بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
HIKMAH 122-123
122-123.
“JANGAN
MEREMEHKAN WIRID”
٭ لاَيَسْتَحْقِرُ
الوِرْدُ الاَّ جَهُولٌ. الوَارِدُ يُوجَدُ في الدَّارِ الاَخِراَةِ. الوِرْدُ يَنْطَوِي
بِانْطواَءِ هٰذِهِ الدّاَرِ وَاَولٰى ماَ يُعْتَنىَ بِهِ ماَلاَ يَخْلُفُ وُجُودُهُ،
ثُمَّ الوِرْدُ هُوَ طَالِبُهُ مِنْكَ واَالوَارِدُ اَنْتَ تَطْلُبُهُ
122.”Tidak akan meremehkan wirid, kecuali
orang yang sangat bodoh, warid (karunia Alloh buah dari wirid) itu akan wujud
di akhirat. Wirid itu akan habis/hilang bersama habisnya dunia,. Dan sebik-baik
yang harus di perhatikan oleh seseorang yaitu perkara yang apabila hilang tidak
ada gantinya(wirid). Wirid itu sebagai perintah Alloh padamu(haknya Alloh yang
harus kau penuhi), sedangkan warid itu hajat keperluanmu yang kau minta kepada
Alloh, maka apa imbang antara perintah Alloh kepadamu(hak Alloh) dengan
pengharapanmu dari Alloh..”.
Wirid
adalah segala macam bentuk ibadah lahir batin baik yang wajib maupun yang
sunnah, sedangkan Warid: pemberian Tuhan dalam hati hamba yang berupa
pemahaman,nur/cahaya,kesenagan/manisnya dalam beribadah,taufiq dan hidayahNya.
Maka
sebaiknya seorang hamba menjalankan kewajibannya, karena wirid itu hanya
berlaku ketika masih hidup didunia ini saja, sedang waridakan lanjut sampai di
akhirat.
Rosullulloh
saw. Bersabda: Amal yang paling dusukai Alloh ialah yang
istiqomah(terus-menerus) meskipun sedikit.
Hasan
al-Basry berkata: siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin ,maka dia rugi
dan siapa hari ini lebih buruk dari kemarinnya, maka dia mahrum(tidak dapat
rahmat),dan siapa yang tidak bertambah
berarti berkurang, dan siapa yang makin berkurang amalnya, maka mati lebih baik
baginya.
Ketika
Al-Junaid ditegur orang karena memegang tasbih ditangannya: Tuan dalam
kedudukan yang demikian itu masih menggunakan tasbih. Jawab Al-Junaid: alat
yang telah menyampaikan kami, maka tidak saya tinggalkan.
Al-Junaid
berkata: Orang ’aarif menerima semua amal(wirid) itu sebagai tugas dari Alloh,
karena itu mereka kembali menghadap pada Alloh dengan kebiasaan wirid(ibadah)
yang ditugaskan Alloh itu. Dan andikata
seribu tahun tidak akan mengurangi sedikitpun amal wiridku, kecuali jika
terhalang untuk melakukannya.
٭ وُروُدُ
الاِمدادِ بِحَسْبِ الاِستِعْداَدِ وَشُرُوقُ الاَنواَرِ عَلَى حَسَبِ صَفاءِ الاَسْرَارِ
٭
123.” Datangnya bantuan/pertolongan dari
Alloh itu menurut kadar persiapannya, dan terbitnya /cahaya ilahi itu
menurut/tergantung pada bersih/jernihnya hati”.
Bersihkan
hatimu dari segala sesuatu selain Alloh, niscaya Alloh akan mengisi/memenuhi
hatinya dengan pengertian-pengertian ma’rifat dan rahasia-rahasia keyakinan.
Karena itu tiap-tiap waarid(pemberian karunia dari Alloh) itu tergantung pada
wirid, apabila wiridnya banyak maka waaridnya juga banyak, apabila wirid itu
timbul dari hati yang bersih, maka datangnya waarid demikian terang jernihnya,
demikian pula jika wiridnya tetap terus, maka waaridnya pun demikian tidak
berhenti begitu seterusnya.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : {Al-Hikam 122-123} JANGAN MEREMEHKAN WIRID
Description : HIKMAH 122-123 122-123. “JANGAN MEREMEHKAN WIRID” ٭ لاَيَسْتَحْقِرُ الوِرْدُ الاَّ جَهُولٌ. الوَارِدُ يُوجَدُ في الدَّارِ الاَخ...