بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Fathur-Rabbany
wal
Faidhur-Rahmany
Karya
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany ra.
Majelis ke 5
SEBAB CINTA
ALLAH KEPADA HAMBA-NYA
Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jilany
Hari Selasa Sore tanggal 12 Syawal tahun 545 H di Madrasahnya
Beliau berkata:
Anak-anak muridku semua, manakah sesungguhnya Ubudiyah yang benar kepada
Allah Ta’ala? Betapa jauh anda meraih hakikatnya. Raihlah rasa cukup bersama
Allah dalam seluruh perkara kehidupan anda.
Anda adalah hamba yang pergi dari tuan anda, dan kembalilah kepadaNya.
Merasalah sebagai hamba yang hina dan rendah hatilah di hadapanNya, mengikuti
perintah dan menjauhi laranganNya. Bersabar dan berselaras terhadap
ketentuanNya. Bila semua ini sudah anda lakukan dengan sempurna berarti
pengabdian anda pada Tuan anda sudah maksimal, dan anda bisa merasa cukup
bersama Allah.
“Bukankan Allah telah mencukupi hambaNya?”
Jika ubudiyah anda benar Allah pasti mencintai anda yang anda rasakan
dalam hati anda, yang membuat hati anda mesra bersamaNya. Taqarub anda pun
tanpa disertai susah payah, dan anda tidak merasa kesunyian karena Allah
bersama Anda, sehingga anda terus menerus Ridlo kepadaNya dalam segala hal.
Bahkan jika saja dunia ini terasa sempit bagi anda dan peluang-peluangnya
tertutup, maka Allah Yang Maha luas tetap bersama Anda. Bahkan anda tidak ingin
makan makanan selain dariNya, anda pun akan berselaras dengan Nabi Musa as,
ketika Allah berfirman:
“Dan Kami haramkan pada Musa untuk disusui para wanita penyusu sebelumnya.”
(Al-Qashsah, 12)
Tuhan kita Azza wa-Jalla, senantiasa Melihat dan Menyaksikan segalanya,
dalam segala sesuatu senantiasa Hadir, Dekat dengan segalaNya, tidak butuh pada
segalaNya. Lalu kenapa mesti ada keingkaran setelah mengenalNya? Celaka anda
ini. Anda sudah mengenalNya kenapa harus mengingkariNya berkali-kali? Kalau
anda tidak segera kembali kepadaNya, anda akan terhalang dari semua kebaikan.
Karena itu bersabarlah bersamaNya, dan jangan bersabar untuk jauh dariNya.
Ketahuilah, siapa yang sabar akan mendapatkan kemampuan. Mana akal dan
kehidupan anda? Allah sampai berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan jadilah orang yang
penyabar, berkaitlah kepada Allah dan bertaqwalah pada Allah agar kalian semua
meraih kemenangan.”
Banyak ayat tentang kesabaran yang menunjukkan adanya kebaikan dan
kenikmatan, balasan dan pemberian yang yang besar, ringan dalam kehidupan dunia
dan akhirat. Karenanya bersamalah dengan Allah, dunia akhirat anda akan bahagia
dengan kebajikan.
Anda semua harus banyak berziarah kubur dan ziarah pada orang-orang yang
saleh, berbuat kebaikan, maka perkara kehidupan anda akan beres. Jangan seperti
orang-orang yang yang mendapat nasehat tetapi tidak dihayati, dan seperti orang
yang mendengarkan pengetahuan tetapi tidak diamalkan.
Hilangnya Agama Ini karena Empat Hal:
Pertama, Karena anda tidak mengamalkan apa yang anda ketahui .
Kedua, karena anda mengamalkan perkara-perkara yang anda tidak
mengetahuinya.
Ketiga, karena anda tidak mau belajar hal-hal yang anda tidak mengerti,
lalu anda terus menerus bodoh.
Keempat, anda menghalangi orang-orang yang belajar pengetahuan, dimana
mereka tidak tahu.
Wahai kaum Sufi….Jika anda menghadiri majlis dzikir, ternyata anda
menghadirinya agar masalah anda terpecahkan. Anda malah kontra dengan nasehat
kebajikan, lalu anda pelihara kesalahan dan ketergelinciran, bahkan anda
tertawa dan main-main. Anda benar-benar mengkawatirkan, padahal anda bersama
Allah Azza wajalla. Karena itu bertobatlah kalian dari situasi itu, jangan
sampai anda ini seperti para musuh Allah Azza waJalla. Raihlah manfaat dari apa
yang anda simak disana.
Anak-anak, anda sudah terikat dengan ibadah, dan Allah mengikat dengan
AnugerahNya. Hendaknya anda berpijak pada Sang Penyebab, bukan pada akibat, dan
bertawakallah padaNya. Hendaknya anda tidak mengabaikan amaliah, hendaknya pula
ikhlas dalam beramal.
Allah SWT berfirman: “Aku tidak
menciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah.”
Allah tidak menciptakan mereka untuk berdusta, tidak menciptakan mereka
untuk bermain-main hampa, mencipatakan mereka bukan untuk makan dan minum,
tidur dan kawin. Ingatlah! Wahai orang-orang yang alpa dari kealpaanmu.
Ingatlah, anda melangkahkan hatimu satu langkah, Allah menuju kepadamu beberapa
langkah, dan Dia paling layak untuk anda rindukan semua dibanding yang lainNya.
“Allah memberi rizki pada yang dikehendaki tanpa terhingga.”
Jika Allah menginginkan pada hambaNya, Allah menyediakan langsung
padanya. Ini sesuatu yang berhubungan dengan makna hakiki bukan rupa fisik.
Bila si hamba benar dalam ubudiyahnya ini, maka benarlah zuhudnya di dunia dan
akhirat.
Selain Allah Ta’ala, ketika anda datang padanya, anda bisa tetap benar,
baik raja, sulthan, pemerintah, maka kedatangan anda, atom anda adalah bukit,
tetesannya adalah lautan, bintanya adalah rembulan, rembulannya adalah
matahari, sedikitnya adalah banyak, terhapusnya adalah tetapnya, fana’nya
adalah baqo’nya, geraknya adalah tetapnya. Pohonnya menjulang hingga menyentuh
Arasy, dan akarnya membubung sampai ke bintang Tsurayya, dan dahan-dahannya
melindungi dunia dan akhirat.
Pohon apakah ini? Pohon Hikmah dan Pengetahuan. Dunia seperti lingkaran
cincin, bukan dunia yang anda miliki, bukan akhirat yang anda kait, yang tidak
dimiliki oleh raja maupun budak, tidak bisa dihalangi oleh apa pun atau diambil
oleh siapa pun, tidak bisa dikotori. Jika anda bisa memenuhi semua itu, anda
akan bagus ketika berada di tengah-tengah khalayak publik.
Manakala Allah menghendaki kebajikan pada hambaNya, maka Allah
menjadikan hamba itu sebagai dalil bagi mereka, menjadikan dokter bagi mereka,
menjadikan pendidik dan pengatur mereka. Sang hamba dijakdikan penerjemah untuk
mereka, dijadikan riasan bagi mereka, dijadikan lampu dan matahari bagi mereka.
Bila Allah menghendaki, segala terwujud. Jika tidak demikian, si hamba ditirai
dari segala hal selain DiriNya.
Individu-individu jenis manusia seperti ini memang ditugaskan di
tengah-tengah makhluk tetapi dengan perlindungan dan kesalamatan menyeluruh
pada dirinya. Allah menolong hamba ini untuk sebuah kemashlahatan makhluk dan
memberikan jalan menuju hidayah.
Orang yang zuhud dari dunia, diuji dengan akhirat. Orang yang zuhud dari
dunia dan akhirat, diuji oleh Pencipta dunia dan akhirat.
Kalau semua telah alpa, seakan-akan kalian tidak pernah bakal mati,
seakan-akan kalian tidak akan dihamparkan di padang mahsyar, anda tidak di
hisab di sana, anda tidak melewati jembatan Shirothol Mustaqim? Ini sifat-sifat
anda, padahal anda mengajak Islam dan Iman. Ini Al-Quran dan Ilmu sebagai
argumentasi bagi kalian. Jika kalian hadir dalam majlis Ulama, dan anda menolak
apa yang dikatakan mereka, maka kehadiran anda sebagai hujjah yang membuat anda
berdosa. Sebagaimana anda semua bertemu Rasulullah saw, di hari kiamat nanti,
sementara anda tidak menerima beliau, ketika seluruh makhluk dalam ketakutan
atas kebesaran, keagungan dan keadilan serta kesombonganNya, maka ketika itu
seluruh kerajaan dunia musnah, dan hanya kerajaan Ilahi yang abadi, semuanya di
hari kiamat kembali kepadaNya.
Sementara itu para pemuka kaum Sufi juga tampak di sana dengan kemuliaan
dan kelengkapannya, dan bagaimana Allah memuliakan mereka di hari itu.
Para paku bumi, adalah penegak bumi, yaitu mereka sebagai penguasa
makhluk dan pemukanya sekaligus sebagai wakil Tuhan Azza wa-Jalla. Mereka hari
ini tidak tampak dalam rupa, tapi dalam makna, tetapi esok mereka tampak dalam
rupa.
Para pemberani dalam argumentasi dan perang adalah mereka yang melawan
orang kafir. Sedangkan sang pemberani dari kalangan orang-orang sholeh adalah
yang melawan hawa nafsunya, watak manusiawinya, syetan dan para kolaborator
kejahatan. Mereka ini adalah syetan-syetan manusia.
Sedangkan sang pemberani dari kalangan Khowash adalah keberaniannya
dalam Zuhud dunia dan akhirat dan zuhud dari segala hal selain Allah secara
total.
Anak-anak muridku sekalian….
Ingatlah, sebelum diingatkan, tanpa anda harus diperintah anda mendekat
kepada Allah. Bergaullah dengan kalangan ahli agama, karena mereka adalah
manusia paling berakal dan mengerti siapa yang paling taat kepada Allah dan
siapa paling maksiat padaNya.
Nabi saw, bersabda, “Beruntunglah anda…” Artinya anda sangat butuh
kepadaNya dan anda cukup bersamaNya. Bila anda bersama Ahlud Din, dan anda
mencintainya anda akan merasa cukup, dan hati anda akan lari dari kemunafikan.
Karena kaum munafik sesungguhnya hanya suka pamer, tidak ada yang diterima
amalnya. Allah tidak menerima bentuk amal anda, rupa amal anda, tetapi Allah
menerima apa yang ada dibalik amal anda, hati anda. Jika anda melawan hawa
nafsu anda, syetan anda, duniawi anda dalam amaliyah anda, Allah akan menerima
anda. Berbuatlah kebaikan, Allah akan menerima dari sisi jiwanya. Dan jangan
melihat amaliyah anda sedikit pun, karena Allah tidak akan menerimanya kecuali
amaliyah itu hanya untukNya, demi WajahNya, bukan untuk wajah makhluk.
Celaka anda ini! Anda berbuat baik demi makhluk, tetapi ingin diterima
oleh Allah Azza wajalla. Ini sebuah penipuan dari diri sendiri. Tinggalkan
kerakusan anda, kesombongan anda, kesenang-senangan anda. Anda harus prihatin,
jangan bersenang-senang, sebab anda berada di alam keprihatinan dalam penjara
dunia.
Nabi Saw senanatiasa bertafakkur, tidak banyak gembiranya, banyak
prihatinnya, tidak banyak tertawanya kecuali hanya tersenyum, hanya untuk
menyenangkan lainnya. Hati Nabi penuh kerpihatinan dan kesibukan bersama Allah.
Jika saja bukan karena para sahabat dan perkara dunia ini, Nabi saw, tak akan
pernah keluar dari rumahnya dan tak pernah duduk dengan siapapun.
Wahai anak muridku. Jika Khalwat anda benar bersama Allah Azza wa-Jalla
Sirrmu akan cemerlang dan hatimu akan jernih. Pandangan anda akan penuh
pelajaran. Hati anda akan penuh dengan tafakkur, ruh anda akan membubung menuju
Allah Azza wa-Jall, wushul kepadaNya.
Memikirkan dunia justru menyiksa dan menghijab. Sedangkan tafakkur
tehadap akhirat membuahkan pengetahuan dan menghidupkan hati.
Allah tidak memberikan anugerah bagi orang yang tafakkur kecuali
pengetahuan mengenai dunia akhirat.
Wah! Anda telah menelantarkan hati anda di dunia, sedangkan Allah Azza
wa-Jall, telah memberikan segalanya untuk anda. Allah telah menentukan waktu
setiap hari bagi anda, dan Allah telah terus menerus melimpahkan rizki pada
anda, baik anda mencarinya atau tidak. Ambisi dan kerakusan anda telah membuat
anda hina di depan Allah maupun di depan makhluk. Dengan iman yang kurang anda
lalu mencari rizki, padahal ketika iman anda bertambah anda tidak perlu mencarinya.
Bahkan dengan keparipurnaan dan kesempurnaan iman, anda cukup istirahat dari
dunia.
Anak muridku, anda jangan mencampur adukkan hal yang serius dengan
guyonan. Jika hati anda belum mampu teguh, bagaimana anda bersama khalayak
untuk anda baurkan bersama Khaliq, sedang anda berhati ganda dengan dunia?
Bagaimana anda bersama Allah? Bagaimana anda bisa mencampuradukkan yang lahir
dan yang batin? Yang tak masuk akal dan yang masuk akal, hal-hal yang ada di
sisi makhluk dan Khaliq? Betapa bodohnya orang yang melalaikan Khaliq dan sibuk
dengan makhluk, berteguh dengan yang duniawi dan alpa pada Allah? Melupakan
yang abadi dan bergembira dengan yang fana?
Anak muridku, Anda bersahabat dengan orang-orang bodoh lalu mereka
menularkan kebodohannya pada anda. Sebab, bergaul dengan orang tolol berarti
meraih kesia-siaan. Bergaullah dengan orang mukmin yang yakin, yang mengamalkan
ilmunya. Karena orang beriman seperti ini, betapa baiknya mereka, betapa
kuatnya perjuangan mereka dalam melawan hawa nafsunya. Dalam konteks inilah
Rasulullah saw, bersabda:
“Kegembiraan orang berimaan pada wajahnya, prihatinnya ada dalam
qalbunya.”
Itulah kekuatan si mukmin ini, hingga mampu mengekspresikan kegembiraan
di hadapan para makhluk, sementara ia mampu menyembunyikan keprihatinannya,
antara dirinya dengan Allah Ta’ala. Sepanjang hidupnya ada keprihatinan, banyak
merenungnya, banyak menangisnya pada Allah, sedikit tertawanya, dan itulah Nabi
saw, bersabda:
“Tak ada kegembiraan bagi orang mu’min kecuali bertemu Allah Azza
wa-Jalla.”
Orang beriman menutupi keprihatinannya dengan kegembiraannya. Fisiknya
bekerja di dunia, batinnya bersama Allah Ta’ala. Fisiknya untuk keluarganya,
batinnya untuk Tuhannya Azza wa-Jalla. Ia tak pernah mengumbar keprihatinan
jiwanya kepada keluarganya, isteri dan anaknya, tetangga-tetangganya, bahkan
kepada siapa saja dari khalayak makhlukNya, karena ia mendengarkan ucapan Nabi
SAW. :
“Raihlah pertolongan atas persoalan kalian semua melalui cara
merahasiakan (masalah)”.
Ia senantiasa menyembunyikan apa yang ada di dalam batinnya. Seandainya
saja ada yang keceplosan, itu pun tetap ia ungkapkan dengan metafor, lalu ia
tutupi, dan ia mohon maaf atas apa yang terungkap.
Anak-anak muridku…. Jadikan diriku sebagai cerminmu. Jadikan diriku
sebagai cermin hati dan rahasia batinmu, sebagai cermin amaliahmu. Kemarilah
mendekat kepadaku, anda akan melihat apa yang ada di dalam dirimu, sesuatu yang
tidak bisa anda lihat ketika kalian jauh dariku. Jika anda punya hajat seputar
agamamu, anda harus dekat denganku, karena aku tidak akan pernah menyembunyikan
agama Allah Azza wa-Jalla. Tak ada yang harus malu menyangkut agama Allah Azza
wa-Jalla. Karena anda selama ini berada dalam pelukan kemunafikan.
Tinggalkan duniamu yang ada di rumahmu, mendekatlah kepadaku. Karena
saya berdiri di pintu gerbang akhirat. Bersamalah denganku dan dengarkan
kata-kataku, dan amalkanlah sebelum maut menjemputmu. Masalahnya bagaimana
membangun rasa takut kepada Allah. Bila kalian tidak punya rasa takut padaNya,
kalian tidak aman di dunia dan di akhirat. Sedangkan rasa Cinta dan Takut itu
datang dari Allah juga untuk anda yaitu mengenalNya dengan sesungguhnya. Karena
itu Dia berfirman:
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambaNya adalah
para Ulama’ ”
Tak ada yang takut penuh cinta kecuali para Ulama yang mengamalkan
ilmunya, yang mengamalkannya dan memang mengetahuinya. Bahkan mereka tidak
meminta balasan dari Tuhannya, kecuali hanya ingin WajahNya dan mendekatiNya,
hanya ingin CintaNya, bersih dari hijab dan rentangan jarak. Mereka tidak ingin
pintuNya tertutup bagi mereka, dunia hingga akhirat, bahkan tidak ingin
tertutup ketika ada pada selainNya.
Dunia bagi suatu kaum, dan akhirat juga bagi suatu kaum. Allah Ta’ala
juga bagi suatu kaum, yaitu kaum yang keyakini imannya, yang ma’rifat dan
mencintaiNya, yang bertaqwa dan khusyu’ kepadaNya, yang senantiasa prihatin
hanya demi Dia. Suatu kaum yang yang takut penuh cinta kepadaNya, walau mata
fisiknya tak memandangNya, tetapi hatinya selalu memandangNya. Bagaimana tidak
takut setiap saat Allah mengurus semuanya, merubah dan mengganti, menolong dan
menghinakan ini dan itu, menghidupkan ini dan mematikan itu.
“Allah tidak ditanya apa yang Dia lakukan, tetapi merekalah yang akan
ditanya (apa yang mereka lakukan)”.
Ya Tuhan, dekatkan diri kami padaMu, dan janganlah Engkau jauhkan diri
kami dariMu. Dan berikanlah kami kebajikan dunia dan kebajikan Akhirat, dan
lindungi kami dari siksa neraka.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :