بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
راَيت الله
"Ro-aytullooh"
(Melihat Allah)
Oleh: Mustafa Mahmud
Di Nuqil dari Kitab
Al Mawaqif wal Mukhotobat - Imam An Nafri
33.
PENGHENTIAN MEMANDANG WAJAH-NYA
Aku telah
ditegakkan berdiri di”Penghentian Memandang Wajah-Nya” kemudian Ia bertutur kata
kepadaku : “Turunlah sejenak ke bawah dan lihatlah segala sesuatu! Lepaskan
pandanganmu ke padanya, kemudian berbalik lagi kepada Ku!; Akupun turun
diiringi Nur Vaha Nya; maka kulihat “segala sesuatu” aku tidak lagi melihat
keindahan dan tidak juga keburukan; tiada lagi ada jarak, mana yang jauh dan
mana yang dekat, tidak lagi ku lihat pertentangan, tidak pula yang berpadu,
tetapi “ku lihat hikmah kebijaksanaan”, ku lihat pekerjaan yang sebenarnya, ku
lihat peraturan dan takdir, kesemuanya merupa dalam bentuk yang sebenarnya.
(Sebab pandangan kita selama ini hanya melihat dari segi sebagian sudut ilmu
yng sangat terbatas; Bila kita meiluhat bersuluh obor Nur Allah, niscaya iab
itu merupa sifat keharusan yang layak untuk dipakaikan kepada makhluk, dan segala
kekuranagn itu sebagai suatu “Hikmat kebijaksanaan” dan kita akan mengiyakan
sesuatu hukum, bahwa tiada kemungkinan lebih indah dari adanya yang sudah ada).
Dan
kulihat Allah di depan dan di belakang apa yang ku lihat, dan aku melihat Nya
di dalam segala yang ku lihat.
Tutur
katanya pula : Engkau telah melihat Al Haqm telah memandang Al Haq; Kemudian
aku di bawa naik kepada Nya dan bersamaku Nur Cahaya Nya, lelu akau berhenti di
maqamku dimana aku dapat melihat Nya sendiri yang berbuat dan tiada yang
berbuat selain Nya (Al Haq Allah).
Tutur
katanya pula : Pandang baik-baik siapa yang mendatangimu! Maka “akal budi” yang
datang kepada ku sambil menanyakan nama-nama dari apa yang sudah ku lihat dan
ditanyakan pula akan arti dan makna nama-nama tadi.
Langusng
Tuhan menegurku : Jangan di jawab, jika engkau jawab, maka engkau akan turun
kepadanya”. Segera ia pun menyingkir; “Tunjukan jalan kepdanya agar dia masuk
ke lorong dan melihat dengan Nur apa yang telah engkau lihat; Barulah ia nanti
akan beriman dan tidak meragukan lagi;
Bagaimana ia akan ragu, sedangkan ia melihat Ku? Yang meragu itu
hanyalah mereka-meraka yang terhijab; Aku dian tiada menjawab: Ia pun menyerah
kepada ku dan menunduk kan mukanya.
Tidak
lama ia kembali lagi dan menyingkir lagi, balik lagi datang, padahal ia dalam
perjalanan menyingkir, dia diliputi ingkar dan penolakan dari apa yang sudah
diketahui dan atas apa yang sudah diserahkan; Ia menyeru sekuat-kuatnya “Hai
bantahan!!! ... Hai Sanggahan!!!.... Hai di mana!!.... Hai mengapa!!>....
maka ia (akal budi) telah dijumpai segala sesuatu, kecuali “Hikmat
Kebijaksanaan”.
Daftar isi Kitab
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :