MENGENAL 7 NAFSU DAN
SIFAT-SIFATNYA
الانفس السبعة
واوصافه
Mengetahui
nafsu (dan sifat-sifatnya) itu salah satu sebab dan syarat makrifat/mengenal
kepada Alloh. Sebab Rosululloh saw. Bersabda :
من عرف نفسه فقد عرف ربه “siapa
yang bisa mengetahui/mengenal nafsunya maka dia bisa mengenal Tuhannya
(makrifat billah).
Para ulama’ ahli tasawwuf
berkata :
( 1). والجهل با لله حرام ومعرفة
الله واجب “Bodoh (tidak mengenal) Alloh itu hukumnya haram, dan
makrifat (mengenal) Alloh itu hukumnya wajib
(Ket kitab متممات جامع الاصول hal
228).
(2). اعلم ان معرفة النفس فرض عين
لكل فرد من افراد الإنسان لأن معرفة الرب موقوفة على معرفة النفس لقوله عليه
الصلاة والسلام
“من عرف نفسه فقد عرف ربه”.
“Ketahuilah bahwa
sesungguhnya mengetahui nafsu itu hukumnya wajib atau fardhu ‘ain, pada
tiap-tiap manusia, sebab mengenal Tuhan itu syaratnya harus mengenal nafsunya.
Karena Nabi telah bersabda : barang siapa mengenal nafsunya maka ia bisa
mengenal Tuhannya. (Ket kitab متممات جامع الاصول صحيفه hal 230).
Apakah nafsu
itu ?
Nafsu ialah jisim(bentuk) yang
halus yang diciptakan oleh Alloh dua ribu tahun sebelum Alloh menciptakan
jasad. Adapun jisim tersebut sebelum berhubungan/bertemu dengan jasad itu
disebut Ruh, dan ketika bertemu/berhubungan dengan jasad disebut Nafsu, Ruh sebelum
mengenal apa-apa (selain Alloh), Ruh itu selalu Istifadhoh dihadapan Alloh
tanpa perantara,. Adapun Nafsu berhubung sudah berkumpul pada jasad lalu bisa
mengenal selain Alloh, yang menyebabkan lupa dan jauh dengan Alloh, dan
menjadikan hijab untuk wushul /Musyahadah kepda Alloh, Istifadhoh minalloh dan
ma’rifat billah. Apabila Nafsu sudah seperti itu maka membutuhkan beberapa
peringatan(pengobatan) seperti memperbanyak dzikir, Tawajjuh,
Mujahadah,Muroqobah dan mauidhoh hasanah, supaya segera ingat dan taqorrub
kepada Alloh, bisa wushul, Musyahadah, makrifat dan Istifadhoh minalloh.
Alloh berfirman : “وذكر فان الذكري تنفع
المؤمنين”
“ Hai Muhammad ingatkan(
berilah peringatan pada umatmu), sebab peringatan itu bermanfaat pda
orang-orang yang beriman.” (Ket, kitab اسعاد الرفيق juz
2. Hal 18).
NAFSU MANUSIA
ITU ADA TUJUH
(1). النفس الامارة Nafsul-amaroh. Yaitu: Nafsu yang selalu
memerintahkan kejelekan. Alloh telah berfirman dalam Al-qur’an : وان النفس لامارة بالسوء
“Sesungguhnya nafsu
itu selalu perintah kepada kejelekan”.
Adapun sifat-sifatnya
diantaranya: 1. البخل Bakhil. 2. الحسد Dengki. 3. الجهل Bodoh.
4. الكبر Sombong.
5. الغضب Marah.
6. الحرص Sangat
cinta dunia (grangsang). 7. الشهوة Senang
melakukan perkara jelek/hina.
Adapun warna sinar/cahayanya
yaitu biru, Tempatnya di tengah-tengah
antara kedua alis mata(latifah
nafs) لطيفة النفس . Sehingga orang ahli thoriqoh
menggunakan lathifah-lathifah untuk dzikir Alloh (الله الله الله )
supaya lathifah penuh dengan Nur Ilahiyyah, penuh hidayah, Inayah dan mendapat
rahmat dari Alloh, sehingga sifat-sifat madzmumah(tercela) yang bertempat pada
lathifah bisa terusir dan sirna, dan diganti dengan sifat-sifat
Mahmudah(terpuji).
(2). النفس اللوامه Nafsu Lauwamah. Yaitu : Nafsu yang selalu menyesali
(maido) setelah melakukan maksiat/dosa.
Alloh berfirman : “لا اقسم بيوم القيامة ولا
اقسم بالنفس اللوامة” “Aku bersumpah demi hari qiyamat, dan aku bersumpah dengan
Nafsu yang amat menyesali dirinya sendiri.{ Maksudnya: bila ia berbuat
kebaikan ia juga menyesal kenapa ia tidak berbuat lebih banyak, apalagi kalau
ia berbuat kejahatan }”
Adapun sifat
sifatnya itu banyak, diantaranya : 1. اللوم Menyesal(maido)
2. الهوي Mengikuti
kesenangannya.
3. المكر Menipu.
4. الغيبة Menggunjing(ngrasani).
5. الرياء Riyak(pamer).
6. الظلم Aniaya(dholim).
7. الغفلة Lupa(pada
Alloh).
8. الكذب Bohong.
9. العجب Ujub(membanggakan
amalnya). Dan lain-lainnya.
Adapun warna
sinar/cahaya Nafsu Lauwamah yaitu Kuning. Tempatnya dibawah susu kiri kira-kira
dua jari,( لطيفه القلب Lathifah Qolbi).
Keterangan:
النفس
اللوامة اى النفوس الشريفه التي لاتزال تلوم نفسها في الدنيا والاخرة فاذا اجتهد
في الطاعة تلوم نفسها على عدم الزياده واذا قصرت تلوم نفسها على التقصير
(Nafsu
lauwamah yakni nafsu yang mulia, yang tidak habis-habisnya untuk menyesali
dirinya sendiri, didalam masalah dunia dan akhrat. Sebab nafsu ini ketika
semangat beribadah/taat, ia menyesal karena merasa kurang banyak ketaatannya,
apalagi ketika ia berbuat dosa.(ket, Kitab تفسير منير juz
2, hal 414).
(3). ألنفس الملهمة Nafsu Mulhimah, yaitu Nafsu yang selalu
mendapat ilham supaya berbuat menunaikan kebaikan.
Alloh
berfirman: ونفس وما سواها. فألهمها فجورها وتقواها “dan nafsu
serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Alloh mengilhamkan kepada nafsu itu
(jalan) kefasikan dan ketakwaannya”.
Adapun sifa-sifat nafsu
Mulhimah itu banyak sekali, diantaranya : 1. السخاوة Dermawan(loman)
2. القناعة Qona’ah(menerima).
3. التوبة Taubat.
4. التواضع Tawadhu’(merendahkan
diri). 5. الصبر Sabar(tahan uji). 6. التحمل Mempertahankan(mbetah-mbetahke).
7. الحلم Lemah
lembut(murah hati). Dan lain-lainnya.
Adapun
warna sinar/cahaya Nafsu Mulhimah yaitu merah. Tempatnya dibawah susu kanan
kira-kira dua jari,( لطيفه الروح lathifah Ruh).
(4). النفس المطمئنة Nafsu Mutmainnah yaitu nafsu
yang sudah tenang, tentram dan selamat dari sifat-sifat madzmumah (tercela).
Alloh berfirman :
يا ايتها النفس المطمئنة ارجعي الى ربك راضية مرضية
“Hai jiwa/nafsu yang
tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.”.
Adapun sifa-sifat Nafsu
Mutmainnah itu banyak sekali, diantaranya : 1. الجود Memberi(lomo).
2. التوكل Tawakkal(berserah
diri kepada Alloh). 3. العبادة Ibadah
(menghamba kepada alloh dengan ikhlas). 4. الشكر berSyukur
(kepada Alloh). 5. الرضى Ridho(terhadap semua kehendak Alloh). 6. خشية Takut
kepada Alloh. Dan lain-lainnya.
Adapun
warna sinar/cahaya Nafsu Mutmainnah yaitu putih. Tempatnya diantara dada dan
susu kiri kira-kira dua jari, (لطيفة السر lathifah sirri).
Keterangan:
النفس
المطمئنة: هي التي لا يستفزها خوف ولا حزن وهذه الخاصة قد تحصل عند الموت عند سماع البشارة من الملائكة
وتحصل عند البعث وعند دخول الجنة بلا شك
Nafsu
Mutmainnah ini nafsu yang tidak terpengaruh dengan perkara-perkara yang
menakutkan atau menyusahkan, khususiyyah ini terkadang muncul ketika mati, dan
mendapat kabar gembira dari malaikat, terkadang muncul ketika dibangkitkan dari
kubur, dan terkadang muncul ketika masuk surga.( Ket kitab تفسير منير juz
2 hal 446).
(5). النفس الراضية Nafsu Rodhiyah yaitu :
Nafsu yang sudah Ridho terhadap semua ketentuan dan kehendak Alloh dalam segala
hal.
Dalam al-qur’an disebutkan “ ارجعي الى ربك راضية .
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas.” yakni ridho dengan semua
ketentuan Alloh. Atau juga firman Alloh : ورضوا عنه “dan
mereka sama ridho dengan ketentuan Alloh” yakni orang-orang yang
mempunyai sifat khosyah/taqwa kepada Alloh mendapat balasan dari Alloh,
sehingga jiwa/nafsunya puas dan ridho terhadap semua ketentuan Alloh.
Adapun sifa-sifat Nafsu
Rodhiyah itu banyak sekali, diantaranya : 1. الذكر Dzikir(ingat
kepada Alloh). 2. الاخلاص Ikhlas(hanya kepada Alloh). 3. الوفاء Wafa’(
Menepati janji). 4. الورع Waro’(menjaga dari perkara syubhat terlebih yang
haram). 5. الزهد Zuhud(meninggalkan senang dunia dan merasa cukup
dengan yang halal walupun sedikit). 6. الكرامات Karomah(
kemuliaan). 7. العشق Rindu kepada Alloh. Adapun warna
sinar/cahaya Nafsu Rodhiyah yaitu hijau. Tempatnya seluruh badan lahir batin (لطيفة القالب/سرالسر lathifah
Qolab /Sirru-sirri).
(6). النفس المرضية Nafsu Mardhiyyah yaitu :
nafsu yang sudah mendapatkan keridhoan dari Alloh. Dalam al-qur’an disebutkan : ارجعي الى ربك راضية مرضية “Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya”. Yakni : sowan
/menghadapnya kepada Alloh sudah diridho oleh Alloh. Atau firman
Alloh : رضي الله عنهم “Alloh benar-benar telah ridho kepda mereka( orang-orang
yang mempunyai sifat khosyah dan taqwa kepada Alloh), sehingga nafsunya menjadi
nafsu yang Mardhiyyah.
Adapun sifa-sifat Nafsu
Mardhiyyah itu banyak sekali, diantaranya : 1. حسن الخلق Baik
budi pekertinya. 2. اللطف بالخلق Belas kasih kepada semua makhluk. 3. ترك ما سوى الله Meninggalkan
semua perkara selain Alloh. 4. التقرب الى الله Taqorrub,
mendekatkan diri kepada Alloh. 5.التفكر فى عظمة الله Berfikir
tentang keagungan Alloh. 6. الرضى بما قسم الله Ridho dengan
pembagian dari Alloh. Dan lain lain. . Adapun warna
sinar/cahaya Nafsu Mardhiyah yaitu hitam. Tempatnya antara susu kanan dan dada,
kira-kira dua jari,( لطيفة الخفي lathifah khofy).
(7). النفس الكاملة Nafsu kamilah yaitu: Nafsu
yang sudah bersih dari semua sifat-sifat madzmumah(tercela), dan sempurna
sifat-sifat kebaikannya, dan juga welas asih kepada semua makhluk. Nafsu ini
juga disebut nafsu shofiyyah (نفس صافية ). Nafsu Kamilah
termasuk golongan orang-orang sholihin dan diberikan Musyahadah kepada Alloh
didunia dan di akhirat. Alloh berfirman dalam Al-qur’an : فادخلي في عبادي وادخلي جنتي. “
(hai nafsu kamilah) Masuklah kamu didalam golongan hamba-hambaku (yang
sholihin), dan masuklah kamu dalam surgaku”. (keterangan). Firman Alloh (فادخلي في عبادي) itu
ditafsiri dengan :
(اى مع الصالحين) وادخلي جنتي
(اى مع الصالحين لتفوزي بالنعيم المقيم الى ان قال وادخلي جنة شهودى فى الدنيا ما
دامت فيها وهي الجنة المعجله. وجنة الخلود فى العقبى وهذا النداء الواقع فى الدنيا
يسمعه العارفون اما فى المنام او بالالهام .
Pengertian tafsir ini yaitu
apabila nafsu sudah menjadi nafsu kamilah, karena sifat-sifatnya yang baik dan
sempurna, maka Alloh dawuh dan memerintahkan supaya nafsu itu masuk kedalam
golongan orng-orang yang sholih, dan masuk kedalam surganya Alloh. Adapun surga
itu ada dua macam : 1. Surga didunia yaitu berupa Musyahadah ila-lloh. Dan 2.
Surga diakhirat yang kekal. Panggilan dan pernyataan Alloh (dalam ayat diatas)
itu bisa didengar oleh semua orang yang sudah Makrifat bi-llah, ada yang lewat
mimpi dan ada pula yang melalui ilham. ( ket, dari kitab حاشبة الصاوى juz
4, hal 318).
Adapun sifa-sifat Nafsu Kamilah
itu banyak sekali, diantaranya : 1. علم اليقين ‘ilmul yaqin. 2. عين اليقين ‘ainul
yaqin. 3. حق اليقين Haqqul yaqin. 4. العزلة ‘uzlah
(menyendiri dari maakhluk). 5. الصمت Diam(dari
perkataan yang jelek). 6. الصدق Sidq(jujur).
7. الاعانة Membantu
pada makhluk. 8. الامتثال لاوامر الله Memenuhi semua perintah Alloh. Dan lain lain. Adapun
nafsu kamilah tidak mempunyai warna cahaya yang khusus, karena mengandung
antara enam warna cahaya nafsu yang tersebut diatas.. Tempatnya di
tengah-tengah dada (لطيفة الاخفى lathifah Akhfa).
(Keterangan dari kitab الفيوضات الربانيه hal
34-38. Dan kitab قطر الغيث hal 5).
Dalam kitab Tanwierul-qulub hal
465. Diterangkan :
{1}
والنفس: هي
جوهر مشرق على البدن فان اشرق على ظاهر البدن وباطنه حصلت اليقظة وان اشرق على
باطن البدن دون ظاهره حصل النوم وان انقطع اشراقه بالكلية حصل الموت
“Nafsu yaitu:
jisim(bentuk) halus yang bisa menyinari badan lahir dan batin maka akan
menimbulkan terjaga(melek/tidak tidur). Apabila menyinari battin saja, maka
akan menimbulkan tidur. Apabila terputus keseluruhan(tidak menyinari lahir
batin), maka akan menimbulkan kematian.”
{2}
واصل كل
معصية وغفلة وشهوة وشرك هو الرضا عن النفس. واصل كل طاعة ويقظة وعفة ومشاهدة عدم
الرضا عنها
Asal usul/pokok dari pada
kemaksiatan, ghoflah (lupa pada Alloh), syahwat (kesenangan), dan kemusyrikan
itu sebab ridho dengan hawa nafsu. Dan asal usul/ pokok daripada ketaatan,
terjaga (melek), terhindar dari barang haram, syubhat dan makruh, dan
musyahadah (melihat Alloh), itu sebab tidak adanya ridho dengan nafsu.
Firman Alloh : واما من خاف مقام ربه ونهى
النفس عن الهوى فان الجنة هي المأوي “Dan Adapun
orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya. Maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya”.
Rosululloh saw. Bersabda
: لا يؤمن
احدكم حتى يكون هواه تابعا لما جئت به tidak
sempurna iman seseorang kecuali hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa(yang
dibawa nabi yaitu syari’at islam). Ket تفسير صاوي juz 4 hal
286.
{3}
فحينئذ لاشئ
انفع للعبد من تهذيب نفسه. ولها باعتبار تاثرها بالمجاهدات سبع مرات
Maka dari itu tidak ada perkara
yang lebih bermanfaat bagi hamba, kecuali membersihkan nafsunya. Dan untuk
membersihkan nafsu supaya bisa berhasil, sebaiknya melalui mujahadah tujuh yang
akan diterangkan selanjutnya.
MUJAHADAH DAN
CARA MENGOBATI NAFSU
المجاهدة
وعلاج الانفس السبعة
Mujahadah
menurut arti bahasa, yaitu Perang. Menurut arti syariat yaitu memerangi musuh
Alloh, akan tetapi menurut arti istilah ulama’ ahli thoriqot/Haqiqot yaitu
memerangi hawa nafsu, terutama nafsu Ammaroh.
Rosululloh saw. Bersabda : المجاهد من جاهد نفسه في طاعة
الله “orang yang berjuang (perang sejati) yaitu, orang
yang perang melawan hawa nafsunya didalam masalah taat kepada Alloh.”
Bahkan berperang melawan
hawa nafsu, menurut Nabi disebut perang yang agung/besar, tentu balasannya juga
besar.
Rosululloh bersabda :
قد رجعنا من
الجهاد الاصغر الى الجهاد الاكبر قالوا وما الجهاد الاكبر يا رسول الله ؟ قال جهاد
النفس
“ Sebenarnya kita pulang
dari perang kecil dan menuju ke perang yang besar, lalu para sahabat bertanya :
perang besar apalagi ya Nabi? Nabi saw. Menjawab : perang besar yaitu perang
melawan hawa nafsu”.
Sebaiknya para
ikhwan yang mengamalkan Thoriqoh, supaya melakukan mujahadah, sebab mujahadah
itu termasuk penyebab wushul ila-lloh yang agung. Syeih dhiya’ud-din
Ahmad Mustofa berkata : والمجاهدة فى الله من اعظم
اسباب الوصول الى الله “Mujahadah karena Alloh itu termasuk penyebab wushul
ila-lloh yang paling besar.” Ket,
kitab متممات جامع الاصول hal 221.
Syeih Abu Ali Ad-Daqoq berkata
:
من زين ظاهره
بالمجاهدة حسن الله سرائره بالمشاهدة واعلم ان من لم يكن فى بدايته صاحب مجاهدة لم
يجد من هذه الطريقة شمعة تنير له الطريق
“ Barang siapa menghias
angota lahirnya dengan mujahadah, maka Alloh memperbaiki anggota batinnya
(hatinya) dengan Musyahadah. Ketahuilah, sesungguhnya orang yang pada tingkat
permulaannya tidak mujahadah, maka pelaksanaan thoriqohnya tidak akan menemukan
penerang/nur, yang menerangi jalan menuju Alloh (wushul ila-lloh)”. Ket,
kitab رسالة القشيريه hal 98.
Syeih Abdul Qodir al-Jilani ra. Berkata :
وقال الشيخ
عبد القادر الجيلاني رضي الله عنه
قال لي ربي
بطريق الالهام والكشف المعنوي
يا غوث
الاعظم ” المجاهدة بحر من المشاهدة وحيتانه الواقفون فمن اراد الدخول فعليه
باختيار المجاهدة لان المجاهدة بذر المشاهدة
يا غوث
الاعظم طوبي لعبد مال قلبه الى المجاهده وويل لعبد مال قلبه الى الشهوات
يا غوث
الاعظم اذا اردت ان تنظر الي في محل فاختر قلبا فارغا عن سوائى
(1). Alloh swt sudah dawuh
kepadaku melalui ilham dan mukasyafah : Hai Wali Ghouts yang agung,
Mujahadah itu sebagai lautannya Musyahadah. Adapun ikan-ikannya yaitu
orang-orang yang hatinya wukuf (berhenti) di hadapan Alloh. Dan
barang siapa ingin masuk ke lautan Musyahadah, maka harus menempuh cara
mujahadah, karena mujahadah itu sebagai bibitnya musyahadah.
(2). Hai wali Ghouts yang agung
, sangatlah beruntung orang yang hatinya condong/ingin sekali mujahadah, dan
celaka bagi orang yang hatinya condong kepada kesenangan .
(3). Hai wali Ghouts
yang agung, apabila engkau ingin melihat aku pada suatu tempat, maka usahakan
untuk mengkosongkan hati dari selain Aku.
Bagaimana
cara Mujahadah nafsi (memerangi hawa nafsu kita) ?
Menurut
keterangan dari kitab Tanwierul-qulub karya
Syeih Muhammad Amin Al-Kurdy An-Nasyabandy ra. Hal 467. Tentang cara melawan
hawa nafsu itu banyak sekali bisa melalui : Dzikir, Sholat, Puasa,Shodaqoh dan
lain-lainnya tergantung pada guru yang memberi petunjuk dan resep
mujahadah nafsu.
Wallohu
a’lamu bis-showab.
bagi yang ingin mendownload bisa DISINI
AL
MA’HAD TANWIRUL-QULUB
PADEPOKAN
PADANG ATI
(PPA)
ashakimppa.blogspot.com
ashakim.ppa@gmail.com
28 maret 2013.