بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Al-Ghazali,
 KALAU ADA RASA, BUKTIKAN CINTAMU!
Yahya Ibn Muadz Ar-Razi 
mengatakan, “Siapa saja yang mencintai Allah, maka ia pasti membenci 
dirinya.” Menurut Yahya pula, siapa saja yang tidak memiliki 3 hal 
berikut ini, maka itu berarti ia tidak cinta. Pertama, lebih mengutamaka
 firman Allah SWT dibandingkan dengan ucapan manusia. Kedua, lebih 
mengutamakan bertemu Allah dibandingkan dengan bertemu makhluk. Ketiga, 
lebih mengutamakan ibadah daripada berkhidmat kepada makhluk.
Bukti cinta y
ang
 lain adalah tidak menyesal jika ada sesuatu selain Allah yang 
terlewati. Sebaliknya, ia benar-benar menyesal ketika sedetik berlalu 
tanpa dzikir mengingat Allah dan mematuhi-Nya. Ketika lalai, ia segera 
kembali kepada Allah dan memperbanyak permohonan agar dikasihani dan 
diridhai. Ia juga akan segera bertobat.
Salah seorang arif billah menuturkan, “Allah mempunyai beberapa orang 
hamba, yang mencintai-Nya dan merasa tentram bersama-Nya. Hilangkah rasa
 sesal terhadap segala yang telah lewat. Mereka tidak pedui mengurusi 
diri mereka sendiri, karena Sang Maharaja mereka begitu sempurna. Apa 
pun yang Dia kehendaki, pasti terwujud. Apa yang menjadi milik mereka 
Dia sampaikan kepada mereka. Apa yang terlewatkan adalah cara terbaik 
Dia mengatur mereka. Hak setiap pecinta setelah ia kembali dari 
kelalaiannya sekejap mata, adalah menghadap kepada Allah dan siap 
menerima teguran-Nya. 
Ia lalu berdoa, “Wahai Tuhanku! Dengan 
dosa apa Engkau putuskan kebaikan-Mu dariku, Engkau jauhkan aku dari 
hadirat-Mu, Engkau sibukkan aku mengurusi diri sendiri dan mengikuti 
setan?" 
Ini akan menumbuhkan kejernihan dzikir dan kelembutan hati.
 Dengan begitu, tertutuplah kelalaiannya yang telah lewat. Kecepatannya 
untuk bersegera kembali kepada Allah akan menjadikan kesempatan untuk 
berdzikir lagi. Dzikir yang baru lagi. Hatinya akan kembali jernih.
Selama seorang pecinta tidak tidak melihat apa pun selain Kekasihnya, 
tidak melihat sesuatu pun kecuali ia sadar bahwa itu berasal dari-Nya, 
ia tidak akan pernah menyesal, tidak ragu, dan menghadapi semua 
kenyataan dengan hati penuh kerelaan. Ia tahu bahwa Kekasih harus 
dilihat hanya kebaikan-Nya semata.
Bukti kecintaan seorang hamba 
kepada Allah adalah merasa nikmat dalam ketaatan. Ia tidak merasa berat 
dan tidak merasa lelah dalam ketaatan kepada-Nya. Hal ini seperti pernah
 diungkapkan oleh orang yang pernah merasakannya: “Aku menderita 
sepanjang malam. Meski 20 tahun lamanya. Tapi, selama itu pula aku 
merasakan kenikmatan yang tiada terkira.”
Imam Al-Junaed juga 
menegaskan bahwa salah satu indikasi cinta adalah ketika sesorang selalu
 giat dan tekun melawan hawa nafsu. Fisik boleh lelah, tetapi hati tak 
akan pernah lelah. Karena itu, seorang sufi berkata, “Beramal atas dasar
 cinta tak akan pernah diliputi rasa letih. Dan, tak habis-habisnya 
orang mencintai Allah berbuat taat, walaupun harus menghadapi berbagai 
rintangan besar.”
Pikir-pikirkanlah, renung-renungkanlah!
--Imam Al-Ghazali dalam kitab Al-Mahabbah wa asy-Syawq wa al-Uns wa ar-ridha
Silahkan Bagikan Artikel ini
 
 
Mohon Maaf,  Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan.  Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini. 
Title : Al-Ghazali,   KALAU ADA RASA, BUKTIKAN CINTAMU!
Description :  Al-Ghazali,    KALAU ADA RASA, BUKTIKAN CINTAMU!      Yahya Ibn Muadz Ar-Razi  mengatakan, “Siapa saja yang mencintai Allah, maka ia pasti ...