بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Fathur-Rabbany
wal
Faidhur-Rahmany
Karya
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany ra.
Majelis ke 26
Jangan mengadu
pada makhluk
Pengajian Tanggal 20 Dzulhijjah tahun 545 Hijriyah
di Pondok,
Beliau berkata:
Sabda Nabi saw. :
“Di antara simpanan Arasy adalah penyembunyian bencana.”
Wahai pengadu kepada manusia atas bencana yang menimpa; pengaduan mana
bisa bermanfaat bagimu; pengaduan kepada ciptaan tidak akan bermanfaat atau
membawa bencana (dlar); jika kamu berpegang teguh kepada mereka tapi
menyekutukan Allah hanya memperjauh, sedang marah-Nya telimpah untukmu, tentu
Dia amat tertutup bagimu; wahai si tolol, mengapa suka mengaku berilmu; di
antara sekian banyak ketololan yaitu mencari dunia tanpa dasar Tuhan; kau
mencari ikhlas dari tindakan-tindakan bencana tetapi mengadu kepada ciptaan.
Celaka, jika ini terjadi pada anjing pelacak – suatu perbedaan jauh –
karena ia berlatih menjaga buruan dan meninggalkan makanan buruannya; demikian
juga burung dengan tabiatnya ia meninggalkan makanan – makanan binatang buruan
yang khusus diperuntukkannya; ilmu dan kefahamanmu sampai kamu tidak menyantap
agama atau memperkoyaknya dan aku tak berniat membawa amanat Alalh – yang
diletakkan pada dasar-dasar agama orang beriman untuk memelihara daging dan
darahnya; janganlah kau pergauli mereka sebelum mengajarimu kepada-Nya; jika
kamu telah dipelajari dan faham akan kandungannya baru dirimu merasa tenang
ketika bergaul dengan-Nya; ke mana saja engkau menghadap tak terpisah dari-Nya
meliputi segala keberadaan jika dirimu telah tenteram jadilah penyabar,
berilmu, mudah ridlo ketentuan apa yang datang, janganlah kamu pisahkan antara
tepung gandum dan tepung beras yang kau ambil untuk dibagi-bagikan; karena
tidak makan itu lebih aku sukai dariapda makan di atas keberuntunganmu itu
melebihi perbuatan baik, taat dan itsar; tabiatnya itu beralih menjadi
kemurahan yang mulia, berzuhud di dunia, cinta akhirat; bila kau berzuhud pada
akhirat dan mencari Tuhan, maka carilah agar seiring bersma hatimu menuju
pintu-Nya; ketik itu datang padamu sambil berkata : wahai orang yang tidak
makan, makalah; wahai orang yang tidak minum; minumlah; orang sakit yang
berakal itu tidak akan pernah makan kecuali menurut resep dokter atau
perintahnya, itu pun disertai adab penuh kesopanan dan meninggalkan tardisi
buruknya ketika dokter itu datang atau pergi, wahai pelahap makanan buruk;
wahai pencicil sungguh makanan dicipta untukmu; siapa lagi yang mampu makan hal
itu kecuali hanya kamu; pakaian, kediaman, kendaraan dan pernikahan sungguh
tercipta untukmu; siapa lagi mampu memperoleh hal itu dan mengenakannya selain
kamu. Cih, ini hanya untuk orang tolol.
Sebenarnya kamu itu tidak punya kepastian, akal- iman dan
pembenaran janji Allah, tentu Allah tidak akan menerima pertalian yag disertai
kebencian; Allah hanya menerima pertalian yang disertai adab, ketentuan lahir
dan persesuaian yang abadi; setiap orang yang menerima ketentuan Allah abadilah
pertaliannya bersama Allag; orang arif Billah lagi berilmu tentang Allah,
selamanya bersama Dia tidak bersama yang lain, sejalur dengan Allah tidak yang
lain; hidup bersama-Nya mati juga bersama-Nya.
Anak-anak muridku, jika kamu bicara, bicaralah dengan niat bersih; jika
kamu diam, diamlah dengan niat yang suci, setiap orang yang mendahulukan niat –
sebelum pelaksanaan amal – maka tiada amal baginya; kamu jika bicara atau diam
menunjukkan ketiak itu dirimu berada dalam lingkaran dosa, karena kau tidak
punya niat suci, diam dan bicaramu itu tanpa sunnah, yaitu ketika terjadi
perubahan situasi serta penyempitan rizki (pendapatan) maka kamu sama meubah niat
demi memperoleh sesuap nasi itu; ketika terjadi perceraiberaian harta ternyata
kau mengingkari nikmat yang disebabkan adanya pergeseran, maka kembalilah
nikmat itu, karena kau suka sombong, suka menjatuhkan hukum atasnya; lakukan
dan jangan kau laksanakan; kenapa kau lakukan? Itu lebih baik jika terjadi
demikian; karena permasalahan ini lebih jauh (kompleks) meliputi waktu dan
penjauhan diri.
Siapa dirimu, wahai Bani Adam, kau hanya sosok ciptaan yang tercipta
dari tetesan air hina; rendahkan dirimu di hadapan Tuhan, hinakan untuk-Nya;
bila kau tidak punya rasa taqwa, maka tiada kemuliaan bagimu di sisi-Nya;
peliharalah dirimu di hadapan orang-orang shalih, dunia seluruhnya adalah hukum
sedang akhirat seluruhnya adalah ketentuan.
Wahai manusia, peliharalah takutmu, bertakwalah kepada Al-Haq; tiada
sessuatu terbaik bagimu kecuali meniti jalan itu, jadilah orang berakal,
bukalah matahatimu; pabila Ulama mengunjungi rumahmu janganlah kamu mendahului
bicara, sebaliknya bicaramu harus berisi jawaban-jawaban, dan jangan bertanya
perihal sesuatu yang tidak diketahuinya.
Menerapkan tauhid itu wajib, mencaari ilmu, menetapkan ikhlas dalam
beramal, mengangkat, mengganti uantuk melaksanakan sesuatu kerja itu juga
wajib, menjauhlah dari kaum fasiq dan munafik, benarkan orang-orang shalih;
orang-orang benar; pabila kamu merasa berat dalam menghadapi masalah, sedangkan
kamu tidak bisa memisahkan antara yang shalih dan munafiq, maka bangunlah di
malam hari untuk melakukan shalat dua raka’at, lalu ucapkan doa : Wahai Tuhan,
tunjukan aku orang-orang shalih, tunjukan aku orang-orang yang menuntunaku dan
berilah aku makanan dari makanan yang Engkau pilih, celakilah mataku dengan nur
pendekatan dengan-Mu, dan beritailah aku dengan sesuatu yang nampak di mata,
bukan taklid.” Wahai manusia makanlah dari makanan keutamaan Allah
dan minumlah dari minuman kejinakan dengan-Mu; bermusyawarahlah di pintu yang
mendekatkannya; janganlah cukup menerima kebaikan bahkan bermujahadahlah,
bersabarlah dan pergilah dari mereka sampai berita mereka jadi nyata; ketika
mereka sampai bertaut kepada Tuhan niscaya mereka dilatih sopan, tatakerama,
hikmah dan beraneka ragam disiplin ilmu; mereka ditampakkan kerajaan-Nya dan
mereka dikenalkan bahwa di langit atau di bumi tiada penguasa lain selain Dia; tiada
penggerak, tiada penenang kecuali Dia, tiada penentu atau peutus kecuali Dia;
mereka diperlihatkan apa pun yang ada di sisi-Nya, maka mereka
meliaht Dia melalui mata hati dan sirri mereka, praktis dunia atau keberadaan
apa saja tidak tertinggal bagi mereka dan mereka pun tidak menggunakan semua
itu untuk berhias.
Wahai Allah perlihatkan kami sebagaimana Engkau perlihatkan kepada
mereka, beikan ma’af dan afiat kepada kami.
Dan berikan kepada kami kehidupan yang baik di dunia dan kehidupan yang
baik di akhirat dan selamatkanlah kami dsri siksa neraka.
Wahai manusia, bertaubatlah dari penjauhan takwa; takwa itu pengobat
(terapi) dan penjauhannya itu penyakit; bertaubatlah, karena taubat itu
pengobat; sedang disa itu penyakit; sabda Nabi saw :
“Maukah kamu aku beritahu tentang sesuatu pengobat dan penyakit? Mereka
menjawab : Ya, kami bersedia wahai Rasulullah. Sabda Rasulullah : penyakitmu
adalah dosa dan pengobatmu adalah taubat.”
Taubat itu landasan iman, penekunannya terletak dalam berdzikir dan taat
kepada Allah, jika ditekuni niscaya oleh dzikir itu menjadi terapi jiwa;
bertaubatlah dengan lisan iman, niscaya membawa keberuntungan; jadikanlah iman
sebagai pedangmu ketika datang bencana (ujian) Tuhan.
Segala puji bagi Allah, Tuhan pengausa seluruh alam.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :