بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
HIKMAH 205-206
205.
“PILIHLAH SESUATU YANG BERAT MENURUT NAFSU”
٭ اِذاَاالتبَسَ
عَليْكَ اَمْرَانِ فاَنْظُرْ اَثقَلهُمَا علىَ النَّفْسِ فاتَّبِعْهُ فَاِنَّهُ
لاَ يَثْقـُلُ عَليْهَا الاَّ ماَكانا حَقّاً ٭
205. “ Jika terjadi kesamaran bagimu dalam
dua hal (yang akan kau kerjakan), maka lihatlah mana yang lebih berat terhadap
hawa nafsumu, dan ikutilah/kerjakanlah. Karena nafsu itu tidak akan merasa
berat kecuali pada perkara yang haq(lebih utama).”
Seorang salik/murid seharusnya selalu
curiga dengan nafsunya, sehingga apabila akan mengerjakan dua amalan yang
keduanya sama wajibnya atau sama sunahnya, maka seharusnya ia memilih dan
mengerjakan yang berat menurut nafsunya, karena apabila nafsu itu merasa berat
itu tanda kalau amalan itu yang haq atau yang lebih utama, karena pada hakikatnya yang namanya ibadah
itu sesuatu yang bertentangan / bertolak belakang dengan hawa nafsunya. tetapi
apabila seorang murid memilih yang lebih ringan dan menyenangkan nafsunya,
menurut para ulama’ ‘arifin termasuk golongan hati yang ada sifat nifaqnya.
٭ مِنْ عَلاَمَاتِ
اِتّـِباعِ الهوَى المُسَا رَعَة ُاِلىَ نَوَافِلَ الخيْرَاتِ والتّـَكاَسُلُ عنِ
القِياَمِ بِالوَاجِباتِ ٭
206. “ Sebagian dari tanda-tanda menurutkan
hawa nafsu ialah cekatan( bersegera) dalam mengerjakan perkara sunah, tetapi
malas untuk mengerjakan perkara yang wajib.’
Pada kenyataan yang banyak terjadi
dimasyarakat, yaitu semangat mengerjakan perkar-perkara sunah, tapi malas
bahkan meninggalkan perkara yang diwajibkan, sperti contoh : ringan dan senang
bersedekah, tapi berat bahkan tidak mau mengeluarkan zakat. padahal shodaqoh
itu sunnah, sedangkan zakat itu hukumnya wajib. dan masih banyak contoh
lainnya.
Syeih Muhammad bin Abil-Ward berkata :
Kebinasaan manusia itu terjadi karena dua hal : Mengerjakan yang sunnah dan
mengabaikan yang wajib (fardhu). Dan amal perbuatannya hanya mementingkan
bagian lahir/luarnya, dan mengabaikan bagian batin/hatinya( yakni niat dan
keikhlasannya amal).
Al-Khowwas berkata : Terputusnya makhluk dari
Alloh , itu karena dua hal : mengejar amal-amal
sunnah dan meninggalkan yang wajib. Dan memperbaiki lahirnya amal, tetapi tidak
memperlihatkan keikhlasan amal, sedang Alloh tidak menerima amal kecuali jika ikhlas dan benar menurut runtunan
syari’at.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :