بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Maqom Hina-an dan Cela-an adalah salah satu Anugerah-Nya
Salah satu maqom yang harus
dilewati oleh Penempuh jalan ilahi (salik) yaitu maqom cela-an atau hina-an.
maqom yang tidak mengenakkan, khususnya fitnah duniawi yang sering diterima
oleh para salik atau pengkaji ilmu Tasawwuf. maqom ini jarang sekali dikaji dan
dibahas oleh para salik walaupun kita sudah berguru atau berthoriqoh.
dalam sebuah kitab tasawwuf klasik
yang bernama Kasyful Mahjub karya Al—Hujwiri, dijelaskan dengan lengkap maqom
ini.
Bagi para salik apabila ditanya, “Pernahkan
anda dihina, dicela, difitnah oleh orang lain yang berkaitan dan setelah anda
berguru dan menekuni suatu Thoriqoh? jawabnya tentu “Pernah”.
Pengalaman orang-orang yang mengkaji
Tasawwuf ,menekuni Thoriqoh yang tiba-tiba dan tanpa sebab orang yang awalnya senang
dengan kita, menjadi sahabat kita bahkan orang terdekat kita baik dari keluarga
ataupun lainnya, membenci dan memusuhi kita.
ketika mereka mengetahui kita telah berguru
kepada salah seorang guru atau Mursyid mereka biasanya tidak langsung percaya
dan menyetujuinya, kecuali mereka semua faham dengan dunia Tasawwuf.
apalagi kalau kita hidup di
lingkungan yang tidak senang dengan praktek tasawwuf/Thoriqoh. akan tambah celaan
dan hinaan yang kita terima. dalam hal ini ada yang bisa menerima dan
menghadapinya dengan tabah. tapi ada pula yang putus asa, mereka menganggap
menekuni Tasawwuf dan thoriqoh menjadikan hidup susah dibenci dan dihina orang.
sehingga mereka mengambil keputusan untuk keluar dari dunia Tasawwuf dan tidak
berguru sufi lagi.
Pernahkah kita renungkan, kenapa
kita dikucilkan, dianggap aneh dan kadang sampai dianggap sesat? Memang harus
kita akui ada faktor lain yang ikut menyburkan kebencian orang terhadap para
oknum pengamal Tasawwuf yang kadang terkesan sombong, tidak mau bergaul dengan
masyarakat/lingkungan, tidak menjaga syri’at dan lain-lain.
Terlepas dari itu semua, kita harus
memahami kalau para salik akan mengalami dan melewati maqom hinaan dan celaan
ini. setelah direnungkan akan kita
temukan jawabannya yang bisa di uraikan secara singkat menjadi empat
kesimpulan.
Pertama, Kalau kita sebagai
pengamal Thoriqoh atau tasawwuf sebagai inti dari ajaran Islam, lalu dianggap
aneh dan asing dizaman ini itu sangat wajar, karena Nabi saw. sudah
memberitahukan dalam Haditsnya, “Permulaan islam ini asing/aneh, dan akan
kembali asing/aneh pula. maka berbahagialah orang-orang yang dianggap asing/aneh”.
(HR. Muslim dari Abu Hurairoh).
Kedua, Para salik sudah menemukan
jalan menuju mutiara yang dicari seluruh makhluk didunia, yaitu bertemu dengan Kekasihnya(Alloh). para kekasih Alloh(waliyulloh) itu ibarat
pengantin yang disembunyikan Alloh dan hanya diperkenalkan kepada orang-orang
yang telah ditaqdirkan-Nya. banyak cara Alloh menyembunyikan kekasih-Nya. salah
satunya manusia terhijab oleh kekurangan yang nampak pada diri seorang wali,
sebagaimana musuh-musuh islam melihat kekurangan yang nampak pada diri Nabi
saw. sehingga kalau ada orang mengatakan, Guru anda salah sesat dan lain-lain
itu wajar, karena dia melihat guru anda dibalik hijab yang dibuat oleh Alloh.
kita sangat yakin kalau Nabi
Muhammad saw. adalah seorang yang Mulia dan dimuliakan Alloh. apakah orang
kafir dari dulu juga beranggapan yang sama seperti kita? Apakah Abu lahab, Abu jahal menilai Nabi
seperti penilaian kita? tentu saja jawabnya “Tidak” karena mereka melihat Nabi
dibalik hijab.
Rosululloh SAW, yang
menjadi teladan dan pemimpin orang-orang yang mengikut jalan kebenaran, dan
yang mengunguli derajat pecinta pecinta Tuhan, Kemulyaan Beliau diakui dan
kebenaran Beliau menerima wahyu dari Alloh tidak diragukan sedikitpun. Namun
dalam pandangan orang yang tidak senang, Belau dituduh dengan berbagai macam
tuduhan, “Orang yang suka mengada-ada”, “penyair” bahkan Beliau dituduh Gila
dan pendusta.
Orang-orang beriman yang mengalami celaan dilukiskan dalam firman Alloh :
“Mereka tidak takut celaan seseorang, itulah rahmat Tuhan yang Dia anugerahkan
kepada siapapun yang Dia kehendaki, Tuhan Maha Pemurah lagi Maha bijaksana” (QS
5:59).
Ketiga, Coba kita bayangkan disebuah desa ada seorang gadis paling
cantik dan kita termasuk penduduk desa tersebut. Gadis itu diperebutkan oleh
banyak laki-laki dan kita termasuk salah seorang yang berusaha mengambil hati.
Bisa kita bayangkan bagaimana susahnya kita merebut hati si gadis diantara
puluhan pesaing. Kemudian bayangkan juga kita berada disebuah kota dan dikota
tersebut ada seorang gadis paling cantik, primadona kota dan seluruh pemuda di
kota tersebut berlomba-lomba merebut hati sang gadis.
Bisa kita bayangkan pengorbanan harta, pikiran dan tenaga untuk bisa
mendapatkan gadis pujaan anda, bisa jadi kita ditolak dan mengalami sakit hati.
Sekarang bayangkan yang ingin kita rebut cinta adalah dari Sang Maha Cinta yang
diperebutkan oleh Manusia seluruh alam ini, ada 5 milyar saingan kita untuk
memperoleh perhatian dan cinta Dia Yang Maha Esa.
Sekarang coba kita bayangkan pengorbanan apa yang harus kita berikan agar bisa
mendapatkan cinta dari Sang Maha Cinta tersebut?. Apakah harta kita cukup untuk
bisa mendekati Dia?
Apakah pikiran kita cukup untuk dikorbankan kepada-Nya dan apakah perasaan kita
siap untuk kecewa dan sakit hati untuk mencapai Cinta-Nya? jawabannya tentu
kita sudah mengetahuinya. Yang diminta dari kita oleh Sang Kekasih adalah
sedikit kesabaran dalam menggapai cinta tersebut, pantaskah kita berkeluh
kesah?
Keempat, Orang yang masuk
Dunia tasawwuf/thoriqoh pada hakikatnya adalah memulai hidup baru dalam Taubat
kepada-Nya, melangkahkan kaki setahap demi setahap menuju kehadirat Alloh. di
dalam hati kita semua bersemayam Jin, setan yang sejak lahir (buka surat An
Naas) telah menemani kita siang dan malam selama 24 jam sampai kita mengucapkan
kata perpisahan dengan mereka ketika kita menyatakan diri menjadi murid seorang
kekasih Alloh.
Setan dalam diri kita itu kemudian keluar dari tubuh kita, keluar dengan nada
kesal dan kecewa.
Lalu rasa kecewa tersebut kemudian dia masuk ke tubuh sahabat kita, tetangga kita
atau bisa jadi orang tua kita sendiri, lewat mereka para jin/setan tersebut
dengan bebas mencaci maki kita sebagai orang yang telah meninggakan mereka.
Lalu kenapa kita jadi marah kalau dicaci oleh tetangga yang pada hakikatnya
adalah telah di masuki oleh “diri kita”, sekutu yang sejak lahir menemani kita.
Kalau ada yang mencaci anda karena anda mengamalkan thoriqot, dalam hati
ucapkan, “wahai kawan lama, maaf, aku tak bisa bersamamu lagi, sekarang aku
sudah jadi muridNya ”
Memegang kebenaran itu
ibarat memegang bara api, kalau digenggam tangan akan terbakar kalau dilepas
maka bara itu akan terlepas, mati dan hilang. Seorang guru memberikan Nasihat
kepada muridnya, “Pegang kuat-kuat bara itu dan nanti bara itu akan padam
ditanganmu dan kamu harus punya prinsip tangan yang terbakar atau bara api yang
padam dan jangan pernah kau melapaskan bara tersebut”. Ditempat lain Guru juga
memberikan gambaran bahwa seorang penempuh jalan kebenaran persis seperti orang
yang berada diantara buaya dan dinding terjal.
Di depan ada dinding terjal sementara dibelakang ada buaya. Kalau mundur akan
mati dimakan buaya sementara kalau maju harus melewati dinding yang terjal dan
sangat sulit.
Guru memberikan rahasia haq, “Kalau Aku akan terus maju walau harus merangkak”.
Seorang murid ditanya murid lainnya, “Menurut anda apakah Guru
kita termasuk orang yang benar?”.
lalu di jawab, “Pertanyaan itu ketika tahun pertama berguru saya masih bisa
menjawabnya, tapi sekarang setelah belasan tahun saya berguru pertanyaan
tersebut tidak bisa lagi terjawab”.
Dengan penasaran dia bertanya lagi, “kenapa bisa begitu?”.
lalu di jawab, “Bertahun-tahun saya mencari Wali Alloh, begitu banyak saya
menjumpai Guru yang mengaku Wali Alloh dan dan hampir saja saya putus asa
karena tidak menemukan orang yang benar-benar Wali Alloh dan saya pikir tidak
mungkin orang seperti saya bisa berjumpa dengan seorang Wali Alloh.
Setelah berguru awalnya timbul keraguan dalam hati, dan saya membuka Al Qur’an
dan Hadist untuk mencari kebenaran dari apa yang disampaikan Guru.
Bukan hanya itu saya juga mempelajari ucapan-ucapan ulama, kitab-kita tentang
Tauhid dan tasawuf untuk Menelusuri kebenaran yang di ajarkan oleh Guru.
Setelah setahun saya mengambil kesimpulan bahwa Guru kita benar-benar seorang
Wali Alloh yang tidak mungkin mengakui kalo memang beliau yang di persunting
sang kekasih (wali), Ulama Pewaris Nabi dan Beliau benar Kholifah Rosululloh
yang menegakkan Agama ini yang kebenarannya tidak diragukan lagi.”
Kemudian saya melanjutkan, “Kalau anda saudaraku hari ini bertanya tentang
kebenaran Guru kita, saya tidak bisa menjawabnya karena bagi saya saat ini
berguru bukan karena benar dan salah tapi karena kecintaan saya kepada Beliau
sebagai seorang pengemban amanah Alloh.
Andai seluruh dunia ini mengatakan Guru kita salah atau sesat dan siapapun jadi
murid Beliau dikatakan masuk Neraka, saya tidak peduli dan saya akan tetap
menjadi murid Beliau”.
Kemudian dia melanjutkan, “Saudaraku, Kebenaran mutlak itu hanya ada pada Alloh
dan Guru kita telah mengantarkan saya kepada Alloh, Sang Kebenaran Mutlak, jadi
untuk apa saya harus mendengarkan kebenaran versi manusia yang sangat besar
kemungkinan salahnya?”
Siapapun anda wahai saudaraku, apakah kita satu Guru atau berbeda Guru, saya
memberikan nasehat kepada anda, siapapun Guru anda, hormati Beliau sayangi
Beliau dan teruslah melanjutkan Berguru karena sesungguhnya bersama Kekasih
Alloh itu adalah sebesar-besarnya rahmat dan karunia dan sesungguhnya Guru
Mursyid itu adalah pintu yang langsung menuju kehadirat Alloh SWT.
Walaupun pandangan orang negatif terhadap anda, digolongkan anda kapada
pengikut aliran sesat, dituduh sebagai pembuat bid’ah bahkan orang mengatakan
anda kafir jangan membuat pribadi anda berubah menjadi pribadi pendendam,
pribadi yang putus asa dan kemudian malah bertingkah laku aneh sesuka hati. “ah
saya sudah terlanjur dianggap sesat, mendingan buat yang aneh-aneh sekalian”.
Kemuliaan dan ketinggian derajat seseorang tidak tergantung dari penilaian
orang, manusia itu bersifat baru dan penilaiannya pun akan berubah termasuk
penilaian terhadap anda.
Jadilah pribadi yang mulia karena anda mengemban amanah yang mulia, dalam diri
anda telah tertanam Nur Alloh dan kemanapun anda melangkah Alloh dan seluruh
alam ini akan ridho kepada anda. Jadilah pribadi yang ketika orang melihat dan
menilai anda maka orang akan mengatakan, “orang ini benar dan Gurunya juga
benar”.
Bersyukurlah karena masih ada orang yang menghina anda, karena yang paling
berbahaya justru ketika anda dipuji karena pujian sering kali membuat orang
lalai dan lupa dan kemudian tanpa sadar menjadi sombong dan angkuh sementara
dua sikap itu yang paling tidak disenangi oleh Tuhan dan sikap itu membuat anda
jauh dari Tuhan.
Hinaan manusia akan membuat cinta anda kepada Tuhan semakin menggelora dan hati
anda selalu terjaga untuk selalu mengingat dan membesarkan nama-Nya. Ketika
semua orang mencaci dan menghina orang maka anda hanya memikirkan satu saja,
semakin fokus pada satu tujuan yaitu Alloh SWT. Yakinlah bahwa Orang-orang yang
menghina anda itu sengaja diciptakan oleh Tuhan sebagai lawan tanding agar
anda bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam menggapai cinta-Nya. Suatu
saat nanti anda akan menangis dan selalu bersyukur karena anda dihina orang dan
hal itu hanya bisa terjadi ketika anda benar-benar bisa memaknai Nikmatnya
Celaan.
Marilah kita belajar dari cermin Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam Saiyidil
Ambiya' Muhammad saw.
Di sudut pasar Madinah, ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya
selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan
dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir,
apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya”
Namun, setiap pagi Muhammad Rosululloh SAW. mendatanginya dengan membawakan
makanan,
dan tanpa berucap sepatah kata pun Rosululloh SAW. menyuapkan makanan yang
dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang
menyuapinya itu adalah Rosululloh SAW.
Rosululloh SAW melakukan hal ini setiap hari sampai baginda wafat.
Setelah wafatnya Rosululloh SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan
setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Sayyidah Aisyah ra berkata kepada Sayyidina Abu Bakar ra., “Wahai ayah, engkau
adalah seorang ahli sunnah dan hampir
tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja”.
“Apakah itu?”, tanya Abu Bakar ra.
“Setiap pagi Rosululloh SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan
untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana “, kata Aisyah ra.
Keesokan harinya Abu Bakar ra. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk
diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar ra. mendatangi pengemis itu lalu
memberikan makanan itu kepadanya.
Ketika Abu Bakar ra mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil mengherdik, “Siapakah
kamu?”. Abu Bakar ra. menjawab, “Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).”
“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,” bantah si pengemis buta
itu. “Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku,
tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan
padaku”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abu Bakar ra. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata
kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku
adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia
adalah Muhammad Rosululloh SAW”.
Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abu Bakar ra,
dan kemudian berkata,
“Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia tidak
pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap
pagi, dia begitu mulia, “
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar ra.
saat itu juga dan sejak hari itu menjadi seorang muslim.
Barokallohu lanaa walakum Amiin...
(terima
kasih kepada yth. mas Ali bais).
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :