بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Hikmah sufi
SYEIKH JUNAIDI AL BAGHDADI
Seorang sufi bukanlah hanya berdiam diri di masjid
dan berdzikir saja tanpa bekerja untuk nafkahnya. Sehingga untuk menunjang
kehidupannya orang tersebut menggantungkan diri hanya pada pemberian orang
lain. Sifat-sifat seperti itu sangatlah tercela. Karena sekali pun ia sufi, ia
harus tetap bekerja keras untuk menopang kehidupannya sehari-hari. Dimana jika
sudah mendapat nafkah, diharapkan mau membelanjakannya di jalan Allah SWT.
SYEIKH JUNAIDI AL BAGDADI
Jika Allah mengkehendaki kebaikan bagi seorang
pencari ilmu (murid), Dia akan membawanya ke lingkungan para sufi, dan menjauhkannya
dari kaum ulama kebanyakan.
IMAM AL QUSHAYRI
(dalam ar-Risalat al-Qushayriyya)
Allah membuat golongan ini (sufi) yang terbaik dari
wali-wali Nya dan Dia mengangkat mereka di atas seluruh hamba-hamba-Nya sesudah
para Rasul dan Nabi, dan Dia memberi hati mereka rahasia Kehadiran Ilahi-Nya
dan Dia memilih mereka diantara umat-Nya yang menerima cahaya-Nya. Mereka
adalah sarana kemanusiaan, mereka menyucikan diri dari segala hubungan dengan
dunia dan Dia mengangkat mereka ke kedudukan tertinggi dalam penampakan
(kasyf). Dan Dia membuka kepada mereka Kenyataan akan Keesaan-Nya. Dia membuat
mereka untuk melihat kehendak-Nya mengendalikan diri mereka. Dia membuat mereka
bersinar dalam wujud-Nya dan menampakkan mereka sebagai cahaya-cahaya Nya.
Imam Al Ghazali (dalam Hujjatul Islam)
Saya tahu dengan benar bahwa para Sufi adalah para
pencari jalan Allah, dan bahwa mereka melakukan yang terbaik, dan jalan mereka
adalah jalan terbaik, dan akhlak mereka paling suci. Mereka membersihkan hati
mereka dari selain Allah dan mereka menjadikan mereka sebagai jalan bagi sungai
untuk mengalirnya kehadiran Ilahi.
IMAM NAWAWI
(dalam al-Maqasid at-Tawhid)
Ciri jalan sufi ada 5 :
1. Menjaga kehadiran Allah dalam hati pada waktu
ramai dan sendiri.
2. Mengikuti Sunah Rasul dengan perbuatan dan
perkataan.
3. Menghindari ketergantungan kepada orang lain.
4. Bersyukur pada pemberian Allah meski sedikit.
5. Selalu merujuk masalah kepada Allah SWT.
http://ashakimppa.blogspot.com/
* Syeikh Sayyid Abi Said Al-Kharroj
Ketika Allah akan menjadikan seorang hamba menjadi
kekasih/wali-Nya, maka dibukakan baginya Pintu Dzikir. Apabila dia merasa
nikmat dengan dzikirnya, maka akan dibukakan oleh Allah Pintu Qurbah (dekat kepada Allah) kemudian dinaikkan lagi kepada
Majelis 'Unsi (tempat yang membuatnya merasa nyaman dan akrab dengan Allah),
kemudian dia didudukkan di atas Kursi Tauhid. Seterusnya dibukalah semua
hijabnya, kemudian dimasukkan oleh Allah kedalam Darulfardaniyah (tempat dimana
tidak ada temannya seorangpun didalamnya kecuali dirinya sendiri), setelah itu
dibukakan oleh Allah baginya Hijabul Jalal wa Udmah (hijab yang menutupi
kemuliaan dan keagungan Allah) dan dimasukkan dia kedalamnya. Kemudian oleh
Allah dia dijadikan Kekasih-Nya/Waliyullah.
* Syeikh Abu Hasan As
Syadzili
Kalian boleh makan makanan yang paling lezat, minum
minuman yang paling segar, tidur diatas kasur yang empuk, memakai pakaian yang
paling lembut, tetapi kalian harus memperbanyak dzikir kepada Allah.
Karena firman Allah: "Hai orang-orang yang
beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat/berdzikir kepada Allah. Siapa yang berbuat demikian maka mereka
itulah orang-orang yang merugi. (QS. Al-Munafiqun: 9)
* Syeikh Ibnu Atha'illah As
Sakandary
Jika kamu menghadiri majelis (dzikir), lalu kembali
melakukan pelanggaran atau kelalaian dan dosa, jangan kemudian kamu berujar,
"Apa gunanya hadir?"
Namun, tetaplah hadir!!! Selama empat puluh tahun
kamu mengidap penyakit (dosa) lalu kamu berfikir penyakitmu itu akan hilang
dalam sekejap atau satu hari saja?
Orang yang melakukan maksiat lalu dia tenggelam
dalam sesuatu yang haram, niscaya dia tidak akan bisa membersihkannya sekalipun
menyelam tujuh lautan jika belum "bertaubat" kepada Allah.
Wallohu a’lam.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :