بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
Karya:
As-Syeikh Al-Imam Abul
Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi
BAB 2.
TERMINOLOGI TASAWUF
(Istilah kata-kata
dalam bahasa tasawuf)
21.
AL-KHAWATHIR
Al-Khawathir (bisikan-bisikan
jiwa) adalah bisikan yang menghujam ke dalam rasa; terkadang muncul dari
Malaikat, terkadang dari setan, atau sekedar ungkapan nafsu, dan bahkan pula
bisikan langsung dari Allah swt. Yang Maha Benar.
Apabil bisikan datang dari malaikat,
disebut Ilham. Jika muncul dari hawa nafsu disebut Hawajis. Dan bila datang
dari setan disebut Haswas. Sedangkan bisikan jiwa yang langsung dari Allah swr.
Disebut Bisikan Kebenaran (Khathir Haq).
Indikasi secara keseluruhan, apabila
bisikan datang dari para malaikat, bisa diketahui kebenarannya bila bisikan itu
sesuai dengan ilmu pengetahuan. Karena itu, para Ulama Sufi berkata : “Setiap
bisikan yang tidak bisa disaksikan kebenarannya secara lahir, adalah bisikan
batil.” Apabila bisikan itu datang dari setan, rata-rata mengandung pada kemaksiatan.
Begitupun yang datang dari nafsu, lebih cenderung mengajak pada sikap menurut
syahwat, atau rasa takabur.
Para syeikh Sufi bersepakat, bahwa
orang yang terlalu banyak makan makanan haram, tidak akan bisa membedakan mana
bisikan yang bersifat ilham dan mana yang waswas.
Saya mendengar Syeikh Abu ali ad-Daqqaq
berkata : “Siapa yang makanan utamanya diketahui (keharamannya), ia tidak akan
bisa membedakan antara ilham dan waswas. Sementara orang yang menghindari
hasrat nafsunya, dengan cara mujahadah yang benar, kejelasan ucapan batinnya
akan tampak melalui perlawanan terhadap nasunya.”
Para syeikh sepakat, bahwa nafsu itu
tidak bisa dibenarkan. Sedangkan kalbu tidak bisa ditipu. Apabila Anda
mujahadah semaksimal mungkin, agar ruh membisikan kepada Anda, pastilah ruh
tidak akan membisikan sesuatu kepada Anda.
An-Junayd membedakan antara bisikan
nafsu dan bisikan setan : bahwa naffsu itu, apabila menuntut Anda terhadap
suatu perkara, ia akan menempel, dan akan kembali lagi walaupun berlalu dalam
jarak waktu, sampai bisikan nafsu itu benar-benar meraih kemauannya dan
mencapai tujuannya. Kecuali bagi orang-orang yang mujahadahnya benar, maka
bisikan itu tidak akan kembali. Kemudian nafsu itu selalu memusuhi Anda.
Sementara setan, ketika menjerumuskan Anda melalui godaannya, kemudian Anda
menentangnya, maka setan akan kembali mempengaruhi Anda dengan godaan lainnya.
Sebab, secara keseluruhan, sikap kontra adalah sama. Yang penting bagi setan,
Anda bisa mengikuti ajakannya yang menjerumuskan. Dan baginya, tidak ada
peringatan dalam penjerumusan itu.
Dikatakan : “Setiap bisikan yang datang
dari para malaikat, kadang-kadang cocok di hati si penerima bisikan, terkadang
juga tidak. Namun apabila bisikan langsung dari Allah swt. sama sekali si hamba
tidak menetang-Nya.”
Para Syeikh memperbincangkan soal
bisikan berikutny. “Apabila bisikan dari Allah swt. apakah bisikannya alebih
kuat dibanding bisikan pertama.” Al-Junayd berkata : “Bisikan pertama lebih
kuat, sebab, apabila bisikan itu masih ada, orang yang mendapat bisikan kembali
pada refleksinya, dan dalam kaitan ini, perlu persyaratan ilmu pengetahuan.
Meninggalkan bisikan pertama berarti melemahkan bisikan kedua.”
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :