بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
{AJARAN KAUM SUFI}
Karya
Ibn Abi Ishaq Muhammad Ibn Ibrahim Ibn Ya’qub Al-Bukhari Al-Kalabadzi
23.
AJARAN KAUM SUFI TENTANG RUH
Al-Junaid
berkata : Ruh adalah sesuatu yang diketahui
hanya oleh Tuhan, dan tak satu makhluk pun mengetahuinya.
Oleh sebab itu, ruh tidak dapat diungkap
dengan cara lain kecuali sebagai sesuatu yang maujud. Tuhan berfirman :
“Kataakanlah, Ruh itu urusan Rabbku.”
Abu
Abdillah an-Nibaji berkata : “Ruh adalah sesuatu yang terlalu halus untuk
dilihat, dan terlalu besar untuk disentuh, tidak dapat diungkapkan dengan cara
lain kecuali bahwa dia maujud.”
Ibn ‘Atha berkata : “Tuhan menciptakan ruh
sebelum jasad, sebab Dia berfirman, “Dan Kami menciptakanmu,” yaitu ruh, lalu
kami bentuk kamu,” yaitu jasad.”
Tokoh
Sufi lain berkata : “Ruh adalah suatu (esensi) yang halus yang maujud dalam
suatu (jasad) kasar, seperti juga penglihatan yang merupakan esensi halus yang
maujud dalam (jasad) kasar,”
Sebagian
besar mereka mengakui bahwa ruh ialah obyek, yang karenanya jasad hidup.
Seorang tokoh Sufi berkata : “Ruh merupakan
seberkas cahaya, nafas semerbak (ruh), yang lewatnya kehidupan berlangsung.
Sedang Jiwa (nafs) merupakan sebuah angin panas, yang lewatnya nafsu timbul.”
Al-Qahtabi berkata : Tuh tidak pernah dimasukan
di bawah perendahan oleh kata “Jadilah” --- inilah jawaban atas pertanyaan,
apakah ruh itu? Oleh sebab itu, dalam pandangannya, satu-satunya fungsi
ruh adalah untuk membuat kehidupan, dan
berada dalam keadaan hidup, seperti juga menghasilkan kehidupan, adalah sifat
Tuhan, sebagaimana membentuk dan mencipta adalah sifat Sang Pencipta.
Pandangannya ini didasarkannya atas firman
Tuhan : “Katakanlah, ruh itu ada di bawah perintah Tuhanmu.” Mereka menafsirkan
kata “Perintah” di sini sebagai firman Tuhan, dan firman Tuhan itu tidak
dicipta. Tapi, ini sama saja dengan menyatakan bahwa segala sesuatu yang
memiliki kehidupan hanya bisa hidup lewat firman Tuhan “Hiduplah”, sehingga ruh
dalam hal itu sama sekali tidak merupakan sesuatu (yang maujud) dalam tubuh.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :