بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi
Wasiat – Wasiat Ibn ‘Arabi
Penerjemah : Irwan Kurniawan
23.
WASIAT IHWAL HIJRAH DAN TIDAK TINGGAL BERSAMA
ORANG-ORANG KAFIR
Hendaklah engkau hijrah,
dan jangan tinggal di tengah-tengah orang-orang kafir. Hal itu akan merusak
agama Islam dan meninggikan
kalimat kekufuran di atas kalimat Allah. Allah memerintahkan perang hanya agar
kalimat Allah menjadi paling tinggi dan kalimat orang-orang kafir menjadi
paling rendah.
Barhati-hatilah engkau
agar jangan tinggal dan masuk dalam jaminan orang kafir, semampumu. Ketahuilah
bahwa orang yang tinggal di tengah-tengah orang-orang kafir -- padahal ia
mampu keluar dari lingkungan mereka – tidak memiliki keberuntungan dalam Islam.
Rasulullah saw., telah berlepas diri dari mereka, padahal beliau tidak berlepas
diri dari siapa pun.
Diriwayatkan bahwa beliau bersabda : “Aku berelepas diri
dari seorang Muslim yang tinggal di tengah-tengah orang-orang musyrik.” Ia
tidak menghargai kalimat Islam. Allah SWT berfirman mengenai orang yang mati,
sementara ia berada di tengah-tengah orang-orang musyrik : “Sesungguhnya
orang-orang yang diwafatkan malaikat
dalam keadaan menganiaya diri sendiri, malaikat bertanya kepada mereka : “Dalam
keadaan bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab : “Adalah kami orang-orang yang
tertindas di muka bumi.” Para malaikat berkata : “Bukankah bumi Allah luas dan
lapang berhijrah di dalamnya?” Maka, orang-orang demikian itu tempatnya adalah
neraka Jahanam ---- seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa, 4:97).
Karena
itu. Di zaman kita ini, aku melarang manusia agar tidak mengunjungi Bayt
al-Muqaddas dan tinggal di sekitarnya. Sebab, tempat itu berada di tangan
orang-orang kafir. Wilayah itu adalah milik mereka dan yang berhak menguasainya
adalah kaum Muslimin. Kaum Muslim yang hidup bersama mereka berada dalam
seburuk-buruk keadaan – kita berlindung dari pengusaan hawa nafsu.
Para
peziarah ke Bayt al-Muqaddas pada saat ini dan di antara kaum Muslim yang
tinggal di tempat itu termasuk orang-orang yang disebutkan Allah di dalam
firman-Nya : Orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,
sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS.
Al-Kahfi, 18 : 104).
Demikian pula,
pembebasannya membuat putus asa setiap makhluk yang tercela menurut syariat.
Allah telah menjamin pembebasan itu di dalam Kitab-Nya atau melalui lisan
Rasulullah saw.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :