بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
BEKAL RUHANI DARI SULTHONUL AULIYA'
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
mengatakan: “Wahai kaumku! Kalian harus berusaha mencapai titik komitmen
yang kokoh dalam beribadah kepada Rabb kalian, sebab Dia mendatangi
mereka dengan taat di hadapan-Nya. Nabi Saw. diriwayatkan telah
mengatakan: “Manakala si hamba berdiri berlama-lama di hadirat Tuhannya
dan dengan penuh kepatuhan melaksanakan shalatnya, maka dosa-dosanya
jatuh berguguran, persis seperti daun-daun kering yang rontok dari
pepohonan pada hari ketika angin kuat bertiup. Dan manakala si hamba
bersikap tulus dan taat kepada Tuhannya, maka dosa-dosanya berguguran
dan dibersihkan dari dirinya, baik dari luar (zhâhir) maupun dari dalam
(bâthin). Hatinya dipenuhi dengan cahaya, dan wujud terdalamnya (sirr)
menjadi suci dan tenang.”
Kalian harus selalu dalam kebenaran.
Kalian harus fasih. Kalian harus benar dalam kehidupan pribadi kalian.
Kalian harus fasih dalam kehidupan publik kalian. Jika kalian benar di
dunia ini, kalian akan benar di akhirat. Kalian juga harus
terang-terangan di hadapan Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Agung. Kalian
harus memohon kepada-Nya atas nama sesama kalian, sebab Dia akan
menerima perantaraan kalian untuk memberi berkah kepada
makhluk-makhluk-Nya yang hendak diberkahi-Nya.
Setelah memberikan
izin-Nya dan mengeluarkan perintah-Nya. Dia akan mengabulkan permohonan
kalian, sebagai hadiah kemukjizatan (karâmah) kepada kalian, untuk
memberikan bukti yang kasat mata tentang kedudukan yang kalian tempati
dalam pandangan-Nya. Kalian harus benar dalam hubungan kalian
dengan-Nya. Kalian harus fasih dalam memberikan pelajaran kepada
makhluk-makhluk-Nya, yang demi kalian harus menjadi guru (muʽallim) dan
pendidik (mu’addib).
Celakalah kalian! Kalian duduk di sini dan
berdakwah kepada orang banyak, kemudian kalian bercampur dengan mereka
untuk tertawa-tawa dan menceritakan cerita-cerita yang lucu. Tak syak
lagi bahwa baik kalian ataupun mereka tidak akan beruntung. Sang
pendakwah adalah seorang pelatih dan pendidik, sedangkan mereka yang
berada di tengah-tengah pendengarnya adalah seperti anak-anak kecil.
Seorang anak kecil tidak akan mau belajar kecuali jika gurunya bersikap
keras terhadapnya dan memperlakukannya dengan keras pula. Hanya ada
segelintir individu di antara mereka yang belajar tanpa perlakuan yang
keras ini, karena mereka dianugerahi bakat khusus (mawhibah) dari Allah
Yang Maha Kuasa dan Maha Agung.
Wahai kaumku! Dunia ini fana.
Dunia ini tak lain hanyalah belenggu dan pukulan-pukulan tongkat saja,
kerisauan dan nestapa, dan tabir yang menabiri antara kalian dengan
Tuhan kalian. Kalian harus melihatnya dengan mata hati kalian, bukan
dengan mata kepala kalian. Mata hati melihat kandungan batin, sedangkan
mata kepala melihat bentuk luar.
Mukmin sejati adalah milik Allah
seluruhnya. Tak satu atom pun dari dirinya yang menjadi milik makhluk.
Allah menjaga dan mengawasi lahir maupun batinnya. Dia tidak melakukan
gerakan kecuali karena Dia, dan dia tidak beristirahat dan diam kecuali
karena Dia, sebab dia memiliki wujudnya sepenuhnya karena Dia (bi-hi),
dari Dia dan di dalam Dia, dengan langkah-langkah kaki yang kokoh, dia
telah menempuh jalan menuju ke pintu-Nya, sementara mereka terlalu
nyenyak tidur untuk melihat, dan di sanalah dia berdiri untuk
melayani-Nya.
Namun sebaliknya kalian berbeda! Kalian telah
mencurahkan perhatian kalian pada pemerolehan dan jatah harta benda
duniawi kalian yang sudah ditetapkan, karena didorong oleh kerasukan dan
ambisi. Kalian telah lupa akan kematian dan apa yang ada sesudahnya.
Kalian telah melupakan Tuhan Yang Maha Benar dan kekuasaan-Nya untuk
mengubah. Kalian telah meninggalkan-Nya di belakang penampilan lahiriah
kalian. Kalian telah membelakangi-Nya dan menjadi teman dunia,
makhluk-makhluk dan sarana material (asbâb). Kebanyakan dari kalian
menyembah dunia dan uang, seraya mengabaikan ibadah kepada Sang Pencipta
dan Pemberi Rezeki.
Semua malapetaka dan bencana ini diakibatkan
oleh diri rendah kalian sendiri; jadi, wajiblah bagi kalian untuk
menempatkannya dalam penjara mujâhadât (upaya yang keras). Kalian harus
memotong pasokan bahan mentah mereka, dengan mencegah mereka dari
mendapatkan akses kepada apa-apa yang memberikan kesenangan kepada
mereka.
Kalian harus memotong pasokan mereka, sampai mereka
tidak bisa membayangkan sesuatu pun yang lebih enak daripada sepotong
roti kering dan secangkir air. Ini harus menjadi makanan yang mereka
peroleh untuk memuaskan selera mereka. Jika kalian menggemukkan mereka
dengan segala macam makanan yang lezat, mereka akan memakan kalian juga.
Dengan demikian kalian akan berada dalam situasi yang digambarkan oleh
seorang saleh, yang mengatakan: “Jika engkau membiarkan anjingmu jadi
gemuk, ia akan memakanmu.” Kebaikan apa yang bisa diharapkan dari diri
rendah? Allah Yang Maha Tinggi telah mengatakan tentangnya:
“Sesungguhnya nafsu itu selalu memerintahkan kepada keburukan, kecuali
nafsu yang telah dirahmati Tuhanku ,”(QS Yûsuf (12):53)
Wahai
kaumku, camkan dan ingatlah!“Hanya mereka yang memiliki pemahaman saja
yang akan mengambil pelajaran (QS Al-Zumar (39) :53)”
Manusia-manusia (pilihan Tuhan) adalah mereka yang memiliki kekuatan
pemahaman (ulul albâb). Mereka memahami makna sejati dunia, dan
karenanya lalu menjauhinya. Kemudian mereka memahami makna akhirat, maka
mereka lalu memasukinya, hingga pohon-pohonnya tumbuh bagi mereka dan
sungai-sungainya mengalir bagi mereka, dan mereka berhak menikmatinya
dalam keadaan bangun maupun tidur.
Tetapi kemudian mereka
merasakan cinta kepada Tuhan, maka mereka lalu bangun dan
meninggalkannya lalu bepergian melampauinya. Mereka mengeratkan ikat
pinggang hati mereka dan berangkat ke arah Tuhan Yang Maha Benar. Mereka
kemudian dimasukkan ke dalam kelompok orang-orang yang mencari
wajah-Nya, dan yang tidak menginginkan apa pun selain Dia. Kalian harus
mencari berkah dari manusia-manusia (pilihan Tuhan) ini. Kalian harus
mencari mereka dan kemudian menjadi pelayan-pelayan mereka. Dekatilah
mereka dan berlindunglah di sisi mereka.
Ya Allah, jadikanlah kami
berperilaku baik di sisi-Mu dalam semua situasi dan kondisi, dan
berperilaku baik pula bersama orang-orang saleh di antara
hamba-hamba-Mu, dan “Berilah kami kebaikan di dunia ini, dan kebaikan
pula di akhirat nanti, dan jagalah kami dari siksa neraka!” (QS
Al-Baqarah (2) :201)
-- Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Jala Al-Khathir
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.