بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Fathur-Rabbany
wal
Faidhur-Rahmany
Karya
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany ra.
Majelis ke 14.
JANGAN MUNAFIQ
Pengajian Syeikh
Abdul Qodir al-Jilany
Jum’at pagi tanggal 7 Dzulqoidah tahun 545
Hijriyah, di Madrasah.
Beliau
berkata:
Wahai orang-orang munafik semoga Allah membebasakan di bumi ini darimu.
Alangkah tebal sifat nifaqmu. Dalam waktu dekat engkau akan dijadikan santapan
sindat melalui mulut dan tubuhmu – sampai tercecer – di baigan lain bumi
mengoyak dirimu sampau menyatu; benar-benar kembali nekgu menjadi tanah.
Tiada keuntungan bagi orang yang tidak baik sangka kepada Allah,
orang-orang shalih dan orang-orang yang mengikuti mereka. Allah telah
menyerahkan keberadaan ini semua untuk mereka, mereka peroleh hujan yang
menumbuhkan tanaman bumi. Setiap makhluk jadi pengikut mereka, bahkan setiap
individu, juga perjenis yang ada di bumi ini, seperti gunung tidak menggoncangkannya
atau menggerak-gerakkan sebagai bencana yang menguji. Mereka tidak terguncang
dari kedudukan tauhid atau ridho kepada Tuhan Yang Agung. Mereka mencari jiwa
dari sisi lain, bertaubat kepada Allah serta takut pada-Nya. Sadarilah akan
dosa-dosa mu, dantaramu dan Dia, berendah di hadapan-Nya, berlaku sopan di
hadapan-Nya seperti orang-orang terdahulu.
Engkau jangan hina ucapan-ucapan ahli hukum dan Ulama, karena bicara
mereka bisa menjadi terapi (obat) sedang rancangan kalimatnya sebagai buah.
Terimalah Ulama yang bertakwa, jika engkau menemani mereka tentu engkau dapat
berkah. Dan engkau jangan pergauli Ulama yang tidak beramal dengan ilmunya,
karena jika engkau pergauli mereka tentu bencana menimpamu.
Bila engkau berteman orang yang lebih tinggi ilmunya dari padamu
sesungguhnya ia membawa berkat untukmu, tapi jika engkau bergaul dengan orang
yang lebih tua, padahal ia tidak bertakwa atau berilmu tentu pergaulanmu
membawa bencana atasmu. Beramalllah untuk Allah semata, jangan untuk yang lain.
Tinggallah untuk-Nya jangan tinggal untuk yang lain. Tinggallah untuk-Nya
jangan tinggal untuk yang lain. Dan beramal yang ditujukan selain dia adalah
termasuk kafir, dan tinggal selain untuk-Nya adalah riya. Siapa yang tidak
memahami hal ini, sedang ia beramal melalui jalan lain dari ketentuan ini, maka
ia berada dalam kebengongan. Dalam waktu dekat kematian pasti mendatangi untuk
memutus bengongmu.
Anak-anak muridku, jika engkau menjumpai jurang pemisah antara kaya dan
miskin, ketika pemberian mereka untukmu itu pertanda engkau tidak beruntung.
Muliakanlah si fakir dengan penuh sabar,ambillah berkah mereka (hikmah dari
mereka) ketika berjumpa atau sedang duduk bersama mereka. Nabi saw. bersabda :
“Si fakir penyabar menjadi teman dekat Dzat Maha Pengasih di
hari kiamat.”
Hari ini mereka jadi teman dekat-Nya melalui hati dan besok dengan jisim
mereka. Mereka dalah orang yang berhati zuhud, berpaling dari perhiasannya,
memilih kefakiran daripada kaya, bahkan ia sabar atas kefaikiran. Jika hal ini
telah empurna atas mereka, akhirat menjadi tujuan mereka secara penuh.
Anak-anak muridku, engkau beramal untuk Allah tentu Dia menyuburkan
tanamanmu mengalirkan sungaimu, mempersubur daun, ranting-ranting serta
membuahkan pohon yang engkau punya. Berperintahlah dengan ma’ruf cegah yang
munkar dan tolonglah Agama Allah, tradisikan kebenaran-kebenaran di dalam Agama
Allah dan bersedkah suatu kebaikan untuknya; Niscaya sedekahmu terkekalkan,
baik secara sembunyi atau terang, secara rahasia atau dalam kesempitan, dalam
kemiskinan atau dalam kemewahan. Carilah kebutuhanmu dari Allah bukan dari
makhluk-Nya. Kalaupun terpaksa dari makhluk, maka tenangkan hatimu bersama
Allah, karena Dia pengilham untuk mencari keberadaan itu, dari satu arah ke
arah lain. Bila engkau tertolak atau diberi perkara itu semata dari Dia, bukan
dari mereka. Berkayalah atas setiap apa pun dari keutamaan Allah, kedekatan
dengan-Nya serta ilmu-Nya. Bila ini sempurna, mereka menjadi kiblat makhluk dan
tolok pandang mereka tertuju pada dirinya. Mereka mengambil dengan hati serta
memperdekat dengannya. Darinya sumber penyerahan yang terlepas dan ridlo dari
mereka.
Dari sebagian Ulama berkata : Di antara hamba Allah yang paling sempurna
adalah orang yang meyakini penghambaannya untuk-Nya semata. Jadi penghambaannya
itu bukan berdasar mencari dunia atau akhirat.” Mereka hanya mencari Dia
semata, tidak yang lain. Wahai Allah tunjukkan segala makhluk ini pada pintumu
selamanya, Pohonku dan perkara-perkara ini kutujukan pada-Mu. Sesungguhnya
Allah memperlakukan terhadap hamba menurut kehendak-Nya. Bila hati bersih tentu
terlimpahi rakhmat dan kasih-Nya tetap atas makhluk.
Lagi dari sebagian Ulama berkata : barang siapa banyak berbuat baik dan
meninggalkan dosa, termasuk orang-orang yang benar. Orang yang benar itu bisa
meninggalkan dosa besar atau kecil, lalu memperhalus sikap wara.nya, yaitu
meninggalkan keinginan-keinginan – baik yang diperbolehkan – atau berupa
syahwat sebaliknya mencari perkara halal yang mutlak. Orang yang benar
(shiddiq) tidak henti-hentinya mengagungkan Asma Allah siang dan malam. Ia
membakar pengembalian manusia yang berlaku, maka tradisi itu pun pasti
terbakar. Ia diberi rizki tanpa batas. Juga ia pun tahu bahwa sabar salah satu
bentuk pengobat hati dan menjadi sebab kejernihan dan kedekatan dengan Tuhan.
Kebaikan mendatanginya setelah olah batin ini. Karena olah batin itu hakekatnya
menjadi jelas bagi orang beriman dengan orang munafik, antara peng-esa Allah
dengan pemusyrik, antara pembenar dan pendusta, antara pecinta dan pembenci,
dan antara pengikut dengan pembid’ah.
Dengarlah kata Ulama ini : Jadilah engkau di dunia seperti orang yang
membalut lukanya, sabar atas pahitnya obat, serta penuh harap atas kelenyapan
dosa.” Setiap coba dan sakit pasti berkait dengan makhluk. Juga penglihatan
mereka pada sengsara, manfaat, pemberian, dan penolak. Setiap obat dan
lenyapnya coba itu terletak pada ketidak adaan makhluk dari hatimu dan
tanggapanmu kala ketentuan Allah jatuh padamu.
Bila yang demikian nyata keluar dari hatimu sebaliknya terisi penuh
dengan pada Nabi, Rasul, Syuhada, Shalihin dan para Malaikat Al-Muqarrabin –
dan kala telah lenyap sikap itu, engkau menjadi besar, mulia, pemuka,
pemberani, pemimpin dan apa yang diperintah agar kembali padamu, maka ia segera
kembali, terperintah apa yang diperintah termulia dari apa yang mulia.
Dengarlah bicara ini, yakini serta junjung secara benar.
Wahai orang yang sibuk dengan kehidupan; aku adalah orang terkaya
metapencaharian, keuntungan ada padaku, kehidupan akhir juga ada padaku, aku
pemberi setiap sesuatu yang menjadi hak-Nya. Jika diperoleh sesuatu dari
akhirat sebagaimana yang ada padaku tentu tidak hanya sampai pada diriku
seorang, karena orang mulia itu tidak suka makan sendiri. Setiap orang yang
memperoleh kemuliaan dari Allah maka tidak ada kata bakhil baginya.
Wahai Allah berilah rizqi untuk kami seperti yang telah Engkau rizqikan
pada kaum lain.
Dan berilah kami kehidupan yang baik di dunia dan kehidupan yang baik di
akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.