بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
HIKMAH 105-106
JANGAN
MENYOMBONGKAN AMALMU
105.”Terkadang Alloh
membukakan untukmu pintu taat, tetapi belum dibukakan pintu kabul (penerimaan),
Sebagaimana adakalanya ditaqdirkan engkau berbuat dosa, tetapi menjadi sebab
Wusul (sampaimu) kepada Alloh”.
Taat itu terkadang bibarengi dengan penyakit hati yang bisa
menghilangkan ihlas,seperti ujub(bangga dengan amalnya dll. Sedangkan dosa itu
terkadang diikuti dengan merasa hina dirinya dan menganggap baik orang yang
tidak melakukannya, dan menjadikan dia meminta ampun kepada Alloh sehingga
menjadi sebab Alloh mengampuni dosanya, dan bisa wushul kepada Alloh.
Abu hurairoh ra. berkata: Bersabda Nabi saw. “Demi Alloh yang jiwaku
ada di tanganNya, andaikan kamu tidak berbuat dosa, niscaya Alloh akan
menyingkikan (mematikan)kamu, dan diganti dengan orang-orang yang berbuat dosa
lalu minta ampun kepada Alloh, lalu di ampuni oleh Alloh.
106.”Maksiat(dosa)
yang menjadikan rendah diri dan membutuhkan rahmat dari Alloh,itu lebih baik
dri perbuatan taat yang membangkitkan rasa sombong, ujub dan merendahkan orang
lain”.
Merasa hina,rendah diri itu bagian dari sifatnya seorang hamba kepada
Alloh. Syeih Abu Madyan berkata:
inkitsarun lil-‘aashi khoirun min wushuulil-muthii’I Perasaan rendah
diri yang telah berbuat dosa, itu lebih baik dari kesombongan seorang yang
taat.
Ada kalanya seorang hamba berbuat
kebaikan yang menimbulkan rasa ujub,sombong, sehingga menggugurkan amal yang di
kerjakan sebelumnya. Dan ada kalanya seorang berbuat dosa yang menyedihkan
hatinya, sehingga timbul rasa takut kepada Alloh, yang menyebabkan keselamatan
pada dirinya.
As-sya’by meriwayatkan dara Al kholil bin Ayyud, bahwasanya seorang
‘abiid (ahli ibadah) Bani israil,ketika ia berjalan ia selalu dinaungi oleh
awan, tiba-tiba ada seorang pelacur bani israil tergerak hatinya, ingin
mendekat kepada si ‘Abid. Maka ketika pelacur itu mendekat pada si ‘abid,
tiba-tiba si abid itu mengusirnya dengan berkata: pergi kau dari sini. Maka
Alloh menurunkan wahyu kepada Nabi, bahwa Aku(Alloh) telah mengampuni dosa
pelacur itu dan membatalkan amal aabid itu. Maka berpindahlah awan dari atas
kepala aabid ke atas kepala pelacur itu.
Al-harits Al-muhasiby berkata: Alloh menghendaki supaya anggauta lahir
ini sesuai dengan batinnya(hati), maka apabila sombong congkak seorang
alim/aabid, sedangkan pelacur itu tawadhu’ merendahkan diri, maka ketika itu
pelacur itu lebih taat kepada Alloh dari si aabid dan alim.
Ada pula kisah: seorang aabid bani israil sedang sujud, tiba-tiba
kepalanya diinjak oleh orang,maka aabid itu berkata: angkat kakimu, Demi Alloh
aku tidak akan mengmpunkan engkau. Maka alloh menjawab: Hai orang yang
bersumpah atas namaKu, bahkan engkau tidak diampunkan karena kesombonganmu. Al
Harits berkata: Dia bersumpah karena merasa diri besar disisi Alloh, maka
kesombongan, ujub itulah yang tidak di ampuni Alloh.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : TERJEMAH ALHIKAM (HIKMAH 105-106)
Description : HIKMAH 105-106 JANGAN MENYOMBONGKAN AMALMU 105.”Terkadang Alloh membukakan untukmu pintu taat, tetapi belum dibukakan pintu k...