بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Hikmah 81-82.
AKHIRAT ADALAH TEMPAT PEMBALASAN
٭اِنّماَ
جَعلَ الدَّرالاَخِرَة َ محلا ًّ لِجَزَاءِ عِباَدِهِ المُوءْمنينَ لاَِنَّ هٰذ هِ
الدَّرَ لاَ تَسَعُ ماَ يُرِيدُ انْ يُعْطيَهُم وَلاَنَّهُ اَجلَّ اَقداَرَهُمْ عنْ
اَنْ يُجاَزيَهُِم في داَرِِ لاَبَقاَءَ لهاَ ٭
81. "Sesungguhnya Alloh menjadikan akhirat untuk tempat pembalasan
bagi hamba yang mukmin, sebab dunia ini tidak cukup untuk tempat apa yang akan diberikan
kepada mereka, juga karena Alloh sayang akan memberikan balasan pahala mereka
di tempat yang tidak kekal."
Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam
bersabda:
"Sesungguhnya tempat pecut kuda di dalam surga lebih berharga [baik]
dari pada dunia dan semua isinya."
Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam
bersabda dan Alloh Ta'ala berfirman: "Aku
telah menyediakan untuk hamba-Ku yang sholeh, apa-apa yang belum pernah dilihat
oleh mata, atau didengar oleh telinga atau tergerak dalam hati manusia."
٭مَنْ
وجَدَ ثمَرَة َعملِهِ عاَجِلا ً فَهُو دَليلٌ علٰى وُجودِ القبولِ اٰجِلا ً ٭
82. "Barangsiapa yang dapat merasakan buah dari amal ibadahnya di
dunia ini, maka itu dapat dijadikan tanda diterimanya amal itu oleh Alloh diakhirat."
Manis dan lezatnya amal itu sebagai tanda
diterimanya amal tersebut oleh Alloh yang diwujudkan didunia. itu sebagai bukti
adanya pembalasan diakhirat. Apabila hamba sudah merasakan manisnya amal, maka
jangan sampai berhentiatau condong dengan amal tersebut. dan juga jangan sampai
beramal demi mendapatkan manis dan lezatnya amal karena itu kepentingan nafsu.
dan karena maksud yang seperti itu bisa merusak keikhlasan ibadah. Jadi rasa
manis dan enaknya ibadah itu hanya menjadi ukuran untuk membenarkan amal dan
membenarkan tingkahnya hati.
Syeikh Atabah al-Ghulam berkata:
''Aku melatih diri sholat malam dua puluh
tahun, setelah itu baru aku merasakan nikmat bangun malam.''
Syeikh Tsabit al-Bunany rodhiyallohu 'anhu
berkata: ''Aku melatih membaca Al-Qur'an selama dua puluh tahun setelah itu
baru aku merasakan nikmat membaca Al-Qur'an.''
Syeikh Abu
Thurob berkata:
''Jika seseorang bersungguh-sungguh dalam
niatnya beramal, maka dapat merasakan nikmat amal itu sebelum mengerjakannya,
dan apabila ikhlas dalam melakukannya, maka dia akan merasakan manisnya, itulah
amal yang diterima dengan karunia Alloh.''
Al-Hasan berkata:
''Carilah manisnya amal itu pada tiga hal:
1. Bila kamu telah mendapatkannya,
bergembiralah dan teruskan mencapai tujuanmu.
2. Apabila kamu belum mendapatkannya,
ketahuilah bahwa pintu masih tertutup.
3. Ketika membaca Qur'an, berdzikir dan ketika
bersujud.''
Ada pula yang mengatakan:
''Dan ketika bersedekah dan ketika bangun
malam.''
Sejak kapankah engkau merasakan telah mengenal
Alloh? yaitu ketika aku setiap akan berbuat pelanggaran terhadap syariat-Nya
dan aku merasa malu kepada-Nya.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :