بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
ALLAH MENYUKAI HATI YANG TAK MENDUA
Syekh Ibnu Atha’illah mengatakan: “Pahamilah firman Allah, ‘Yaitu di hari harta
dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati
yang sehat,”(QS Asy-Syu’ara [26]: 88-89). Kalbu yang sehat adalah yang hanya
bergantung kepada Allah.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya engkau datang kepada Kami sendiri-sendiri
seperti pertama kali Kami ciptakan. Lalu, Kami tinggalkan di belakangmu (di
dunia) ini seperti apa yang telah Kami karuniakan kepadamu.’
Dapat dipahami bahwa engkau baru bisa datang kepada Allah dan sampai kepada-Nya
jika engkau sendirian tanpa apa pun selain Dia. Allah SWT berfirman, “Bukankah
Dia mendatangimu sebagai yatim, lalu Dia memberikan perlindungan?” (QS Ad-Duha
[93]: 6). Maksudnya, Allah akan melindungimu jika engkau benar-benar yatim dari
segala sesuatu selain Dia.
Nabi SAW bersabda, “Allah ganjil (tunggal), senang pada yang ganjil.” (HR
At-Tirmidzi). Artinya, Dia menyukai dan menyenangi hati yang tidak menerima
dualisme. Hati itu hanya untuk Allah. Dengan pertolongan Allah, orang yang
berada di hadapan-Nya dan mendapat curahan nikmat-Nya dapat memahami. Maka,
bagaimana mungkin mereka akan bersandar kepada selain Dia, sementara mereka
telah menyaksikan wujud keesaan-Nya?!”
--Syekh Ibnu Atha’illah dalam kitab Taj Al-‘Arus
------
Sahabatku,
hati yang sehat adalah yang mampu memutuskan harapannya kepada makhluk dan
hanya mau bergantung kepada Allah SWT. Hati yang sehat meyakini bahwa semua
wujud selain Allah laksana debu. Karena itu, lupakanlah janji dan harapan
makhluk, serta lupakanlah pujian mereka! Janganlah mengharap manfaat dari
mereka, dan jangan pernah merasa takut pada bahaya yang berasal dari mereka!
Jika engkau mampu memberi sesuatu kepada orang lain, maka pemberianmu itu hanya
untuk Allah, bukan agar manusia menyebutmu dermawan atau pemurah.Sama halnya
ketika engkau tidak memberi, maka lakukanlah itu untuk Allah, bukan karena
ingin memenuhi hasrat balas dendam, kedengkian dan kekikiranmu.
Jika
engkau mencintai, maka cintailah hanya karena Allah, bukan karena kepentingan
duniawi yang murah! Jika engkau membenci, maka bencilah karena Allah, bukan
karena dengki dan ketidaksukaanmu! Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang cinta
karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah,dan tidak memberi
karena Allah, berarti imannya telah sempurna.” (HR Abu Dawud)
Kosongkanlah
hatimu dari segala sesuatu selain Dia, baik itu berupa segala sesuatu yang
menggiurkan, syahwat, harta, dan kedudukan. Jika hatimu telah kosong, pasti
rahmat, taufik, dan bantuan Allah akan menjaga dan memeliharamu setiap waktu,
sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang
menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Dia melindungi orang yang shaleh.”
Hati menjadi rusak apabila di dalamnya terdapat sesembahan selain Allah,
sebagaimana langit dan bumi yang akan hancur bila ada tuhan-tuhan selain Allah;
“Kalau pada keduanya terdapat tuhan-tuhan selain Allah, niscaya ia hancur.” (QS
Al-Anbiya [21]: 22).
Begitu
pula keadaan hati yang diisi sesembahan selain Allah. Hati itu akan menjadi
sangat rusak dan sulit diharapkan sembuh, kecuali dengan menyingkirkan
sesembahan tersebut dan menjadikan Allah semata satu-satunya Tuhan dan
sesembahannya yang dicintai, diharapkan, ditakuti, dan dijadikan tempat
bergantung, serta tempat kembali. Demikian penjelasan Dr. Muhammad Najdat.
Semoga bermanfaat!
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :