بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
MUQADDIMAH
MUALLIF
Bismillahir
Rahmaanir-rahiim.
Segala puji bagi
Allah Yang Maha Tunggal dengan Keagungan Diraja-Nya, dan Maha Esa dengan
Keindahan Kekuasaan-Nya, Perkasa dengan Keluhuran Ahadiyah-Nya, Maha Suci
dengan Ketinggian Shamadiyah-Nya. Maha Besar dalam Dzat-Nya dari segala
cakrawala setiap yang memandang-Nya, dan bersih dalam Sifat-sifat-Nya dari
segala bentuk dan proyeksi.
Bagi-Nya, Segala Sifat-sifat
yang khusus bagi Diri-Nya, dan ayat ayat yang terucap, bahwasanya sifat dan
ucapan itu tidak sama dengan makhluk-Nya.
Maha Suci Allah
Yang Perkasa. Tak ada batas untuk meraih-Nya, dan ayat-ayat yang terucap, bahwa
sanya sifat dan ucapan itu tidak sama dengan makhluk-Nya.
Maha Suci Allah
Yang Perkasa. Tak ada batas untuk meraih-Nya, tak ada bilangan untuk
mengukur-Nya, tak ada jarak untuk membatasi-Nya, dan tak seorang pun memberi
pertolongan pada-Nya, tak ada seorang anak yang memberi syafaat pada-Nya, tak
ada bilangan untuk mengumpulkan-Nya, tak ada tempat untuk tinggal-Nya, tak ada
waktu yang menemukan-Nya, tak ada kepahaman untuk mengukur-Nya dan tak ada
khayalan untuk memproyeksikan-Nya.
Maha Luhur Allah
untuk ditanyakan : Bagaimana Dia? Atau, di mana Dia? Atau ciptaan-Nya
diupayakan oleh periasan, atau kreasi-Nya dipertaruhkan dari kekurangan dan
keburukan. Sebab bagi-Nya, tak satu pun yang menyamai-Nya, dan Dia Maha
Mendengar lagi Mahamengetahui. Dia tidak dikalahkan oelh kehidupan, dan Dia
Maha Waspada lagi Maha Kuasa.
Saya memuji-Nya
atas segala yang didelegasikan dan diciptakan. Dan saya bersyukur atas apa yang
terangkum dalam genggaman dan tertolak, saya bertawakal kepada-Nya dan saya
menerima, saya ridha terhadap apa yang telah diberikan dan apa yang tidak
diberikan.
Saya berssaksi
bahwa Tiada Tuhan selain Allah dengan Keesaan-Nya. Tak ada sekutu bagi-Nya.
Suatu kesaksian yang diyakini lewat tauhid kepada-Nya, dan berjalan melalui
kebajikan Abadi-Nya.
Dan saya bersaksi
bahwa Muhammad saw. adalah hamba-Nya yang terpilih dan menjadi kepercayaan-Nya
yang terpilih, menjadi Rasul-Nya yang diutus untuk seluruh ummmat manusia.
Semoga, senantiasa Allah mencurahkan rakhmat-Nya kepadanya, dan kepada seluruh
keluarganya yang menjadi lampu penerang tak kunjung padam. Begitu juga kepada
para sahabatnya yang menjadi pintu-pintu pembuka hidayat. Semoga salam-Nya
senantiasa tercurah, dalam yang berlipat ganda banyaknya.
Kitab ini ditulis
oleh al-Faqih ila-Llah, Abdul Karim bin Hawazin al-Qusyairi untuk para
jamaah Sufi di negeri-negeri Islam, pada tahun 437 H. Yang bertepatan Tahun
1045 M.
1.
GOLONGAN SUFI
Allah telah
menjadikan golongan ini sebagai barisan kekasih-kekasih-Nya. Dan Dia telah
mengutamakan mereka di atas seluruh hamba-hamba-Nya, setelah pra Rasul dan
Nabi-Nya. Semoga Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada mereka. Allah
menjadikan hati mereka sebagai sumber rahasia-Nya, dan memberikan keistimewaan
di antara para ummat melalui kecemerlangan cahaya-Nya.
Mereka adalah para
penolong bagi makhluk. Mereka memerankan tingkah lakunya bersama dan dengan
Al-Haq. Allah menjaga mereka di tempat-tempat musyahadah, ketika
ditempatkan hakikat-hakikat Ahadiyah-Nya pada mereka. Allah menolong mereka
dalam menegakkan adab ubudiyah, dan Allah menempatkan secara nyata kepada
mereka jalan-jalan hukum rububiyah. Lalu mereka menegakkan
sesuai dengan kewajiban dan tugas, dan mereka mewujudkan apa yang telah
dianugerahkan Allah swt. melalui kreasi dengan segala kejujuran fakir dan sifat
leburnya jiwa. Mereka sama sekali tidak mengandalkan apa yang telah dihasilkan
itu, sebagai buah amalnya. Atau kejernihan ilmu yang lahir dari tingkah laku,
sebagai ilmu mereka. Segalanya dari Keagungan dan Keluhuran Allah swt. Yang
berbuat sesuai dengan kehendak-Nya, memilih siapa yang diinginkan-Nya, di
antara para hamba. Dia tidak dihukumi oleh makhluk. Pahal-Nya merupakan awal
dari fadhal, dan siksa-Nya merupakan hukum keadilan,
sedangkan amar-Nya meruppakan qadha’.
2. PROBLEMATIKA KITA
Kemudian,
ketahuilah, semua, bahwa ahli-ahli hakikat dari golongan Sufi ini, mayoritas
telah tiada, yang tersisa hanya bekasnya, saja. Seperti dikatakan penyair :
Sedangkan
kemah-kemah
Sungguh seperti
kemah mereka
Aku melihat
wanita-wanita yang hidup
Bukanlah wanita
kemah itu
Yang terjadi
adalah melemahnya tharikat tersebut, bahkan tergusur. Sementara para Syeikh
yang membimbing mereka telah berlalu. Generasi muda sangat sedikit yang
mengikuti petunjuk dan tradisi mereka. Sehingga hilanglah wara’i,
cakrawalanya menjadi sempit, justru sikap tamak dan ikatannya yang menguat.
Hati mereka semakin jauh dari citra syariat. Bahkan mereka menganggap remeh dan
acuh tak acuh terhadap persoalan agama, sehingga mereka terhempas pada
pandangan yang tidak memisahkan halal dan haram.
Selain menganggap
enteng dalam melaksanakan ibadat, mereka juga meremehkan puasa dan shalat.
Mereka terjerumus dalam medan kealpaan, menacapkan tonggak-tonggak syahwat,
tanpa peduli menerjang larangan-larangan. Mereka bangga atas apa yang mereka
peroleh dari rakyat, wanita-wanita dan orang-orang yang memiliki kekuasaan.
Kemudian mereka
membiarkan apa yang telah mereka langgar itu. Sehingga mereka mengisyaratkan
pada hakiat-hakikat tertinggi dengan ihwalnya, lalu mengaku bahwa mereka telah
bebas dan merdeka dari belenggu, mereka telah mewujudkan hakikat bertemu dengan
Allah swt. (wasilah). Dan mereka merasa bahwa dirinya telah berdiri di atas
kebenaran, dengan aturan-aturan hukum sendiri. Allah swt. tidak lagi memberi
beban pada diri mereka. Hal-hal yang diutamakan atau dilarang-Nya, begitupun
Allah tidak mencaci dan mengecam mereka. Mereka menyangka ketika dibukakan
rahasia-rahasia Ahadiyah dan bertransenden kepada universalitas, maka
segala aturan manusia bisa tidak berlaku. Mereke menganggap telah abadi setelah
melampaui fana’nya melalui cahaya-cahaya Shamadiyah. Orang yang
mempunyai pendapat berbeda dengan mereka, dianggap bukan sebanding atau setahap
dengan mereka. Orang yang ingin mengganti pandangan merreka malah dianggap
sebagai golongan yang harus disingkirkan di mata mereka.
3.. MOTIVASI PENULIS RISALAH INI
Di saat cobaan
panjang melanda kita dewasa ini – secara sepintas kita melihat kisah tersebut –
saya sangat terdorong untuk membeberkan kemungkaran mereka dengan tharikat
seperti itu, bahwa para pengikutnya telah berbuat keburukan, atau orang yang
berbeda dengan mereka selalu di caci, bahkan suatu bencana di negeri ini
menimpa orang-orang yang kontra dengan tharikat mereka, disamping mendapatkan
ancaman dan siksaan.
Ketika saya
renungkan secara mendalam atas bencana kelemahan ini, ingin rasanya membongkar
dan mengikis habis pandangan mereka itu.Semoga Allah memberikan kedemaan
melalui Maha Lembut-Nya dalam menggugah orang yang mengingkari sunnah yang
luhur, yang telah menelantarkan etika tharikat yang hakiki.
Ketika waktu yang
tersisa hanya dipenuhi dengan kesulitan, sementara generasi zaman di negeri ini
telah terseret pada kebiasaannya, terbujuk oleh kemurtadannya, tiba-tiba hasrat
saya menghentak dalam kalbu untuk meluruskan secara total dengan dasar-dasar yang
perlu di bangun, dan kembali pada generasi Salafnya. Kemudian saya tuangkan
Risalah ini pada Anda sekalian (Semoga Allah memberikan kemuliaan kepada Anda).
Saya juga menguraikan sebagian perjalanan para syeikh tharikat ini, adab dan
akhlak mereka, pekerjaan dan akidah dalam kalbunya. Serta isyarat-isyarat
kerinduan mereka, metode dalam menapaki tahap-tahap dari awal hingga puncaknya,
agar orang yang hendak menempuh (al-murid) tharikat ini memiliki kekuatan hati.
Dan untuk saya, dari anda sekalian mengaharpkan adanya suatu koreksi, sebagai
kesaksian. Tentu saja, keluhan ini merupakan hiburan bagi saya. Dan dari Allah
Yang Maha Mulia kita mendapatkan fadhal dan pahala. Saya memohon pertolongan
kepada Allah swt. terhadap apa yang saya tuturkan, dan saya senantiasa
menyerahkan semuanya kepada-Nya. Saya memohon agar dijaga dari kekeliruan dalam
Risalah ini, serta memohon ampunan dan pertolongan-Nya. Dia-lah Yang memberi
fadhal secara layak, dan Kuasa terhadap apa saja yang dikehendaki-Nya.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.