بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Mukasyafah Al-Qulub
Al-Muqarrib Ila Hadrah ‘Allam Al-Ghuyub Fi‘Al-Tashawwuf
Al-Hujjah Al-Islam Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali
BAB 16
Memusuhi Syetan
Bagi
seorang mukmin wajib mencintai para ulama dan orang-orang shaleh, berkumpul
dengan mereka dalam 1 majelis serta menanyakan sesuatu yang selalu menimpanya,
kemudian memperoleh nasehat; menjauhi perbuatan jelek dan menganggap syetan
sebagai musuh, sebagaimana difirmankan Allah SWT:
"Sesungguhnya
syetan adalah musuh bagimu, maka anggaplah dia sebagai musuhmu. (QS.35:6)"
Maksudnya
memusuhi syetan dengan jalan taat kepada Allah serta tidak melayani syetan
dalam maksiat terhadap Allah SWT. Hati-hatilah engkau dengan syetan, hati-hati
dari segi perbuatan atau I'tiqod dalam hatimu. Bilamana kalian mengerjakan
amal, hati-hatilah, sebab bisa saja amal baik dimasuki sifat riya' oleh syetan
untuk menghiasi perbuatan jahat dalam pandanganmu; maka mintalah perlindungan
terhadap Tuhanmu.
Abdullah
bin Mas'ud RA berkata:
Rasulullah
SAW memberikan garis pada kita sambil beliau bersabda:
"Ini
garis kearah Allah".
Lalu
beliau SAW membuat garis lagi di sebelah kanan dan kiri, lalu beliau SAW
bersabda:
"Didalam
garis ini ada beberapa jalan, dimana setiap jalannya ada syetan yang selalu
mengajak kesana,,,,"
Kemudian
beliau SAW membaca ayat:
"Sesungguhnya
ini adalah jalanku yang lurus, maka ikutilah jalanku ini, dan janganlah kamu
mengikuti jalan yang lain agar kamu tidak bercerai-berai dari jalan-Nya. (QS.6
Al An'am:153)"
Dan
Rasulullah SAW sudah banyak menerangkan kepada kita mengenai jalur-jalur
syetan.
Diriwayatkan
langsung dari Nabi SAW, sesungguhnya beliau SAW bersabda:
Ada
seorang pendeta dari kalangan Bani Israil. Di lain pihak ada syetan menghampiri
anak perempuan lalu mencekiknya. Dia memberikan keyakinan bahwa untuk
menyembuhkan harus dibawa ke pendeta, namun si pendeta menolak menerima si
perempuan. Namun keluarga perempuan tetap berusaha mendekati pendeta, pihak
keluarga sudah berkali-kali mengunjungi pendeta, sampai akhirnya pendeta
terpaksa menerima si perempuan.
Ketika
si perempuan disamping pak pendeta untuk diobati, tiba-tiba syetan datang
mempengaruhi pendeta, ia punya fikiran berhubungan intim dengan wanita ini.
Tidak henti-hentinya syetan terus merayu, sampai akhirnya pendeta benar-benar
terjebak menggauli si wanita. Akhir kata si wanita hamil karena si pendeta.
Kemudian
syetan datang dan menggoda lagi:
"Sekarang
celamu akan terbuka, sebab keluarganya akan datang kesini, maka bunuh saja si
wanita ini dan bila keluarganya bertanya, bulang saja sudah mati".
Pendeta
kalah; ia mengambil jalan itu sesuai kehendak syetan. Wanita mati dan dikubur,
saat itu datanglah rombongan keluarga dan menanyakan anak wanitanya; dengan
enteng si pendeta menjawab:
"Dia
sudah mati".
Keluarga
sangat marah dan hendak menangkap dan membunuhnya atas kematian anak wanitanya.
Saat inilah syetan datang lagi dan berkata pada pendeta:
"Sesungguhnya
aku sendiri yang mencekik dan membunuh wanita tersebut dan untuk meyakinkan
keluarganya aku mempengaruhi agar dibawa kepadamu. Kalau ingin selamat,
sekarang ikutilah aku agar bebas dari mereka".
Kata
pendeta:
"Caranya
bagaimana".
Jawab
syetan;
"Sujudlah
padaku 2X".
Dan si
pendeta mengerjakan perintah syetan, lalu syetan berkata:
"Sesungguhnya
aku sudah lepas dari urusan kamu".
Allah
SWT berfirman:
"Semisal
syetan ketika berkata kepada mereka; "Engkau kafir". Dan ketika
manusia itu benar-benar menjadi kafir, syetan berkata: "Sesungguhnya aku
sudah lepas dari urusan kamu. (QS.59:16)"
Ketika
iblis bertanya kepada Imam Syafi'i:
"Bagaimana
pendapatmu mengenai Tuhan, yang telah menciptakan aku menurut Ketentuan-Nya yang
Dia kehendaki, dan memperlakukan aku dalam suatu masalah sesuai Kehendak-Nya.
Dan setelah itu kalau Dia menghendaki juga, Dia akan memasukkanku kedalam surga
atau aku dimasukkan kedalam neraka. Bagaimana pendapatmu, apakah Dia sudah
berbuat adil atau sewenang-wenang".
Imam
Syafi'i menjawab:
"Hai
iblis, andaikan Dia menciptakan kamu untuk sesuatu yang kamu kehendaki, maka
engkau sudah menganiaya dirimu sendiri. Namun kalau Dia menciptakan kamu untuk
yang Dia kehendaki, maka jangan tanyakan semua yang dikerjakan, akan habislah
semua yang sudah jadi tanpa bekas sesuatupun".
Iblis
menjawab:
"Demi
Allah wahai Imam Syafi'i, lantaran masalahku ini, aku sudah sama dengan
mengeluarkan 70.000 orang ahli ibadah yang mengabdi kepada Allah".
Ketahuilah
bahwa hati ibarat benteng dan posisi syetan adalah musuh yang berusaha
menerobos masuk benteng untuk memiliki dan menguasai. Dan semua orang tidak
mampu menjaga benteng kecuali menjaga pintu-pintunya, tempat masuk dan
cela-celanya. Ia tidak bisa menjaga pintu itu sebelum mengetahui pintu (tempat
masuknya syetan). Menjaga hati dari gangguan syetan hukumnya wajib 'ain bagi
setiap mukallaf. Dan semua yang diwajibkan tidak akan berhasil kecuali
menunaikannya. Juga tidak akan mampu mengusir syetan kecuali mengetahui tempat
masuknya; mengetahui tempat masuknya itulah "Wajib". Padahal tempat
masuknya syetan adalah sifat dan watak manusia dan semua tak terhitung
banyaknya.
Tempat-Tempat
Masuknya Syetan
Marah
dan menuruti Kesenangan Nafsu:
Marah
merupakan bencana yang merusak akal. padahal syetan amat mudah menerobos akal
yang lemah. Dan acapkali manusia marah otomatis syetan mempermainkan layaknya
anak kecil mempermainkan bola.
Disebutkan
sebagian kekasih Allah berkata kepada iblis:
"Perlihatkan
pada bagaimana kalian menguasai anak cucu Adam".
Mereka
menjawab:
"Aku
menjeratnya ketika marah dan gembira".
Dengki
dan Rakus
Orang
yang rakus terhadap sesuatu pasti kerakusan tersebut membuat ia buta dan tuli,
saat itu syetan menemukan cela untuk masuk. Kemudian syetan menunjukkan sisi
kebajikan padanya atas sesuatu yang membuatnya berhasil mencapai kesenangan,
padahal segi itu jelas-jelas munkar.
Diriwayatkan
ketika Nabi Nuh AS menaiki kapalnya, ia memasukkan setiap jenis binatang secara
berpasangan sebagaimana yang diperintahkan Allah padanya. Ternyata dalam kapal
tersebut Nabi Nuh AS melihat kakek-kakek yang tidak dikenal. Nabi Nuh AS
bertanya:
"Kenapa
anda masuk kemari"
Ia
menjawab:
"Aku
masuk untuk menggait hati teman-temanmu agar hati mereka bersamaku dan tubuhnya
dengan kamu".
Kata
Nabi Nuh AS:
"Keluarlah
dari kapalku wahai musuh Allah, Kamu adalah yang dilaknat".
Jawab
iblis (kakek-kakek):
"Ada
5 cara, dimana aku mampu membinasakan manusia dan aku beritahukan 2 saja".
Allah
SWT mewahyukan pada Nuh AS:
"Sesungguhnya
kamu tidak membutuhkan yang 3, maka dia akan cerita padamu yang 2 saja".
Kata
Nuh AS:
"Apa
2 macam itu".
Kata
iblis:
"2
hal ini tidak pernah meleset untuk menjerumuskan manusia, yakni rakus dan
dengki. Hanya karena dengki, aku menjadi makhluk terlaknat dan terkutuk. Dan
mengenai rakus: maka sungguh semua yang di surga diperuntukkan kepada Adam
kecuali buah khuldi dan aku mampu menyeret Adam AS untuk memakannya karena
sifat rakus.
Kenyang
Walau
kenyang dari makanan halal, sebab kenyang bisa mendorong kekuatan nafsu, padahal
nafsu pedangnya syetan.
Diriwayatkan:
Sesungguhnya
iblis muncul didepan Yahya AS dan iblis membawa berbagai alat penggait. Yahya
AS pun bertanya:
"Wahai
iblis, ini penggait untuk apa".
Jawab
iblis:
"Semua
ini kesenangan nafsu dan aku bisa menguasai anak cucu Adam dengan cara
itu".
Tanya
Yahya AS:
"Apakah
disana termasuk aku".
Kata
iblis:
"Kadang-kadang
kamu terlalu kenyang sehingga aku rasuki rasa berat untuk shalat dan
dzikir".
Tanya
Yahya AS:
Apa
ada lagi".
Jawab
iblis:
"Tidak".
Kata
Yahya AS:
"Demi
Allah, aku wajib tidak lagi memenuhi perutku dengan makanan
selama-lamanya".
Kata
iblis:
"Demi
Allah, aku tidak akan menasehati orang muslim untuk selama-lamanya".
Mencintai
Kemewahan dari perabot Rumah Tangga, Pakaian, Mode Rumah
Sesungguhnya
syetan kalau mengarahkan penglihatannya pada sesuatu hal, maka hal tersebut
bisa menjadi kebiasaan bagi manusia. Sebab pandangan itu bisa bertelur dan
menetas, lalu syetan tidak henti-hentinya mengajak manusia membangun rumah,
menghias atap, pagar atau mempeluas bangunan. Akan diajak hidup bermewah-mewah;
pakaian, kendaraan dan mengunggulkan bidang itu seumur hidupnya. Dan kalau
syetan berhasil mendudukkan hati manusia pada posisi demikian, maka syetan
tidak membutuhkan manusia lagi untuk kedua kalinya, karena bidang ini selalu
tarik menarik (mempengaruhi) 1 sama lain tak pernah putus sampai datangnya
ajal. Kematian itu pun lewat jalur syetan dan hawa nafsu. Dan ini termasuk
kekhawatiran apakah bisa disebut "Su-ul khotimah (kematian yang jelek).
Thomak
Dari Segi Kemanusiaan (Mengharap)
Sungguh
telah diriwayatkan oleh Sufwan bin Salim:
Sesungguhnya
iblis menjelma dihadapan Abdullah bin Handlolah, kata iblis:
"Hai
Abdullah bin Hadlolah, aku akan mengajarkan sesuatu dan hafalkan".
Jawab
Abdullah:
"Aku
tidak butuh pengajaranmu".
Kata
iblis;
"Lihatlah....
kalau baik bisa kau ambil dan kalau jelek bisa kau tolak. Hai Ibnu Handlolah,
janganlah engkau minta kepada seseorang selain Allah dengan permintaan yang
terlalu berhasrat. Ingatlah ketika engkau marah, keadaan seperti itu aku
menguasaimu.
Tergesa-gesa
dan Menunda-nunda Menyelesaikan Urusan
Nabi
SAW bersabda:
"Tergesa-gesa
merupakan sifatnya syetan dan tenang merupakan sikap dari Allah".
Ketika
manusia tergesa-gesa syetan mempengaruhi akan kejahatan kepada manusia dan mereka
tidak menyadari. Diriwayatkan:
Sesungguhnya
ketika Isa bin Maryam dilahirkan, para syetan mendatangi iblis untuk untuk
melaporkan, katanya:
"Berhala-hala
pada pagi ini kepalanya terjungkir".
Iblis
menjawab:
"Ini
peristiwa yang benar-benar terjadi, sekarang tunggu disini".
Maka
iblis terbang, sesampai pada 2 belah bumi tidak menemukan apa-apa kecuali Isa
sudah dilahirkan dan ia melihat para malaikat sudah mengerumuninya, maka
kembalilah iblis ke para syetan tadi. Ia berkata:
"Sesungguhnya
tadi malam ada seorang Nabi dilahirkan, padahal tidak ada seorang wanita yang
hamil atau melahirkan kecuali pasti saya hadir disana (untuk menyusupkan
kejahatan), maka setelah malam ini jangan harap ada berhala disembah lagi,
dimana sekarang datanglah anak cucu Adam dari arah ketergesaan dan
kelambanan".
Uang
dan Segala Bentuk Kekayaan dari Segi Harta Benda, Kendaraan, Pekarangan
Sebab
sesuatu yang banyaknya melebihi kadar bahan kebutuhan pokok adalah sumber
munculnya syetan. Kata Tsabit Al Banani:
Ketika
Rasulullah SAW diutus sebagai Nabi dan Rasul, maka iblis berkata kepada para
syetan:
"Sungguh
telah terjadi peristiwa, sekarang periksa apa yang sesungguhnya terjadi".
Para
syetan itu pergi memutar-mutar sampai letih, hingga akhirnya para syetan
kembali lagi ke iblis sambil berkata:
"Tadi
kami tidak tahu".
Kata
iblis:
"Aku
sendiri (yang pergi) dan datang kepada kamu dengan membawa suatu kabar".
Kemudian
ia pergi, lalu datang dan berkata;
"Ternyata
Allah benar-benar telah mengutus Nabi Muhammad SAW".
Kata
Tsabit Al Banani:
Lalu
iblis mengirim para syetan untuk menemui para sahabat Nabi SAW namun syetan
kembali dengan tangan hampa. Mereka berkata:
"Sama
sekali kami belum pernah menemukan sebuah hari seperti hari-hari mereka yang
selalu berdiri shalat dan semuanya bisa terhapus".
Kata
iblis pada anak buahnya:
"Berilah
mereka senggang waktu, semoga Allah membuka masalah duniawi di mata mereka,
sehingga kita bisa memperoleh keuntungan dari mereka".
Bakhil
dan Takut Miskin
Masalah
ini merupakan pokok urat yang memberatkan orang ber-infaq, serta selalu
berkeinginan menimbun harta, padahal disana ada siksa yang pedih. Termasuk
bahayanya bakhil ialah sangat bersemangat berdagang untuk mengumpulkan harta,
padahal pasar merupakan sarangnya syetan.
Fanatik
Terhadap Madzhah, Mengutamakan Kesenangan Pribadi, Dendam terhadap Lawan dan
Meremehkan Lawan
Dimana
semua ini watak merusak dan mencelakakan orang ahli ibadah maupun orang fasik.
Kata Hasan RA:
"Sampai
kepada kita bahwa iblis pernah mengatakan 'Aku menghias umat Muhammad dengan
berbagai maksiat, lalu mereka mematahkan punggungku dengan bacaan istighfar.
kemudian aku menghiasi lagi dengan dosa-dosa yang tak akan mereka memohon ampun
pada-Nya, yakni dosa-dosa yang timbul dari kesenangan".
Benarlah
apa yang dikatakan iblis, sebab mereka tidak akan sadar bahwa didalam
kesenangan ada suatu sebab yang mampu mendorong kearah perbuatan maksiat, lalu
bagaimana mungkin mereka mohon ampun lantaran suatu kesenangan.
Buruk
Sangka Sesama Muslim
Seorang
muslim wajib menjaga diri dari watak dan prasangka dari hal-hal yang
tersembunyi. Saya melihat manusia selalu berburuk sangka pada yang lain untuk
mencari aib, maka mengertilah bahwa sesungguhnya dia sendiri yang memiliki
batin kotor yang memantul dari hatinya.
Dengan
demikian manusia wajib menutup pintu-pintu hatinya dan membuka sesuatu yang
bisa mengingatkan kepada Allah.
Perundingan
Pertama Membunuh Nabi Muhammad SAW
Tepatnya
hari sabtu, karena itu ada periwayatan yang mengatakan bahwa hari sabtu adalah
hari makar dan tipu daya.
Ibnu Ishaq RA bercerita:
"Ketika
orang-orang kafir Quraisy mengetahui para sahabat Nabi SAW hijrah, juga
mengetahui akan ada semakin banyak orang-orang yang ingin menjadi sahabat Nabi
SAW mereka pun jelas menjadi takut akan berita hijrah ini. Sebab mereka tahu
kemungkinan besar Nabi Muhammad SAW akan memerangi mereka. Lalu mereka
berkumpul dalam "Darul Nadwah" tepatnya di rumah Qushoo bin Kilab.
Dinamakan Darul Nadwah ialah karena digunakan tempat untuk berunding, dimana orang-orang
Quraisy tidak memutuskan suatu masalah kecuali ditempat itu. Disana pun
dilarang masuk kecuali orang-orang Quraisy yang sudah berumur 40 tahun,
termasuk Abu Jahal.
Mereka
berkumpul pada hari sabtu. Mereka ditemani iblis dengan menyamar sebagai orang
tua bangsa Najd. Saat itu iblis berdiri di pinggir pintu seperti orang tua yang
agung, pakai batt, yakni jubah tebal dari sutra yang sering dipakai para ulama
besar. Orang-orang bertanya:
"Syeikh
ini dari mana".
Iblis
menjawab:
"Dari
Najd, dia (maksudnya: diri sendiri; iblis) sudah mengetahui apa yang kamu
putuskan dan dia pun datang untuk mendengar pembicaraan kalian, mungkin dia
berpendapat atau memberi nasehat untuk kalian".
Kata
mereka:
"Masuklah...".
Iblis
pun masuk dan ikut bermusyawarah mengenai Muhammad SAW. Jumlah mereka 100 orang
tapi ada riwayat mengatakan 15 orang.
Pendapat
Abul Buhaira (kelak ia terbunuh dalam keadaan kafir saat perang badar),
katanya:
"Masukkan
saja ke dalam penjara besi, kunci rapat-rapat, dan tunggu saja sampai dia tertimpa
sesuatu seperti yang pernah menimpa para penyair sebelum dia".
Orang
Najd berkata:
"Itu
bukan pendapat. Demi Allah! Andaikan kalian memenjarakan dia dalam penjara
besi, pasti perintahnya mampu mengeluarkan dia, dari belakang dan menuju para
sahabatnya lagi. Karena bisa dipastikan para sahabatnya akan menyerbu kalian
dan merebut dia dari tangan kalian. Dan mereka akan memperoleh pendukung lebih
banyak dari golongan kalian dengan membawa Muhammad SAW sehingga kalian
terkalahkan. Ini jelas bukan pendapat, cari pendapat yang lain saja".
Pendapat
Aswad bin Rabi'ah bin Amr Al Amiri:
"Kita
usir saja dia, kita buang jauh dari negeri kita dan kita tidak peduli kemana
dia pergi".
Najd
Laknatullah (iblis) berkata:
"Demi
Allah, itu pun bukan pendapat. Tidakkah kalian mengerti bahwa budi bahasanya
amat santun! Yang mampu menaklukkan hati para tokoh hanya dengan bekal yang ia
miliki! Demi Allah, kalau pendapat ini kalian laksanakan hatiku tidak tenang.
karena ia masih mampu bertempat di golongan bangsa Arab lainnya. Dia jelas
mampu menguasai mereka lagi dengan tutur katanya dan mereka akan semakin banyak
memusuhi kalian untuk merebut kekuasaan dari tangan kalian, lalu dia akan
berbuat sekehendak hatinya terhadap kalian. Sekarang cobalah fikir sekali
lagi".
Abu
Jahal berpendapat:
"Demi
Allah, aku punya pendapat yang kalian tidak akan terfikirkan. Aku berpendapat,
sebaiknya kamu memilih seorang pemuda yang gagah berani dari suku kalian,
pemberani, bangsawan dan jujur. mereka diberi bekal pedang yang tajam, lalu
menyerbu Muhammad SAW dan memukulnya sekaligus seperti pukulan 1 orang. Mereka
secara serentak membunuh Muhammad, sementara kita bisa enak-enakan disini dan
tuntutan balas dendam kematian Muhammad tidak mungkin dilakukan Abdul Manaf
memerangi semua sukunya sendiri. Kita hanya ramai-ramai menyerahkan niatnya
pada mereka".
Orang
Najd laknatullah berkata:
"Inilah
baru pendapat yang benar dan aku tidak mendengar ada pendapat lagi".
Maka
keputusan itu menjadi bulat untuk membunuh Muhammad SAW, setelah itu mereka
menutup sidang.
Malaikat
Jibril kemudian datang kepada Nabi Muhammad SAW, ia berkata:
"Malam
ini engkau jangan tidur ditempat tidur yang biasa kamu tiduri".
Malam
pun datang, mereka sudah berkumpul didepan pintu Nabi Muhammad SAW sambil
mengintai. Ditempat itu dianggapnya Muhammad tidur, lalu mereka pun menyerbu.
Padahal sebelumnya Rasulullah SAW memerintah Ali tidur ditempat beliau SAW
dengan menutup dan menggunakan selimut beliau SAW yang berwarna hijau. Selimut
ini yang dipakai --setelah kejadian ini-- untuk sholat Jum'at dan shalat 2 hari
raya 'Id. Jadi orang yang pertama menjual dirinya kepada Allah dengan
melindungi Rasulullah ialah Ali. Ali KW menuangkan dalam gubahan syair:
"Aku
telah menjaga orang terbaik yang menginjak tanah dengan diriku.
Orang
yang thawaf pada rumah kuno.
Orang
yang thawaf pada hijr ismail.
Utusan
Tuhan!
Dia
merasa takut mereka menyelenggarakan maka buatnya Allah menyelamatkan dari
makar itu.
Dzat
yang memiliki Anugerah.
Semalam
Rasulullah SAW aman dalam gua.
Terjaga,
dan selalu dalam penjagaan-Nya.
Semalaman
aku mengawasi mereka, dan mereka tidak menemukan kami.
Padahal
aku benar-benar sudah menampakkan diriku untuk ditawan atau dibunuh.
Nabi
Muhammad SAW kemudian keluar melewati mereka. Allah sudah mencabut penglihatan
mereka, dan seorang diantara mereka yang bisa melihat. Adalah beliau SAW
menaburkan debu kearah kepala mereka, sambil beliau membaca surah
"Yasin" dari ayat 1 sampai pada ayat:
"Lalu
Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak bisa melihat. (QS.36
Yasin:9)"
Kemudian
beliau SAW meninggalkan tempat itu sesuai yang dikehendaki.
(Kembali
pada orang-orang kafir); tiba-tiba datang seseorang kepada mereka, dia berkata:
"Apa
yang kalian kerjakan disini".
Mereka
menjawab:
"Muhammad"
Dia
berkata:
"Aduh!
Allah benar-benar telah membuat kalian gagal. Demi Allah, tadi ia sudah keluar
lewat didepan kalian, dan ia tidak meninggalkan sesuatu pada kalian kecuali
debu yang sekarang ada diatas kepala kalian, kemudian ia pergi meninggalkan
tempat ini, sementara kalian tidak tahu apa yang terjadi pada kalian".
Mereka
meletakkan tangan di kepala masing-masing, dan disana memang ada debu. lalu
mereka melihat ke dalam, ternyata yang ditunggu sejak tadi adalah Ali KW yang
berada ditempat beliau SAW, berikut selimut yang dipakai Ali milik beliau SAW.
Mereka masih menunggu sampai pagi sampai akhirnya Ali bangun dari tidurnya.
Diantara
mereka ada yang berkata:
"Ternyata
benar apa yang diceritakan orang pada kita".
Peristiwa
ini membuat turunnya ayat:
"Ketika
orang-orang kafir berusaha memperdaya kamu, agar mereka bisa memenjarakan kamu,
membunuh kamu atau mengusir kamu. Mereka memperdaya kamu, maka Allah yang
membalas tipu daya mereka. Dan Allah adalah sebaik-baik Dzat Yang Maha
Memperdayakan. (QS.8 Al Anfal:30)".
Ada
gubahan syair:
"Sekali-kali
jangan engkau mengeluh
Tidakkah
setiap kesulitan terdapat kemudahan.
Semua
hal punya ukuran waktu dan ketentuan takdir.
Obyek
Ketentuan disekitar kita hanyalah sebuah pertimbangan
Dan
diatas pengaturan kita ada pengaturan Allah"
Kemudian
Allah SWT memberikan izin kepada Nabi Muhammad SAW untuk hijrah. Berkatalah
Ibnu Mas'ud RA dalam sebuah firman Allah:
"Dan
katakanlah: Ya Tuhan, masukkanlah aku dengan kebenaran, dan keluarkan aku
dengan benar, serta jadikanlah aku dari Sisi-MU Kekuasaan yang menolong. (QS.17
Al Isra':80)"
Dan
malaikat jibril memerintahkan agar ada sahabat yang menyertai, yakni Abu Bakar
RA.
Diriwayatkan
oleh Imam Hakim melalui Ali KW:
Sesungguhnya
Nabi SAW bertanya kepada jibril:
"Siapakah
yang ikut hijrah bersamaku".
Jibril
menjawab:
"Abu
Bakar".
Kemudian
Nabi SAW memberitahukan tentang hijrahnya kepada Ali KW dan setelah itu beliau
SAW memerintahkan menggantikan (tempat tidur beliau SAW) sehingga beliau SAW
bisa menitipkan harta benda buat orang-orang disisi Nabi SAW.
Diriwayatkan
Imam Thabrani dalam hadits Asma:
Nabi
SAW selalu mendatangi kami ketika beliau SAW di Mekkah setiap hari 2X pagi dan
sore. Ketika waktu agak terang beliau SAW datang kepada kami, aku berkata:
"Ayah,
yang menutup kepalanya ini adalah Rasulullah SAW. Dia datang pada waktu yang
beliau tidak pernah datang".
Kata
Abu Bakar RA:
"Ayah
dan ibu menjadi tebusan buat beliau SAW. Demi Allah, saat seperti ini pasti
beliau SAW tidak kesini kecuali ada urusan yang besar".
Kata
Aisyah RA:
"Rasulullah
SAW datang minta izin, maka Abu Bakar (ayah) memberikan izin, Abu Bakar
menggeser duduknya tepat disisi tempat duduk Nabi Muhammad SAW. Beliau
bersabda:
"Sesungguhnya
DIA sudah mengizini aku untuk hijrah".
Kata
Abu Bakar RA:
"Aku
akan menyertaimu dan ibu bapakku sebagai tebusan engkau, Ya Rasulullah".
Nabi
SAW bersabda:
"Ya".
Kata
Aisyah RA:
"Aku
melihat Abu Bakar menangis, padahal sebelumnya aku tidak mengira ada seorang
lelaki yang menangis karena gembira".
Kata
Abu Bakar RA:
"Ambillah
1 atau 2 dari kendaraanku, dan sebagai tebusannya ialah bapak dan ibuku, ya
Rasul".
Sabda
Nabi SAW:
"Tidak,
namun aku akan menghargai".
Dalam
sebuah riwayat; kemudian Abu Bakar berkata:
"Kalau
engkau mau dengan harganya".
Lalu
beliau SAW mengambil disertai dengan harganya. Ini tidak lain agar hijrah
beliau SAW kepada Allah dengan harta dan jiwanya karena demi cintanya dalam
memenuhi hijrah kepada Allah SWT.
Aisyah bercerita:
"Kemudian
kami mempersiapkan bekal untuk mereka secepat mungkin".
Dikatakan
dalm riwayat lain:
Perbekalan
yang paling disenangi; kami membuat sarafah, yakni makanan dalam jirab (wadah
dari kulit).
Al
Waqidi menambah:
"Sesungguhnya
dalam jirab itu berupa daging kambing yang sudah dimasak".
Kata
Aisyah:
Asma'
menyobek ikat pinggangnya untuk mengikat mulut jirab. Itulah sebabnya ia
dijuluki "Dzatun Nithoqoini".
Berangkat
Ke Gua Tsur
Aisyah
bercerita:
Kemudian
berangkatlah Rasulullah dan Abu Bakar ke gua Tsur, disana mereka bersembunyi
sampai 3 malam. Gua Tsur berada di gunung Mekkah. Dinamakan Tsur karena
ditemukan oleh orang yang bernama Tsur bin Abdu Mapah.
Diriwayatkan:
Keduanya
keluar dari buah kayu, yakni perkakas pintu kecil rumah Abu Bakar. Mereka
menuju gua selalu di malam hari.
Diriwayatkan:
Sesungguhnya
Abu Jahal pernah berpapasan dengan mereka saat berlalu. Kata Asma' binti Abu
Bakar:
"Abu
Bakar pergi dengan membawa hartanya 5.000 dinar".
Orang-orang
Quraisy merasa kehilangan Nabi Muhammad SAW, mereka mencari di sekitar Mekkah
wilayah dataran tinggi atau yang rendah. Mereka menyebarkan juru lacak, yakni
orang-orang yang mengetahui jejak orang dari berbagai sudut. Orang yang pergi
ke Gua Tsur jejaknya pasti disana, mereka tak henti-hentinya melacak, namun
jejak itu hilang belum sampai ke gua Tsur. Orang-orang Quraisy amat berat kehilangan
Nabi SAW dan mereka berjanji menghadiahkan 100 unta bila berhasil mengembalikan
Nabi Muhammad SAW.
Diriwayatkan:
Sesungguhnya
ketika beliau SAW masuk ke gua bersama Abu Bakar, Allah menumbuhkan pohon Roah
yang terkenal dengan sebutan pohon Ummi Ghoilan. Pohon itu tumbuh dan
menghalangi orang-orang kafir melihat gua. kemudian Allah 'Azza Wa Jalla
memerintah laba-laba untuk membuat rumah didepan gua, lalu mengutus 2 ekor
merpati liar untuk singgah dan membuat sarang di pintu gua. Ini merupakan upaya
penghalang orang-orang kafir terhadap beliau SAW. Dan dikatakan bahwa
merpati-merpati di Tanah Haram ini,
adalah keturunan dari 2 merpati tersebut setelah berhasil menjaga
Rasulullah SAW dan Abu Bakar. Lalu keturunan mereka dipelihara di Tanah Haram
tanpa ada yang mengganggu.
Datanglah
para pemuda Quraisy dari tiap marga dengan membawa tongkat, pentung dan pedang.
Sebagian mereka melihat gua, mereka melihat ada 2 sarang merpati diluar mulut
gua, dia pun kembali kepada kawan-kawannya. Kawan-kawannya bertanya:
"Bagaimana
usaha kamu".
Jawabnya:
"Aku
melihat ada 2 merpati liar, lalu aku menyimpulkan bahwa tidak mungkin ada
seseorang didalamnya".
Padahal
Rasulullah SAW mendengar perbincangan mereka. Mengertilah beliau bahwa Allah
telah melindunginya.
Sebagian
diantara mereka ada yang berkata:
"Kita
masuk saja ke dalam gua itu".
Umayyah
bin Khalaf membantah:
"Apa
keperluanmu masuk gua".
Disanapun
ada laba-laba yang lebih tua dari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Andaikan dia
masuk tentu telurnya pecah dan sarangnya berantakan. Cara ini lebih tajam untuk
melemahkan anggapan daripada dilawan dengan tentara. Fikirlah..... bagaimana
mungkin sebatang pohon mampu melindungi orang yang dicari dan menyesatkan yang
mencari! Juga seekor laba-laba datang dan menutup pintu pencarian. Dan
bagaimana upaya laba-laba menenun rumahnya sampai yang dicari (Nabi SAW)
menjadi kabur bagi yang mencari! Peristiwa hebat merupakan tanda-tanda
kemuliaan Nabi SAW dan alangkah cantiknya gubahan Ibnu Naqib:
"Tatkala
ulat sutra memintal benang
Benang
itu amat indah untuk dipakai segala sesuatu
Namun
laba-laba lebih mulia, karena upaya memintal diatas kepala Nabi SAW".
Diriwayatkan
oleh Imam Syaikhani, melalui Annas RA. Katanya:
Abu
Bakar berkata kepadaku:
"Aku
berkata kepada Nabi SAW ketika kami di gua: andaikan seseorang diantara mereka
melihat telapa kakimu, tentu mereka melihat kita. Sabda Nabi SAW:
"Apa
perkiraanmu tentang nasib 2 orang yang ketiganya adalah Allah".
Sebagian
ulama menerangkan;
"Sesungguhnya
Abu Bakar mengucapkan itu Nabi SAW bersabda: Andaikan mereka datang kesini,
pasti kita akan pergi kesana".
Lalu
Abu Bakar melihat ada bagian yang terbuka, tiba-tiba terlihat laut lepas yang
tersambung dengan gua, dimana disana sudah ada perahu yang terikat dengan gua.
Dari
Hasan Al Bishri:
Sesungguhnya
malam itu Abu Bakar RA berangkat bersama Nabi Muhammad SAW ke gua.
Kadang-kadang ia berjalan didepan beliau SAW, kadang-kadang dibelakangnya.
Beliau SAW bertanya:
"Kalau
aku yang teringat, aku yang mencari jalan dan harus didepan, tetapi kalau aku tidak
ingat, aku pun harus dibelakangmu".
Beliau
SAW bersabda;
"Andaikan
terjadi sesuatu, apakah engkau lebih senang dibunuh untuk melindungi aku".
Jawab
Abu Bakar RA:
"Benar,
Demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan haq".
Dan
ketika mereka sampai di gua Abu Bakar berkata:
"Ya
Rasul, tunggu dulu, kubersihkan dulu gua ini untukmu'.
Ia pun
lantas membersihkan dengan meraba-rabakan tangannya. Kalau ia melihat ada batu,
ia menyobek pakaiannya untuk menutupi batu itu, sampai habis pakaiannya
ternyata masih ada batu yang terlihat. Kemudian ia meletakkan tumitnya untuk
menutupi batu itu agar tidak menyakiti Rasulullah.
Rasulullah
SAW pun masuk gua, merebah dan meletakkan kepala beliau SAW dipangkuan Abu
Bakar sampai beliau SAW tertidur. Tiba-tiba Abu Bakar merasakan kakinya
tertancap di batu, namun ia tidak bergerak agar Nabi SAW tidak terbangun.
Karena (menahan sakit) mata Abu Bakar berlinang menangis dan air mata itu
menggulir mengenai wajah Rasulullah SAW. Beliau bertanya:
"Ada
apa wahai Abu Bakar". Sabda Rasulullah SAW.
Jawab
Abu Bakar:
"Kakiku
tertancap batu, ya Rasul. Semoga ayah dan ibuku menjadi tebusanmu".
Kemudian
Rasulullah SAW meniup (kaki) Abu Bakar untuk menghilangkan rasa sakit.
Alangkah
indahnya bait Hasan bin Tsabit RA:
"Orang
kedua dari 2 orang yang berada di gua;
Saat
musuh mengelilingi dan naik gunung.
Namun
cinta terhadap Rasulullah membuat ia mengerti; mengerti
Kalau
dia tidak bisa diganti oleh makhluk apapun".
Rasulullah
SAW keluar dari Mekkah hari kamis dan keluar dari gua hari senin, artinya dalam
gua selama 3 hari. Kejadian ini tepat awal bulan Rabi'ul Awal. Dan beliau SAW
masuk ke Madinah hari setelah 12 hari tepat hari Jum'at.
Bayangan
Iblis
Ada
orang ahli zuhud bernama Zakariah mengalami sakit keras dan amat dekat sekali
kematiannya. Dalam keadaan sakaratul maut itu kawannya menjenguk dan menuntun
membaca:
"Laa
ilaahha illallaahhu Muhammadarosulullaaah...".
Namun
si zahid memalingkan wajahnya tak mau mengucapkan. Diulangi lagi, namun si
zahid tetap enggan. Diulangi lagi ketiga kalinya, akhirnya si zahid berkata:
"Aku
tidak akan mengucapkan".
Maka
temannya langsung pingsan.
Ketika
sakitnya sudah berlalu beberapa hari ia membuka mata dan wajahnya, dan
bertanya:
"Apakah
engkau membacakan sesuatu padaku".
Mereka
berkata:
"Ya.
Kami membacakan untukmu syahadat 3X dan engkau tidak mau menjawab, bakan
berkata 'Tidak. Aku tidak akan mengatakan'".
Si
zahid akhirnya bercerita:
Iblis
datang padaku. Ia menggerak-gerakkan mangkuk sambil berkata:
"Apakah
engkau butuh air".
Aku
menjawab:
"Ya".
Dia menjawab:
"Kalau
begitu katakan bahwa Isa anak Allah".
Aku
pun berpaling. Lalu ia datang lagi dari arah kakiku dan berkata seperti tadi,
aku pun berpaling. Dan untuk yang ketiga, ia berkata padaku. Lalu aku jawab:
"Tidak.
Aku tidak akan mengatakan".
Dia langsung
membanting mangkuknya ke tanah sambil melarikan diri.
"Jadi
aku menolak iblis, bukan kamu. Aku tetap bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali
Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah".
Diriwayatkan
melalui Umar bin Abdul Aziz, ia berkata:
"Ada
sebagian ulama yang minta petunjuk Allah agar ditunjukkan tempatnya syetan
dihati ketika menggoda anak cucu Adam".
Lalu
ia diperlihatkan dalam mimpi tubuh lelaki yang menyerupai kristal, dimana dalam
bagian tubuhnya bisa dilihat dari luar. Disana melihat syetan seperti katak
bertengger di bahu kiri antara bahu dan telinganya. Syetan tersebut punya
belalai panjang dan kecil untuk dimasukkan melalui bahu kiri, masuk kedalam
hati menyusupkan perasaan was-was. Dan ketika dzikir kepada Allah, syetan itu
mundur.
"Ya
Allah, jangan campurkan syetan kepada kami suatu keinginan, juga bukan
manusia-manusia yang hasud. Tolongkan kami untuk bisa syukur dan dzikir
kepada-MU lantaran seorang utusan-MU sebagai penutup para Nabi-Nabi-MU".
KEMBALI KE AWAL (Daftar isi)
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.