بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
 
Isitqomah Sebagai Konsep Diri 
dalam Membentuk Karakter Seorang Muslim    )
 
الحمد لله الذى أمرنا بالعدل والاحسان, أشهد أن لا اله الا الله 
وحده لا شريك له. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الذى بصرنا من العمى وهدانا من 
الضلال. اللهم صل وسلم وبارك على رسول الله محمد ابن عبدالله وعلى اله واصحابه ومن 
تبعه باحسان الى يوم القيامة. أما بعد فياعبادالله أوصيكم واياي بتقوى الله وطاعته 
وافعلوا الخيرات واجتنبوا السيئات لعلكم تفلحون. قال الله تعالى فى القرأن العظيم 
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم ان الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا تتنزل عليهم 
الملائكة الا تخافوا ولاتحزنوا وابشروا بالجنة التي كنتم توعدون  
Hadirin Jama’ah Jum’ah 
Rahimakumullah
Sembari bersila, duduk istiqamah di masjid ini, mari kita 
bersama-sama mendekatkan diri, menyatukan nurani kita dengan rahmat Allah 
subhanahu wa ta’ala yang melidungi dan membimbing hidup kita. Upaya mendekatkan 
dan menyatukan diri  merupakan sesuatu yang niscaya bagi kita selaku hamba-Nya 
dan sebagai manifestasi ketundukan dan kepatuhan kita di hadapan Allah subhanahu 
wa ta’ala. Pada kesempatan kali ini, khatib ingin mengangkat tema tentang 
istiqomah sebagai konsep diri membentuk karakter seorang muslim.
Hadirin 
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Sebagai agama samawi, Islam memadukan antara 
dimensi esoterik (‘aqidah) di satu sisi, dan dimensi eksoterik (syari’ah) di 
sisi yang lain. Dimensi eksoterik ajaran Islam memuat ajaran paling fundamental 
yang menyangkut sistem keimanan dan kepercayaan terhadap Allah subhanahu wa 
ta’ala sebagai pencipta alam semesta. Oleh karena itu, pemaknaan atas iman 
secara benar dan istiqomah dimaksud untuk mestimulasi rasa spiritualisme 
keagamaan yang paling asasi dalam wujud penghambaan dan pengabdian secara total 
kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Istiqomah berasal dari kata Qawama yang 
berarti tegak lurus. Kata istiqomah selalu dipahami sebagai sikap teguh dalam 
pendirian, konsekuen, tidak condong atau menyeleweng ke kiri atau ke kanan dan 
tetap berjalan pada garis lurus yang telah diyakini kebenarannya.
Hadirin 
Jama’ah Jum’at Rahimakumullah 
Istiqomah adalah konsistensi, ketabahan, 
kemenangan, keperwiraan dan kejayaan di medan pertarungan antara ketaatan, hawa 
nafsu dan keinginan. Oleh karena itu mereka yang beristiqomah layak untuk dapat 
penghormatan berupa penurunan malaikat kepada mereka dalam kehidupan di dunia 
untuk membuang perasaan takut dan sedih dan memberi kabar gembira kepada mereka 
dengan kenikmatan surga. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:
 
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا 
تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا 
وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ 
﴿٣۰﴾٣۰
 
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan 
kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat 
akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah 
merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah 
kepadamu” (al-Fussilat:30).
Sikap istiqomah juga ditegaskan oleh Nabi 
Muhammad saw sebagai identitas keislaman seseorang. Hal ini sebagaimana 
ditegaskan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam:
 
عن سفيان بن عبد الله الثقفي قال قلت يارسول الله قل لى فى 
الاسلام قولا لا أسأل عنه أحدا غيرك قال قل أمنت بالله فاستقم (رواه 
مسلم)
 
Artinya:
Dari Sufyan bin Abdullah al-Tsaqafi r.a berkata: Aku 
berkata Wahai Rasulullah...! katakanlah satu perkataan padaku tentang islam yang 
aku tidak perlu menanyakannya kepada orang lain. Sabda Rasullah saw: “ucapkanlah 
aku beriman dengan Allah kemudian beristiqomahlah kamu” (HR. Muslim)
Hadirin 
Jama’ah Jum’at Rahimakumullah
Hadits di atas menjelaskan bahwa sikap 
istiqomah tersebut akan berimplikasi kepada bagaimana seorang muslim secara 
terus menerus dan konsisten berpegang teguh dalam beriman kepada Allah. 
Istiqomah itu sendiri dapat memberikan efek positif yang sangat besar bagi 
kehidupan seorang muslim dalam membentuk citra dirinya.
Citra diri (self 
image) atau konsep diri (self concept) adalah gambaran seseorang mengenai 
dirinya sendiri. Walaupun citra diri mempunyai subyektivitas yang tinggi, tetapi 
hal itu merupakan salah satu unsur penting dalam proses pengembangan pribadi. 
Citra diri yang positif akan mewarnai pola sikap, cara pikir, corak penghayatan, 
dan ragam perbuatan yang positif juga, demikian pula sebliknya. Seseorang yang 
memandang dirinya cerdas misalnya, akan bersikap berfikir, merasakan dan 
melakukan tindakan-tindakan yang dianggapnya cerdas (sekalipun orang-orang lain 
mungkin menganggapnya berlagak pintar)
Sesuai dengan citra diri yang 
disebutkan, maka yang dimaksud dengan citra diri muslim adalah gambaran seorang 
mengenai dirinya sendiri, dalam artian sejauh mana ia menilai sendiri kualitas 
kemusliman, keimanan, dan kemuhsinannya berdasarkan tolak ukur ajaran Islam. 
Peneliaian ini benar-benar tidak mudah dan mengandung subjektivitas yang tinggi, 
tetapi hal ini dalam ajaran Islam sangat dianjurkan mengingat setiap muslim 
wajib melakukan muhasabah (evaluasi diri), menghisab dirinya sebelum ia dihisab 
di hari akhir.
Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah
Seorang muslim 
yang melakukan istiqomah, maka ia telah melakukan sebuah usaha yang berkaitan 
dengan pengembangan pribadinya. Pengembangan pribadi adalah usaha terencana 
untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang 
mencerminkan kedewasaan pribadi guna meraih kondisi yang lebih baik lagi dalam 
mewujudkan citra diri yang diidam-idamkan. Usaha ini dilandasi oleh kesadaran 
bahwa manusia memiliki kemampuan untuk menentukan apa yang paling baik untuk 
dirinya dalam rangka mengubah nasibnya menjadi lebih baik.
Seseorang 
disebut memiliki kepribadian muslim manakala ia dalam mempersepsi sesuatu, dalam 
bersikap terhadap sesuatu dan dalam melakukan sesuatu dikendalikan oleh 
pandangan hidup muslim. Karakter seorang muslim terbentuk melalui pendidikan dan 
pengalaman hidup. Kepribadian seseorang disamping bermodal kapasitas fitrah 
bawaan sejak lahir dari warisan genetika orang tuanya, ia terbentuk melalui 
proses panjang riwayat hidupnya, proses internalisasi nilai pengetahuan dan 
pengalaman dalam dirinya. Dalam perspektif ini, agama yang diterima dari 
pengetahuan maupun yang dihayati dari pengalaman rohaniah, masuk ke dalam 
struktur kepribadian seseorang. Orang yang menguasai ilmu agama atau ilmu akhlak 
(sebagai ilmu) tidak otomatis memiliki kepribadian yang tinggi, karena 
kepribadian bukan hanya aspek pengetahuan.
Hadirin Jama’ah Jum’at 
Rahimakumullah
Salah satu kegiatan pribadi adalah ‘menemukan makna hidup’ 
yang kiranya dapat dimodifikasi untuk merancang program pelatihan ‘menuju 
kepribadian muslim. Pelatihan menemukan makna hidup ini didasari oleh 
prinsip-prinsip panca sadar yakni: Pertama sadar akan citra diri yang 
diidam-idamkan. Kedua sadar akan kelemahan dan keunggulan diri sendiri. Ketiga 
sadar akan unsur-unsur yang menunjang dan menghambat dari lingkungan sekitar. 
Keempat sadar akan pendekatan dan metode penghambatan pribadi. Dan kelima sadar 
akan tokoh idaman dan panutan akan suri tauladan.
Hadirin Jama’ah Jum’at 
Rahimakumullah
Kesimpulan dari khutbah kali ini adalah bahwa seorang muslim 
yang melakukan istiqomah, maka ia telah melakukan sebuah usaha yang berkaitan 
dengan pengembangan pribadinya dan citra dirinya. Pengembangan pribadi adalah 
usaha terencana untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap 
yang mencerminkan kedewasaan pribadi guna meraih kondisi yang lebih baik lagi 
dalam mewujudkan citra diri yang diidam-idamkan. Usaha ini dilandasi oleh 
kesadaran bahwa manusia memiliki kemampuan untuk menentukan apa yang paling baik 
untuk dirinya dalam rangja mengubah nasibnya menjadi lebih baik.
 
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, 
وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ 
اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, 
وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ 
الرَّحِيْم
 
Silahkan Bagikan Artikel ini
 
 
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini. 
Related Posts :