بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab At-Tanwir fi-Isqothi at-Tadbir
Syeikh Ibn ‘Atho’illah as-Sakandary ra.
BAB
LIMA
إظهار الفاقة إليه
تعالى
فائدة جليلة: أنظر إلى قول إبراهيم عليه السلام لما قال له
جبرائيل عليه السلام ألك حاجة؟ قال: أما إليك فلا ولم يقل ليس لي حاجة، لأن مقام
الرسالة والخلة، يقتضي القيام بصريح العبودية، ومن لازم مقام العبودية: إظهار
الحاجة إلى الله تعالى، والقيام بين يديه بوصف الفاقة، إليه، ورفع الهمة عما سواه،
فناسب ذلك أن يقول: أما إليك فلا. أي
أنا محتاج إلى الله، وأما إليك فلا.
فجمع في كلامه هذا إظهار الفاقة إلى الله، ورفع
الهمة عما سواه، لا كما قال بعضهم: (لا يكون
الصوفي صوفيا، حتى لا يكون له إلى الله حاجة). وهذا كلام لا يليق بأهل الاقتداء المكملين. مع
أنه مؤول لقائله بأن مراده، أن الصوفي قد تحقق بأن الله قد قضى حوائجه من قبل أن
يخلقه (فليس له إلى الله حاجة) إلا وهي مقضية في الأزل، ولا يلزم من نفي الحاجة نفي
الاحتياج. والتأويل الثاني، إنما قال: لا يكون له إلى الله
حاجة، أي أنه إنما يطلبه وليس همته الطلب منه، وشتان بين طالب الله، وطالب من
الله. وقد يكون مراده بقوله حتى لا يكون له إلى الله
حاجة، أنه مفوض إلى الله، مستسلم له، فليس له مع الله مراد إلا ما أراد.
PERLIHATKAN RASA
BUTUH MU HANYA KEPADA ALLOH.
Faidah agung:
Perhatikanlah
ucapan Nabi Ibrohim as. ketika Jibril bertanya, “ adakah yang kau butuhkan?’. Ibrohim menjawab, ‘Kepadamu, Tidak (aku tidak
butuh apa-apa darimu)”. Ia tidak mengatakan, “Aku tidak punya kebutuhan”.
sebab, Maqom kerosulan membutuhkan penghambaan yang sesungguhnya. salah satu keharusan dari maqom penghambaan
adalah menampakkan rasa butuh hanya kepada Alloh, seraya berdiri dihadapan-Nya
dengan sikap butuh. dan menghilangkan harapan kepada selain-Nya. karena itu
Ibrohim berkata, “Kepadamu, aku tidak butuh apa-apa”. artinya, aku hanya butuh
kepada Alloh, sedang kepadamu, aku tidak butuh. Ucapannya itu memadukan
penampakan rasa butuh hanya kepada Alloh dan sikap tidak menambatkan harapan
kepada selain-Nya.
berbeda dengan ucapan salah
seorang ulama’, “seorang sufi tidak akan menjadi ahli tasawwuf, sehingga dia
merasa tidak punya kebutuhan kepada Alloh”. ucapan ini tidak layak bagi orang
yang ahli iqtida(ikut-ikutan)’’, karena maksud dari pada ucapan itu adalah
orang ahli tasawwuf meyakini bahwa sesungguhnya Alloh swt, sudah
memenuhi/mencukupi semua kebutuhannya, sebelum ia diciptakan. (sehingga tidak
ada lagi hajat/kebutuhan kepada Alloh) karena sudah dicukupi dizaman
azal/dahulu.
penafsiran kedua, sesungguhnya
perkataan : ‘Dia merasa tidak punya kebutuhan kepada Alloh’. berarti
sesungguhnya Allohlah yang menuntut padanya, bukan ia yang menuntut kepada
Alloh. sebab sangat berbeda antara : tuntutan Alloh dan menuntut dari Alloh.
dan ada lagi yang mengartikan perkataan : ‘Dia merasa tidak punya kebutuhan
kepada Alloh’. sesungguhnya dia tunduk dan berserah diri kepada Alloh. sehingga
baginya tidak ada keinginan kepada Alloh yang ada hanyalah kehendak Alloh.
Rahasia perkataan Nabi Ibrohim “Cukuplah
permintaanku, bahwa Dia mengetahui keadaanku”.
Faidah agung: ketika Jibril bertanya, “
adakah yang kau butuhkan?’. Ibrohim menjawab, ‘Kepadamu, Tidak (aku tidak
butuh apa-apa darimu)”. kalau kepada Alloh. Ya (Aku hanya butuh kepada Alloh).
dikatakan, bahwa Jibril mengetahui bahwa ia tidak minta pertolongan kepadanya,
dan dalam hati Ibrohim hanya menyaksikan Alloh ‘azza wajalla. maka Jibril
berkata, “Mintalah kepada-Nya”. yakni, kalau Kamu tidak minta pertolongan
kepadaku, maka mintalah pada Tuhanmu, karena Dia lebih dekat kepadamu dari pada
aku. maka Ibrohim menjawab, “Cukuplah permintaanku, bahwa Dia mengetahui
keadaanku”. yakni, aku melihat dan
mengetahui bahwa Alloh itu lebih dekat kepadaku dari pada permintaanku. dan aku tahu bahwa permintaanku itu sebagai
media, dan aku tidak ingin sesuatu mencampuri selain Dia. dan sesugguhnya aku
tahu bahwa Alloh swt. Dzat yang maha Tahu.
Dia tidak butuh permintaan itu dijelaskan. Dia juga tidak akaan lalai,
maka aku cukupkan permintaanku pada Ilmu Alloh. dan dengan itusemua aku merasa
cukup kepada Alloh dan menetapi hak-hak berserah diri kepada Alloh.
Guruku Syeikh Abu al-Abbas ra.
menerangkan firman Alloh, “Dan Ibrohim orang yang menepati janji”.
ia berkata, “itu sebab Ibrohim menetapi firman Alloh, “Hasbiyalloh”. Ulama lain
mengatakan, ‘itu karena Ibrohim menyerahlan/memberikan makanan kepada para
tamunya, karena menyerahkan anaknya untuk dikurban,menyerahkan tubuhnya untuk
dibakar api. sehingga Alloh memujinya dengan firman-Nya, “Dan Ibrohim orang yang menepati
janji”.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :