بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
PENJELASAN
TENTANG
“TAHAPAN-TAHAPAN (MAQAMAT) PARA PENEMPUH JALAN SUFI”
33.
AKHLAK
Allah swt. berfirman :
“Dan sesungguhnya kamu
benar-benar berakhlak yag agung.” (qs. Al-qalam :4).
Diriwayatkan oleh Anas bahawa
seseoarng bertanya kepada Nabi saw. “Wahai Rasulullah, siapakah di antara orang-orang
beriman yang paling utama imannya?” Beliau menjawab :
“Yaitu mereka yang paling baik
akhlaknya.” (Hr. Ibnu Majah).
Akhlak yang baik adalah keutamaan
sejarah hidup hamba; sehingga mutiara-mutiara seseorang dapat tampak. Manusia
itu terlapisi oleh fisiknya, namun terungkap oleh akhlaknya.
Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq juga
berkta : “Allah swt. menganugerahi Nabi-Nya saw. dengan keistimewaan sifat
beliau, dengan pujian yang sama sekali tidak pernah dipujikan kepada makhluk
lain. Karena itu Allah swt. berfirman : “Dan sesungguhnya kamu benar-benar
berbudi pekerti yang luhur.”
Muhammad al-Wasithy mengatakan :
“Allah swt. memberi predikat beliau dengan akhlak yang agung, karena beliau
merelakan diri dari dunia dan akhiratnya, dan merasa puas hanya dengan Allah
swt. semata.” Al-Wasithy juga mengatakan : “Akhlak yng mulia berarti orang
tidak bertengkar dengan orang lain, tidak memushi oleh mereka, karena hamba itu
diluapi kedahsyatan ma’rifat kepada Allah swt.”
Al-Husain bin Manshur menjelaskan
: “Akhlak mulia adalah, bahwa engkau tidak terpengaruh kekasaran orang banyak,
setelah engkau memperhatikan Al-Haq.”
Abu Sa’id al-Kharraz mengatakan :
“Akhlak mulia berarti engkau tidak mempunyai cita-cita selain Allah swt.”
AL-Kattany menegaskan : “Tasawuf
adalah akhlak. Barangsiapa bertambah dalam akhlak berarti bertambah pula dalam
tasawuf.”
Riwayat dari Ibnu Umar r.a. yang
mengatakan : “ Jika engkau mendengar aku mengatakan kepada seorang budak.”
Semoga Allah melaknatimu.” Maka saksikanlah bahwa aku telah memerdekakannya.”
Al-Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan
: “Jika seseorang bertindak dengan akhlak mulia dalam segala hal, tapi ia
memperlakukan ayamnya dengan buruk, maka tidak dapat dianggap berakhlak baik.”
Dikatakan : “Apabila Ibnu Umar
melihat salah seorang budaknya melaksanakan shalat dengan baik, beliau akan
memerdekakannya. Budak-budaknya semua tahu akan hal itu, dan mereka mengerjakan
shlat dengan baik hanya semata agar dilihat olehnya. Sekalipun demikian, Ibnu
Umar masih tetap memerdekakan mereka. Ketika seseorang hendak menipu kami demi
Allah, maka kami akan membiarkan diri kami ditipu demi Dia.
Al-Harits al-Muhasiby mengatakan
: “Kita akan merasa rugi jika kehilangan tiga hal : Wajah cerah disertai dengan
kesantunan, kata-kata yang diucapkan dengan baik dan disertai kejujuran, serta
persaudaraan yang kuat dipadu dengan kesetiaan.”
Abdullah bin Muhammad ar-Razy
mengatakan : “Akhlak berarti memandang rendah apa pun yang datang darimu, dan
mengagungkan yang datang dari Alalh swt.”
Al-Ahnaf bin Qays ditanya :
“Siapa yang mengajarkan akhlak kepadamu?” Ia menjawab : “Qays bin Ashim
al-Munaqqary.” Orang itu bertanya lagi :”Bagaimana akhlaknya?” Al-Ahnaf
menuturkan, “Suatu ketika ia sedang duduk-duduk di rumahnya ketika seorang
budak wanita masuk dengan membawa tusuk daging yang membara. Benda itu jatuh
menimpa salah seorang anaknya, yang kemudian meninggal dunia. Budak itu sangat
berduka. Qays mengatakan kepadanya : “Jangan khawatir, Engkau kumerdekakan,
karena Allah.”
Syah al-Kirmany menuturkan :
“Satu tanda akhlak yang baik adalah, bahwa engkau mencegah bahaya, dan secara
rela menanggung kerugian yang mereka timpakan kepadamu.”
Rasulullah saw. bersabda :
“Engkau tidak akan dapat
memberikan kebahagiaan orang lain dengan hartamu, karenanya berilah kebahagiaan
dengan wajah yang manis dan akhlak yang baik.: (H.r. Al-Bazzar dan Hakim).
Seseorang bertanya kepada Dzun
Nuun al-Mishry : “Sipakah orang yang paling banyak cemas?” Ia menjawab : “Orang
yang paling buruk akhlaknya.”
Wagab menegaskan : “Jika seorang
hamba mempraktikkn akhlak mulia selama empatpuluh hari. Allah akan menjadikan
akhlak mulia sebagai sifat bawaan baginya.”
Ketika menafsirkan firman Allah
saw. :
“Dan pakaianmu, hendaklah engkau
bersihkan.” (Qs. Al-Muddattsir :4).
Hasan al-Bashry menjelaskan bahwa
ayat ini berarti : “Dan akhlakmu itu, perindahlah.”
Seorang Sufi memiliki seekor
domba betina. Ketika ia menemukan salah satu kakinya terpotong, ia bertanya :
“Siapakah yang melakukan ini?” Salah seorang budaknya menjawab : “Saya” Ketika
ditanya mengapa ia melakukan hal itu, si budak menjawa : “Untuk membuat tuan
bersedih karenanya.” Sufi itu menjawab : “Itu tidak terjadi, tapi aku merasa
sakit karena tindakanmu itu. Pergilah, engkau kumerdekakan.”
Ibrahim Bin Adham ditanya :
“Apakah Anda pernah senang di dunia ini?” Ia menjawab : “Ya, dua kali. Yang
pertama, ketika aku sedang duduk-duduk dan seorang laki-laki datang
mengencingiku. Yang kedua, ketika aku sedang duduk-duduk dan seorang laki-laki
datang menempelengku.”
Dikatakan bahwa manakala
anak-anak melihat Uways al-Qarany, mereka selalu melemparinya dengan batu.
Karena itu ia mengatakan kepada mereka :” Jika memang kalian memang harus
melempariku, gunakanlah batu yang ekcil agar kakiku tidak terluka, yang
membuatku terhalang dhalat.”
Suatu ketika seorang laki-laki
memaki Ahnaf bin Qays dan menghinanya. Orang itu mengikuti di belakangnya.
Ketika al-Ahnaf sampai di dekat lingkungan kediamannya sendiri, ia berhenti dn
menasihati orang itu, : “Wahai anak muda, jika engkau masih punya kata-kata
untuk diucapkan, katakanlah sekarang, sebelum salah seorang tetangga dekat yang
bodoh mendengar, dan menjawab kata-katamu.”
Hatim al-Asham ditanya :
“Haruskah seseorang menanggung beban dari setiap orang?” Ia menjawab : “Ya,
kecuai dari dirinya sendiri.”
Diceritakan bahwa Amirul Mukminin
Ali bin Abu Thalib r.a. suatu ketika memanggil salah seorang budaknya, tapi si
budak tidak menjawab. Beliau mengulangi panggilannya dua hingga tiga kali, tapi
si budak masih tetap tidak menjawab. Ketika beliau datang melihat budak itu dan
menemukannya sedang tidur-tiduran, Ali bertanya : “Apakah engkau tidak
mendengar panggilanku?” Ia menjawab : “Ya, saya mendengar.” Beliau bertanya :
“Lantas mengapa engkau tidak datang?” Si budak menjawab : “Saya merasa aman
dari hukuman tuan, jadi saya malas.” Ali berkata kepadanya : “Pergilah, engkau
merdeka karena Allah swt.”
Diceritakan bahwa ketika Ma’ruf
al-Karkhy pergi berwudlu, ia meletakkan Al-Qur’an dan jubahnya. Seorang wanita
datang dan membawanya. Ma’ruf mengikutinya dari belakang. “Wahai saudaraku, aku
adalah Ma’ruf al-Karkhy, engkau tidak apa-apa atas perbuatanmu ini. Apakah
engkau punya seorang laki-laki yang dapat membaca Al-Qur’an?” Wanita itu
menjawab : “Tidak.” Ma’ruf bertanya : “Seorang suami?” “Tidak,” jawab wanita
itu. Ma’ruf lalu berkata, “Kalau begitu, berikanlah Al-Qur’an itu kembali
kepadaku dan ambillah jubah itu!.”
Para pencuri memasuki rumah
Syeikh Abu Abdurrahman as-Sulamy dan mencuri segala sesuatu yang berharga.
Salah seorang sahabt kami mendengar Syeikh tersebut menuturkan : “Suatu hari aku
melewati pasar dan kulihat jubahnya sedang dilelang, tapi aku berpaling menjauh
tanpa menaruh perhatian sedikit-pun padanya.”
Al-Jurairy mengabarkan : “Aku
baru saja pulang dari Mekkah, dan hal pertama yang kulakukan adalah mengunjungi
al-Junayd agar tidak mengangan-angan diriku. Aku memberi salam kepadanya dan
pulang ke rumah. Keesokan harinya ketika aku shalat subuh di masjid, aku
melihatnya berdiri pada shaf di belakangku. Aku berkata : “Aku mendatangimu
kemarin hanya supaya engkau tidak mengharap-hrap diriku.” Ia menjawab : “Itulah
keutamaanmu. Dan itulah hakmu.”
Ketika Abu Hafs ditanya tentang
akhlak, ia mengatakan : “Akhlak adalah pilihan Allah swt. untuk Nabi-Nya saw.
dalam firman-Nya : “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang
ma’ruf.” (Qs. Al-A’raf :119).
Dikatakan : “Akhlak berarti
engaku dekat orang banyak, tapi asing terhadap urusan mereka.”
Dikatakan pula : “Akhlak yang
baik adalah bagaimana menerima perlakuan kasar manusia dan ketentuan Al-Haq
tanpa merasa sedih dan cemas.”
Dikatakan bahwa Abu Dzar memberi
minum untanya di sebuah bak kolam air. Tiba-tiba ada sebagian orang yang
menabraknya. Bak air itu pecah. AbuDzar duduk, kemudian berbaring. Seseorang
bertanya kepadanya mengapa berbuat begitu. Ia menjawab “Rasulullah saw. memerintahkan
kita, bahwa jika seseorang merasa marah, hendaklah ia duduk sampai marahnya
reda. Jika tidak reda juga, hendaklah ia berbaring.”
Tertulia dalam kitab Injil :
“Hambaku, ingatlah kepada-Ku ketika engkau sedang marah, maka Aku akan
mengingatkanmu ketika Aku marah.”
Luqman berkata kepada nakanya :
“Ada tiga macam orang yang tidak dikanli kecualai pada tiga perkara : “Seorang
murah hati ketika marah, seorang pemberani di saat perang, dan seorang saudraa
saat dibutuhkan.”
Musa as. Berkata : “Tuhanku, aku
memohon kepada-Mu agar tidak dikatakan kepadaku, hal-hal yang bukan diriku,
“Allah mewahyukan kepadanya : “Aku tidak pernah melakukan hal itu untuk
Diri-Ku. Bagaimana Aku bisa melakukannya untukmu?”
Yahya bin Ziyad al-Haritsy
ditanya, berkaitan dengan seorang budak yang buruk perilakunya. “Mengapa engkau
masih tetap memeliharanya?” Ia menjawab, “Agar aku dapat belajar bermurah
hati.”
Tentang firman Allah swt.
“.....dan (Dia) menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.” (Qs.
Ar-Ruum:20), mempunyai makna bahwa “lahir” berarti pembentukan fisik manusia,
dan “batin” adalah penyucian akhlak
Al-Fudhail bin ‘Iyadh berkata :
“Aku lebih suka berteman seorang penjahat penuh dosa, tapi akhlaknya baik
daripada seorang saleh yag akhlaknya buruk.”
Dikatakan : “Akhlak yang baik
berarti menanggung penderitaan dengan penuh kegembiraan.”
Diceritakan, bahwa Ibrahim bin
Adham pergi ke salah satu padang pasir yang luas. Tiba-tiba seorang tentara
muncul di hadapannya dan bertanya : “Di mana kampung paling ramai?” Ibrahim
menunjuk ke kuburan. Tentara itu lalu memukul kepala Ibrahim bin Adham. Ketika
akhirnya ia melepaskan Ibrahim, seseorang mengatakan kepadanya, “Itu tadi
Ibrahim bin Adham, Sufi dari Khurasan.” Tentara itu lalu meminta maaf kepada
Ibrahim bin Adham. Ibrahim berkata : “Ketika engkau memukulku aku berdoa kepada
Alalh swt. agar memasukanmu ke dalam surga.” Tentara itu bertanya, “Mengapa?”
Ibrahim menjawab : “Sebab aku tahu bahwa aku akan memperoleh pahala karena
pukulan-pukulanmu. Aku tidak ingin nasibku menjadi baik dengan krugianmu, dan
perhitungan amalmu menjadi buruk karena diriku.”
Diriwayatkan, ada seorang
laki-laki mengundang Sa’id bin Ismail al-Hiry ke rumahnya. Ketika Sa’id muncul
di muka pintu rumah orang itu, orang itu mengatakan kepadanya, “Wahai Syeikh,
ini bukan waktu yang baik bagi tuan untuk masuk ke dalam rumahku. Anda
benar-benar menyesal. Maaf silahkan pergi.” Ketika Sa’id datang lagi ke
rumahnya, orang itu menyuruhnya pergi lagi seraya mengatakan, “Maaf tuan, Ia
meminta maaf kepada Sa’id dan menyuruhnya supaya datang lagi pada suatu waktu
tertentu. Sa’id pun pergi. Ketika datang lagi, orang itu mengatakan hal yang
sama. (Persitiwa itu sampai berulang empat kali). Akhirnya orang itu
menjelaskan : “Wahai Syeikh, aku hanya ingin menguji Anda.” Ia lalu memintaa
maaf kepada Sa’id dan memuji-mujinya. Sa’id menjawab : “Jangan memujiku karena
sifat yang juga dimiliki oleh seekor anjing; jika anjing dipanggil, ia datang,
jika diusir, ia pergi.”
Dikdisahkan bahwa Sa’id al-Hiry
sedang mewetati jalan menjelang tengah hari ketika seseorang di atas atap
menumpahkan seember abu ke atas kepadalanya. Kawan-kawannya menjadi marah dan
mulai meneriaki orang yang menumpahkan Abi itu. Sa’id berkata : “Jangan
mengatakan apa-apa! Orang yang layak memeperoleh neraka, tapi hanya dikenai abu
saja tidak berhak untuk marah.”
Dikatakan, Salah seorang dari
fakir sedag gmenjadi tamu di rumah Ja’fat bin Handzalah, yang leyaninya sebaik
mungkinn. Fakir itu berkata : “Anda bertul-betul orang yang baik. Sayang Anda
seorang Yahudi.” Ja’far menjawab : “Agamaku tidak mempegaruhi caraku melayani
kebutuhamu. Berdoalah agar jiwamu disembuhkan dan aku memperoleh hidayatnya!.”
Diceritakan bahwa Abdullah
al-Khayyath mempunyai pelanggan jahitan baju seorang Majusi. Orang itu biasa
mebayarnya dengan uang dirham palsu dan Abdullah menerima saja uang palsu itu.
Suatu hari ketika Abdullah sedang sibuk di Suraunya, orang Majusi itu datang
untuk mengambil pakaian pesanannya dan mencoba membayarnya dengan dirham-dirham
palsu, yang diberikan kepada muridnya, namun oleh murid itu ditolaknya.
Akhirnya si orang Majusi itu mebayar dengan uang dirham asli. Ketika Abdullah
kembali, ia bertanya kepada mudirnya : “Dimana pakaian pesanan orang Majusi
itu?” Si pembantu menceritakan apa yang telah terjadi. Abdullah memarahinya.
Katnya : “Engkau telah melakukan kesalahan. Selama beberapa waktu, kami telah
melakukan bisnis dengan caranya itu, dan aku bersabar saja. Dirham-dirham palsu
itu biasanya kulemparkan ke dalam sumur agar ia tidak menipu orang lain, selain
diriku.”
Dikatakan : “Akhlak yang buruk
menyempitkan hati pelakunya. Sebab ia tidak memberikan ruang bagi apa pun
selain hawa nafsunya sendiri, dan hati menjadi seperti sebua ruangan sempit
yang hanya cukup bagi pemiliknya.”
Dikatakan pula : “Akhlak yang baik
berarti bahwa engkau tidak peduli siapa pun yang berdiri di sebelahmu dalam
shaf ketika shalat.”
Dikatakn juga : “Suatu tanda
keburukan akhlak Anda, manakala Anda hanya tertuju pada keburukan akhlak orang
lain.”
Rasulullah saw. ditanya : “Apakah
yang disebut celaka itu? Beliau menjawab : “Akhlak yang buruk.”
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah
r.a. baha seseorang memohon kepada Rasulullah saw. :
“Wahai Rasulullah! Mohonlah
kepada Allah swt. agar membinasakan orang-orang musyrik itu!” Beliau menjawab :
“Aku diutus sebagai rahmat, bukan sebagai penyiksa.” (H.r. Muslim).
Kembali ke Bab
Tiga
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :