بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
" SURAT-SURAT SANG SUFI "
Muhammad Ibn ‘Abad
SURAT KEDUABELAS
Kepada Yahya
Al-Saraj. Surat yang berisi bahasan tentang syarat-syarat membaca dan
meriwayatkan hadis, berikut beberapa komentar berharga lainnya.
88.
Segala puji bagi Allah semata.
Salam. Telah kuterima suratmu.
Engkau memusatkan perhatianmu pada beberapa pertanyaan tentang membaca dan
meriwayatkan Al-Qur’an dan hadis, khususnya apakah seseorang seperti yang telah
engkau paparkan dibolehkan membaca dan meriwayatkannya.
Saudaraku, engkau mesti memahami
bahwa kedua pertanyaan ini berkaitan dengan bidang fiqih.
Begitu pula pertanyaan-pertanyaan lain yang
engkau kemukakan kepadaku dalam suratmu itu; yaitu apa kewajiban seseorang yang
mengajar anak-anak, bagaimana dia mesti bersikap kepada mereka, mengingat
tingkat kecerdasan mereka berbeda-beda, serta pandangan Ibn Al-‘Arif yang
engkau sebutkan berkenaan dengan menerima gaji dari kegiatan mengajar ketika
pada mulanya tidak diinginkan.
Semuanya ini adalah masalah-masalah fiqih yang
tidak aku geluti, kecuali bila masalah-masalah semisal itu pernah kubaca dan
kukaji.
Maka, ketika tidak tumbuh
kepedulian dan perhatian di kalangan para ulama, aku pun mempelajari kaidah-kaidah
yang berlaku. Selain itu, saat ini aku tidak memiliki kemampuan intelektual
yang diperlukan untuk mengkaji masalah-masalah semisal ini dan memahaminya
dengan tuntas.
Bagaimanapun juga, ada
orang-orang di kotamu yang berminat pada dan memiiki pengetahuan tentang
hal-hal itu.
Sebagian dari masalah-masalah ini tidak ada
sangkut pautnya denganmu sedikit pun. Sesungguhnya aku memandang keterlibatan
dalam hal-hal itu sebagai tindakan terlarang dan tidak penting. Engkau mesti
berhati-hati dalam hal itu.
Tetapi, aku akan banyak
mengemukakan masalah memabca. Aku yakin, bahwa orang yang membaca dan orang
yang menyimaknya bakal beroleh rahmat, dan jerih payah mereka pun bermanfaat
bagi mereka, dan bahwa kewajiban agama mereka akan terpenuhi sebagaimana
mestinya, berdasarkan syarat-syarat berikut ini : bahwa keduanya tidak mencari
tujuan duniawi, bahwa orang yang menerima riwayat itu bertindak mengatur apa
yang dibaca, dan bahwa periwayatan itu ditandai oleh integritas yang
diperbincangkan oleh para ahli hadis.
Maka, mataranti periwayatan akan
selaras dengan keimanan, sebagaimana diuraikan oleh para ulama. Kalau salah
satu karakteristik ini tidak ada, maka amal sang perawi dan orang yang
menerimanya adalah sia-sia, karena kurangnya ketulusan dan kegagalan menempuh jalan
integritas (kejujuran).
Begitulah yang terjadi pada sebagian besar
pembaca Al-Qur’an dewasa ini, kecuali orang-orang yang dilindungi Allah.
89.
Masalah-masalah lainnya yang
tidak menyangkut bidang fiqih, yang engkau sebutkan, terbagi menjadi dua kategori.
Yang satu berkaitan dengan permintaanmu agar aku
mendefinisikan kejahatan-kejahatan yang mematikan, seperti kesombongan,
kemunafikan, penipuan, kemarahan, dendam, iri hati, dan sebagainya. Yang lain
bertalian dengan tindakanmu menjadi seorang mukmin yang lebih sempurna, dan
dengan permintaanmu agar aku memberimu nasihat tentang apa yang bisa
menyempurnakan keimanannmu dan agar aku mengajarimu tentang masalah-masalah
penting keimanan, lahiriah dan batiniah, yang wajib atas sang hamba, maupun
tentang amal-amal ibadah sunnah yang sangat terpuji.
Para ulama, khususnya Al-Muhasibi, telah
menjawab pertanyaan pertama. Baca dan renungkanlah Al-Muahsibi, maka engkau
bakal menjumpai obat di sana.
Untuk yagn kedua, aku hanya bisa
membahasnya secara umum. Tetapi, engkau sudah akrab dengan masalah-masalah mu,
dan semuanya itu tidak mencukupi kebutuhan-kebutuhanmu. Jawaban-jawaban yang
lebih khusus akan dapat diberikan kalau aku tahu benar segenap keadaan lahiriah
dan batiniahmu. Aku bisa tahu benar, hanya jika engkau memberitahuku secara
langsung, atau setelah lama bergaul denganmu.
Karena aku tak satu pun dari
kemungkinan-kemungkinan itu kumiliki, bagaimana mungkin aku bisa memberikan
jawaban panjang lebar dan bermanfaat yang secara umum lebih dari tepat? Orang
yang mencari nasihat mestilah lebih bertanya tentang apa yang benar-benar
diperlukannya, agar bisa selalu menyadari hubungannya dengan Allah Swt dalam
hal keimanan dan amal perbuatan.
Dia mestilah memeriksa kualitas
ibadahnya dalam mendekati Allah Swt. kemudian, dia mesti menjelaskan hal itu
dengan jelas, sehingga orang yang memberi nasihat akan mengetahui kondisi
sesungguhnya dari orang yang dinasehati, dan dengan demikian memberikan jawaban
menyeluruh yang menguntungkan bagi orang yagn dinasihati dan orang yang memberi
nasihat.
Engkau melakukan sesuatu serupa
itu dalam surat pertama yang engkau tulis kepadaku, dan itulah sebabnya suadara
kita ibn Adibah, semoga Allah mengasihi dan meridhainya dulu menulis surat
kepadaku.
Engkau menanyakan kitab-kitab
tasawuf mana yang mesti engkau baca. Aku berpendapat bahwa kitab yang engkau
meiliki, karya Ibn “Atha’, Kitab Al-Tanwir fi Isqath Al-Tadbir (Kitab Cahaya :
Tentang Menghilangkan Sifat Mementingkan Diri), adalah ikhtisar dari semua
kitab, yang panjang atau pendek, tentang tasawuf.
Dan kitab itu memadukan
kelengkapan dan keringkasan. Jalan yang memberikan bimbingan pada sang musafir
adalah jalan pengakuan akan Keesaan Allah, sebuah jalan yang tidak menerima
orang yang mengingkari Keesaan Allah.
Bagi orang yang menempuhnya dengan tulus dan
hati terbuka, jalan itu pastilah memberikan sifat-sifat terpuji, dan akan
menghilangkan dan menyucikan dirinya dari segala sifat tercela.
Setelah engkau mulai bisa
memahami hal itu dan bertindak sesuai dengannya, maka semua yang telah aku
bicarakan akan menjadi jelas, dan pertanyaan-pertanyaan mengenai agama yang
telah engkau kemukakan akan terpadukan dengan masalah-masalah lain yang
bermanfaat dan berguna.
Selain itu, jika engkau juga
mempelajari Kitab Al-Hikam (Kitab Tentang Hikmah), yang sangat terkenal dan
dipakai secara luas, serta berusaha berpegang kuat padanya dan memahaminya,
maka engkau tidak lagi memerlukan tulisan-tulisan terkenal mana pun selainnya.
Ambillah apa yang ada di
hadapanmu, dan tinggalkan
Apa yang hanya engkau dengar;
Manakala matahari sudah terbit,
apa perlunya
Engkau memiliki Saturnus?
Itulah semua yang ingin aku
katakan kepadamu. Allah Swt. adalah Pemberi Kejayaan bagi kita, berdasarkan
keridhaan-Nya. Semoga salam, rahmat, dan berkah dilimpahkan atasmu dan atas
semua sahabat kita.()
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :