بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
KH. MOH. SA’ID
KETAPANG, KEPANJEN, MALANG.
Lahir di Tongan, Malang pada tahun
1901, Wafat Pada 1964 Dimakamkan dilingkungan Pesantren PPAI
Kepanjen.Pendidikan NIS, ELS, nyantri di Kiai Mukti, Kasin, Ponpes
Canga'an Bangil, Ponpes Salafiyah Siwalan Panji, Sidoarjo.
Perjuangan/Pengabdian : Pendiri
Ponpes Sono Tengah, Pakisaji, Pendiri Pesantren Karangsari Bantur, Pendiri
Ponpes PPAI Ketapang, Kepanjen, Penggerak tentara Hisbullah, Rois Syuriah NU
Cabang Malang, menjadi Ketua Misi Ulama se Jatim ke Moskow, Rusia, dan Karachi
mewakili Partai NU wilayah Jawa Timur.
Kiai Low Profile, yang Jadi Delegasi
Ulama ke Rusia
Kemudian Kami jadikan kamu berada di
atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat
itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (QS.
Al-Jaatsiyah:18)
Ayat ke-18 dalam Al Qur'an surat
Al-Jaatsiyah itulah, yang selalu ditanamkan KH Moh. Said kepada santrinya.
Harapannya, agar santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Agama Islam
(PPAI) Ketapang, Kepanjen, yang diasuhnya tidak model-model. "Kalau memang
hanya bisa membaca Al Fatihah, ya ajarkan Al Fatihah itu," ujarnya kala
itu.
Prinsip kiai kelahiran Tongan, Kota
Malang pada tahun 1901 ini, sebagai seorang pemimpin harus bisa mencetak atau
mengkader santrinya menjadi pemimpin. Karenanya, tak heran jika kemudian Kiai
Said, putra dari H Moh. Anwar dan Ny Lis ini berhasil mengkader santrinya
menjadi kiai, ustadz, dan tokoh masyarakat. Seperti KH Abdul Hanan, KH Alwi
Murtadho, Pengasuh PPAI Al Ihsan, Blambangan, Bululawang, KH Abdul Basyir, KH.
Drs Mahmud Zubaidi, Ketua MUI Kabupaten Malang, yang juga Pengurus NU Cabang
Kabupaten Malang, Ustadz H Ismail Qodly, guru agama di SLTP Shalahuddin, Gus
Mad Suyuti Dahlan, Pengasuh Ponpes Nurul Ulum, Kacuk, Sukun, KH Ahmad Su'aidi, yang
kini menjadi Pengasuh PPAI Ketapang, menggantikan beliau, dan puluhan kiai
lainnya, yang tersebar di Malang dan sekitarnya.
Pada masa penjajahan Belanda, Kiai
Said termasuk beruntung. Karena pada usia 10 tahun, beliau dapat mengenyam
pendidikan dan berhasil menamatkan pendidikan NIS tahun 1911, dan 5 tahun
kemudian menamatkan ELS tahun 1916. Setamat dari ELS beliau bekerja menjadi
Komis Pos di Jember selama 9 tahun, mulai tahun 1916 sampai 1925.
Sejak masa muda, beliau memang
dikenal sebagai orang yang suka bekerja keras, dan tekun belajar. Selain
membantu orang tuanya, juga berdagang, serta terkadang bertani.
Beliau menikah pada tahun 1925,
dengan Siti Fatimah, seorang wanita dari Kidul Pasar Malang. Waktu itu, beliau
masih berstatus sebagai pegawai di Kantor Gubernur di Surabaya tahun 1925 –
1927. Dalam pernikahan tersebut, Kiai Said tidak sampai dikarunia putra.
Secara khusus, awalnya Kiai Said hanya nyantri di beberapa kiai di Malang,
seperti ngaji pada Kiai Mukti, Kasin, dan beberapa kiai lainnya. Selain
itu, juga pernah nyantri ke Canga'an Bangil. Kemudian nyantri ke Pondok
Pesantren Salafiyah Siwalan Panji Sidoarjo pada tahun 1926 – 1931.
Bekerja menjadi pegawai pemerintah
Belanda, ternyata tidak memuaskan hati beliau, hingga dia mengundurkan diri.
Karenanya, setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren beliau mendirikan dan
mengasuh Ponpes Sono Tengah Pakisaji Malang pada tahun 1931 sampai 1947. Pada
tahun 1948, beliau mendirikan Pesantren Karangsari di Bantur. Setelah itu,
sekitar tahun 1949 mendirikan Ponpes PPAI Ketapang, Kepanjen.
Di masa pendudukan penjajah Belanda, Kiai Said, turut berjuang bersama
masyarakat untuk mengusir penjajah. Bahkan beliau termasuk tokoh yang
menggerakkan tentara Hisbullah pada tahun 1945 –1948.
Dikalangan santri, dan masyarakat,
beliau dikenal sebagai ulama yang bijaksana, serta dekat umaro' dan organisasi
yang allamah waro’ dan sufi. Selain itu, juga aktif di organisasi NU, dan
sempat menjadi Rois Syuriah NU Cabang Malang pada tahun 1950 –1965. Bahkan,
pernah ditunjuk menjadi Ketua Misi Ulama se Jatim ke Moskow, Rusia, dan Karachi
mewakili Partai NU wilayah Jawa Timur.
Menurut Gus Mad Suyuti Dahlan, Kiai
Said itu sosok sufi yang berpendirian teguh, suka menyendiri, dan menjauhi
keramaian. Meski beliau lebih menekankan pada syariat (fiqih), tapi juga
mengamalkan Thoriqoh Kholwatiyah dengan kitab susunannya Khulasoh Dzikril Ammah
wah Khossoh, yang didirikan Syeh Kholwati. "Beliau itu hampir 27 tahun
tidak pernah telat melaksanakan shalat berjama'ah. Dan pelajaran itu, selalu
ditekankan pada santri-santrinya," ujar Gus Mad Suyuti Dahlan.
Demikian juga dalam bidang
pendidikan, beliau sangat memperhatikan para generasi muda. Para santrinya
diarahkan untuk menjadi penganjur agama Islam atau da’i, serta menjadi
kader-kader dakwah yang memperjuangkan agama Islam ala ahlussunnah wal jama’ah,
serta menyebarluaskan ajaran ponpes yang sehaluan dengan PPAI Ketapang.
Kiai Said dipanggil Allah SWT pada
tahun 1964 dalam usia 63 tahun, dan dimakamkan di sekitar pesantrennya. Pernah
beliau sewaktu sakit dikunjungi Habib Abdul Qodir Bil Faqih, Pengasuh Pesantren
Darul Hadits Al Faqihiyah yang kebetulan diantarkan Gus Suyuti Dahlan. Dalam
pertemuan itu, Habib Abdul Qodir sempat menawarkan obat dari Jerman, yang
sangat istimewa dan mujarab kepada Kiai Said. Namun, dengan segala kerendahan
hati tawaran tersebut tidak diterima.
Lantas Kiai Said menceritakan, jika dirinya pernah bermimpi hatinya itu pecah
jadi dua. Pecahan itu kemudian menjadi tulisan dalam bahasa Arab, yang artinya,
"Tidak ada obat untuk penyakit ini, kecuali dengan dzikrullah."
"Kalau begitu, tidak usah saya
beri obat Pak Kiai. Dzikir itu saja diteruskan," tutur Gus Mad Suyuti
menirukan perkataan Habib Abdul Qodir Bil Faqih kepada Kiai Said waktu itu.
Nama
: KH. Moh. Sa’id
Tanggal
lahir : 1901
Tempat
lahir : Jl. Tongan Kodya
Malang
Ayah
: H. Moh. Anwar
Ibu
: Ny. Lis
Bangsa
: Indonesia / Jawa
Wafat
: 1 Desember 1965
Makam
: Ponpes PPAI Ketapang -
Kepanjen - Malang
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.