بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Hikmah 262-263
262-263
“PERBEDAAN ANTARA SALIKUUN DAN MAJ-DZUBUUN”
٭ دَ لَّ بِوُجُودِ اٰثاَرِهِ علٰى وُجوُدِ اَسْماَءهِ وَبِوُجُودِ
اَسْماَءهِ عَلٰى ثـُبُوتِ اَوْصاَفِهِ وبِثُبوُتِ اَوْصاَفِهِ عَلٰى وُجوُدِ
ذاَتِهِ. اِذ ْمُحاَلٌ اَنْ يَقوُمَ الوَصْفُ بِنَفْسِهِ فَاَرْبَابُ الجَذْبِ
يُكْشَفُ لهُمْ عَنْ كمالِ ذٰاَتِهِ ثُمَّ يُرَدُّهُمْ اِلىٰ شُهُوْدِ صِفاَتِهِ
ثُمَّ يُرْجِعُهُمْ اِلى التَّعَلُّقِ بِأسْماءِهِ ثُمَّا يَرُدُّهُمْ الٰى
شُهوُدِ اٰثارِهِ والسَّالكُونَ عَلٰى عَكْسِ ذٰلِكَ، فَنِهَايَةُ السَّالِكينَ
بِدَايَة ُ المَجْذوُبِينَ وَبِدَايَة السَّالِكينَ نِهَايَة ُ المَجْذوُبِينَ
لٰكِنْ لاَبِمَعْنََى واَحِدٍ فَرُبَّماَ التقَيَافِى الطَّرِيقِ. هٰذاَ فىِ
تَرَقِّيهِ وهٰذاَ فى تَدَلِّيْهِ ٭
262. “ Sudah jelas dengan adanya
atsar/makhluk(alam) ini menunjukkan adanya nama-nama Alloh dan
dengan nama-nama itu menunjukan atas adanya sifat-sifat Alloh, dan
dengan adanya sifat-sifat menunjukkan adanya Dzat Alloh, sebab
muhal (tidak diterima akal/tidak mungkin) adanya sifat berdiri sendiri tanpa
adanya Dzat. Maka orang-orang yang
majdzub (orang yang langsung dibukakan oleh Alloh ilmu
dan sampai kepada Alloh), yang
pertama terbuka/diketahui oleh mereka kesempurnaan Dzat Alloh,
kemudian menurun kepada sifat-sifat Alloh, dan menurun kepada asma-asma Alloh,
sehingga menurun melihat makhluk ciptaan Alloh. Sedangkan orang salik itu melihat dari
bawah ke atas (kebalikan arang majdzub), maka puncaknya orang salik itu menjadi
permulaannya orang majdzub, dan permulaannya orang salik itu menjadi puncaknya
orang majdzub. Tietapi tidak berarti sama dalam segala-galanya, adakalanya
keduanya bertemu dalam perjalanannya, yang satu sedang mendaki keatas dan yang
lainnya sedang menurun.”
Hamba-hamba Alloh yang diberikan khsusiyyah bisa dekat dan wushul
kepada Alloh itu dibagi menjadi dua yaitu:
1- Salikuun (orang yang berusaha /berjalan untuk mencapai makrifat dan
wushul kepada Alloh). Para
Salikuun itu biberi tahu oleh Alloh tentang wujudnya atsar/ makhluk ciptaan Alloh, lalu bisa mengetahui asma –asma Alloh, dan dari mengetahui asma-asma-Nya lalu bisa
mengetahui sifat-sifat Alloh,
setelah salik mengetahui sifat-sifat-Nya Alloh lalu menunjukkan pada wujudnya Dzatnya Alloh.
2- Maj-dzubuun
(yaitu orang yang langsung ditarik oleh Alloh bisa makrifat kepada Alloh). Orang maj-dzub pada
permulaannya langsung dibukakan melihat Dzat Alloh yang sempurna(dengan mata hatinya), lalu dikembalikan oleh Alloh melihat sifat-sifat-Nya, yakni bisa melihat
sambungnya antara sifat dan Dzat, setelah itu lalu Alloh mengembalikan Maj-dzub pada melihat asma’-asma’Nya
dan sambungnya antara asmanya Alloh dengan sifat, lalu Alloh
mengembalikan maj-dzub untuk melihat atsar atau semua makhluk-makhluk ciptaan Alloh .
Jadi akhir/puncak dari
perjalanan Salikuun yaitu syuhud/menyaksikan Dzatulloh, yang menjadi awal
perjalanan para Maj-dzub. Sebaliknya puncak dari perjalanan Maj-dzubuun yaitu
melihat atsar/makhluk ciptaan Alloh, yang menjadi awal dari perjalanan para salik.
Sesungguhnya manusia itu
ada empat macam golongan yaitu:
1. Salikuun
saja. Yakni orang yang
berjalan menuju Alloh tapi belum sampai pada puncak Syuhud Dzatulloh, yang menjadi awal
perjalanan para Maj-dzub.
2. Majdzubuun
saja. Yakni : orang ditarik
langsung oleh Alloh untuk mengenal Dzatulloh, tapi belum mengetahui
awal perjalanan salik(mengetahui atsar). Kedua golongan ini belum dapat
dijadikan pembimbing/guru.
3. Salikuun
sehingga sampai pada maj-dzubuun.
4. Maj-dzubun
sehingga sampai pada salikuun. Keduanya inilah yang bisa dijadikan guru/ mursyid, pembimbing rohani.
٭ لاَيُعْلمُ قَدْرُ اَنْواَرِالقُلوُبِ والاَسرَارِ الاَّ فى
غَيْبِ المَلكوُتِ كماَ لاَ تَظْهَرُ اَنواَرُالسَّماءِ الاَّ فىِ شهاَدَةِ
المُلكِ ٭
263. “ Tidak dapat diketahui nilai/ukuran
keagungan nur/cahaya hati dan nur
macam-macamnya sir, kecuali dialam malakut yang ghoib, sebagaimana terangnya
langit itu hanya bisa ketahui dialam syahadah/mulki (alam dunia).”
Pada dasarnya semua
manusia itu diberi nur oleh Alloh dalam
hatinya. Sebagaimana hadits nabi “ Semua
anak yang lahir, itu dilahirkan dalam fitrah/suci.” Firman Alloh : “ Alloh
(Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi.”
Sesungguhnya semua
makhluk itu mendapatkan nur dari Alloh, tetapi sebagian manusia itu terhijab dan buta dari nur tersebut,
yaitu orang-orang yang terhenti hanya melihat alam lahir/mulki saja,dan
terkurung dengan al-kaun/alam dunia,
sehingga mereka terhijab dari melihat cahaya hati. Dan sebagian manusia
bisa melihat cahaya hati. Yaitu orang-orang yang beriman dengan alam ghoib dan
mau membersihkan hatinya, sehingga berhasil mendapatkan macam-macamnya nur yang
ada dihatinya, mereka akan bisa melihat bagian yang sempurna yang ada di alam
malakut(alam ghoib), dan rahasia dialam
jabarut.
Yang dimaksud
anwaril-quluub(cahaya hati) yaitu: cahaya alam malakut, dan anwaril- asror
yaitu cahaya alam jabarut.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :