بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Kisah asal mula HAJAR ASWAD
Banyak dari kita yang tidak tahu asal-usul Hajar Aswad dan dan bagaimana dia bisa sampai ditempatkan di samping Ka’bah. Apakah ada sunnahnya kita menciumnya? Dan apa nilai, fungsinya dan hukumnya mencium Hajar Aswad tersebut?
Hajar Aswad maknanya adalah batu hitam, dulunya batu hitam ini berada
di syurga tetapi dibawa turun oleh malaikat Jibril ke dunia dalam wujud
batu Meteor. Ketika itu Nabi Ismail diminta oleh Nabi Ibrahim untuk
mencari sebuah batu yang memiliki bentuk khas dan pantas untuk
dimuliakan untuk dijadikan penghias Kabah. Ketika mencari batu yang itu,
Nabi Ismail melihat cahaya jatuh dari langit dan nabi Ismail pun
mengikuti arah batu itu terjatuh sampai akhirnya Nabi Ismail
menemukannya. Maka karena bentuknya yang unik, Nabi Ismail mengambilnya
dan memberitahu Nabi Ibrahim bahwa batu itu dia peroleh melalui Malaikat
Jibril. Batu itu kini ada di salah satu sudut Ka`bah yang mulia yaitu
di sebelah tenggara dan menjadi tempat awal dan akhir untuk melakukan
ibadah tawaf di sekeliling Ka`bah.
Ketika mengunjungi batu
hitam ini, umat Islam harus mengucapkan suatu tirakat yang artinya kira2
demikian: “ya Allah, kepadamu aku datang memenuhi panggilanmu” sambil
mencium batu Hajar Aswad itu, yang menyimbolkan kedekatan umat dengan
Allah SWT.
Batu itulah yang kemudian diberi nama Hajar Aswad,
dan sejalan dengan kemajuan zaman akhirnya batu hitam tersebut di
buatkan bingkai dan ditaruh pada posisi 1,5 meter dari atas permukaan
tanah. Batu yang berbentuk telur dengan warna hitam kemerah-merahan. Di
dalamnya ada titik-titik merah campur kuning sebanyak 30 buah. Dibingkai
dengan perak setebal 10 cm. Konon bingkai2 indah ini dibuatkan oleh
Abdullah bin Zubair, seorang shahabat Rasulullah SAW, untuk memuliakan
batu hitam ini. Secara kasat mata, bentuk Hajar As’ad dibuat mirip
bentuk vagina adalah melambangkan betapa Islam sangat mengagungkan
wanita.
Batu ini asalnya dari surga sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh sejumlah ulama hadis.
Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad turun
dari surga berwarna lebih putih dari susu lalu berubah warnanya jadi
hitam akibat dosa-dosa bani Adam.” (HR Timirzi, An-Nasa`I, Ahmad, Ibnu
Khuzaemah dan Al-Baihaqi).
Maksudnya adalah bahwa sebelum jatuh
dalam wujud batu meteor, dulunya batu hitam ini putih dan menjadi hitam
karena dosa2 bani Adam. Namun ketahuilah bahwa batu hitam ini kelak
akan dihidupkan kembali sama seperti zat2 hidup lainnya, hal ini
tertulis di dalam salah satu hadits yang berarti kira2 demikian:
Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW bersada, “Demi Allah, Allah
akan membangkit hajar Aswad ini pada hari qiyamat dengan memiliki dua
mata yang dapat melihat dan lidah yang dapat berbicara. Dia akan
memberikan kesaksian kepada siapa yang pernah mengusapnya dengan hak.”
(HR Tirmizy, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimi, Ibnu Khuzaemah, Ibnu Hibban,
At-Tabrani, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Al-Asbahani).
At-Tirmizi
mengatakan bahwa hadits ini hadits hasan. Sedangkan Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih dalam kitab Shahihul Jami` no. 2180, 5222 dan
6975.
Dari Abdullah bin Amru berkata, “Malaikat Jibril telah
membawa Hajar Aswad dari surga lalu meletakkannya di tempat yang kamu
lihat sekarang ini. Kamu tetap akan berada dalam kebaikan selama Hajar
Aswad itu ada. Nikmatilah batu itu selama kamu masih mampu menikmatinya.
Karena akan tiba saat di mana Jibril datang kembali untuk membawa batu
tersebut ke tempat semula. (HR Al-Azraqy).
Bagaimanapun juga
Hajarul Aswad adalah batu meteor biasa, dan meskipun banyak kaum
muslimin yang menciumnya atau menyentuhnya, hal tersebut hanya mengikuti
apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Umar bin Al-Khattab berkata,
“Demi Allah, aku benar-benar mengetahui bahwa engkau adalah batu yang
tidak bisa memberi madharat maupun manfaat. Kalalulah aku tidak melihat
Rasulullah SAW menciummu aku pun tidak akan melakukannya.” Ini bukan
berarti bahwa umat Islam hanya sekedar ikut2an semata, melainkan karena
kehendak Allah SWT.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :