HARAPAN KEDEKATANMU PADA ALLAH
Dengan ini kita bisa berfikir apakah KALAM ITU : kalam itu adalah pengertian (hidayah) yang tidak berupa huruf ,perkataan,lafadz / kalimah namun pengertian yang lahir dari setiap HIKMAH pelajaran pelajaran hidup yang kita alami ini … karena sifatnya KALAM itu tidak juz dan tidak jirim …. karena KALAM itu adalah kehendak alloh yang bersifat qodim dan azali ,,, namun tidak bertentangan dengan hukum serta pemahaman aqal indrawi semata … di ibarat rasa manis , bagaimanakah kita bisa menggambarkan rasa manis itu dengan perkataan / mencontohkan nya … dan rasa manis itu identik dengan kata gula , namun tidak semua manis itu adalah gula , bisa madu bisa yang lainya … karena KALAM itu bersifat universal (meliputi,bersamaan,dekat) yang selalu beriringan tidak terpisah tidak berkumpul (ESA).
HASIL MUFAKAT PARA ULAMA’ BAHWASANYA SIFAT ALLOH ITU FII AL DZOHIR,FII AL-BATHIN, FII AL-AWAL & FII AL-AKHIR, KARENA FIRMAN ALLOH
وَمَن كَانَ فِي هَـذِهِ أَعْمَى فَهُوَ فِي الآخِرَةِ أَعْمَى وَأَضَلُّ سَبِيلاً
Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).
ومن لم يعرف بالله في الدنيا فكيف رايته في الاخرة وهي اضل سبيلا
Barang siapa tidak mengerti (ma’rifat) pada alloh di dunia ,bagaimanakah dia mau melihat (mengenal) allah di akhirat nanti, itulah sebenar-benarnya orang yang tersesat dari jalan lurus.
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لا تَعْمَى الأبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ”
maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar ? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (al Hajj 22 : 46)
واما ارباب البصائر فلامر عندهم بالعكس من ذالك فان الاعمال ترد للعلوم فالافضل العلوم ثم الاحوال ثم الاعمال
Adapun yang di maksud arbabul bashoir (orang-orang yang mempunyai penglihatan hati / berakal) adalah calon” khusus itu kebalikannya dari orang-orang pada umumnya … bagi mereka (orang umum) amal-amal perbuatan itu harus di kembalikan pada tingkah laku (ahlak) dan ahwal (tingkah) di kembalikan pada ilmu dan yang utama bagi mereka (arbabul bashooir) adalah mendahulukan ilmu baru berakhlaq kemudian yang terakhir baru beramal dengan perbuatan.
وكان الله علي كل شئ محيطا
dan adanya allah itu maha meliputi di seluruh mahluknya (setiap perkara yang ada) … ??
Bagai mana kita tahu meliputinya allah kepada kita semua .. di ibarat meliputinya angin kepada manusia …. tidak di luar dan tidak di dalam … meliputinya dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki … terus bagaimana kita ini merasa kalo diri kita terpisah dari allah ..???
وهو معكم اينما كنتم
adapun Aku (allah) itu menyertai seluruh mahluknya di manapun dia berada ,, inikan jawaban di mana allah ??
Allah itu beserta kita semua dimanapun kita berada ,ketidak terbatasannya allah itu dapat kita fahami dari sifat-sifat menyertainya pada setiap” mahluknya …. berarti alloh tidak jauh tidak dekat …. karena bagaimana kita menganggap allah jauh kalo selalu menyertai mahluknya … bagaimana kita melihat kedekatan allah kalo allah itu maha meliputi pada mahluknya … semisal kita melihat pada sesuatu yang lain dari dalam / dari luar diri … melihatnya kita semua itu bersandar dari sifat BASHIROHNYA allah , dengan kata lain aku melihat sesuatu yang sebenarnya melihat itu bukan si aku / si anu sebenarnya yang melihat itu alloh sendiri dengan sifat bashirohnya allah sendiri … ???
اذا اردت المعرفة بقربه تعالي ان يعرف باحاطته ومعيته تعالى ومن لم يعرف باحاطته ومعيته تعالى فقد لم يعرف بقربه تعالى فانه تعالى قريب اليك
KETIKA ENGKAU MENGHARAPKAN UNTUK MENGERTI KEDEKATANMU PADA ALLAH SWT MAKA FAHAMILAH YANG SEHARUSNYA KAMU MENGERTI TERLEBIH DAHULU ADALAH SIFAT MELIPUTINYA ALLAH DAN BERSAMAANNYA ALLAH PADAMU.
JIKA SESEORANG ITU TIDAK MENGERTI AKAN SIFAT MELIPUTINYA & SIFATKEDEKATANNYA ALLAH SWT PADA SESEORANG MAKA SESUNGGUHNYA ORANG ITU TIDAK MENGERTI AKAN DEKATNYA ALLAH PADA SESEORANG . DAN SESUNGGUHNYA ALLAH ITU MAHA DEKAT DARI YANG TERDEKAT DI SISIMU.
ونحن اقرب اليه من حبل الوريد
Dalil ini yang menunjukkan keMAHA dekatannya ALLAH pada mahluknya ” adapun allah itu lebih dekat daripada sesuatu yang paling dekat di antara sesuatu yang paling dekat pada mahluknya” jika kita berfikir .. dekatnya lidah dengan rasa itu lebih dekat allah dalam kenyataannya, dekatnya allah pada sesuatu itu tidak sama dengan dekatnya sesuatu pada sesuatu .. kalo dekatnya sesuatu pada sesuatu itu masih ada kata terpisah sedang allah tidak terpisah dan berkumpul pada sesuatu ….
Dalam menyikapi sebuah kenyataan (IMAN) kadang memang menjadi sebuah permasalahan, karena kadang kita hanya senang melihat tampilan saja, tanpa mau menganalisa, mengkritisi dan memahami lebih jauh……karena kita selalu berpatokan pada hal-hal yang harus selalu menguntungkan, bila ternyata rugi kita selalu merasa kehilangan sesuatu padahal…..rugipun kita tetap mendapatkan sesuatu yang malah mungkin lebih berharga…
Cuma, kita terbiasa melihat hal-hal indah sehingga begitu melihat sesuatu yang kurang maka kita akan mengacuhkannya, mencibirinya, melupakannya dan tidak pernah ada penilaian yang masuk untuk hal tersebut. Padahal sesuatu yang kurang pasti bisa bertambah, sedangkan sesuatu yang lebih justru akan terjadi stagnasi.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai banyak sekali peristiwa-peristiwa mulai hal yang terlihat sepele sampai yang levelnya sangat serius, dan kebanyakan dari kita hanya yang seriuslah yang dianggap harus diprioritakan terlebih dahulu, sedangkan yang biasa dianggap sepele.
Tetapi dalam kenyataan yang lain diperlihatkan juga bahwa dari hal sepele itulah akan timbul sesuatu yang besar mungkin tidak sekarang tetapi itu sesuatu yang sangat mungkin terjadi dan sering dialami ………