allah swt. : “Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.”
(Qs. Al-Ma’arij :5), bahwa : Sabar yang baik” itu adalah sabar yang mencegah
diketahuinya korban yang terkena penderitaan.
Umar bin
Khtahthab r.a. berkata : “Seandainya kesabaran dan syukur itu adalah dua ekor
unta, bagiku akan sama saja mana yang akan kukendarai.”
Ketika
terkena cobaan, Ibnu Syabramah – semoga Allah swt. merahmatinya – biasa
mengatakan : “Semua ini hanyalah awan.” Dan cobaan itu akan berlalu.”
Ketika
Rasulullah ditanya tentang iman, beliau menjelaskan :
“(Iman)
adalah keteguhan hati dalam bersabar dan bersikap murah hati.” (H.r. Abu Ya’la
dan Baihaqi).
As-Sary
ditanya tentang sabar, dan ia mulai berbicara. Lalu seekor kalajengking merayap
ke kakinya dan menyengatnya beberapa kali, namun ia sama sekali tidak
bergeming. Seseorang bertanya kepadanya : “Mengapa engkau tidak
mencampakkannya?” Ia menjawab : “Aku malu kepada Allah swt. untuk berbicara
tentang sabar sedang aku sendiri tidak sabar.”
Dalam
sebuah Hadits dikatakan : “Orang-orang miskin yang sabar akan bersama di
majelis Allah swt. di hari Kebangkitan.”
Allah
swt. mewahyukan kepada salah seorang Nabi-Nya : “Aku menurunkan cobaan kepada
hamba-Ku, lalu ia berdoa kepada-Ku. Tetapi aku menangguhkan doanya dan ia
mengeluh kepada-Ku. Maka Aku lalu bertanya : “Wahai hambaku, bagaimana Aku
mengasihimu dari suatu yang dengannya Aku mengasihimu?”
Ibnu
“Uyaynah berkomentar megeai arti firman Allah swt. : “Dan Kami jadikan di
antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami
ketika mereka sabar.” (Qs. As-Sajdah : 24). Bahwa artinya adalah : “Karena
mereka memahami kepedulian pokok persoalan, maka kami angkat mereka sebagai
pemimpin.”
Saya
mendengar Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq mengatakan : “Kondisi bersabar adalah jika
engkau tidak berkeberatan terhadap apa yang telah ditetapkan (takdir),
sedangkan menampakkan cobaan tanpa mengeluh, maka hal ini tidaklah
menghilangkan sabar. Allah swt. berfirman dalam kisah Nabi Ayyub as, :
“Sesungguhnya Kami dapati ia seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba.
Sesungguhnya ia senantiasa berpaling (kepada Kami).” (Qs. Shaad :44). Allah
memfirmankan ini meskipun Ayyub berkata : “Sesungguhnya aku telah ditimpa
penyakit.” (Qs. Al-Anbiya : 83).” Dan saya mendengar beliau mengatakan : “Allah
menyebutkan ucapan Ayyub ini agar ucapan tersebut menjadi jalan ke luar bagi
orang-orang yang lemah di antara ummat ini.”
Salah
seorang Sufi mengatakan, Allah swt. berfirman : “Sesungguhnya Kami dapati ia
seorang yang sabar (shabir).” Dia tidak berfirman : “yang paling sabar
(hsabur).” Sebab Ayyub tidaklah sabar sepanjang waktu. Sebaliknya, terkadang
beliau merasa senang terhadap cobaan yang menimmpa dirinya dan mendapati cobaan
tersebut menyenangkan. Pada saat menyenangi cobaan tersebut, beliau bukanlah
orang yang sabar; karena itu Allah tidak menyebutnya, “yang paling sabar.”
Syeikh
Abu ali ad-Daqqaq menegaskan : “Hakikat sabar adalah jika si hamba keluar dari
cobaan dalam keadaan seperti ketika memasukinya, sebagaimana dikatakan oleh
Ayyub as. Pada akhir cobaan yang menimpa diri beliau. “Sesungguhnya aku telah
ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua
yang menyayangi.” Ayyub memperlihatkan sikap berbicara yang layak dengan
ucapannya : “Dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yag
menyayangi.” Tetapi beliau tidak berkata secara jelas, dengan kata-kata :
“Limpahkanlah kasih sayang-Mu kepadaku.”
Sabar ada
dua macam : Sabar para ahli ibadat (abidin) dan sabar para pecinta (muhibbin).
Mengenai sabar para ahli ibadat, adalah lebih baik jika sabar macam ini
dipelihara. Mengenai sabar para pecinta, sebaiknya ditinggalkan. Tentang makna
kata-kata ini, para Sufi membacakan syair berikut :
Di Hari
perpisahan, bahwa keputusannya
Untuk
bersabar adalah satu di antara dua
Sangkaan-sangkaan
dan dusta
Mengeni
arti syair ini, saya telah mendengar Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq menuturkan :
“Ya’kub as. Telah menyiapkan dirinya untuk bersabar. Karenanya, beliau lalu
mengatakan : “Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Artinya : “Sikapku
adalah bersabar dengan sabar yang baik.” Namun belum sampai malam tiba, beliau
sudah mengatakan : “Aduhai duka citaku terhadap Yunus.” (Qs. Yusuf :84).
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :