بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Risalah Adab Sulukil Muriid
Taubat dan Syaratnya
(Cara Bertaubat yang Benar dan yang
Harus Dilakukan Setelahnya)
بسم
الله الرحمن الرحيم
فصل
Pasal 2
وَأوَّلُ شيءٍ يَبْدَأ به المُريدُ في طريق الله تصحيحُ
التَّوبة إلى الله تعالى مِن جميع الذنوب وإنْ كان عَليه شيءٌ مِن المَظالِم لأحدٍ
مِن الخَلق فَليُبادر بِأدائها إلى أربابها إن أمكن وإلا فيَطلُب الإحلال منهم،
فإنّ الذي تكون ذمّته مُرتَهنة بِحقوق الخَلق لا يُمكنه السّيرُ إلى الحقّ.
Langkah awal
yang dimulai oleh seorang murid dalam menuju Allah adalah membenarkan dalam
bertaubat[1] kepada Allah ta’ala dari seluruh dosa-dosanya. Apabila ia memiliki
suatu beban seperti pernah mendzalimi (berbuat sewenang-wenang, aniaya dan
lain-lain) pada salah satu orang maka hendaknya ia bergegas melunasinya pada
pemilik hak tersebut, jika hal itu memungkinkan. Apabila tidak memungkinkan,
hendaknya ia meminta kehalalan (minta keikhlasan) dari mereka. Karena orang
yang tanggungannnya masih tergadaikan dengan hal-hak sesama manusia[2] itu
menjadikan mustahil menuju pada Allah Dzat Yang Haq.
وشَرط صِحّة التّوبة صِدق النّدم على الذنوب معَ صِحّة
العَزم على تَرْك العَوْد إليها مُدّة العُمر، ومَن تابَ عَن شيءٍ مِن الذنوب وهو
مُصرٌّ عليه أو عازمٌ على العَوْد إليه فلا توبة له.
Syarat sah
taubat adalah benar-benar menyesal atas dosa-dosanya serta sungguh-sunnguh
bertekad untuk tidak mengulanginya lagi seumur hidup. Barang siapa yang
bertaubat dari dosa-dosanya sementara ia masih terus-menerus melakukan dosa
atau ia masih bertekad mengulangi dosanya maka tidak ada taubat sedikit pun
baginya.
وَليكُن المُريد على الدوام في غايةٍ مِن الاِعتراف
بالتَقصير عن القيامِ بما يجبُ عليه مِن حقِّ ربِّه، ومتى حزِنَ على تقْصيره
وانكَسر قَلبه مِن أجله فليَعلم أنَّ الله عندَهُ إذ يقول سُبحانه: أنا عِندَ
المُنكَسِرةِ قُلُوبهم مِن أجلي.
Hendaknya
seorang murid terus-menerus[3] benar-benar mengakui kelalaian dan kealpaannya
dalam melaksanakan apa yang diwajibkan baginya dari notabene sebagai Hak
Tuhannya (untuk disembah). Di saat ia merasa susah karena kelalaiannya dan
hatinya menjadi hancur (sangat sedih) karena Allah maka hendaknya ia tau bahwa
Allah berada di sisinya. Karena Dia Yang Maha Suci telah berfirman: “Aku berada
di sisi orang yang remuk hatinya (sangat susah dan sedih) karena-Ku”.
وعلى المُريد أن يَحتَرِز مِن أصغَر الذنوب فضلاً عن أكبرها
أشدّ مِن اِحترازِهِ مِن تَناولِ السُّم القاتِل، ويكون خوفُه لو ارْتكبَ شيئاً
منها أعظم من خَوفه لو أكلَ السُّم، وذلكَ لأنّ المعاصي تعمل في القلوب عمَل
السُّم في الأجسام، والقلبُ أعزُّ على المُؤمن مِن جِسمه بل رأس مالِ المُريد
حِفظُ قلبه وعمارَتهُ. والجِسمُ غرضٌ للآفاتِ وعمّا قريبٍ يُتلَفُ بِالموتِ، وليس
في ذهابِه إلا مُفارقةُ الدُّنيا النَّكِدة النَّغِصة وأمّا القلبُ إن تلِف فقد
تلِفت الآخِرة فإنه لا ينجو مِن سخطِ الله ويفوزُ بِرِضوانه وثَوابه إلا مَن أتى
الله بقلبٍ سليمٍ.
Keharusan
bagi murid adalah menjaga dirinya dari dosa-dosa kecil, apalagi dosa besar
harus lebih keras menghindarinya daripada mengkonsumsi racun yang mematikan.
Dan kekhawatirannya apabila melakukan dosa besar itu (harus) lebih besar
daripada ketakutan memakan racun. Hal tersebut dikarenakan perbuatan-perbuatan
dosa berimbas pada hati sebagaimana racun yang menginfeksi tubuh. Hati
merupakan hal yang lebih muliah -unggul- bagi orang yang beriman daripada
jasadnya. Bahkan hati adalah modal pokok bagi murid adalah menjaga hati dan
menghiasinya. Sedangkan jasad adalah sasaran dari malapetaka dan bahaya serta
jasad tidak lama akan hancur sebab kematian. Hilangnya jasad hanyalah berpisah
dari dunia yang sedikit dan menyusahkan. Adapun hati apabila rusak maka akhirat
pun hancur. Karena sesungguhnya tidak akan selamat dari kemarahan Allah dan
tidak akan beruntung dengan mendapat ridha dan pahala-Nya kecuali orang yang
datang kepada Allah dengan membawa hati yang selamat.
Keterangan
tambahan:
Taubat
merupakan tangga awal seseorang untuk menempuh jalan menuju Allah. Oleh karena
itu, sebagai pondasi awal taubat harus benar-benar kokoh. Sehingga menjadi
benar-benar siap untuk menaiki tangga maqam berikutnya. Berikut kutipan dari
kitab minahussaniyyah:
ينبغي للعبد أن يفتش أعضاءه الظاهرة والباطنة صباحا ومساء
هل حفظت حدود الله تعالى التي حدها لها أو تعدت؟ وهل قامت بما أمرت به من غض البصر
وحفظ اللسان والأذن والقلب وغير ذلك على وجه الاخلاص او لم تقم؟ فإن رأى جارحة من
جوارحه أطاعت شكر الله تعالى ولم ير نفسه أهلا لذلك. وإن رآها تلطخت بمعصية من
المعاصي أخذ في الندم والاستغفار، ثم يشكر الله تعالى اذا لم يقدر عليه أكثر من
تلك المعصية، ولم يبتل جوارحه التي عصت بالأمراض والجراحات والدمامل والقروح. فان
كل عضو استحق نزول البلاء به.
“Seorang
hamba sebaiknya meniliti anggota tubuhnya baik secara fisik maupun non fisik di
waktu pagi dan sore. Apakah telah menjaga dari batas-batas Allah ta’ala yang
telah Ia tetapkan? Sudahkan anggota badannya melaksanakan apa yang Ia
perintahkan seperti menjaga pandanga, lisan, telinga, hati dan lain sebagainya?
Apakah melaksanakan perintahnya secara ikhlas atau belum? Apabila ia mengetahui
salah satu anggota badannya melakukan ketaatan, bersyukurlah kepada Allah,
sementara ia merasa dirinya tidak layak untuk melakukan ketaatan-ketaatan.
Dan apabila
ia mengetahui anggota badannya ternodai oleh perbuatan dosa maka menyesallah
dan memohon ampunan. Kemudian bersyukurlah pada Allah, karena Allah tidak
menakdirkan melakukan maksiat yang lebih banyak dan Allah tidak memberinya
cobaan pada anggota badannya yang telah berbuat dosa dengan penyakit, luka,
bisul dan infeksi. Karena anggota badan tersebut berhak mendapatkan balasan
melakukan keburukan.”
__________________
[1] Taubat
secara bahasa adalah kembali, pulang. Sedangkan secara istilah adalah kembali
dari apa saja yang dipandang buruk oleh syariat menuju perkara yang dinilai
baik oleh syariat. Taubat memiliki titik awal dan puncak. Titik awal dari
taubat adalah kembali (bertaubat) dari melakukan dosa-dosa besar, kemudian dosa
kecil, hal-hal makruh, lalu menaubati hal-hal yang belum maksimal, memandang
baik diri sendiri, menaubati menilai diri sendiri bahwa dirinya termasuk orang
yang paling fakir dan neriman, kemudian menaubati merasa taubatnya sudah benar
dan menaubati semua bersitan hati dan pikiran yang tidak diridhai oleh Allah.
Adapun titik akhir atau puncak dari taubat adalah; melakukan taubat di saat
tidak ingat, lalai dan tidak syuhud kepada Allah satu kedipan mata. -Disarikan
dari kitab Minahussaniyyah-
[2] Secara
general perbuatan manusia di kelompokkan menjadi dua skema besar yakni perbuatan
yang berdimensi haq Allah dan haq al khalq. Haq Allah merupakan perbuatan
manusia yang hubungannya hanya dengan Allah, baik itu berupa melakukan ibadah
ataupun berbuat dosa. Apabila melakukan dosa maka cara penebusannya dengan
melakukan taubat yakni dengan mengakui kesalahan, menyesalinya dan bertekad
tidak mengulanginya lagi. Sedangkan haq al khalq adalah seluruh perbuatan yang
bersinggungan dengan sesama manusia. Dalam kelompok ini ketika berbuat salah
dan dosa lebih berat dalam melakukan penyucian diri (bertaubat), karena belum
cukup hanya dengan melakukan taubat seperti keterangan di atas. Akan tetapi,
harus ditambahi sesuai dengan keterangan di kitab Risalah Adab Sulukil Murid
pada bagian akhir paragraf pertama.
-Disarikan dari kitab Minahussaniyyah-
[3] Taubat hendaknya dilakukan setiap hari,
karena manusia tidak akan terlepas dari kesalahan. Seperti penjelasan pada
catatan kaki yang pertama bahwa taubat memiliki tingkatan-tingkatannya. Tinggal
meneliti diri sendiri sudah pada level yang mana. Karena tanpa taubat yang
benar seorang manusia tidak akan menaiki tangga level berikutnya. –
Untuk Kitabnya Download Disini
<Daftar Isi>
<<Kajian Sebelumnya
Kajian Selanjutnya>>
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.