بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
Karya:
Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An
Naisaburi
PRINSIP-PRINSIP
TAUHID DALAM PANDANGAN KAUM SUFI
5. ARASY
Dzun Nuun ditanya mengenai firman Allah
swt.
“Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang
bersemayan di atas Arasy.” (Qs.Thaha : 5)
Jawabnya : “Yang Maha Pemurah tidak
akan sirna, dan Arasy itu dicipta (baru). Sedangkan Arasy terhadap yang Maha
Pemurah (ar-Rahmaan) menjadi semayam (-Nya).”
Ja’far bin Nashr ditanya soal ayat
tersebut. “Ilmu-Nya bersemayam terhadap segala sesuatu. Dan sesuatu tidak ada
yang lebih dekat kepada-Nya dari sesuatu yang lain.”
Ja’far ash-Shadiq berkata :
“Barangsiapa berpandangan bahwa Allah swt. ada di dalam sesuatu, atau di atas
sesuatu, maka orang itu benar-benar musyrik. Sebab apabila ada di dalam
sesuatu, Allah pasti terbatas. Jika dari sesuatu, Allah pasti baru. Dan jika di
atas sesuatu, maka Allah mengandung sesuatu.”
Ja’far ash-Shadiq menafsiri Kalamullah
: “Kemudian Dia mendekat, lalu tambah mendekat lagi.” (Qs. An-Najm : 8), bahwa
:Barangsiapa mengira bahwa dengan sendirinya ia bisa mendekat, maka ia
menciptakan jarak di sana. Padahal mendekat yang dimaksud dalam ayat tersebut,
selama ia mendekat kepada-Nya, ia merasa jauh dari segala ma’rifat. Karena
tidak ada dekat dan tidak ada jauh.”
Al-Kharraz berkata : “Hakikat mendengar
adalah hilangnya sentuhan sesuatu dari kalbu dan penenangan rasa menuju kepada
Allah swt.”
Ibrahim al-Khawwas menegaskan : “Suatu
ketika secara tidak sengaja aku mendapati seorang lai-laki yang direkadaya
setan, sehingga aku harus mengumandang adzan ke telinganya. Tiba-tiba terdengar
setan memanggilku dari lubang telinganya. “Biarkan ia, aku akan membunuhnya,
karena ia berkata : Al-Qur’an adalah makhluk.”
Ibnu Atha’ (Washil bin Atha’
al-Mu’tazily) berkata : “Sesungguhnya Allah swt. ketika menciptakan
huruf-huruf. Dia membuat rahasia bagi-Nya. Ketika Allah mencipta Adam as.
Diuraikan-Nya rahasia itu, dan rahasia itu tidak tersebar di kalangan
Malaikat-Nya satu pun. Kemudian hruf-huruf itu meluncur dari lisan Adam as.
Melalui struktur yang berlaku dan struktur bahasa. Kemudian Allah menjadikan
bentuk pada huruf tersebut.”
Ibnu Atha’ menjelaskan bahwa
huruf-huruf tersebut adalah makhluk. Menurut Sahl bin Abdullah, huruf
sebenarnya merupakan ucapan perbuatan, bukan ucapan substansi (dzat). Sebab huruf
tersebut merupakan perbuatan dalam obyek yang diperbuat.
Al-Junayd menegaskan soal dua masalah
urgen : “Tawakal adalah perbuatan kalbu, dan tauhid merupakan ucapan kalbu.”
Al-Husain bin Mansur berkata : “Siapa
yang mengenal hakikat dalam tauhid, maka gugurlah pertanyaan : Mengapa dan
bagaimana.”
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :