بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
راَيت الله
"Ro-aytullooh"
(Melihat Allah)
Oleh: Mustafa Mahmud
Di Nuqil dari Kitab
Al Mawaqif wal Mukhotobat - Imam An Nafri
35.
BUKTI NYATA
Tuhan ku
berseru kepadaku :
( 1 )
Ilmu Ku
itu menceraikanmu daripada Ku, dan karunia Ku memalingkanmu daripada Ku;
Hendaklah engkau menjadi dengan Ku (bukan dengan ilmu Ku dan bukan dengan
karunia Ku); Ku nyatakan ini padamu tanpa sebab yang menghukum, yang mana hukum
itu telah nyata dalam segala sebab, Engkaupun akan memikul segala sesuatu yang
mana segala sesuatu itu tiada sanggup memikulmu, dan engkau akan meliputi
segala yang nyata tidak dapat meliputi engkau.
( 2 )
“Bukti
nyata” Bukanlah suatu perkataan, dan ia
dalam perkataan; bukan pula ilmu dan ia dalam ilmu, bukan pula makrifat, tetapi
ia di dalam makrifat.
( 3 )
“Bukti
nyata” itu, ialah yang dapat dengannya engkau mengenal dalam engkau melihat
dengan penglihatanmu pada Ku, dan makrifat itu ialah apa yang dengannya engkau
dapat mengenal dalam kegaiban Ku; Makrifat itu juru bicara Ku untuk bukti Ku
yang nyata, sedang “Bukti nyata” itu jru bicara ‘Berdiri Ku sendiri
(Qoyyumiati); Dan “Diam” itu, ialah hukum dari “Bukti nyata” dan “Ucapan” itu
dari hukum-hukum makrifat.
( 4 )
Bukan
sembarang yang melihat Ku dapat melihat Wajah Ku, tetapi yang telah melihat
Wajah Ku itulah yang sungguh-sungguh telah melihat Ku; Jika engkau melihat Ku
dalam suasana kenikmatan, berarti engkau sudah melihat Wajah Ku, dan siapa
melihat Ku tidak dalam kenikmatan berarti tidak melihat Wajah Ku, tidak ghalib
atasnya melihat Ku, dan siapa yang melihat Wajah Ku ghalib atasnya melihat Ku.
Sekali-kali
engkau tidaklah dapat melihat Ku, sehingga engkau melihat Aku berbuat, dan
tidaklah engkau dapat melihat perbuatan Ku hingga engkau menyerah pada Ku
( 5 )
Bila
engkau melihat Ku dalam kejadian malapetaka, maka Aku telah dilihat oleh umum,
dan bila engkau melihat Ku dalam suasana kenikmatan niscaya engkau akan menjadi
baik untuk selama-lamanya, dan tiada engkau akan gaib dengan apa-apa yang
nyata.
Bila
engkau telah melihat Ku, tiadalah engkau dapat diselamatkan melainkan oleh
penglihatanmu kepada Ku itu; Dan bila engkau tidak dapat melihat Ku, tiadalah
engkau dapat diselamatkan kecuali oelh keikhlasanmu kepada Ku; Bila engkau
telah melihat Ku; niscaya engkau akan
dapat melihat apa yang berasal dari tanah serupa dengan tanah itu pula.
Apabila
engkau mengajak berbicara, maka bicaralah menurut asal mula kejadiannya (Yakni,
hendaklah engkau berbicara kepada tanah, niscaya engkau akan selamat dari rangsangannya).
( 6 )
Sesungguhnya
engkau telah melihat Kusebelum sesuatu, maka hendaknya engkau melihat Ku dalam
kedatangan sesuatu, maka hendaknya engkau menjadi pengganti Ku atas sesuatu
itu; Jika tidak, maka sesuatu itu akan menjadikanmu sebagai pengganti atas
sesuatu itu.
( 7 )
Aku telah
bersumppah atas Diri Ku, tiada bertetangga dengan Ku kecuali siapa-siapa yang
telah mendapatkan dengan Ku, atau dengan apa yang daripada Ku.
Inilah
sifat “Ahli naungan yang terhampar” maka hendaklah engkau melihat dirimu!
Termasuk golongan yang tersingkir daripada Nya; atau golongan yang disampaikan
kepada Nya.
Hendaklah
engkau menjadi “Ahli Nya” dalam kehidupanmu, niscaya engkau mengalami
kesejukanmu, niscaya engkau mengalami kesejukannya dan kedamaian Nya di saat
kematianmu.
Bila
engkau tidak menjadi “Ahli Nya” dalam kehidupanmu kini, maka tidaklah engkau
menjadi baik dalam kematianmu kelask.
( 8 )
Siapa
yang tidak mau menyerahkan kepada Ku apa yang telah diketahui, niscaya akan Ku
buka apa yang telah diketahui, niscaya akan Ku buka baginya pintu-pintu
pendapat tentang hal yang berkaitan dengan pengetahuan, lalu ia condong
memasukinya, dan akan Ku dorong masuk ke dalamnya, maka terhijablah ia.
( 9 )
Jika
keterbatasan-keterbatasan itu memberikan kepadamu, maka kumpulkanlah, dan jika
Aku yang memberikan kepadamu, maka jangan dikumpulkan.
( 10 )
Jangan
engkau berpisah dari pendapat yang bermaksud hanya tertuju kepada Ku
semata-mata, hendaklah lisan keadaanmu selalu dan selamanya atas... Ilahi Hanya
Engkaulah maksud tujuanku; Dengan demikian engkau akan memenangkan dengan
sesuatu kekuatan yang tak terkalahkan, bahkan dirimu sendiri akan menaatimu.
( 11 )
Jika
engkau telah mengetahui dan meyakini sepenuh keyakinan, maka hindarkan dirimu
dari menghukum dan serahkanlah hukum itu kepada Ilmu Ku karena sesungguhnya
tiada hukum melainkan Kepunyaan Ku.
Daftar isi Kitab
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :