بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
راَيت الله
"Ro-aytullooh"
(Melihat Allah)
Oleh: Mustafa Mahmud
Di Nuqil dari Kitab
Al Mawaqif wal Mukhotobat - Imam An Nafri
21.
APA-APA YANG DISERUKAN ALLAH KEPADA HAMBA-NYA (81--95)
81.
Hai hamba! Kehalusan Ku tiada bertara, Akulah yang meneguhkan apa-apa selain Ku
(assiwa), maka lenyaplah apa-apa yang selain Ku.... Dan tiadalah tandingan
keperkasaan Ku, maka segala keperkasaan-keperkasaan akan lenyap. Aku yang
menyirnakan yang selain Ku dan apapun yang diperlihatkan olehnya”.
82.
Hai hamba! Akulah yang Dhahir, tiada dapat dicapai oleh penglihatan mata; dan
Akulah yang Bathin yang tidak dapat dijangkau oleh prasangka apapun, dan Akulah
yang Daim (terus menerus tanpa kesudahan) tidak dapat diberitakan oleh abad
demi abad, dan Akulah yang tunggal, dan tidak dapat dimiripi oleh bilangan dan
hitungan... Segala sesuatu akan ditutntut oleh asal mulanya. Dan Akulah Yang
Satu, Yang Tunggal dan Yang Maha Esa.... Aku tidak berasal dari sesuatu. Lalu sesuatu
itu akan berkhusus dengan Ku.
83.
Sekali-kali tidak sampai kemampuanmu untuk mencakup dan melingkupi sifat Ku,
umpamakan saja keindahan (Al Jamal) ini adalah sifatKu, untuk Ku, dan kepunyaan
Ku, karena Aku meliputi segala sesuatu.
84.
Semua ilmu pengetahuan ibarat lorong-lorong ... tiada jalan-jalan dan
lorong-lorong yang sampai kepada makrifat. Makrifat itu adalah induk segala
tujuan dan puncak segala kesudahan.... Bila engkau telah berada di maqam
makrifat, maka akan terungkaplah pandangan tembus (Kasyaf) dan bagimu mata
keyakinan (‘Ainul yaqin) terhadap pada Ku.. pada taraf ini--- gaiblah
makrifatmu dan engkau pun gaib pula pada dirimu sendiri, inilah hukum makrifat
yang berlaku .... Bila makrifatmu tidak dapat menghukum dirimu, maka Akulah
yang tampil menjadi hakim. Sapaimu di taraf ini berarti engkau sudah mencapai
puncak ilmu, dan diwajibkan pdamu agar engkau berbicara sambil menunggu ijin
Ku, maka dengan bicaramu itu engkau akan menyaksikan murka Ku, manakala engkau
diam, maka hilang pula murka Ku, bila engkau bicara... makrifat itu selalu
disebut dalam Al Kitab... Kedudukannya lebih tinggi, baik nilai maupun
martabatnya dari ilmu pengetahuan, karena makrifat itu adalah hasil pencapaian
terhadap hakikat-hakikat yang menyeluruh, sedang ilmu pengetahuan itu adalah
pencapaian terhadap persoalan-persoalan yang terbagi-bagi bidangnya. Mengenai
“penyaksian” jauh lebih tinggi dari keduanya, karena penyaksian itu adalah
hasil dari kebulatan tekad yang disertai dengan usaha yang gigih terhadap
kebenaran, dengan ikut sertanya upaya hati dan pengalaman, maka itulah yang
menghasilkan penyaksian, dan penyaksian itu adalah setinggi-tingginya
keyakinan.
85.
Bagiku.... bahwa memohon keridhaan Nya itu adalah merupakan kemaksiatan pada
Nya, kemudian ia berkata kepadaku : “Hendaklah engkau taat kepada Ku”, Lalu
engkau merasa telah menaati Nya, maka yang demikian engkau sudah bohong besar,
Ia pun melanjutkan L “Engkau tidak mentaati Ku, tida pula Aku diaati oleh
sesuatu pun” .... Baru kalilah aku melihat ke Esaan yang sebenar-benarnya. Arti
ayat : Kepunyaan Nya jua bahtera-bahtera yang berlayar di lautan dengan
layar-layar yang tinggi menjulang )QS. Ar Rahman 55:25). Perhatikan ayat
tersebut di atas, bahwa Allah menyatakan jika bahtera-bahtera itu adalah milik
Nya, sekalipun milik kita pada lahirnya; Dialah yang membina, sekalipun pada
lahirnya kita yang membuat. Ingat renungkan! Kita membina dengan ilmu Nya,
dengan pengetahuan Nya, peraturan-peraturan Nya, serta ilham Nya, begitu pula
halnya dengan taat, tiada Ia ditaati oleh siapa yang menaatiNya, melainkan
ketaatannya adalah kemurahan Nya... Inilah Tauhid itu.
86.
Aku telah ditegakkan berdiri di antara kedua tangan Nya, lalu ia berkata kepada
ku : “Aku tiada rela engkau menjadi utuk sesuatu, dan tidak pula rela jika
semua itu menjadi untukmu... Ku sucikan engkau, Aku bertasbih padamu. Maka
janganlah engkau mentasbihkan Ku. Aku yang membuatmu! Bagaimana engkau dapat
mensucikan Ku?
87.
Jangan engkau duduk di atas jamban-jamban, engkau akan dikerumuni anjing-anjing
dan akan saling menggonggong padamu, hendaklah engkau duduk di atas mahligai
yang kukuh kuat, di suatu tempat yang pintu-pintunya tertutup rapat, dan jangan
ada yang menyertaimu; Jangan menghiraukan apapun, baik sianr matahari ataupun
kicauan burung-burung, maka tutuplah wajah dan telingamu, karena sesungguhnya
bila engkau memandang selain Ku; niscaya engkau akan menyembahnya, dan jika
engkau yang dipandang oleh sesuatu, maka engkaulah yang akan disembah.
88.
“ Kulihat segala mata terbelalak memandang kepada Nya, tetapi apa yang dilihat?
Segala sesuatu yang terpandang menjadi hijab belaka. Tundukan kepalamu ke
bawah, dan lihatlah ke dalam, niscaya terlihat.
89.
Hamba-hamba sahaya berada di dalam surga, sedangkan orang-orang merdeka berada
di neraka.
90.
Bila tiada kaan bagimu untuk kau ajak duduk bersama, maka Akulah yang
menyertaimu.
91.
Engkau pasti akan mati, tetapi tidak demikian dengan ingatan Ku padamu.
92.
Perhitunganmu meleset, berarti salah dan kesalahan itu berarti tidak benar.
93.
Di antara makhluk-makhluk Tuhan, ada di antaranya yang seakan-akan tidak layak
menjadi makhluk sama sekali.
94.
Engkau didalam segala hal, ibarat baunya baju dengan baju.
-
Engkau ibarat arti makna seluruh alam semesta;
-
Engkau bagaikan kitab yang menghimpun sedangkan alam semesta merupakan
lembaran-lembaran halamannya.
Selanjutnya 95--.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :