بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Mukasyafah Al-Qulub
Al-Muqarrib Ila Hadrah ‘Allam Al-Ghuyub Fi‘Al-Tashawwuf
Al-Hujjah Al-Islam Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali
Bab 4
Antara Riyadhah Dan Kecendurangan Nafsu
Allah
swt memberikan wahyu kepada Nabi Musa as. Dia berfirman: “Wahai musa, bila anda
ingin aku lebih dekat denganmu, daripada antara perbincangan dengan lidahmu,
bisikan hati dengan hatimu, nyawa dengan badanmu, sinar pengelihatan dengan
matamu, dan antara kedekatan hubungan antara pendengaran dan telingamu, maka
perbanyaklah membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.”
Allah
swt berfirman: “…. Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)”(QS.Al-Hasyir:18)
Wahai
manusia, ketahuilah bahwa nafsu yang selalu memerintahkan kepada Anda untuk
melakukan kejahatan, sesungguhnya lebih memusuhi anda daripada Iblis. Kekuatan
Iblis hingga mampu menguasai Anda, tiada lain karena pertolongan hawa nafsu dan
kesenangan-kesenangannya yang menyesatkan. Oleh sebab itu, jangan sampai Anda
tertipu oleh hawa nafsu, melalui angan-angan kosong, tipu daya dan bertindak
lambat, santai dan bermalas malasan. Semua ajakan iblis adalah bathil, segala
yang timbul dari doktrin dan perintahnya adalah tipu daya yang menyesatkan
belaka.
JIka
anda senang dengan kemauan hawa nafsu dan mengikuti perintahnya, tentu anda
akan celaka. Jika anda lengah dalam mengawasinya, tentu anda akan tenggelam dan
jika anda lemah dala melakukan perlawanan terhadapnya, serta mengikuti saja
kemauannya, tentu ia akan menyeret anda kedalam neraka.
Nafsu
bukanlah suatu yang dapat diarahkan menuju kebaikan. Dia adalah pangkal dari
segala bencana dan sumber dari segala aib. Ia merupakan markas kekayaan iblis
dan tempat berlindungnya setiap kejahatan yang tidak ada yang dapat mengetahui
kecuali Allah swt yang menciptakanna. Karenanya, takutlah kepada Allah
sesungguhnya allah maha mengathui apa yang kamu kerjakan.
Ketika
seorang hamba berfikir tentang usianya yang telah berlalu demi kepentingan
akhiratnya, maka pemkiran semacam itu, dapat membersihkan hati. Nabi saw
bersabda: “Berfikir satu jam, lebih baik daripada beribadah satu tahun.”
Demikian, sebagaimana disebutkan di dalam Tafsir Abu Laits.
Oleh
sebab itu sudah seharusnya bagi orang yang berakal itu bertaubat dari
dosa-sosanya yang telah lalu. Berfikir tentang hal-hal yang dapat mendekatkan
diri kepada Allah swt dapat memupus angan-angan kosong, dan menjadikan selamat
di perkampungan akhirat.
Di
samping itu, ia juga seharusnya segera bertaibat, ingat kepada Allah swt.,
meninggalkan larangan-larangan-Nya, dan bersabar untuk tidak mengikuti
keinginan hawa nafsu. Nafsu itu ibarat berhala, maka barangsiapa yang mengabdi
kepada nafsu, berarti dia mengadi kepada berhala. Tetapi barangsiapa yang
mengabdi kepada Allah dengan penuh keikhlasan, berarti dia telah mengalahkan
hawa nafsunya.
Ada
sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa pada suatu ketika Malik bin Dinar
berjalan di pasar Bashrah, ketika melihat buah tin ia menginginkannya. Maka dia
melepas sendalnya dan diberikan kepada si penjual buah itu, sambil
berkata:Ambilah sandal ini, dan berikan aku buah Tin sebagai gantinya.” Si
penjual buah melihat sandal itu dan berkata:”Sandal ini tidak cukup untuk
ditukar dengan satu buah pun.” Maka malik bin Dinar berlalu meninggalkannya.
Lalu
ada seseorang yang bertanya kepada si penjual buah itu:” Tidakkah kau engakau
mengenal siapa dia?” “Tidak,” Jawab si penjual buah itu singkat. Kemudian
dikatakan kepadanya:”Dia adalah Malik bin Dinar.” Mendengar jawaban itu, si
penjual buah langsung memerintahkan kepada budak pelayannya agar segera
menyusulnya dengan membawa sebuah bakul yang penuh dengan buah tin. Dia berkata
kepadabudaknya:”Kalau dia mau menerima ini, maka kamu menjadi merdeka.”
Maka
budak itu berlari-lari mengerjar Malik bin Dinar, ketika dapat menyusulnya ia
berkata:”Tuan Terimalah ini dari saya.” Tetapi Malik bin Dinar menolaknya.
Budak itu kembali berkata:”Terimalah ini tuan, karena didalamnya terdapat
kemerdekaanku.” Malik bin dinar menjawab:” Kalau didalamnya terdapat
kemerdekaanmu, didalamnya juga terdapat siksaanku.” Budak itu masih terus
berusaha merayu dan membujuk malik bin Dinar, tetapi ia berkara:”Aku bersumpah,
tidak akan menjual agama dengan buah tin itu, dan aku tidak akan memakannya
sampai hari kiamat.”
Diceritkan,
bahwa ketika Malik Bin Dinar menderita sakit hingga menyebabkan kematiannya,
dia menginginkan semangkok madu bercampur susu dan roti hangat. Kemudian
datanglah seorang pelayan mengantarkannya dan menyajikan apa yang diinginkannya
itu.
Ketika
makan itu telah tersedia dihadapannya, ia mengambil dan melihatnya sesaat, lalu
berkata: " Wahai nafsu, Anda telah bersabar (Untuk tidak memakannya)
selama tiga puluh tahun, kini umurmu hanya tinggal sesaat saja, mengapa anda
tidak mau bersabar.?" Lalu dia melepaskan tangannya dan berpaling dari
makanan yang ada dalam mangkok itu, dia bersabar dalam menahan keinginannya dan
tidak memakannya.
Sesaat
setelah ia melepaskan dan berpaling dari makan itu, dia menghembuskan nafasnya
(meninggal dunia).
Demikianlah
kondisi para nabi dan wali dalam usahanya untuk mengendalikan hawa nafsunya.
Mereka adalah orang-orang yang memegang teguh komitmen keimanannya dengan penuh
kesabaran, merindukan Allah swt dan zuhud dalam kehidupannya.
Nabi
sulaiman bin Daud berkata: "Sesungguhnya perjuangan seseorang untuk dapat
mengalahkan hawa nafsunya adalah lebih berat daripada usaha seseorang untuk
menaklukkan sesuah kota seorang diri."
Ali
Bin Abi Thalib Karramallaahu wajahu berkata:" Tidaklah ada antara aku dan
nafsuku, melainkan seperti seorang pengembala kambing. Ketika dia dapat
menghalau dan menumpulkan kambing-kambingnya dari satu arah, maka berpencarlah
kambing-kambing itu dari arah yang lain. Barangsiapa yang dapat membunuh
(mengendalikan) hawa nafsunya maka dia akan diselimuti dengan kafan rahmat dan
dimakamkan dalam makam kemuliaan. Sementara orang yang membunuh hatinya, maka
dia dibungkus dengan kafan laknat dan dikebumikan dalam makam siksaan."
Yahya
bin Mu'adz Ar-Razi berkata:"Perangilah hawa nafsumu dengan melakukan
kebaktian kepada Allah swt. dan berriyadhah. Riyadhah ialah sedikit tidur,
sediki bicara dan sedikit makan serta bertahan dari gangguan manusia.
Sedikit
tidur dapat membuat keinginan-keinginan hati menjadi baik, sedikit bicara
menimbulkan keselamatan dari bahaya, dan bersabar dalam menghadapi gangguan
manusia dapat mengantarkan untuk sampai pada derajat yang tinggi. Dan dengan
sedikit makan akan melenyapkan kesenangan-kesenangan hawa nafsu."
Banyak
makan dapat menyebabkan hati menjadi keras dan membatu serta nurnya lenyap.
Nur
Hikmah akan memancar dari sebab lapar.
Sedangkan
kekenyangan akan membuat jauh dari Allah swt.
Rasulullah
saw. bersabda : "Terangilah hati Anda dengan lapar dan perangilah hawa
nafsu Anda dengan lapar dan haus. Rajin-rajinlah untuk terus menerus mengetuk
pinta syurga dengan lapar pula. Karena pahala menjalankan semua itu, laksana
pahala orang yang berjihad dijalan Allah swt. Sesungguhnya tidak ada amal yang
lebih dicintai Allah swt. daripada lapar dan haus. Sedangkan orang yang
memenuhi perutnya (Kekenyangan) tidak akan dapat memasuki kerajaan langit dan
kehilangan manisnya ibadah"
Abu
Bakar As Shidddiq RA berkata:
"Setelah
aku masuk Islam, aku tidak pernah kenyang. Semua ini agar aku bisa merasakan
manisnya ibadah kepada Tuhanku. Juga tidak pernah minum yang segar-segar sampai
bertemu Tuhanku. Karena banyak makan akibatnya menyedikitkan ibadah, sebab
badan bisa berat dan mata selalu ingin tidur, tidak akan sungguh-sungguh
terhadap sesuatu kecuali hanya tidur. Dan ini jelas sebagai bangkai yang
terbuang percuma".
Demikian
yang disebutkan dalam Kitab Minhajul Abidin.
Dari
Luqman Hakim, ia berwasiat kepada anaknya:
"Jangan
banyak-banyak tidur dan makan, sebab kelak di hari akherat bisa miskin dari
amal shaleh. (Fii Maniyatil Fataa)"
Sabda
Nabi SAW:
"Jangan
membunuh hatimu dengan memperbanyak makan dan minum, karena hati pun bisa mati
seperti matinya tanaman yang terlalu banyak air".
Padahal
orang shaleh zaman sekarang banyak melakukan hal itu. Perut letaknya dibawah
hati ibarat belanga yang penuh dengan air mendidih, yang mana asapnya bisa
mengotori hati. Semakin banyak asap yang keluar, hati pun semakin hitam. Dan
membiasakan perut penuh, ia bisa menghilangkan kecerdasan.
Al
Kisah dari Yahya bin Zakaria AS:
Pernah
iblis menampakkan diri beberapa kali. Yahya AS berkata pada iblis:
"Ini
apa"
Jawab
iblis:
"Ini
adalah kesenangan yang aku buat untuk menggait anak cucu Adam AS".
Yahya
AS bertanya:
"Apakah
didalamnya ada yang buatku?"
Jawab
iblis:
"Tidak.
Hanya saja engkau pernah kenyang pada semalam saja, lalu aku rusak
shalatmu".
Jawab
Yahya AS:
"Itu
sudah pasti. Makanya aku tidak akan kenyang selama-lamanya".
Iblis
menjawab:
"Juga
hal yang pasti, aku tidak pernah memberi nasehat kepada siapapun
selamanya".
Ini
Kisah seseorang yang tidak pernah kenyang kecuali hanya semalam saja. Lalu
bagaimana dengan orang yang selalu kenyang seumur hidupnya, sementara ia
mengharapkan suatu ibadah!
Ada lagi
cerita mengenai Yahya bin Zakaria AS: ia pernah kenyang dari roti gandum. Dan
semalam ia tertidur ketika dzikir kepada Allah. Maka Allah SWT menurunkan wahyu
kepadanya:
"Wahai
Yahya, apakah engkau menemukan perkampungan yang lebih baik dari perkampungan-KU!
Atau engkau menemukan tempat bersanding yang lebih baik dari-KU! Demi
Keagungan-KU dan Keluhuran-KU, andaikan engkau melihat surga firdaus dan neraka
Jahannam, niscaya engkau menangis mengeluarkan nanah sebagai ganti habisnya
airmata, dan engkau akan memakai besi sebagai ganti permadani".
KEMBALI KE AWAL (Daftar isi)
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :