بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
PENJELASAN
TENTANG
“TAHAPAN-TAHAPAN (MAQAMAT) PARA PENEMPUH JALAN SUFI”
15.
PERGUNJINGAN
Allah
swt. berfirman :
“Dan
janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang
di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Menerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (qs, Al-Hujurat :12).
Abu
Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang ikut duduk bersama
Rasulullah saw. kemudian ia bangkit berdiri dan pergi. Salah seorang yang hadir
berkata : “Alangkah lemahnya orang itu.” Rasulullah saw. bersabda : “Engkau
telah memakan daging saudaramu ketika engkau menggunjingnya.”
Allah
swt. mewahyukan kepada Musa, as. : “Barangsiapa meninggal dengan berTaubat dari
menggunnjing, akan menjadi orang terakhir yang masuk surga, dan barangsiapa
meninggal dengan berterus-terusan melakukan gunjingan itu, akan menjadi orang
yang pertama masuk neraka.”
Auf
menuturkan : “Aku datang kepada Ibnu Sirin, aku aku menggunjing Al-Hallaj. Ibnu
Sirin berkata :”Sesungghnya Allah swt. adalah hakim yang paling adil, maka
sebanyak yag diambilnya dari al-Hallaj, sebanyak itu pula yang diberikan-Nya
kepadanya. Ketika engkau berjupa dengan Allah awt. Di akhirat nanti, dosa
sekecil apapun yang telah dilakukan al-Hallaj akan menjadi lebih besar bagimu
daripada dosa terbesar yang teah dilakuka al-Hallaj.”
Diriwaytkan
bahwa Ibrahim bin Adham diundang ke sebuah pesta, dan ia pun bersedia
menghadirinya. Ketika orang-orang membicarakan seseorang yang tidak hadir,
mereka mengatakan : “Seorang yang kurus kering dan tidak meenarik.” Ibrahim
berkata : “Inilah yang dilakukan nafsuku terhadap diriku.” Kutemukan diriku
dalam perkumpulan dimana pergunjingan dilakukan.” Ia lalu pergi begitu saja,
setelah itu ia tidak makan selama tiga hari.
Dikaakan
: “Barangsiapa menggunjing orang lain adalah seperti orang yang menyiapkan
ketapil. Ia menembak amal-amal baiknya sendiri dengan perbuatannya itu ke Barat
dan ke Timur. Ia menggunjing seseorang dari Khurasan, seorang lagi dari Hijaz,
seorang lagi dari Turki, ia mencerai-beraikan amal-amal baiknya sendiri, dan
ketika berdiri, tak satu pun amal baiknya.”
Dikatakan,
: “Seorang hamba akan diberi catatan amalnya pada hari Kiamat, tetapi ia tidak
melihat satu pun amal baiknya di dalamnya. Ia akan bertanya : “Di mana shalat,
puasa dan amal-amal ibadatku yang lain?” Dikatakan kepadanya : “Semua amalmu
telah hilang karena engkau terlibat dalam pergunjingan.”
Dikatakan
: “Barangsiapa digunjing, Allah mengampuni separo dosanya.”
Sufyan
ibnul Husain mengatakan : “Aku sedang duduk-duduk dengan Iyas bin Mu’awiyah,
dan menggunjing seseorang. Iyas bertanya kepadaku : “Apakah engkau telah
menyerang orang-orang Romawi atau Turki tahun ini?” Aku menjawab : “Tidak”
Ilyas berkata : Orang-orang Turki dan Romawi telah selmat dari seranganmu,
sementara saudaramu sendiri yang Muslim tidak!” Dikatakan : “Seorang manusia
akan diberi catatan amalnya di hari Kiamat, dan ia menemukan di dalamnya
amal-amal baik yag tidak pernah diperbuatnya. Dikatakan kepadanya : “Ini adalah
imbalan bagi gunjingan orang terhadapmu, yang tidak kamu ketahui.”
Sufyan
ats-Tsauri ditanya tentang sabda Nabi saw. : “Sesungguhnya Alalh membenci
keluarga pemakan daging manusia.” (H.r. Baihaqi). Sufyan mengomentari : “Yang
dimaksud di sini adalah orang-orang yang menggunjing, mereka memakan daging
manusia.”
Ketika
menggunjing ditanyakan di hadapan Abdullah ibnul Mubarak, ia berkata : “Jika
aku menggunjing seseorang niscaya aku akan menggunjing kedua orang tuaku, sebab
mereka yang paling berhak atas amal-amal baiku.”
Yahya bin
Mu’adz berkata : “Jadikanlah keuntungan seorang Muslim terhadap dirimu berupa
tiga hal ini : Jika engkau tidak bisa membantunya, maka janganlah engkau
mengganggunya; Jika engkau tidak bisa memberinya kegembiraan, maka janganlah
engkau membuatnya sedih; Jika engkau tidak bisa memujinya, maka janganlah
engkau mencari-cari kesalahannya.
Dikatakan
kepada Hasan al-Bashry : “ Si Fulan telah menggunjing Anda”, maka al-Hasan lalu
mengirimkan kue-kue kepada orang yang menggunjingnya, dengan pesan : “Aku
mendengar bahwa engkau telah melimpahkan amal baimu kepadaku. Aku ingin
membalas kebaikanmu.”
Diriwayatkan
oleh Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah saw. telah bersabda : “Jika orang
melepaskan tabir rasa malu dari wajahnya, niscaya tidak akan ada masalah
pergunjingan bagimu.” (H.r. Ibnu Abdi dan Abu Asy-Syeikh).
Al-Junay
menuturkan : “Aku sedang dudukduduk di masjid asy-Syuniziyah, menunggu jenazah
agar aku bisa ikut melaksanakan shalat jenazah. Orag-orang Baghdad dengan
berbagai kelasny duduk menunggu iringan tersebut. Lalu aku melihat seorang
miskin yang kelihatan bekas ibadatnya mengemis dari orang banyak. Aku berkata
kepada diriku sendiri : “Jika orang ini mau bekerja untuk memperoleh rezekinya,
itu akan lebih baginya.” Ketika aku kembali ke rumah, maka seperti biasanya,
aku mulai melakukan wirid di malam hari, menangis dan shalat, serta
amalan-amalan lainnya. Tetapi semua wiridku itu terasa memberatkan
jiwaku, aka aku lalu tidak dapat tidur, dan hanya duduk-duduk saja. Ketika aku
terjaga, kantuk datang kepadaku, aku melihat si pengemis itu. Kulihat
orang-orang sedang meletakkan tubuhnya di atas sehamparan kain yang lebar, dan
mereka memerintahkan kepadaku : “Makanlah daging orang ini, karena engkau telah
menggunjingnya.” Keadan orang itu diungkapkan kepadaku, dan aku memprotes, “Aku
tiak menggunjingya.” Aku hanya mengatakan sesuatu kepada diriku sendiri.” Lalu
dikatakan keapdaku : “Perbuatan seperti itu pun tidak layak. Pergilah kepada
orang itu dan meminta maaflah!” Paginya aku terus mencari orang itu sampai aku
menemukannya sedang mengumpulkan dedaunan yang tersisa dalam air yag digunakan
untuk mencuci sayur mayur. Ketika aku memberi salam kepadanya, ia bertanya :
“Wahai abul Qasim, apakah engkau atang ke sini lagi?” Aku menjawab : “Tidak” Ia
berkata : “Semoga Allah mengampuni dosa kami dan dosamu.”
Abu
Ja’far al-Baklhy berkata : “Seorang pemuda dari kalngan warga Balkh sedang
berada di antara kami, ia bermujahadah dan mengabdikan dirinya untuk melayani
Allah. Hanya saja ia terus menerus terlibat dalam gunjingan. Ia suka mengatakan
: “Si Fulan dan si Fulan itu demikian.” Pada suatu hari aku melihatnya sedang
mengunjungi beberapa tukang memandikan jenazah yang disebut orang sebagai
“orang-orang banci”. Ketika pemuda itu meninggalkan mereka, aku bertanya
kepadanya : “Wahai Fuan, apa yang telah terjadi padamu?” Ia menjawab :
“Begiliha akibatnya atas perbuatanku mengunjing. Hal itu telah emncampakkanku
dalam kehinaan ini. Aku telah tergila-gila kepada salah seorang banci dan aku
melayani mereka atas namanya. Semua amal ibadatku sebelumnya telah musnah. Maka
doakan agar Allah swt.mengasihiku!.”
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :