بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
(Mantiqu't-Thoir)
Musyawarah Burung
Faridu'd-Din Atthor
I. MADAH DOA
PUJI bagi Khalik Yang Kudus, yang telah menempatkan arasy-Nya di atas
perairan, dan yang telah menjadikan segala makhluk di bumi. Kepada langit telah
Ia berikan kekuasaan dan kepada bumi kepatuhan; kepada langit telah Ia berikan
gerak dan kepada bumi ketenangan yang tetap.
Ia tinggikan angkasa di atas bumi bagai tenda tanpa tiang-tiang penyangga.
Dalam enam masa Ia ciptakan ketujuh kaukab dan dengan dua huruf
1
Ia ciptakan kesembilan kubah langit.
Pada mulanya Ia sepuh bintang-bintang dengan emas, hingga di rnalam hari
langit dapat bermain triktrak.
Dengan berbagai sifat Ia anugerahi jaringan tubuh, dan telah ditaruh-Nya
debu pada ekor burung jiwa.
2
Lautan Ia jadikan cair sebagai tanda pengabdian, dan puncak-puncak gunung
pun bertudung salju karena takut kepada-Nya.
Ia keringkan dasar laut, dan dan batu-batunya Ia hasilkan manikam-manikam
mirah, dan dari darah-Nya, wangi kesturi.
Kepada gunung-gunung telah Ia berikan puncak-puncak sebagai golok dan
lembah-lembah sebagai ikat pinggang; maka gunung-gunung itu pun menegakkan
kepala dengan bangga.
Kadang Ia jadikan kelompok-kelompok mawar timbul dari wajah api.
3
Kadang Ia bentangkan titian melintang wajah perairan.
4
Dibuat-Nya seekor nyamuk menggigit Nimrod, musuh-Nya, yang menderita empat
ratus tahun karenanya.
5
Dalam kearifan-Nya Ia menyuruh laba-laba membuat sarang untuk melindungi
yang tertinggi di antara manusia.
6
Ditekan-Nya pinggang semut hingga semut itu serupa sehelai rambut dan
dijadikan-Nya semut itu kawan bagi Sulaiman.
7
Diberi-Nya semut itu jubah hitam orang Habsyi dan baju sutera tak bertenun
yang layak bagi burung merak.
Ketika dilihat-Nya permadani alam cacat, disulami-Nya hingga serasi.
Ia lumuri pedang dengan warna bunga tulip; dan dari uap Ia buat persemaian
bagi bunga-bunga seroja.
Ia basahi gumpalan-gumpalan tanah dengan darah agar Ia dapat mengambil
daripadanya batu-batu berharga dan manikam-manikam mirah.
Matahari dan bulan --yang satu di siang hari, yang lain di malam hari,
tunduk hormat pada debu; dari puja-hormat itu berasal gerak mereka. Tuhanlah
yang telah membentangkan siang dengan warna putih, Ia juga yang telah
melipatnya jadi malam dan menghitamkannya.
Kepada burung merak Ia berikan lengkung leher baju dari emas; dan burung
Hudhud
Ia jadikan pembawa berita tentang Jalan itu.
8
Angkasa bagai burung yang mengepak-kepakkan sayap sepanjang jalan yang telah
ditentukan Tuhan baginya, sambil memukul-mukul Pintu dengan kepalanya seperti
dengan martil.
Tuhan telah membuat angkasa berputar -- malam berganti siang dan siang
berganti malam.
Bila Ia meniupkan nafas-Nya pada tanah liat, terciptalah manusia; dan dari
sedikit uap dibentukNya dunia.
Kadang disuruh-Nya anjing berjalan di muka pengembara; kadang digunakanNya
kucing menunjukkan Jalan itu.
9
Kadang Ia berikan kesaktian Sulaiman pada sebatang tongkat; kadang Ia
berikan kepandaian berbicara pada semut.
Dari sebatang tongkat Ia jadikan seekor ular; dan dengan sebatang tongkat ia
timbulkan limpahan air.
10
Ia telah menempatkan di angkasa bola kebanggaan, dan mengikatnya dengan besi
bila bola itu susut dengan warna merah menyala.
Ia timbulkan seekor unta dari batu karang, dan Ia buat anak lembu emas itu
menguak.
Di musim dingin ia tebarkan salju perak; di musim gugur, emas daunan kuning.
Ia letakkan selubung pada duri dan Ia warnai itu dengan warna darah.
Kepada melati Ia berikan empat helai kelopak dan di kepala bunga tulip Ia
kenakan topi merah.
Ia kenakan mahkota emas di kening bunga narsis dan Ia jatahkan
mutiara-mutiara embun ke dalam peti-sucinya.
Menanggap Tuhan, jiwa tertanya-tanya, akal pun tak sampai; karena Tuhan,
maka langit berpusing, bumi pun bergoyang.
Dari punggung ikan hingga ke bulan setiap zarrah ialah saksi akan ada-Nya.
Dasar bumi dan puncak langit menyatakan sembah-hormat mereka masing-masing
pada-Nya.
Tuhan membuat angin, tanah, api dan darah, dan dengan semua ini Ia menyatakan
rahasiaNya.
Ia mengambil tanah-liat dan meremasnya dengan air, dan setelah empat puluh
pagi Ia menaruh di dalamnya ruh yang menghidupkan tubuh.
Tuhan memberinya kecerdasan agar dapat membedakan benda-benda.
Ketika dilihat-Nya kecerdasan itu dapat membeda-bedakan, Ia berikan padanya
pengetahuan agar dapat menimbang dan memikir-mikir.
Tetapi ketika manusia berhasil memiliki berbagai kecakapan, ia mengakui
kelemahannya dan diliputi keheranan, sementara badan jasmaninya menyerah pada
perbuatan-perbuatan lahiriah.
Kawan atau lawan, semua menundukkan kepala di bawah kayu kuk yang dipasang
Tuhan pada kearifannya: dan heran, Tuhan pun mengawasi kita semua.
Pada permulaan zaman Tuhan menggunakan gunung-gunung selaku paku pengukuh
bumi dan membasuh wajah bumi dengan air lautan. Kemudian Ia tempatkan bumi di
atas punggung lembu jantan, dan lembu jantan itu di atas ikan, dan ikan itu di
atas udara. Tetapi di atas mana terletak udara? Di atas yang tiada. Tetapi yang
tiada itu tiada --dan segalanya itu pun tiada. Kalau demikian, kagumilah buah
karya Tuhan, meskipun Ia sendiri memandang segalanya itu sebagai tiada. Dan
mengingat bahwa hanya Hakikat-Nya sendirilah yang ada, maka pastilah tiada
suatu pun selain Dia. Arasy-Nya di atas perairan dan dunia ini di udara. Tetapi
tinggalkanlah perairan dan udara itu, karena segalanya Tuhan: arasy dan dunia
itu hanya azimat. Tuhan adalah segalanya, dan benda-benda hanya punya nilai
dalam sebutan saja; dunia yang terlihat dan tak terlihat hanya Dia Sendiri jua.
Tiada siapa pun kecuali Dia. Tetapi juga, tak seorang pun dapat melihat Dia.
Mata ini buta, meskipun dunia diterangi dengan matahari cemerlang. Andaikan kau
dapat melihat Dia sekejap saja pun, kau akan kehilangan akal, dan bila kau
dapat melihat Dia sepenuhnya, kau akan kehilangan dirimu sendiri.
Semua orang yang sadar akan ketidaktahuan mereka bercancut tali wanda dan
berkata dengan sungguh-sungguh, "O Kau yang tak tampak meskipun Kau
membuat kami kenal pada-Mu, setiap orang ialah Kau dan tiada yang lain kecuali
Kau yang dinyatakan. Jiwa tersembunyi dalam raga dan Kau tersembunyi dalam
jiwa. O Kau yang tersembunyi dalam apa yang tersembunyi, Kau lebih dari
segalanya. Semua mengetahui diri mereka ada dalam diri-Mu dan mereka pun
mengetahui diri-Mu dalam segalanya. Karena rumah-Mu dikelilingi para pengawal
dan penjaga, bagaimana dapat kami mendekat ke hadiratMu? Tiada hati maupun akal
budi dapat sampai pada hakikat diri-Mu, dan tak seorang pun mengenal
sifat-sifat-Mu. Karena Kau kekal dan sempurna, maka Kau senantiasa mempermalukan
si bijak. Apa lagi yang dapat kami katakan, karena Kau tak terlukiskan!"
O, hatiku, bila kau ingin sampai pada ambang pengertian, berjalanlah
hati-hati. Bagi setiap zarrah ada pintu tersendiri, dan bagi setiap zarrah ada
jalan tersendiri yang menuju ke Wujud penuh rahasia yang kusebutkan itu. Untuk
mengenal diri sendiri orang harus menghayati seratus kehidupan. Tetapi kau
harus mengenal Tuhan dari Dia sendiri dan bukan dari dirimu; Dialah yang
membukakan jalan menuju padaNya, bukan pengetahuan manusia. Pengetahuan tentang
Dia tak tersedia di pintu orang-orang yang pandai menyusun kata. Pengetahuan
dan kebodohan di sini sama, karena keduanya tak dapat menjelaskan maupun
melukiskan. Pendapat orang-orang tentang ini hanya timbul dalam angan-angan
mereka; dan aneh tentunya untuk mencoba mengambil kesimpulan dari apa yang
mereka katakan: baik atau buruk, apa yang mereka katakan itu hanya berasal dari
diri mereka sendiri. Sedang Tuhan di atas segala pengetahuan dan di luar segala
bukti, dan tak satu pun yang dapat menggambarkan Keagungan Suci diri-Nya.
O, kau yang menghargai kebenaran, janganlah mencari kias; adanya Wujud yang
tak terbandingkan ini tak memungkinkan kias. Karena tiada para nabi maupun para
utusan dari langit memahami sezarrah terkecil pun; mereka semua bersujud sambil
berkata, "Kami tak mengenal Tuan sebagaimana keadaan Tuan yang
sebenarnya."
Kalau demikian, apalah artinya aku ini, yang beranggapan bahwa aku mengenal
Dia?
O, keturunan bodoh manusia pertama, khalifah Tuhan di bumi,
11
berusahalah untuk ikut memiliki pengetahuan ruhani bapamu.
12
Segala mahluk yang diciptakan Tuhan dari yang tiada. bersujud di hadapan-Nya.
Ketika Tuhan ingin menciptakan Adam, dikeluarkan-Nya Adam dari balik seratus
cadar, lalu kata-Nya kepada Adam, "O Adam, sekalian makhluk bersembah-sujud
padaKu; kini tiba saatnya bagimu menerima sembah-sujud mereka." Yang satu
itu, yang tak mau melakukan sembah-sujud ini pun diubah dari malaikat menjadi
setan.
13
Ia dikutuk dan tak memiliki pengetahuan rahasia itu. Wajahnya jadi hitam, lalu
sembahnya pada Tuhan, "O, Tuhan yang memiliki kebebasan mutlak, jangan
tinggalkan hamba."
14
Yang Maha Tinggi menjawab, "Kau yang terkutuk, ketahuilah bahwa Adam
hamba-Ku dan juga raja alam ini. Hari ini pergilah ke hadapannya, dan esok
bakarlah
Ispand15
untuknya."
Ketika jiwa disatukan dengan raga, maka ia pun merupakan bagian dari
keseluruhan itu: belum pernah ada pesona yang mengagumkan seperti itu. Jiwa
punya peranan dalam apa yang tinggi, dan raga punya peranan dalam apa yang
rendah; terbentuklah paduan antara tanah liat yang pekat dan ruh yang murni.
Karena paduan ini, maka insan pun menjadi yang paling mengagumkan dari segala
rahasia. Kita tak tahu dan tak mengerti sedikit pun tentang ruh kita. Jika kau
ingin mengatakan sesuatu tentang ini, lebih baik kau diam. Banyak yang tahu
akan permukaan lautan ini, tetapi mereka tak mengerti sedikit pun akan dasarnya
yang terdalam dan dunia lahiriah ini ialah pesona yang melindunginya. Tetapi
pesona yang berupa rintangan-rintangan jasmani ini akhirnya akan rusak. Dan
akan kau temukan harta itu bila pesona itu lenyap; jiwa pun akan menyingkapkan
dirinya sendiri bila raga tersingkir. Tetapi jiwamu ialah suatu pesona yang
lain; dalam hal yang berhubungan dengan rahasia ini, jiwa itu suatu kenyataan
yang lain. Maka tempuhlah jalan yang akan kutunjukkan, tetapi janganlah minta
penjelasan.
Di lautan maha raya ini, dunia ialah sebuah zarrah, dan zarrah itu sebuah
dunia. Siapa tahu, mana yang lebih berharga di sini, batu permata atau kerikil?
Kita telah mempertaruhkan hidup kita, akal budi kita, jiwa kita, agama kita,
untuk memahami kesempurnaan sebuah zarrah. Jahitlah bibirmu dan jangan bertanya
apa-apa tentang langit tertinggi atau arasy Tuhan. Tak seorang pun yang
sungguh-sungguh tahu akan hakikat zarrah itu - tanyakan pada siapa saja
sesukamu. Langit bagai kubah terbalik, tanpa ketetapan yang pasti, bergerak dan
sekaligus juga tak bergerak. Orang tenggelam dalam renungan tentang rahasia
yang demikian, yang bagai cadar berlapis cadar; orang pun serupa gambar yang
terlukis di dinding; ia hanya bisa merasa kecewa melihat hasratnya yang tak
sampai.
Pikirkan mereka yang menempuh jalan ruhani. Lihat apa yang terjadi pada
Adam; ingat berapa tahun yang ia lewatkan dalam berduka. Renungkan air bah di
masa Nuh dan sekalian kepala suku itu, yang menderita dalam cengkeraman
orang-orang yang jahat. Pikirkan Ibrahim yang penuh cinta pada Tuhan: ia
menderita penganiayaan dan dilemparkan ke dalam api. Ingat Ismail malang, yang
dikorbankan demi cinta ilahiat. Tengok Ya,kub yang menjadi buta lantaran
meratapi putranya. Lihat Yusuf, yang mengagumkan baik ketika berkuasa maupun
ketika menghamba, ketika dalam sumur dan dalam penjara. Kenangkan Ayub yang
papa, yang menggeliat di tanah menjadi mangsa cacing dan serigala. Ingat Yunus,
setelah tersesat dari Jalan itu, meninggalkan bulan ke perut ikan. Lihat
Sulaiman, yang kerajaannya dikuasai jin. Ingat Zakaria, begitu menyala-nyala
cintanya pada Tuhan sehingga ia tetap diam ketika orang-orang membunuhnya; dan
Yahya, yang dihinakan di muka orang banyak, dan kepalanya diletakkan di atas
lempengan kayu. Tegak berdirilah di kaki tiang Salib mengagumi Isa ketika ia
menyelamatkan dirinya dari tangan-tangan orang Yahudi. Dan akhirnya,
renungkanlah segala yang diderita oleh Pemimpin sekalian nabi itu, berupa
penghinaan dan penganiayaan dari orang-orang yang jahat.
Setelah itu, adakah kau mengira mudah saja untuk sampai ke pengetahuan
keruhanian? Itu tak kuranglah artinya dari keberanian menghadapi segalanya. Apa
yang akan kukatakan selanjutnya, karena tak ada lagi yang mesti kukatakan, dan
tak ada pula setangkai mawar pun yang tinggal dalam semak! O, Kearifan! Kau tak
lebih dari anak susuan; dan akal budi orang-orang tua dan berpengalaman pun
sesat dalam pencarian ini. Betapa aku, si dungu, akan dapat sampai ke Hakikat
ini; dan kalaupun dapat, bagaimana aku akan bisa masuk lewat pintu itu? O
Khalik Yang Kudus!
Hidupkan semangatku! Orang-orang yang percaya dan tak percaya sama-sama
bermandi darah, dan kepalaku berpusing bagai langit. Aku bukan tanpa harapan,
tetapi aku tak sabar.
Kawan-kawanku! Kita sama-sama bertetangga: aku ingin mengulang-ulang
pembicaraanku padamu siang dan malam, agar kalian tidak sejenak pun
menghentikan keinginan mulai mencari Kebenaran.
Catatan kaki:
1
Dua huruf di sini maksudnya huruf
Kaf dan Nun yang membentuk kata
"Kun", artinya "Jadilah!"
2
Burung jiwa: yang menghubungkan jiwa dengan raga (tubuh).
3
Dapat dicari rujukannya pada peristiwa ketika Nabi Ibrahim dilemparkan oleh
Nimrod ke dapur api, tetapi diselamatkan oleh Malaikat Jibril dan api pun
berubah jadi taman mawar.
4
Yaitu ketika Nabi Musa dan orang-orang Israel menyeberangi Laut Merah.
5
Yaitu ketika Nimrod memerangi Nabi Ibrahim, tetapi tentaranya dikalahkan oleh
kawanan nyamuk; seekor di antaranya masuk ke dalam benak Nimrod; ia, yang ingin
jadi penguasa semesta, dapat dikalahkan oleh makhluk yang sekecil itu.
6
Maksudnya laba-laba yang melindungi Nabi Muhammad dengan membuat sarang di
pintu masuk gua tempat Nabi bersembunyi.
7
Semut itu menjadi penunjuk jalan ketika Nabi Sulaiman melintasi gurun.
8
Burung
Hudhud (Latin: upupa) --sejenis burung bergombak, sebesar
kutilang-- dikenal sebagai pembawa surat dari Nabi Sulaiman kepada Ratu dari
Saba (Sheba) yang bersama rakyatnya mula-mula menjadi kaum penyembah matahari.
Surat itu berisi ajakan untuk menjadi orang yang berserah diri kepada Allah.
(Lihat
Al-Quran, XXVII, 2044)- H.A.
9
Anjing binatang najis bagi orang Muslim, tetapi berburu dengan anjing terlatih
diperbolehkan. Kucing tidak najis; Nabi Muhammad sering dibangunkan kucing bila
saat sembahyang tiba.
10
Maksudnya tongkat Nabi Musa yang --atas perintah Tuhan-- dapat berubah menjadi
seekor ular (
Al-Quran, XX, 17-21) dan dapat menimbulkan dua belas mata
air ketika dipukulkan pada batu karang (
Al-Quran, II, 60) - H.A.
11
Dengan manusia pertama maksudnya Adam. Dalam
Al-Quran, Surah 11:30
disebutkan bahwa Tuhan hendak menjadikan Adam (dan berarti juga umat manusia,
keturunannya) sebagai khalifah (wakil ) Tuhan di bumi.
12
Mungkin yang dimaksudkan ialah apa yang diajarkan Tuhan pada Adam, yaitu
nama-nama (
Al-Quran, Surah 11: 31). Ada sebagian, terutama kaum Sufi,
yang berpendapat bahwa nama-nama ini ialah atribut-atribut Tuhan; dan ada pula
yang berpendapat bahwa nama-nama ini ialah nama-nama hewan dan tumbuh-tumbuhan
(Pickthall, The Meaning of the Glorious Koran, cetakan ke 11, halaman 36,
catatan kaki 1).
13
Dalam
Al-Quran, Surah 11: 34 dan ayat-ayat dalam beberapa surah yang
lain disebutkan bahwa setelah menciptakan Adam, Tuhan pun memerintahkan
sekalian malaikat agar bersujud pada Adam. Maka semua mereka pun bersujud,
kecuali iblis.
14
Iblis (setan) yang dikutuk Tuhan karena tak mau bersujud kepada Adam itu mohon
pada Tuhan (seperti disebutkan dalam
Al-Quran Surah VII: 14, 16, 17)
agar diberi pertangguhan waktu kebebasan) sampai hari kiamat untuk menyesatkan
manusia dari jalan Tuhan (jalan yang benar).
15
Ispand adalah sebangsa daun obat-obatan yang dibakar sebagai penangkal
pengaruh jahat pada waktu kelahiran anak atau perkawinan.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.