بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Lailatul Qadar
Allah menurunkan Wahyu, Mukjizat Agung, Kitab Sucinya, di
malam terang benderang, yang bertabur Cahaya, dari pendaran yang Maha Cahaya,
lebih dahsyat dari seribu bulan Cahaya.
Syeikh Abdul Qadir al-Jilany memaparkan, "Para malaikat
pada turun dan (begitu juga) ar-Ruh (Jibril) di dalam malam itu. " Jibril
turun disertai dengan 70 ribu malaikat, dan ia bertindak sebagai pemimpinnya.
Jibril terus menerus memberi salam kepada mereka yang sedang duduk (beribadah),
sementara seluruh malaikat yang lain memberi salah kepada mereka yang sedang
tidur. Allah sendiri yang terus memberi salam kepada mereka yang bangkit
berdiri menuju kepadaNya. Sebagaimana Salam Allah kepada hamba-hamba-Nya yang
beriman yang menjadi ahli surga di surga, dengan firman-Nya:
Salaamun Qaulan min Rabbir Rahiim (Salam yang terucap dari
Tuhan Yang Maha Pengasih). Maka, berkenan pula Allah memberikan salam kepada
para hamba-Nya yang senantiasa berbuat kebajikan di dunia, mendapatkan anugerah
kebaikan luhur dan kebahagiaan di zaman 'azali. Yaitu para hamba-Nya yang
senantiasa fana' atau sirna dari segala makhluk, dan abadi bersama Tuhannya,
senantiasa tenteram menuju kepada Allah Ta'ala Yang Maha Benar.
Pada malam Lailatul Qadar itu, tak ada yang tersisa dari
suatu tempat melainkan ada malaikat yang sedang sujud di sana, atau berdiri
mendoakan hamba-Nya yang mukmin dan mukminat. Kecuali tempat-tempat seperti
gereja, biara, tempat ibadah majusi dan tempat-tempat berhala, atau sebagian
tempat yang menjadi pembuangan kotoran maksiat. Di tempat-tempat itu malaikat
tidak mati bersujud dan berdoa.
Malaikat-malaikat itu senantiasa mendoakan kaum mukminin dan
mukminat. Sedangkan Jibril as, sama sekali tidak mendoakan kaum mukminin dan
mukminat, melainkan hanya menyalami dan bersalaman kepada mereka.
Jika Anda sekalian sedang dalam keadaan beribadah, maka
Jibril menyalami, "Salam kepadamu, semoga diterima dan mendapatkan
kebaikan." Jika anda ditemui sedang dalam keadaan bermaksiat, Jibril
menyalami, "Salam bagimu, semoga engkau mendapatkan ampunan." Jika
anda ditemui dalam keadaan tidur, Jibril menyalami, "Salam bagimu, semoga
engkau mendapatkan ridla- Nya." Jika Anda sudah dalam kuburan (mati)
Jibril menyalami, "Salam bagimu dengan ruh dan aroma keharuman."
Itulah yang difirmankan Allah,
"minKulliAmrinSalaam" (dalam segala hal, ada Salam.)
Ada yang menyebutkan, bahwa para malaikat itu hanya
menyalami mereka yang taat, sementara tidak pada mereka yang sedang bermaksiat.
Di antara ahli maksiat itu adalah mereka yang berbuat kedhaliman, mereka yang
memakan makanan haram, mereka yang memutus tali sillaturrahim, mereka yang
mengadu domba, mereka yang memakan harta anak yatim, mereka itu tidak
mendapatkan salam dari para malaikat. Lalu manakah bencana yang lebih besar
dibanding bencana seperti itu?
Padahal bulan Ramadlan diawali oleh rahmat, ditengahi oleh
ampunan dan diakhiri dengan kebebasan dari neraka. Sementara Anda tidak
memiliki bagian dari salam para malaikat itu? Bukankah itu semua gara-gara Anda
jauh dari Yang Maha Pengasih? dan Anda juga tergolong para
penentang Allah dan mensakralisasi tindakan syetan? Anda
berhias dengan riasan penempuh jalan neraka? Begitu pula karena Anda jauh dan
mengabaikan dari para penempuh jalan surga? Anda juga hijab dari Tuhan yang
memiliki kekuasaan atas bahaya dan kebajikan? Padahal bulan Ramadlan adalah
bulan kejernihan, bulan keselarasan bersama Allah, bulan para pendzikir-Nya,
bulan orang-orang sabar dan bulan para shadiqin. Lantas apabila tidak ada bekas
dalam hati Anda, dan Anda tidak mencabut akar kemaksiatan dalam hati Anda,
menjauhi para pelaku kejahatan dan kemungkaran, lalu pengaruh apa yang bisa
membekas dalam hati Anda itu? Apa yang Anda harapkan dari selain kebajikan? Apa
yang masih anda sisakan dalam jiwa Anda? Kebahagiaan manakah yang bisa Anda
raih di sana?
Ingatlah wahai orang yang sangat kasihan, terhadap apa yang
menempel pada diri Anda. Bangkitlah dari kelelapan yang meninabobokan Anda,
membuat Anda alpa. Lihatlah pada yang memberi petunjuk pada Anda, sisa-sisa
bulan Anda, dengan tindakan taubat dan kembali. Nikmatilah bulan ini dengan
istigfar dan kepatuhan, agar Anda meraih rahmat dan kasih sayang Allah. Anda
harus membatu dengan segala hal yang mengarah pada sikap negatif Menangislah
pada diri sendiri atas dorongan yang menyeret Anda pada cacat-cacat jiwa,
kebinasaan dan tragedi. Betapa banyak orang berpuasa, namun hakikatnya tidak
pernah berpuasa selamanya. Banyak orang yang berdiri tegak untuk ibadah,
hakikatnya tak pemah ibadah selamanya. Betapa banyak orang beramal, namun tanpa
pahala ketika amal itu usai dilakukan. Amboi, apakah puasa kita diterima,
ibadah kita diterima, atau sebaliknya semua itu ditolak dan dilemparkan ke
wajah kita sendiri? Amboi, betapa kita telah menolak ibadah yang seharusnya
diterima, dan menghormati ibadah yang seharusnya ditolak?
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Betapa banyak orang berpuasa, namun tak lebih dari
lapar dan dahaga. Betapa banyak orang yang tegak beribadah, melainkan hanya
kelelahan belaka.."
Salam kepadamu wahai bulan puasa.
Salam kepadamu wahai bulan kebangkitan. Salam kepadamu wahai
bulan iman.
Salam kepadamu wahai bulan al-Qur 'an.
Salam kepadamu wahai bulan cahaya-cahaya Salam kepadamu
wahai bulan maghfirah dan ampunan.
Salam kepadamu wahai bulan derajat dan keselamatan dari
keburukan.
Salam kepadamu wahai bulan orang-orang yang bertobat,
beribadat.
Salam kepadamu wahai orang-orang ma 'rifat Salam kepadamu
wahai bulan orang yang tekun beribadat.
Salam kepadamu wahai bulan yang aman Engkau telah menahan
orang-orang maksiat Engkau telah bermesraan dengan ahli taqwa Salam kepada
bilik dan cahaya-cahaya yang cemerlang dan mata yang terjaga air mata yang
melimpah mihrab yang terang benderang ungkapan yang suci nafas-nafas yang
membubung dari kalbu-kalbu yang bergelora.
Tuhan,jadikanlah kami tergolong mereka yang Engkau terima
puasanya, shalatnya, dan Engkau ganti keburukan dengan kebajikannya, dan Engkau
masukkan dengan rahmat-Mu dalam surga-Mu, dan Engkau tinggikan derajat mereka,
wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
-M. Luqman Hakiem-
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.