بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Fathur-Rabbany
wal
Faidhur-Rahmany
Karya
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany ra.
Majelis ke 12.
JANGAN MENCARI
SELAIN ALLAH
Pengajian
Syeikh Abdul Qodir al-Jilany
Ahad pagi tanggal 2 Dzulqa’idah tahun 545 Hijriyah,
Beliau berkata:
Wahai anak-anakku, tidak benar kehendakmu pada Allah tanpa engkau
barengi tujuan untuk-Nya semata. Karena setiap orang yang mengaku berkehendak
menuju Dia ternyata malah melampaui batas bahkan ia mencari selain Dia;
berakibat sia-sialah pengakuannya. Di sana penuju dunia amat banyak dan
penuju akhirat di sana amat sedikit. Tapi penuju Al-Haq, yaitu manusia-manusia
yang membenarkan kehendak Dia lebih sedikit jika dibandingkan yang sedikit itu.
Dalam kesedikitan dan kekurangan mereka laksana korek api merah. Mereka adalah
bagian individu yang penuh keganjilan. Sehingga di antara sekian banyak ini
hanya dijumpai satu.
Wahai pendusta engkau bermesra dengan kehadiran setan, fikiran dunia,
syahwat. Penampakan setan yagberbentuk manusia adalah mereka yang menjalin
persahabatan dengan nilai buruk dan teman yang suka membual. Ini tidak mungkin
tercapai hanya dengan igau, dan kedirian akan pengakuan bicaramu dalam hal ini
adalah suatu kegilaan yang tidak berguna. Jagalah ketenangan dan ketidak tegran
di hadapn Allah, juga tinggalkan tatakrama yang buruk. Tidak bisa tidak bila
hal ini sebagai ucapan yang meliputi permasalahan tersebut maka ucapanmu di
sana ada pada persipangan jalan terburuk kepada Dia, dan tabaruk dengan
menyebut ahlinya. Jadi pengakuanmu bersama Dia itu tidak kosong dalam hati.
Setiap yang nampak belum tentu sejalan dengan yang batin, mungkin hanya
penghayal. Engkau ernah dengar sabda Nabi saw. :
“Tiada puasa bagi orang yang dibayangi oleh makan daging manusia.” Dan
Rasulullah juga menjelaskan bahwa “puasa itu bukanlah karena meninggalkan
makan, minum dan buka, lalu cukup; bahkan (lebih jauh) sampai disandarkan pada
bentuk peninggalan laku dosa. Takutlah akan ghibah karena hal itu merongrong
yang baik laksana api menyantap kayu bakar.”
Juga takutlah pandangan yang disertai syahwat, karena hal itu menanamkan
maksiat dalam hati, akibatnya engkau tidak terpuji di dunia dan akhirat.
Takutlah sumpah palsu karena perbuatan itu laksana rumah tanpa kamar; maka
menghilangkan brakah agamamu.
Celaka, engkau nafkahkan hartamu dengan sumpah dusta dan engkau
binasakan agamammu. Seandainya engkau punya akal tentu engkau tahu bila hal ini
termasuk pandangan lemah. Allah berfirman : “Tidaklah dalam negeri ini seperti
bentuk kehidupan ini, dan juga tidak menurut perumpamaan perseorangan.”
Bertatakramalah, wahai orang yang mendapat rahmat Allah; di hadapan Dia. Siapa
yang tidak berdidik dengan pendidikan syari’at, niscaya akan dididik denga api
neraka kiamat nanti.
Ada orang bertanya : “Siapa orang yang termasuk dalam lima tingkah, atau
di antara yang terkena hukum batal puasa dan wudlunya? Jawab : “Puasa dan
wudlunya tidak batal, tapi seruan ini datang sebagai petuah, penakutan dan
pengkhawatiran.”
Anak-anak muridku, kehampaan mungkind atang padamu di pagi nanti, ya,
kehampaan di muka bumi, atau mungkin kehampaan itu tiba pada waktu yang lain.
Enyahlah lalai, alangkah kesat hatimu! Apakah engkau telah berbuat?
Aku berkata padamu, orang lain juga berkata padamu tetapi engkau tetap
pada posisi semula. Bukankah Al-Qur’an sudah disampaikan, tidakkah
hadits-hadits Rasul saw. telah sampai padamu dan perilaku para sahabat utama
juga diterangkan padamu. Kendati engkau tidak mengambil arti penting dari mereka,
tidk mendekat bahkan perbuatanmu titap tidak bergeming dari kondisi semula.
Siapa datang dengan lahan – di sana – namun tidak mengambil petuah yang
terkandung maka ia berada dalam jajaran orang yang buruk.
Wahai penglabuh dunia tidak lama penyesalan akan tampak di hari
penampakkan dan kerugian. Hitunglah dirimu sebelum datang hari akhirat yang
memperdayakan dirimu dengan hukum Allah dan Mulia-Nya. Sadarlah engkau berada
dalam lingkaran kondisi yang buruk karena laku maksiat, goncangan dan suka
mendholimi manusia. Maksiat cenderung ke arah kafir, seperti penyakit cenderung
menuju kematian. Jagalah taubat sebelum mati, ya, sebelum datang Malakul maut;
si pelaksana untuk mencabut ruh.
Wahai manusia tabahkan dirimu. Bagaimana sikapmu jika Al-Haq Azza wa
Jalla mencobamu dengan pengujian-Nya – sampai engkau mau bertaubat – sedang
engkau tidak berangan-angan untuk melepas maksiat? Di jaman ini tiada cobaan
atas seseorang keculai dalam batas keterasingan.
Dusta itu laku yang pedih bukan nikmat – jadi tersiksa akibat dosa – dan
ia tidak menambah derajat yang tinggi di hadapan Tuhannya. Mereka sabar saat
bersama Dia karena mereka ingin sekali peroleh rela-Nya. Bila hal ini sempurna
mereka yakin bahwa kerusakan akan menimpa.
Wahai Allah, janganlah Engkau binasakan kami. Kami mohon agar selalu
dekat dengan Engkau, melihat Engkau di akhirat dan dunia. Di dunia melalui hati
dan di akhirat dengan mata kepala kami.
Wahai manusia, engkau jangan putus asa dari petunjuk Allah dan bisa
lepas dari duka, karena Dia amat dekat, janganlah engkau putus asa karena
segala karsa hanya ada pada Allah :
“”Engkau tidak mengetahui, boleh jadi Allah mengadakan sesudah itu
kejadian yang baru.” (Qs. LXV:1).
Janganlah engkau lari dari bala’, karena kebersamaan bala’ dengan sabar
itu sebagai fondasi setiap kebaikan, fondasi kenabian, kerasulan, kewalian dan
kearifan, juga kecintaan itu ada pada bala’. Jika engkau tidak sabar atas bala’
berarti engkau tidak punya fondasi. Lihatlah engkau rummah mandi yang tetap
tegar di dataran tinggi? Sesungguhnya orang yang lari dari bala’ dan afat atas
keberadaanmu itu tidak butuh kamu dalam kewalian. Ma’rifat dan dekat Allah.
Sabarlah berupayalah sehingga ia seiring bersama hatimu, rahasiamu dan ruhmu
pada pintu yang lebih dekat pada Allah. Sabarlah berupaya sehingga ia seiring
bersama hatimu, rahasiamu dan ruhmu pada pintu yang lebih dekat pada Allah.
Ulama, para wali, para badal adalah sederetan manusia yang mewarisi nabi. Para
nabi itu punya rahasia teramat tinggi, begitu pula mereka yang mendekat.
Orang mukmin tidak perlu takut selain kepada Allah atau tidak mengharap
selain Dia. Sungguh dalam hatinya diberi kekuatan dan rahasia. Bagaimana hati
orang beriman tidak punya keteguhan tehadap Allah sedang mereka menuju Dia
semata? Mereka tidak henti-hentinya mendekat Dia kendati hatinya berada di
bumi. Firman Allah :
“Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami termasuk orang-orang pilihan
lagi orang yang bai-baik.” (Qs. XXVIII:47).
Anak-anak muridku, tidak bisa tidak engkau pasti merasai kemanisan,
kepahitan, kebaikan, kerusakan, kekotoran dan kejernihan. Jika ingin bersih
secara total, maka lepaskan hatimu dari makhluk, jalinlah perhubungan dengan
Allah, lepaskan dunia, tinggalkan keluargamu dan serahkan mereka kepada Tuhan.
Lalu keluarkan isi hatimu sampai telanjang dari segala ini, dekati pintu
akhirat dan masuklah, jika engkau belum menjumpai Tuhan-mu – di sana – maka
keluarlah sambil berlari kencang untuk memperdekat dengan-Nya. Bila engkau
menjumpai-Nya niscaya akan menemukan setiap kejernihan di sisi-Nya. Bagi
pecinta Allah tiada sesuatu dilakukan kecuali untuk Dia. Surga itu sarana untuk
mencari derajat an sebagai sarana untuk menjual dunia. Karena itu, Allah
berfirman :
“Di sana ada semua apa yang diingini jiwa dan yang sedap dipandang
mata.” (Qs.XLIII:7).
Apa yang diingat hati, apa yang diingat rahasia, apa yang diingat makna,
surga bagi orang yang berpuasa yang berzuhud dari syahwat dan kenikmatan.
Juallah puasamu dengan puasa, kebun dengan kebun, kediaman dengan kediaman.
Tidakkah engkau ingin beramal tanpa bicara. Orang arif beramal karena Allah
semata, mendapat dua sandaran yang menumbuknya sedang ia tak bicara. Bumi
berjalan mengitarinya, berobah dan berganti tetap dalam penjagaan. Manusia yang
tidak berpenglihatan selain Allah, tidak mendengar selain dari Dia, bagi mereka
disediakan surga tanpa ucapan. Mereka di batas undang-undang, tapi selain
mereka, tidak memahami sejauh itu. Bila Allah menghendaki, ketersebaran mereka,
maka menciptakan surga untuk lisan.
Anak-anak muridku engkau dengar : Berfahamlah kemudian mengaing”
fahamkan dengan pemahaman lahiri lalu asingkan menuju kefahaman batini.
Beramalah dengan amalan lahir, sehingga mendekatkan mu pada ilmu yang tidak
engkau pelajari. Inilah ilmu lahir menjadi penerang lahir dan ilmu batin
menjadi penerang batin. Ia sebagai penerang antaramu dan Tuhan. Kala engkau
beramal menurut ilmu yang kau punya tentu membuatmu dekat jalanmu kepada
Al-Haq, memperlebar pintu antaramu dan mempertinggi pintu sebelah yang menentukanmu.
Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.”
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :