بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Fathur-Rabbany
wal
Faidhur-Rahmany
Karya
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany ra.
Majelis ke 40.
MEMAHAMI
AGAMA
Ahad pagi
tanggal 14 Rajab tahun 545 Hijriyah, di Pondoknya.
Beliau berkata:
Sabda Nabi :
“Jika Allah
menghendaki hambanya jadi baik, maka Allah menguasakan kefahaman agama
kepadanya, dan penglihatannya selalu mengawasi aibnya sendiri (Instropeksi
diri).”
Faham agama
adalah asalah satu jalur yang bisa mengenal jiwa. Barangsiapa mengenal
Tuhannya, maka ia mengetahui segala sesuatu – melalui Dia --- sehingga
peribadatan menjadi benar dan merdeka dari penakluk ciptaan. Tiada
keberuntungan untukmu, tiada kebahagiaan sampai kemu mengikuti-Nya, yaitu
mengikuti agama mengalahkan syahwat, akhirat atas dunia, Pencipta (Allah) atas
cimptaan. Amalkan ini tentu kamu tercukupi. Rupaya kau tertutup dari Allah,
tiada pengabulan untukmu, pengabulan hanya terjadi setelah menuruti perintah,
jika kamu menuruti perintah-Nya -- dengan amal – tentu permohonanmu
terkabul, keberadaan tanaman hanya bisa tampak (tumbuh) setelah penanaman
bibit, maka bercocoklah sampai kamu menuai akhirat. Nabi Muhammad saw. bersabda
:
“Dunia itu
ladang akhirat.”
Sedang cara
bercocok tanam yang baik adalah dengan menggunakan hati dan anggota tubuh;
yaitu iman lalu memeliharanya; mengairi dan menyirami dengan amal shalih. Bila
hati bercokol di sana, maka ia pun lunak, halus dan rakhmat tumbuh di sana.
Tapi bila kamu keras dan teramat kaku, tentu tanah itu jadi gersang tidak
mungkin bisa ditanami, jika kamu bercocok di puncak gunung, niscaya ia tak kan
tumbuh, bahkan ia mendadak rusak (harus dilihat di tanah mana, tentu yang
dimaksud Sayyid Abdul Qadir adalah pegunungan di Arab), pelajarilah bercocok
tanam itu, kamu jangan mengandalkan pendapat sendiri.
Sabda Nabi saw.
:
“Ambillah
pertolongan atas setiap pembentukan (perbuatan sesuatu) dengan membaiki
pemiliknya.”
Sebenarnya kamu
tipe manusia yang suka bersibuk urusan dunia, jika tahu bahwa mencari dunia itu
tidak menguntungkan bersama akhirat, yaitu kamu tidak bisa menyaksikan (syuhud)
Allah, apabila kamu menghendaki akhirat harus meninggalkan dunia, jika kamu
menghendaki Allah, maka harus meninggalkan bagian dunia dan ciptaan, jika
batasan ini telah baik justru dunia, akhirat beserta bagian-bagiannya dan
ciptaan lainnya datang mengikutimu, baiks ecara rela atau terpaksa. Karena Dzat
asal wujudnya semua materi itu bersamamu, sedang setiap cabang pasti mengikuti
asalnya.
Jadilah pemikir.
Amat sulit kamu memperoleh iman berakal sehat dan pendewasaan diri, bila saja
masih menjagakan kehendak ciptaan, tentu kamu mudah binasa jika tak segera
bertaubat. Anak-anak muridku, tegarlah di hadapan Allah kendati cobaan
mendepakmu, bertahanlah di atas pijakan cinta-Nya jangan goncang, jangan
beringsut oleh angin atau hujan, jangan mudah terkoyak oleh panah, tegarlah
lahir batinmu, tegakkan dalam tempat yang di sana tidak ada ciptaan, dunia
akhirat atau bagian dari semua itu, jadilah bersama Allah di belakang
penerimaan akal manusia, jin, Malaikat dan seluruh ciptaan. Betapa lebih bagus
apa yang dikatakan Ulama : “Jika aku benar, ikutilah, dan jika tidak jangan
ikuti kami.”
Juga ada Ulama
berkata : “Ikutilah Allah sebagaimana yang kau perlakukan kepada ciptaan-Nya,
dan janganlah mengikuti ciptaan sebagaimana kebutuhan geraknya kepada Allah.”
Koyaklah orang
yang mengoyakmu, sombongilah orang yang menyombongimu.
Bagaimana aku
memperdulikan kamu, sedang kau masih giat menentang Allah, merendahkan
pintu-Nya dn mencampakkan larangan-Nya, tak perduli siang atau malam, sungguh
kau terlaknat.
Firman Allah
dalam sebagian Kalam-Nya :
“Jika kamu
mentaati-Ku, tentu Aku meridhaimu, jika Aku rdha kamu terberkati dan kau pakai
nihayah berkat Aku, tapi jika kamu menentang-Ku, nisscaya Aku memurkaimu, jika
Aku memurkai berarti kamu terlaknat, sedang laknatku turun sampai ke tujuh
keturunan.”
Rupanya masa
kini berlaku penjualan agama dengan tanah, di mana iman selalu diselimuti
peranganan yang panjang dan kelobaan yang kuat. Bertekunlah sampai kamu menjadi
orang yang termasuk difirmankan Allah :
“Dan Kami datang
dengan sengaja pada pekerjaan yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan debu yang
bertebaran.” (Qs. XXV:23).
Setiap amal yang
diperuntukan selain Allah termasuk sia-sia (bertebaran).
Anak-anak
muridku, olahkanlah nafsumu dengan suka lapar, memagari syahwat, rasa,
perkara-perkara lain dan olahlah hatimu dengan rasa takut dan muraqabah,
jadikan istighfar sebagai pengolah nafsu meliputi juga hati dan sirri, karena
setiap hal itu terdapat disa khusus, bisakan mereka dengan menetapi dan
mengikuti-Nya – meliputi segala kondisi.
Wahai orang yang
pendek akal, jika kamu tidak mampu menolak kehendak Allah, merubah, menghapus,
atau menentang-Nya, maka kamu jangan coba-coba menolaknya menurut kehendakmu.
Bila ia tidak medantangi jika dikehendaki kamu jangan menghendaki, bila ia
menghendaki sesuatu kamu tidak bisa menyempurnakan, kamu jangansusahkan diri
dan hatimu di dalamnya.
Pasrahkan segala
bebanmu kepada Allah, bergantung di bawah rakhmat-Nya dengan menggantungkan
taubatmu, jika kamu kekal dalam hal ini dunia tersingkir dari mata hati dan
mata kepala, bahkan kamu malah meremehkan musibahnya, meninggalkan syahwat dan
kelezatannya. Kamu jangan mengadu akan keberhentian mengalirnya atau
kelapangannya, atau merasa pedih oleh cobaan seperti yang diterima Aisyah r.a.
Isteri Fir’aun; kala ia menyatakan iman kepada Allah. Fir’aun bertitah agar
menghukumnya dengan menjepit tangan dan kaki dengan lempengan besi, pada
akhirnya ia menjatuhkan siksa dengan pencambukkan. Ketia ia mengangkat wajah ke
langit , di mana ia melihat pintu-pintu surga di buka, sedang para Malaikat
membangun istana di dalamnya, baru Malaikat maut datang mencabut rukhnya.
Ketika itu bangunan-bangunan istana tersebut berkata kepadanya : “Aku milikmu”
lalu ia pun tersenyum sehingga rasa ssakit tidak terasa, di penghujung hayat ia
berkata :
“Wahai Tuhanku!,
bangunkan bagiku istana di dalam surga.” (Qs. LXVI :11).
Nah, jika
demikian kamu baru jadi orang. Sebab kamu telah mampu memandang sesuatu dengan
padangan hati dan yakin pada sesuatu yang mendesak, lalu kamu bersabar atas
sesuatu yang ada di sana – baik bala’ atau afat – lalu keluar dari daya
kekuatanmu; tidak terambil, tidak terberi, tidak tergerak, tidak terdiam
kecuali oleh daya kekuatan Allah. Hanyutkan di hadapan-Nya, serahkan perkaramu
kepada-Nya, ketentuan-Nya tentu berlaku atasmu dan ciptaan lain, jangan kmu
belakangi bersama pembelakangan kepada-Nya, juga jangan berikhtiar bersama
ikhtiarnya. Siapa memahami konsepsi ini teka perlu mencari orang lain, baginya
tiada amniyah yang menyamainya. Bagaimana orang berpikir tidak mau mengarap hal
ini dan menjalin pertalian dengan Allah, padahal tiada kesempurnaan kecuali
Dia.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.