بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Fathur-Rabbany
wal
Faidhur-Rahmany
Karya
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany ra.
Majelis ke 11.
MA’RIFATULLOH
Pengajian
Syeikh Abdul Qodir al-Jilany
Jum’at
pagi 19 Syawal tahun 545 Hijriyah di Madrasah Al Namurah,
Beliau berkata:
Wahai Kaum sufi, kenalilah Allah, engkau jangan mendungu dari-Nya,
taatilah jangan menentang-Nya, tepatilah jangan menelisihi-Nya, relakan atas
ketentuan Dia jangan kau cabut, kenalilah Al-Haq melalui citaan-Nya. Dia adalah
Dzat Pencipta, pelimpah rizki, pemula, penutup, lahir dan batin. Dia Maha
Qadim.” Dzat Maha Kekal nan Abadi dan Dzat ayng bertindak menurut kehendak-Nya
:
“Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang
akan ditanya.” (Qs.XXI:23).
Takutlah Dia jangan takut yang lain, berharaplah padanya jangan berharap
kepada yang lain, berputarlah bersama kekuasaan-Nya, hikmah-Nya sampai
menunudukkan kemauanmu. Beradablah bersama hitam di atas putih (Al-Qur’an)
sampai datang apa yang mengitarimu dan Dia. Jadilah kamu pemelihara dari
kehangusan syari’at yang ditunjukkan oleh-Nya. Arti tanpa gambar. Tiada yang
bisa sampai ke ketentuan itu kecuali orang-orang shalih. Kami tidak butuh
keluar lingkungan syari’at. Tiada orang yang tahu masalah ini kecali orang yang
masuk di sana. Adapun yang mengenai permasalah Dia – Yang Esa – tidak perlu
engkau ketahui. Jadilah kamu dalam segala usiamu berpeluk erat bersama
Rasulullah saw. dengan menggenggam segala perintah serta mengikutimya, sampai
engkau mampu menyeru penguasa kepadanya. Jika engkau bersedia ketika itu engkau
mendapat konsesi Rasulullah saw. Masuk dan tetaplah di sana. Mereka disebut
Abdal (pengganti) karena mereka tidak punya rasa kehendak yang bersama kehendak
Allah. Dan jangan engkau pilih sesuatu bersama pilihan-Nya. Hukum ini hanya
berjalan pada lahirmu. Untuk mengetahui amal lahirmu lalu memisah-misah amal
khusus mereka. Kala derajat mereka dan persinggahan mereka bersih maka dalam
diri mereka semakin bertambah perintah dan cegah. Tetapi yang ada adalah
perintah-perintah syari’at yang harus dikerjakan di sana dan disandarkan
padanya. Sedang mereka dalam lingkungan terpisah. Mereka tak henti-hentinya
dalam keterasingan bersama Al-Haq. Hanya mereka datang dalam waktu ditentukan
perintah dan larangan. Di sana mereka menjaga hukum-hukum syari’at itu sehingga
tetap konstan selamanya dan tidak akan tanggal. Sebab meninggalkan bentuk
ibadah wajib itu zindiq dan maksiat – berarti dosa besar – Jadi ketentuan
ibdah-ibadah wajib itu tidak boleh tertinggal atas seseorang dalam situasi
apapun.
Anak-anak muridku, benarlah, berdasar hukum dan yang terkandung di
dalamnya, engkau jangan sampai keluar meninggalkan ketentuan-ketentuannya dan
jangan engkau lupakan janji. Perangilah nafsu, setan-setan penguasa dirimu,
juga tabiat dan dunia. Engkau jangan putus asa dari pertolongan Allah karena –
hal itu pasti datang padamu – bersama keteguhan hatimu. Allah berfirman :
“Allah sesungguhnya beserta orang-orang yang sabar.”
Juga berfirman :
“Maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.”
(Qs.V:56).
Lagi Firman-Nya :
“Dan orang-orang yang berjihad (untuk mencari keridhaan) Kami
benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (Qs. XXIX
:69).
Tahanlah lisan dari pengaduan kepada manusia (makhluk), jadilah juru
bicara Allah dan seluruh makhluk untuk menyeru mereka agar patuh dan membendung
maksiat. Tahanlah mereka dari sesat, bid’ah dan mengikuti nafsu atau berjalin
dengan nafsu. Seru mereka agar mengikuti Kitb Allah dan Sunnah Rasul-Nya.
Wahai manusia, muliakan Kitab Allah dan bertatakrama menurut
pengajaran-Nya. Sesungguhnya ia menjadi penjembatan antaramu dan Allah. Jangan
engkau katakan bahwa ia makhluk. Karena Allah berfirman : “Ini adalah
Kitab-Ku.” Apa engkau berkata tiak? Barangsiapa menolak Allah, menjadikan
Al-Qur’an makhluk, maka ia telah kafir kepada Allah, bahkan Al-Qur’an terlepas
darinya. Itulah Al-Qur’an yang harus dibaca, inilah yang pantas di dengar, yang
pantas kamu perhatikan dan inilah yang termaktub dalam Mushaf Kalam-Nya.
Imam Syafi’i dan Ahmad berkata :
“Kalam itu makhluk dan tulisannya yang ada di sana itu tidak makhluk.”
Hati adalah makhluk dan penjaga yang ada di sana bukan makhluk.
Wahai manusia ambillah nasihat dari Al-Qur’an dengan mengamalkannya;
bukan dengan memperdebatkannya. Itikad itu kata yang terus dilaksanakan sedang
amal itu menurut pelaksanaannya yang berjumlah (jumlah pelasanaannya). Jagalah
iman di sana, bersedekahlah dengan hatimu, beramalah dengan semua organ
tubuhmu, sibukkan dirimu dengan apapun yang membawa manfaat dan jangan jauhi
akal dunia yang kurang.
Wahai manusia, berita kata itu tidak mesti dapat bebas dari hukum akal,
nas tidak bisa tinggalkan qiyas. Engkau jangan tinggalkan saksi dan bersikeras
menurut berita asal kata penuduh. Harta orang itu tidak bisa dirampas dengan
cara pengakuan; tanpa ada penjelasan saksi. Karena itu Nabi bersabda :
“Seandainya orang itu bisa diambil pengakuannya niscaya suatu kaum
mengakui berkait (bersaudara) dengan darah kaum yang lain beserta harta mereka,
tapi kesaksian itu dari pihak penuduh, dan sumpah atas orang yang ingkar.”
Lisan yang alim tiada berguna jika hati dungu. Nabi saw. bersabda :
“Yang paling aku khawatirkan atas umat-Ku adalah orang-orang munaifk,
yang berpengetahuan tinggi.”
Wahai Ulama, para dungu yang datang dan yang jauh; malulah kepada Allah,
lihatlah hatimu sendiri. Jadilah dirimu di bawah perjalanan kehendak-Nya dan
latihlah ia dengan membiasakan syukur atas nikmat-Nya, dan tautkan kilatan
cahaya dalam gulita dengan kepatuhan. Bila hal ini nyata terjad padamu, tentu
pemulyaan Allah datang untukmu bersama dunia akhirat.
Anak-anak muridku perangi keberadan ini sampai tak tertinggal satu pun
yang kau cinta. Jika keberadaanmu sempurna dari masalah tersebut, ia jangan kau
tinggalkan dalam dirimu. Siapa mampu menguasai ini tentu ia mengenal Dia.
Inilah satu jenis dari manusia yang tidak menerima kata damai dari makhluk.
Wahai munafik uji coba terdapat di pucuk-pucuk hatimu. Manusia kala melihat
melalui hati mereka – selain Allah – mendapati keselamatan mereka dalam
kedamaian di sna dan duduk di hadapannya, membuta di belakangnya, lisan mereka
terputus dari pemalingan.
Peredaran siang malam, bulan dan tahun terjadi atas mereka, sedang
mereka tetap berada dalam suatu kondisi yang tidak berubah bersama Allah.
Mereka itulah kaum berakal di antara ciptaan Allah yang ada. Seandainya engkau
melihat mereka tentu berkata : “Betapa bahagia mereka di hati kiamat.” Hati
mereka selalu terisi duka cita remuk redam di hadapan Allah, juga tak
henti-hentinya terisi rasa takut dan bising. Kala terbuka untuk menerima kebesaran
dan keagungan-Nya niscaya di hati mereka semakin bertambah takut. Hati mereka
terputus dan ertalian mereka tercerai. Pa bila hal itu terjadi atas mereka;
itulah keterbukaan pintu rakhmat, kebagusan kelembutan dan harapan bagi mereka.
Maka apapun yang ada pada diri mereka jadi tenteram.
Tiada yang paling aku cintai kala aku melihat kecuali masa pencaharianku
untuk akhirat dan pencaharianku pada Allah. Sedang pencari dunia, makhluk,
nafsu dan syahwat; cih, aku tak sudi berrbuat untuknya!
Anak kecil pada awalnya suka berkirab bermain debu dan benda najis lain.
Mereka cenderung menuju kerusakan diri dengan mencuri-curi dari pengawasan
orang tuanya. Bila berjalan suka beradu. Tapi kala ia terdidik dari semua itu,
ia tinggalkan satu demi satu. Kerusakan itu berkelanjut berubah jadi perlakuan
yang sopan di hadapan orang tuanya dan pembimbingnya.
Siapa dikehendaki oleh Allah kebaikan terjadi padanya niscaya ia
berta’adub meninggalkan apa saja yang mengitari. Tapi siapa dikehendaki oleh
Allah keburukan terjadi padanya tentu ia hidup bergumul di sekelilingnya lalu
binasalah dunia dan akhiratnya. Allah pencipta penyakit dan obat, durhaka itu
penyakit dan taat itu pengobat, aniaya itu penyakit dan adil itu pengobat,
salah itu penyakit benar itu pengobat, menentang Allah itu penyakit dan taubat
atas dosa itu pengobat. Obatnya hanya terbilang sempurna pabila makhluk engkau
ceraikan dari hatimu kemudian menjalin dengan Allah.
Tiada kelepasan bagi hatimu sedang di sana ada makhluk bukan Allah.
Seandainya engkau bersujud pada-Nya selama seribu tahun di atas bara, tapi hati
engkau hadapkan selain untuk-Nya, sama sekali perbuatan itu tidak bermanfaat.
Tiada hal itu berpengaruh untuk Dia kendati ibadah engkau persembahkan. Engkau
tiada kan dapat untung sampai engkau lenyapkan segala keberadaan ini dari hati.
Cih, mana berguna bagimu penampakkan zuhud disertai penujuan sesuatu dalam
hati.
Engkau tahu bahw Allah mengetahui segala rahasia dalam cakrawala ini?
Mengapa engkau tidak malu mulutmu berucap tawakal sedang hatimu tidak menuju
Dia.
Anak-anak muridku, engkau jangan perdaya sifat Hilm (sabar) Allah,
karena Dia amat keras marahnya. Engkau jangan perdaya ulama agar tidak acuh
dengan Allah, karena setiap ilmunya itu berbeda dengan mereka. Mereka itu
eksponen ulama yang mendapat hikmah dari Allah, Menyuruh manusia dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dan tidak melarang atau mencegah sesuatu dan
tidak menahan diri dari Allah.
Wahai Allah, berilah kami taubat juga untuk mereka. Anugerahkan pada
kami untuk Nabi-Mu Muhammad saw. serta nenek moyang kami Ibrahim as. Wahai
Allah janganlah engkau kuasakan di antara kami atas yang lain, manfaatkanlah
antara kami, dan masukkan kami dalam rahmat-Mu, Aamiin.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.