بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
{AJARAN KAUM SUFI}
Karya:
Ibn Abi Ishaq Muhammad Ibn Ibrahim Ibn Ya’qub Al-Bukhari Al-Kalabadzi
44.
AJARAN KAUM SUFI MENGENAI TAWAKAL
Sirri
al-Saqati, berkata : “Tawakal adalah pelepasan dari kekuasaan dan kekuatan.”
Ibn Masruq berkata : “Tawakal adalah kepasrahan kepda ketetapan takdir.”
Sahl
berkata : “Kepercayaan berarti merasa tenang di hadapan Tuhan.”
Abu
Abdillah al-Qyrasyi berkata : “Kepercayaan berarti meninggalkan setiap
tempat berlindung kecuali Tuhan.”
Abu Sa’id al-Kharaz berkata : “Tuhan
memberikan kecukupan bagi orang-orang di kerajaan-Nya, dan mereka dibebaskan
dari keadaan-keadaan dalam mempercayai-Nya agar Tuhan mencukupi mereka, sebab,
betapa tak layaknya jika kaum yang suci menetapkan persyaratan.” Dia menganggap
bahwa jika seseorang bertawakal kepada Tuhan hanya demi mendapatkan kecukupan,
berarti dia menyaratkan agar Tuhan membuatnya berkecukupan.
ASyibli
berkata : “Tawakal adalah dusta yang pantas.”
Sahl
berkata : “Semua keadaan punya muka dan punggung, kecuali tawakal’ tawakal
adalah muka tanpa punggung.” Dia menunjuk kepada tawakal akan perhatian (kepada
Tuhan), bukan tawakal demi mendapat kecukupan dari Tuhan; yaitu tawakal yang
tidak mencari balas jasa dari Tuhan.
Seorang tokoh Sufi berkata : “Tawakal adalah
rahasia yang hanya diketahui oleh hamba Tuhan.” Perkataan ini memliki arti yang
sama dengan perkataan lain yang dianggap berasal dari salah seorang tokoh Sufi
: “Tawakal yang sesungguhnya adalah meninggalkan tawakal itu, dan itu berarti
bahwa Tuhan harus sampai kepada mereka sebagai mana Dia sampai kepada mereka
sebelum mereka diwujudkan.”
Seorang
tokoh Sufi berkata kepada Ibrahim al-Khawwas : “Ke mana Tasawuf membawamu?” Dia
amenjawab : “Kepada tawakal.” Yang lain berkata : “Mestinya engkau malu! Yang
dimaksudkannya adalah bahwa meletakkan tawakal pada Tuhan hanya demi dirinya
sendiri adalah semata-mata merupakan suatu jalan melindungi diri dari beberapa
ketidak-enakan yang mungkin menimpa.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :