بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Hijrah Dari Ke-AKU-an
Pengajian
Syeikh
Abdul Qadir Al-Jilany
10 Ramadhan, tahun 545 H. di Madrasahnya
Orang beriman adalah orang yang hijrah dari dirinya, belajar
kepada seorang guru yang mendidik dan mengajarinya mulai dari kecil hingga
mati. Sang qari’ adalah orang yang menghafal Al-Qur’an, dan pada pertengahannya
ia mengenal pengetahuan tentang tradisi atau Sunnah Rasulullah Saw, maka saat
itulah ia pasti dapat pertolongan. Ia mengamalkan ilmunya dan kokoh dengan
amaliahnya hanya bagi Allah Azza wa-Jalla. Setiap ia mengamalkan ilmunya, Allah
Azza wa-Jalla mewariskan pengetahuan yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.
Jangan hanya duduk-duduk di atas tempat tidurmu, dengan
selimutmu, dan dibalik pintumu yang tertutup, lalu anda mencari amal dan yang
anda amalkan? Perhatikan hatimu dengan dzikir, dan mengingatNya di hari ketika
dibangkitkan. Tafakkurlah untuk merenungi pelajaran di balik alam kubur.
Renungkanlah bagaimana Allah Azza wa-Jalla menggelar semua makhlukNya dan
membangkitkan mereka di hadapanNya.
Hatinya teguh pada pijakannya, keikhlasannya mendekatkan
langkahnya menuju Allah Azza wa-Jalla. Bila anda mengamalkan ilmu itu,
sementara anda tidak melihat hatimu mendekat kepada Allah Azza wa-Jalla, anda
pun tidak merasakan indahnya ibadah, kebahagiaan dibalik ibadah, ketahuilah
bahwa anda sebenarnya belum beramal ibadah. Anda terhalang karena adanya celah
dibalik amal anda. Apakah celah itu? Adalah riya’, kemunafikan dan takjub pada
diri sendiri.
Wahai orang yang beramal, ikhlaslah. Jika tidak, anda jangan
bersusah payah. Hendaknya anda melakukan muroqobah pada Allah Azza wa-Jalla
baik dalam sunyi maupun ramai. Muroqobah dalam keramaian saja itu bagi orang
munafik. Namun bagi orang yang ikhlas, muroqobah baik dalam sunyi maupun ramai
sama saja.
Hati-hati, jika anda melihat orang yang bersolek, lelaki maupun
wanita, maka pejamkan matamu, pejamkan mata nafsumu, watak dirimu, ingatlah
pandangan Allah Azza wa-Jalla kepadamu, dan bacalah: ”Kamu tidak berada
dalam suatu keadaan...” (QS Yunus: 61)
Waspadalah pada Allah azza wa-Jalla, dan pejamkan matamu untuk
memandang hal yang diharamnkan, ingatlah pada Dzat Yang transparan pandanganNya
dan pengetahuanNya. Bila anda tidak mewaspadai pandanganNya Azza wa-Jalla dan
tidak kontra padaNya, maka sempurnalah ubudiyahmu padaNya, dan kelak anda
tergolong hamba yang benar, masuk dalam kelompok yang difirmankanNya:
”Sesungguhnya hamba-hambaKu, tak ada bagimu (Iblis) kemampuan menguasai
mereka.” (QS Al-Hijr: 42)
Bila syukurmu benar hanya bagi Allah Azza wa-Jalla, maka Dia
mengilhami hati para makhluk dan lisannya untuk terimakasih padamu, cinta
padamu. Maka disinilah syetan dan pasukannya tidak punya jalan masuk padamu.
Hendaknya anda meninggalkan doa sebagai prinsip, kalau toh sibuk berdoa
itu hanyalah toleransi saja untukmu. Doa itu bagi orang yang sedang tenggelam
dan yang terpenjara, tertahan, sampai ia dapat jalan keluar dan masuk ke
hadapan raja.
Jadilah dirimu orang yang berakal sehat, apa yang baik bagimu
dan apa yang tidak baik, ketika anda meninggalkan doa. Tak satu pun kecuali
butuh niat yang benar, akal yang sehat dan mengikuti jejak yang mengerti.
Kalian tidak menggunakan akal sehat apa yang ada disisi Allah
Azza wa-Jalla dan apa yang ada di sisi hambaNya yang shaleh. Itulah yang
menyebabkan kalian su’udzon (buruk sangka) pada mereka. Jangan sampai anda
khawatir terhadap pangkal agamamu dan kondisimu bersama mereka.
Jangan sampai kalian menentang aktivitas mereka sepanjang tidak bertentangan
dengan syariat, jangan kontra dengan mereka karena mereka ada di hadapanNya
Azza wa-Jalla, lahir dan batin.
Di hatinya tidak pernah tenang dari rasa takut hingga ketenangan
dan jaminan keselamatan ada padanya.
Kemarilah wahai hamba Allah Azza wa-Jalla di muka bumi,
kemarilah wahai kaum zuhud, belajarlah, anda akan mengerti pengetahuan yang
baik dariNya. Masuklah dalam kitabku sampai aku memberi pelajaran padamu yang
tidak pernah kalian dapatkan.
Hati kita punya kitab, dan rahasia batin juga ada kitabnya.
Nafsu juga ada kitabnya, anggota badan juga ada kitabnya. Semua ada
derajat-derajat, maqom-maqom, pijakan-pijakan yang beragam.
Syeikh
Abdul Qadir Al-Jilany.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.