بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
{AJARAN KAUM SUFI}
Karya:
Ibn Abi Ishaq Muhammad Ibn Ibrahim Ibn Ya’qub Al-Bukhari Al-Kalabadzi
71.
KARUNIA TUHAN KEPADA MEREKA YANG TIMBUL DARI RASA CEMBURUNYA
Sejumlah
orang datang untuk mengunjungi Rabi’ah ketika perempuan itu sedang menderita
suatu penyakit. Mereka berakta kepadanya : “ Bagaimana keadaanmu?”
Dia menjawab
: “Demi Tuhan, aku tidak tahu sebab penyakitku, kecuali bahwa surga dipamerkan
dihadapanku dan aku merindukan itu di dalam hatiku; dan aku menganggap bahwa
Tuhanku cemburu kepadaku, dan karena itu menyalahkan diriku. Hanya Dia yang
dapat membahagiaanku.”
Al-Junaid
berkata : “Aku datang pada Sirri al-Saqathi dan mendapatkan sepotong mangkuk
yang pecah di dalam kamarnya. Aku berkata kepadanya : “Apakah ini? Dia menyahut
: “Kemarin dulu, putriku yang masih kecil membawakan sepoci air untukku, dan
berkata kepadaku, “Ayah, poci itu tergantung di sini; kalau sudah dingin,
minumlah, sebab malam ini panas sekali.” Ketika aku jatuh tertidur.” Aku melihat
seorang perempuan cantik masuk ke kamarku dan aku berkata, “Siapakah engkau?
Dia menyahut : “Hamba-Nya yang tidak minum air dingin dari poci. Lalu dia
menyambar poci itu dengan tangannya dan poci itu pun pecahlah; dan inilah poci
yang engkau lihat.” Poci itu tetap tinggal di tempat yang sama, tanpa
dipindah-pindahkan, sampai tertutup debu.”
Al-Mujayyin
berkata : “Sekali waktu aku pernah tinggal di sebuah tempat di padang pasir
selama tujuh hari, tanpa ada sesuatu pun yang masuk ke mulutku. Kemudian
seseorang mengundangku ke rumahnya dan menawarkan kepdaku kurma dan roti; tapi
aku tidak dapat makan. Ketika malam hari, aku merasa ingin makan, maka aku
mengambil biji kurma dan kucoba itu untuk membuka mulutku. Biji itu mematahkan
gigiku. Salah seorang di antara gadis-gadis di rumah itu berseru : “Ayah,
berapa banyak tamu kita yang makan malam ini? Aku menjawab : “Tuhanku, aku
kelaparan selama tujuh hari, dan kini Engkau iri hati kepadaku. Terwujudlah
kehendak-Mu, aku tidak akan menikmatinya.”
Ahmad ibn
al-Salim berkata : “Sekali waktu aku sedang berjalan di sepanjang jalan menuju
Mekkah, ketika aku mendengar seseorang berseru, “Wahai manusia Tuhan, milik
Tuhan! Aku berkata. “Apakah yang menyakitkanmu? Dia menyahut : “Ambillah dariku
dirham-dirham ini; aku tidak dapat mengingat Tuhan selama uang itu ada padaku”
Maka aku mengambil uang itu darinya; dan dia berseru; “Tuhan, inilah aku, di
sinilah aku!” Waktu itu, uang itu berjumlah empat belas dirham.”
Abu’l
Khair al-Aqtha” suatu kali pernah ditanya apa sebab tangannya terpotong. Dia
berkata : “Aku sedang berada di Gunung Lukkam, atau mungkin di Libanon, bersama
seorang temanku. Lalu datanglah seseorang yang merupakan wakil pemerintah,
sedang membagikan dinar. Dia memberiku satu dinar, dan aku membuka tanganku,
dia pun menempatkan dinar itu di atasnya, lalu aku menjatuhkan dinar itu ke
pangkuan temanku dan berdiri. Satu jam kemudian para opsir pemerintah mencari
maling; dan mereka menahanku dan memotong tanganku.”
Keaslian
fenomena dipersaksikan oleh Hadis Nabi : “
“Tuhan
melindungi hamba-hamba-Nya dari dunia ini, Jika dia mencintai-Nya, bahkan
seperti ketika engkau melindungi dirimu yang sakit.”
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :