بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Fathur-Rabbany
wal
Faidhur-Rahmany
Karya
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany ra.
Majelis ke 36.
BERAMAL IHLAS
KARENA ALLAH
Selasa sore tanggal 2 Rajab tahun 545 Hijriyah di Masrasah,
Beliau berkata:
Dunia ini dalah pasar, tapi tak sampai lama, tiada seseorang pun yang
tinggal di sana. Kala malam tiba, penghuninya sama pergi. Bermujahadahlah bahwa
kamu tidak akan berjual beli di pasar ini kecuali, sesuatu yang bermanfaat di
akhirat nanti, karena pencela itu selalu memandangmu. Esakan Allah, ikhlas
dalam amal untuk Dia semata. Dia lah pemberi, tetapi kamu amat sedikit memberi
kendati untuk sesamamu.
Anak-anak muridku, jadilah orang berakal dan belaku sopan di hadapan
Allah atau ciptaan. Kamu jangan aniaya mereka; sedang kamu mencuri sesuatu dari
mereka, apa yang kau punya.Tiada harta untukmu sampai tanda tangan di terima
wakilnya, maka ketika itu kamu baru tahu pemberian sebelum tanda tangan; tidak
diberi sesuatu yang paling kecil atau yang terbesar kepadamu, kecuali atas ijin
Allah, bersama pengesahan dan ilhamnya dalam hati. Jadilah emikir yang
menetapkan tampatmu di hadapan Alah, karena rizki itu terbagi menurut pembagian-Nya.
Dengan muka macam apa kamu akan menjumpai Dia besok, sedang ketika di
dunia kamu selalu menentang-Nya sambil berpaling menuju ciptaan untuk
menyekutukan, segala kebutuhan kau utarakan kepada sesama dan berpasrah dalam
kepentingan mereka, padahal kebutuhan kepada sesama berarti siksa, tentu amat
banyak peminta tapi tiada yang keluar dari mereka – suatu permintaan – kecuali
sika, sedang di antara mereka yang terkecil tanpa merasa benci dalam
kebenaran-Nya, ketika kamu meminta pati dirimu sendiri tersiksa berarti ada
dalam jalan haram berupa tidak bersedia memberi.
Anak-anak muridku, bagiku, pertama kali dalam menanggapi situasi ini
adalah tentang kelemahan ketika mencari sesuatu kepada sesama dan sesuatu yang
kau miliki tapi tidak kau ketahui “dari mana”, tidak kau lihat “bagaimana”,
Jika kamu mampu memberi tanpa menghendaki sesuatu lakukanlah, kamu ingin
menjadi palayan tanpa mencari pelayan laukanlah, setiap orang berbuat untuknya
dan bersamanya, maka lihatlah mereka bagaimana keganjilannya di dunia dan
akhirat, lihatlah kesufian dan kesiagaan mereka di hadapan-Nya.
Wahai sahya, bila Islam tidak berbesit dalam jiwamu, bagaimana iman bsia
tumbuh, jika iman tidak terdapat dalam jiwa, berarti kamu tidak punya
keyakinan, jika yakin tidak kamu punyai, berarti ma’ruf tidak ada padamu –
apalagi kamu sampai mengenal-Nya. Nah, inilah derajat dan peringkat yang tumbuh
dalam jiwa. Bila Islam bersih, bersih pula penyerahanmu. Jadilah penyerah diri
kepada Allah meliputi keberadaanmu – beserta memelihara hukum syara’, serahkan
jiwamu menurut kewajibannya, perbaguslah adab bersama Dia dan ciptaan-Nya, kamu
jangan aniaya dirimu sendiri atau yang lain, karena perbuatan aniaya itu
mempergelap hati, mengkelamkan muka serta catatan amal, kamu jangan mengaiaya
atau menolong penganiaya. Karena Nabi saw. bersabda :
“Akan ada panggilan di hari kiamat ; di mana penganiaya, di mana
pembantu penganiaya, di mana orang yang melihat mereka sedih, di mana
orang yang bertemu mereka sakit? Kumpulkan mereka dan letakkan dalam
peti dari neraka.”
Larilah dari cptaan, berjanjilah jangan menjadi penganiaya atau
teraniaya, jika kau mampu lebih baik jadi orang teraniaya – daripada menganiaya
– karena pertolongan Allah pasti melimpah orang teraniaya, apalagi jika tidak
terdapat orang yang menolong. Nabi saw. bersabda :
“Jika orang yang teraniaya tidak menjumpai penolong selain Allah, maka
sesungguhnya Dia berkata : tentu Aku beri pertolongan padamu kendati telah
berlalu.”
Sabar itu, satu jalan untuk memperoleh pertolongan, mengangkat derajat
dan memperoleh kemuliaan. Wahai Allah, kami mohon kepada-Mu agar bersabar
bersama-Mu, kami mohon takwa, terbebas dari segala ini dan sibuk bersama-Mu,
dan agar tersingkap hijab antara kami dan Engkau.
Jadilah perantara antara dirimu dengan-Nya, karena berhenti bersama-Nya
aalah kesibukan. Tiada penguasa, tiada yang kaya tiada yang mulia kecuali
Allah.
Wahai munafik, sampai kapan kamu beriyah’ dan bermunafiq? Celaka kamu,
bagaimana tidak malu kepada-Nya dan tidak yakin akan perjumpaan dengan Dia?
Waktu ini kamu beramal untuk-Nya sedang batinmu untuk yang lain, kembalilah,
temukan urusanmu dan bersihkan niatmu untuk-Nya, bersungguhlah ---
bertekad -- tiak akan makan sesuap pun atau berjalan satu langkah
atau beramal sesuatu kecuali dengan niat bagus.
Kau tahu, cipta dan pencipta tidak bisa disatukan, dunia dan akhirat
dalam hati tidak bisa dipadukan, tidak bisa dilukiskan, tidak bisa dibenarkan,
tidak datag sesuatu darinya; baik ciptaan atau pencipta, baik dunia atau
akhirat. Tetapi keberadaan ciptaan sungguh bisa dilukiskan dalam lahir jiwamu,
sedang pencipta terlukis melalui batin, dunia di tangan akhirat dalam hatimu,
tetapi jika sudah di hati jangan kamu satukan. Kacalah dirimu dan pilihlah
untuk-Nya, jika kamu berkehendak dunia, keluarkan akhirat di hati, jika
menghendaki akhirat, bebaskan dunia dari hati, jika kamu ingin dekat Tuhan,
bebaskan hatimu dari dunia dan akhirat, Selagi di hatimu terpercik sesuatu
selain Allah, kamu tidak akan bisa menyaksikan kedekatanmu dengan Allah.
Pikirlah, jangan sesekali mendatangi pintu-Nya keculai dengan tancapan yang
benar, karena setiap pandang pasti menghianatimu.
Anak-anak muridku, rupanya yang kau ketahui cukup mempersibuk diri
darupada yang tidak kamu ketahui, bebaskanlah nafsu dari hatimu tentu kebaikan
datang mengitarimu, karena hal itu sebagai kekeruhan yang amat, tapi kala nafsu
telah keluar kejernihan pasti datang tanpa membawa keruh, bahkan hal itu
membawa perubahan yang esensial. Firman Allah :
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum, sebelum
mereka merubah keadaan diri mereka sendiri.” (Qs.XIII:11).
Wahai manusia, dengarkan ini, wahai mukallaf camkanlah kalam Sal Baari
(Dzat Pencipta), ia adalah sebenar-benar perkataan. Cemburukan dirimu untuk-Nya
terhadap sesuatu yang dibenci hingga jalan membentang seperti yang mereka cinta
datang untukmu.
Dengarlah kataku, termimalah permukaan bumi ini orang berani berbicara
di hadapan ummat dalam situasi seperti ini, kecuali aku. Aku membutuhkan
perangan mereka, bukan untukku, kendati aku mencari yang lain, tetapi aku tetap
membutuhkan mereka. Setiap kalimat yang keluar dariku kepada mereka bukan
berarti aku membutuhkannya, sungguh, aku tidak membutuhkan kecuali Allah. Mana
sesuatu yang dikehendaki, bukan dunia, bukan akhirat, juga bukan isi kedunya, sedang
Dia Maha Mengetahui kebenaranku. Karena Dia Mahatahu kendati yang kasat mata.
Seseorang tidak mencari gambaran Allah, tetapi ia mencari ma’nawinya,
yaitu mengesakan, ikhlas dan menyingkirkan kecintaan dunia akhirat dari hati,
menjadikan segala sesuatu dalam keterasingan bersama-Nya. Jika hal ini sempurna
atasmu berarti kamu lebih mencintai, lebih dekat dan lebih meninggikan Dia
daripada yang lain.
Wahai Tuhan kai, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup
di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.