بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
 
  
  Tidak Ada Dzikir Setelah Musyahadah 
 
Asy-Sya’rani 
Apabila
 seorang murid memulai majelis dzikir sendirian hendaknya tidak diam 
lebih dahulu sebelum ia berhasil hilang (gaib) dari segala yang wujud di
 alam. Sebab disyariatkannya dzikir hanya sebagai sarana untuk bisa 
hadir
bersama al-Haq Swt. Maka selama seorang murid masih menyaksikan sesuatu 
dari alam, berarti ia belum masuk ke hadirat al-Haq. Dan apabila ia 
sudah masuk ke hadirat dan hatinya juga hadir bersama al-Haq, maka pada 
saat ini hendaknya diam tanpa bicara. Sebab dzikir secara lafal tidak 
ada artinya lagi ketika bersamaan dengan kesaksian hamba terhadap al-Haq
 Swt. Bahkan andaikan hamba yang hadir dengan hatinya ini hendak 
berdzikir (menyebut) Allah dengan lisannya ia tidak akan sanggup 
berucap. Sebab hadirat ini hadirat yang penuh kewibawaan, keagungan, dan
 kebisuan.
Dalam sebagian kesempatan yang 
dilakukan al-Bashri, Allah Swt. berfirman: “Bilamana engkau belum 
melihat-Ku maka teruskan untuk selalu men yebut Nama-Ku, dan apabila 
telah melihatKu maka diamlah. Sebab Aku mensyariatkan kepadamu agar 
engkau selalu men yebut Nama-Ku hanyalah sebagai sarana (wasilah) untuk 
bisa hadir bersama-Ku. Karena sesungguhnya Nama-Ku tidak pernah 
memisahkan Aku.”
Saya pernah mendengar Tuan Guru Ali al-Murshifi berkata:
“Tidak akan terbukakan sesuatu dan anugerah Tuhan dalam hati seorang 
murid selama dalam pikiran dan hatinya masih berusaha menghadirkan 
sesuatu dan alam. Sebab terbukanya anugerah dalam hati hanyalah untuk 
orang yang telah menyaksikan al-Haq Swt. dengan hatinya dan hilang dan 
segala sesuatu selain al-Haq.”
Maka bisa diketahui, bahwa tidak sepantasnya seorang murid memutus majelis dzikir sebelum ia berhasil gaib (hilang) dari alam.
Sebab orang yang telah memutuskan diri dan majelis dzikir sebelum 
berhasil gaib maka seakan-akan tidak pernah mengingat Allah sedikit pun,
 dilihat dari buah yang dihasilkan dalam peningkatan spiritual, 
sekalipun hal itu sudah dicatat sebagai amal baik. Oleh karenanya, 
asy-Syibli mengatakan: “Barangsiapa mengingat (berdzikir) Allah secara 
hakikat maka ia akan lupa segala sesuatu yang ada di sekiranya.” 
Sementara itu al-Junaid mengatakan: “Barangsiapa menyaksikan makhluk 
maka tidak akan melihat al-Haq, dan barangsiapa menyaksikan al-Haq, maka
 tidak akan melihat makhluk kecuali ia termasuk orang yang sangat 
sempurna.”
Az-Zafi —rahimahullah— mengatakan: “Setiap dzikir yang waktunya tidak
 lama, ibarat makanan yang tidak bisa mengenyangkan.” Ia juga pernah 
mengatakan, “Diantara adab berdzikir, hendaknya orang yang berdzikir 
tidak diam lebih dahulu selama ia masih merasakan kenikmatan berdzikir. 
Dan apabila sudah merasakan kejenuhan maka adabnya adalah diam.” 
Demikian pula dimakruhkan (tidak disuka) makan lagi setelah ia merasa 
kenyang, dan melakukan shalat setelah kenyang yang bisa menghilangkan 
kekhusyu’an, kecuali setelah mencernanya dengan memperbanyak dzikir. 
Sebab anggota tubuh akan menjadi maksiat dengan tidak menghadap kepada 
Allah secara sempurna. Maka ibadah ini sama seperti ibadah orang yang 
dipaksa, sebagaimana tidak diterimanya keislaman seorang kafir dzimmi 
yang dipaksa memeluk Islam, maka demikian halnya dengan ibadah orang 
yang terpaksa.
APAKAH SEORANG MURID MENJADIKAN WIRID-NYA BERMACAM-MACAM?
Dari sini Nabi saw mensyariatkan bermacam-macam wirid untuk hamba. 
Maka barangsiapa merasa jenuh dengan suatu wirid, maka ia bisa pindah ke
 wirid lain, sekalipun wirid yang kedua ini kurang utama. Andaikan 
seorang hamba tidak memiliki kejenuhan, tentu Nabi tidak akan memberi 
benmacam-macam wirid, akan tetapi beliau hanya akan memberi satu wirid 
yang terus-menerus sebagaimana malaikat. Maka pahamilah!
KAPAN MURID MELIPAT KEDUDUKAN SPIRITUAL (MAQAMAT)-NYA?
Tuan Guru Ali al-Munshifi berkata: “Apabila seorang murid berdzikir 
kepada Tuhannya dengan penuh kegigihan, maka kedudukan spiritual 
(maqamat)-nya akan segera terlipat dan tidak terlalu lamban. Barangkali 
ia hanya akan menempuhnya dalam waktu satu jam apa yang biasanya 
ditempuh orang lain dalam waktu sebulan atau lebih.” Ia juga mengatakan:
 “Seorang salik (penempuh jalan Tuhan) yang berdzikir ibarat burung yang
 terbang bersungguh-sungguh untuk mencapai hadirat kedekatan. Sedangkan 
seorang salik yang tanpa bendzikir, ibarat orang lumpuh yang sesekali 
merangkak kemudian berhenti lagi, sementara jarak yang harus ditempuh 
sangat jauh. Barangkali orang yang menempuh perjalanan seperti ini akan 
menghabiskan seluruh usianya dan belum juga sampai pada tujuannya.”
Al-Junaid —rahimahullah— bila diminta seorang murid untuk 
mendoakannya, maka ia berkata: “Saya memohon kepada Allah agar Dia 
menunjukkan anda kepada-Nya melalui cara yang paling efektif.” Hal itu 
dilakukan agar api kejauhan akan segera padam, dan berharap bisa 
menyaksikan hadirat al-Haq Azza wa Jalla sekalipun hanya sekejap sebelum
 kematiannya.
Tuan Guru Ali al-Munshifi mengatakan: “Diantara adab para jamaah 
apabila berdzikir bersama guru maka mereka tidak boleh menerjang isyarat
 sang guru. Apabila sang guru memberi isyarat mereka untuk diam, maka 
hendaknya salah seorang dari mereka tidak meneruskan berdzikir, selagi 
perasaan inderawinya masih berfungsi. Sebab bila ia meneruskan berdzikir
 sementara ia belum bisa gaib dari para jamaah yang hadir maka dzikirnya
 adalah tindakan kemunafikan (riya’) yang tercampur dengan 
ketidaksopanan. Sebab seorang guru tidak akan berkata kepada mereka, 
‘Diam!’ kecuali setelah minta izin kepada al-Haq Swt. akan hal itu 
dengan cara yang sudah dimaklumi di kalangan kaum sufi. Sedangkan 
melanggar izin dari al-Haq termasuk keluar dari adab, yang mengakibatkan
 murka.” — Dan hanya Allah Yang Mahatahu.
(cahaya sufi) 
Silahkan Bagikan Artikel ini
 
 
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini. 
Related Posts :