بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemahan Kitab
Tajul ‘Arus
Alhawiy li tahdzibin Nufus
Karya
Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari
Bab 7
Nikmat yang besar
Dengan
akal manusia bisa berhubungan dengan sesama manusia, dan bisa berhubungan
dengan Alloh. Berhubungan dengan sesame manusia dengan cara berbudi pekerti
yang baik, sedangkan berhubungan dengan Alloh dengan cara mengikuti apa yyang
diridhoi oleh Alloh taala.
Apabila
kamu diberi anugerah oleh Alloh tiga perkara ini berarti kamu diberi nikmat
yang besar. Nikmat yang pertama: kamu diberi bisa selalu berada dalam
hokum-hukum Alloh taala. Kedua: kamu bisa selalu memenuhi janji-janji Alloh.
Ketiga: kamu bisa selalu tenggelam dalam musyahadah kepada Alloh.
Yang
menjadikan berat bagimu dari haliyah para ‘arifin itu karena kamu selalu
tenggelam dalam berpisah dari Alloh. Seumpama kamu mau bersekutu bersama
‘arifin dalam perjalanan suluk (ibadah kepada Alloh),, tentu kamu akan
mendapatkan yang sama. Seumpama kamu mau bersekutu bersama ‘arifin dalam hal
kesulitan (tirakat), tentu kamu juga akan dapat keenakan. Keadaan nafsumu
ketika ridho itu seperti onta yang diikat. Apabila onta itu kau biarkan bebas,
tidak diikat pasti akan terlepas.
Rosululloh Saw. Bersabda yang artinya:
“Sungguh hati anak adam itu sangat bergejolak, yang lebih daripada
bergejolaknya air dalam kedil yang ada diatas api”.
Banyak
orang yang bisa berkumpul bersama Alloh, lalu berpisah lagi dalam waktu satu
nafas. Dan banyak orang yang semalam suntuk taat kepada Alloh, sebelum matahari
terbitorang tersebut sudah putus dengan Alloh. Artinya sudah kembali maksiat
lagi.
Hati
itu diibaratkan seprti mata, dan semua keadaan/perkara tidak bisa terlihat oleh
mata. Akan tetapi mata hanya bisa melihat sedikit sekali sekira biji adas. Begitu
juga hati/jantung, yang dimaksud bukan dagingnya, akantetapi lathifah yang oleh
Alloh ditaruh didalam hati. Itu yang bisa menemukan.
Hati
itu dijadikan oleh Alloh bergantung seperti timba, yang ada dilambung sebelah
kiri. Apabila kesenangan syahwat masuk pada hati, hati akan bergerak. Begitu
juga ketika bisikan taqwa masuk pada hati, hati pun akan bergerak.
Satu
saat bisikan hawa nafsu menguasai hati, satu ketika lagi bisikan taqwa bisa
menguasai hati, itu semua menunjukkan nikmat dari Alloh pada satu saat, dan
Alloh menunjukkan sifat pemaksa-Nya disaat yyyang lain. Pada saat khotir taqwa
menguasai hati, Alloh taala akan memuji kamu, dan pada saat yang lain khotir
hawa nafsu yang menguasai hati,, supaya Alloh mencela kamu.
Hati
itu kedudukannya seperti atap, apabila didalam rumah menyalakan api, maka
asapnya akan naik dan menghitamkan atap rumah. Begitu juga asap syahwat,
apabila tersebar dalam diri, asap itu akan naik kehati dan akan menjadikan hati
hitam/gelap.
Apabila
kamu diganggu Syetan maka kembalilah pada Tuhan Yang maha Kuat, dan jangan kamu
takut padanya apabila dia akan mengausai kamu.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : Kitab tajul 'Arus [Bab 7 "Nikmat yang besar" ]
Description : Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari Bab 7 Nik...