بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Misykat Al-Anwar
Allah Adalah Cahaya Langit dan Bumi
Al-Ghazali
***************
Uraian
tentang Misal-Misal yang Disebutkan dalam firman Allah : Allah
Adalah Cahaya Lelangit dan Bumi (QS.
Al-Nur 24 : 35)
Ketahuilah bahwa pembicaraan
mengenai perbandingan antara keima ruh ini dengan misykat, kaca pelita, pohon,
dan minyak, bisa menjadi sangat panjang. Tetapi, aku akan menyingkat dan
mencukupi diri dengan mengingatkan tentang metodenya.
Pertama, tentang ruh indriawi.
Bila Anda perhatikan kekhasannya, akan Anda dapati cahaya-cahaya keluar dari
berbagai celah, seperti mata, telinga, lubang hidung, dan sebagainya. Karena
itu, misal yang paling teapt baginya di alam kasatmata ialah misykat.
Kedua, tentang ruh khayali, Anda
akan mendapatinya memiliki tiga sifat, yaitu :
1. bahwa ia berasal dari material
alam rendah (alam dunia) yang pekat. Sebab, sesuatu yang dikhayalkan memiliki
kadar, bentuk dan arah terbatas dan tertentu, dengan kedekatan dan kejauhan
yang nisbi ditinjau dari pandangan si penghayal. Sedangkan di antara ciri
sesuatu yang pekat yang dilukiskan dengan sifat-sifat bendawi adalah
ketertutupannya dari cahaya-cahaya intelegensi murni yang tak mungkin
dilukiskan dengan arah, kadar, dekat, dan jauh.
2. khayal yang pekat ini,
bilamana dijernihkan, diperhalus, dirapikan, diatur, akan mendekati batas
makna-makna yang hanya dapat dicerap oleh akal, sehingga hampir menyamainya dan
tidak menghalangi pancaran cahaya darinya.
3. bahwa khayal pada permulaan
pertumbuhannya sangat diperlukan untuk membuat teraturnya dalil-dalil
intelektual (atau makna-makna yang dicerap oleh akal) agar tidak goyah, tidak
terombang-ambing, dan tidak bercerai berai sehingga keluar dari keteraturan.
Hal ini mengingat bahwa fungsinya ialah menghimpun misal-misal imajinatif untuk
kepentingan pengetahuan ‘aqli.
Ketiga khas ini tidak bisa
dijumpai pada benda apapun di alam kasatmata, dalam kaitannya dengan “cahaya
yang melihat”, kecuali pada “kaca”, (Yang dimaksud di sni, tabung penutup
nyala lampu atau pelita).
Kaca berasal dari jauhar
(substansi) yang pekat, tapi telah dijernihkan dan dibeningkan sehingga menjadikannya
tembus pandang, tidak menghalangi cahaya pelita. Bahkan sebaliknya,
menyempurnakan fungsinya di samping menjaganya agar tidak terpadamkan oleh
hembusan angin kencang dan gerakan-gerakan yang keras. Mengingat semua sifatnya
ini, “kaca” adalah sebaik-baik misal untuk ruh khayal.
Ketiga, tentang ruh ‘aqli (yakni
yang berkaitan dengan akal atau intelegensi), yang dengannya terwujud
pencerapan makna-makna mulia Ilahiah. Tentunya Anda telah mengerti alasan
permisalannya dengan pelita, dari uraian yang telah lalu tentang mengapa para
nabi disebut sebagai “pelita bercahaya” (siraj munir).
Keempat, tentang ruh
pemikiran. Di antara kekhasannya ialah ia mulia terwujud dari sesuatu yang
tunggal, kemudian bercabang menjadi dua, masing-masing bercabang, bercabang lagi
menjadi dua, dan begitulah seterusnya sehingga cabang-cabang itu menjadi sangat
banyak dengan pembagian-pembagian oleh akal.
Kemudian, itu semua membutuhkan
kesimpulan-kesimpulan yang pada akhirnya menghasilkan benih-benih untuk
tumbuh menjadi “pohon-pohon” sejenis, sebagaimana juga dapat diperbanyak
lagi dengan mencangkokan dan sejenisnya. Dengan demikian, misal yang tepat
baginya di alam ini adalah “pohon”.
Jika buah-buahnya merupakan bahan untuk
melipatgandakan pengetahuan, memelihara kekutannya dan ketahanannya, sduah
sepatutnya hal itu tidak dimisalkan dengan pohon jambu, apel, delima, atau
pohon-pohon lainnya, tapi yang paling tepat ialah dengan “pohon zaitun”, sebab
inti buahnya adalah minyak yang merupakan bahan bagi pelita-pelita.
Lebih-lebih
lagi karena minyak zaitun memiliki keistimewaan dibandingkan dengan
minyak-minyak lainnya, dalam hal kebebderangan nyala api yang ditimbulkannya;
dan jika pohon yang banyak buahnya dinamakan “pohon penuh berkah”, maka
pohon zaitun yang buahnya tak terhingga banyaknya lebih patut dinamakan “pohon
penuh berkah” atau “pohon yang diberkahi”; dan dan jika cabang-cabang pikiran
akal yang murni tida bisa dihubungkan dengan arah dekat dan jauh, maka dengan
sendirinya ia “tidak di timur atau barat”.
Kelima, tentang ruh suci
kenabian yang dinisbahkan kepada para nabi dan juga kepada para wali. Yang,
bilamana ruh tersebut sedang dalam keadaan puncak kebenderangan dan
kejernihannya, dan dalam keadaa ruh pemikir tertinggi menjadi seperti berikut :
1. Yang memerlukan pengajaran,
pengaktifan, dan sokongan kekuatan dari luar dirinya agar dapat tetap dalam
berbagai pengetahuan.
2. Yang amat sangat jernih
sehingga seakan-akan mampu mengaktifkan dirinya sendiri tanpa sokongan dari
luar.
Jika demikian keadannya, maka
sepatutnya bagi ruh yang jernih dan memiliki persiapan yang kuat seperti ini,
dilukiskan sebagai “nyaris bercahaya (menyala) minyaknya walaupun tak tersentuh
api”. Sebab antara para wali ada yang nyaris memancar cahayanya, sehingga
hampir-hampir tidak memerlukan sokongan atau bekal dari para nabi.
Demikian
pula di antara para nabi ada yang hampir-hampir tidak memerlukan sokongan bekal
dari malaikat. Begitulah misal “minyak” ini cocok untuk ruh seperti tersebut di
atas.
Apabila diingat bahwa
cahaya-cahaya ini tersusun sebagiannya di atas sebagiannya yang lain, maka
cahaya indrawi adalah yang pertama, dan ia merupakan persiapan dan pendahuluan
bagi cahaya khayali, dan setelah itu, bagi ahaya pemikiran dan cahaya ‘aqli.
Maka sudah sepatutnya jika “kaca” digunakan sebagai tempat bagi pelita, dan
“misykat” sebagai tempat bagi “kaca”. Dengan demikian, pelita berada di dalam
kaca, dan kaca terletak di misykat. Jika ini semua adalah cahaya-cahaya, yang
satu di atas yang lainnya, maka itulah yang dimaksud dengan ungkapan “cahaya di
atas cahaya” ......! Semoga Anda memahami dan sesungguhnya Allah adalah
sebaik-baik pemberi taufiq.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :